Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGANTAR ILMU GEOGRAFI

GUNUNG BERAPI DI DUNIA

ALIFIANA ASKARINI 4915142936

DARA AULIA AKBAR 4915142938

MARIYATUL KIBTIYAH SYAM 4915142937

P.IPS A

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGRI JAKARTA

2014/2015
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil alamin,Tidak ada lain untuk menyampaikan terima kasih kepada Allah
SWT kecualai ucapan syukur atas segala nikmat dan curahan kasih sayangnya atas selesainya
makalah ini, dengan judul GUNUNG BERAPI DI DUNIA.

Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media belajar bagi yang ingin mengenal lebih
jauh tentang gunung-gunung berapi di indonesia,karna disusun sesederhana mungkin
berdasarkan kajian para peneliti yang berbeda latar belakang tingkat pendidikan, sehingga
diharapkan dapat membantu mempelajari makalah ini.

Penyusun berharap, semoga modul ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
terhadap pengetahuan alam di indonesia dan semoga makalah ini dapat menambah
kelancaran pembelajaran bagi kalangan pelajar ataupun umum.

Terima kasih.

Jakarta, 20 oktober 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gunung berapi adalah sebuah gunung yang memiliki kawah yang berisi magma dari dalam perut
bumi. Gunung berapi yang aktif dapat sewaktu-waktu mengeluarkan magma yang terkandung di
dalam perut bumi. Letusan tersebut dapat membawa dampak yang positif maupun negative.
Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang di dorong keluar oleh
gas yang bertekanan tinggi.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat di definisikan sebagai
suatu system saluran fluida panas ( batuan dalam wujud cair atau lava ) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai kepermukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meetus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenoma pembetukan ice
volcanoes atau api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di
daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
di daerah kuwu, purwodadi, jawa tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di kuwu
tersebut dengan istilah Bledug Kuwu.

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetap lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah
gunung berapi yang berada di sepanjang busur cinin api pasifik ( Pacific Ring of Fire ). Busur
cincin api pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang
aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak
aktif atau mati. Bagaimanapun gung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun
sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar apakah sesebuah gunung berapi itu
berada dalam keadaan padam atau telah mati.
Permasalahan

Dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa masalah yang akan di teliti di dalamnya
seprti :

1. Apa itu Gunung berapi?


2. Bagaimanakah pembentukan gunung berapi, tipe-tipe gunung berapi, serta tipe-tipe
letusan gunung berapi?
3. Ada gunung berapi apakah yang terdapat di dunia?

Tujuan

Tujusn penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pemahaman tentang Gunung Berapi


2. Mengetahui bagaimana pembentukan Gunung Api, tipe-tipe Gunung api, tipe-tipe letusan
3. Mengetahui gunung-gunug berapi yang ada di dunia
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENGENALAN GUNUNG BERAPI

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya.
Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan
penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan
puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopdia Britannica membutuhkan ketinggian
2000 kaki (610 m) agar bisa didefinisikan sebagai gunung. Sebuah gunung biasanya terbentuk
Gaya Endogen (Endogene Forces) adalah gaya yang bekerja pada kulit bumi dan berasal dari dalam
bumi yang berlangsung sangat lambat namun kekuatannya sangat hebat.T erdiri dari gerakan tektonik
lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Gaya ini mengakibatkan perubahan muka
bumi:

1. Orogenik (Orogenesis)
Proses pembentukan pegunungan akibat pengaruh gaya endogen berupa tekanan/tumbukan
(horisontal) dan pengangkatan (vertikal) sehingga terbentuk pegunungan lipatan maupun
pegunungan patahan.
2. Vulkanisma (Volcanism)
Proses penerobosan magma atau keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan
bumi yang dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan gas yang tinggi sehingga terbentuk tubuh
gunung
3. Tektonika (Tectonic)
Proses pergerakan/pergeseran pada kerak bumi (kerak batuan dan kerak samudera) berupa
tumbukan, pemekaran dan perpapasan yang menimbulkan perubahan muka bumi dan terjadinya
berbagai fenomena geologi seperti gunung api, gempa bumi, tsunami, dll.

Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Gunung berapi atau gunung api
secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
kegunungapian dan merupakan mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologi.
B. TERJADINYA GUNUNG API
Gunung api terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan
tentang gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan
dekat dengan gunung api. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan
vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang
benulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Gunung api terbentuk pada empat
busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua,
terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah samudera, terjadi
akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan
magma basa pada penipisan kerak samudera.

Gambar 1. Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan
pembentukan busurgunungapi. (Modifikasi dari Krafft, 1989)

C. MENGAPA TERJADI GUNUNGAPI


Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan pemecahan awal dari teka-teki
fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempa bumi dan gunung api. Planet bumi
mempunyai banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi
pembentukan dan komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunung api.Panas bagian dalam
bumi merupakan panas yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu,
bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop
terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih panas,tetapi kemudian mendingin secara
berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya.Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan
panas dan intensitas vulkanisma di permukaan.Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan
berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman
2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di bawah muka bumi, material-material
tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi
tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70-120 km dan terpecah
menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak satu sama
lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian alas litosfir melengser di atas zona
lemah bagian atas mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat
atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir
melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km,
berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km),
lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari
pada kerak samudera karena perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.

Gambar 2 Penampang bumi. Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yangtidak melebur.
Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel.
(Modifikasi dari Krafft, 1989;Sigurdsson, 2000).

D. BAGAIMANA GUNUNG API TERBENTUK


Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan
kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api
tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat
gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak
kepermukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan
atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan
batuanatau magma sehingga membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir
lavasepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi
magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang
membentuk deretan gunungapi perisai.

Gambar 3. Penampang diagram yang memperlihatkan bagaimana gunungapi terbentuk di permukaan melalui kerak
benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yangmenghasilkan busur gunungapi, busur
gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengahbenua dan busur gunungapi dasar samudera. (Modifikasi
dari Sigurdsson, 2000).
Gambar4 .
E. TIPE TIPE GUNUNG API
Gunung api merupakan bukit-bukit berbentuk kerucut atau pegunungan yang terbentuk di
dekat ventilasi yang terhubung ke sebuah reservoir magma. Tipe-tipe dari gunung api
dipengaruhi oleh faktor utama adalah jenis magma. Sehingga dari bentuk gunung api yang
terlihat dapat diidentifikasi jenis magma secara umum. Berikut ini beberapa tipe gunung api yang
terbentuk oleh masing-masing jenis magma yang berbeda-beda.

1. Stratovolcano seperti kerucut dengan sisi yang curam. Tipe gunung api ini terbentuk
pada letusan besar yang terdiri dari aliran lava, tefra, dan aliran piroklastik. Letusan besar
terjadi karena komposisi magma yang sangat kental. Magma rhyolitic yang kaya dengan
silika terdistribusi pada daerah lempeng benua terutama pada zona subduksi. Pada saat
pembentukan gunung api ini berdasarkan berada di daerah lempeng benua.
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga
membentuk suatu kerucut besar (raksasa). Ciri : Lereng curam, zona subduksi, eksplosit.
Contoh : Gunung merapi

2. Cinder cone merupakan bukit berbentuk kerucut yang curam terbentuk di atas ventilasi
magma. Cinder cone biasanya terbentuk oleh letusan sejenis Strombolian. Cinder cone
dibangun dari lava fragmen-fragmen yang disebut abu vulkanik. Merupakan gunung-api
yang dibentuk terutama oleh bara basal dan abu vulkanik dari reruntuhan material
piroklastik, atau dari material yang dikeluarkan pada saat terjadi letusan eksplosif. Ciri :
Kerucut , kecil, jatuhan piroklastik Tipe gunung api ini jarang memiliki tinggi hingga
250m. Contoh : Pegunungan Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain
vulkanik dunia.

3. Shield volcano merupakan jenis gunung api terbesar di dunia. Tipe ini terbentuk dari
aliran lava basalt dan memiliki kemiringan yang landai. Gunung api ini tidak
menghasilkan letusan yang besar karena magma yang dikeluarkan memiliki sifat encer.
Magma basalt dengan viskositas rendah ini biasa muncul di daerah hotspot tengah
samudera dan daerah batas lempeng divergen. Tipe gunung api ini lebih sering muncul di
tengah samudera.
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak
sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai,
dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi
ini terdapat di kepulauan Hawai. Mauna Loa dan Mauna Kea

4. Mud volcano merupakan jenis gunung api terkecil di dunia. Tipe ini hanya memiliki
tinggi 2-3 meter. Gunung api ini terbentuk dari campuran air (panas) dan sedimen yang
berasal dari erupsi gunung api besar disekitarnya. Suhu pada pembentukan tipe gunung
api ini lebih rendah. Material yang dikeluarkan seperti bubur halus dalam cairan seperti
air dan hidrokarbon cair.

5. Lava dome kadang juga disebut kubah-sumbat (plug dome) terbentuk karena
pendinginan lava kental yang keluar dari ventilasi gunung api. Lava kental ini mengalir
dengan perlahan, jadi lava lebih cepat membeku dengan perpindahan dalam jarak yang
pendek dari sumber letusan. Lava-lava yang telah membeku membentuk tumpukan
seperti kubah kecil.
Lava yang mengeras pada kawah ini dapat menutup lubang pada dinding gunung, dan ini
dapat mengakibatkan terjadinya ledakan. Gunung-api kubah umumnya memiliki sisi yang
curam dan bentuk yang cembung. Ciri : Akumulasi vikositas tinggi Contoh Puncak
Lassen di Sierra Nevada, dan Gunung Pele di Martinique.

6. Caldera merupakan sebuah kawasan runtuhnya gunung api. Sebuah keruntuhan dipicu
oleh pengosongan magma di bawah gunung berapi, biasanya sebagai hasil dari letusan
besar gunung api. Keruntuhan ini dapat terjadi pada saat letusan dahsyat atau pun letusan
yang bertahap dari serangkaian letusan. Reruntuhan tersebut akan menutupi jalur magma
sebelumnya, sehingga magma akan mencari jalur baru dan biasanya fracture-fracture
yang mengarah ke lingkaran pinggiran reruntuhan (caldera) tersebut. Sehingga muncul
ventilasi vulkanik sekunder di sekeliling caldera. Ciri : Cekungan besar, Sangat eksplosit.
Contoh : Gunung Bromo

7. Volcanic fissure vent merupakan tempat keluar lava yang melalui retakan-retakan yang
diterobos oleh lava. Tipe vulkano ini tidak memiliki kawah utama sama sekali. Lava yang
keluar merupakan lava yang sangat cair sehingga menyebar jauh dan luas. Ciri:
Rekahan,Basalt. Contoh : Plato Kolumbia di bagian barat-laut Amerika Serikat; dan
Plato Deccan di India.

F. TIPE LETUSAN GUNUNG BERAPI

Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang
dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:

Letusan Tipe Hawaii

Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah
mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti
perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau
tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang
waktu letusannya 12 menit. Jadi, setiap 12 menit terjadi letusan yang memuntahkan
material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah Gunung
Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
Letusan Tipe Vulkano

Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan
padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman
dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di
Jawa Timur.
Letusan Tipe Merapi

Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya,
tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan
yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni
lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas
(gloedwolk) atau sering disebut wedhus
gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.
Letusan Tipe Perret atau Plinian

Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang
dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini
dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah
melorot. Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang
meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api
yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah
besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
Letusan Tipe Sint Vincent

Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini
mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint
Vincent yang meletus pada tahun 1902.

G. GUNUNG BERAPI DI DUNIA


Gunung berapi di dunia memiliki panorama alam yang berbeda-beda. Beberapa di
antaranya termasuk gunung berapi yang paling aktif. Namun, ada juga berkategori aktif,
bahkan tidak aktif lagi. Gunung berapi merupakan suatu sistem fluida panas yang
memanjang dari kedalaman sekitar sepuluh kilometer di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi. Gunung berapi juga sering disebut dengan istilah gunung api.

Gunung berapi di dunia memiliki persamaan dalam banyak hal. Misalnya saja di dalam
gunung berapi atau gunung api terdapat endapan beberapa jumlah material yang dikeluarkan
ketika meletus. Fluida panas tersebut merupakan batuan dalam wujud cair atau sering dikenal
dengan istilah lava. Material yang dikeluarkannya ketika meletus memiliki kandungan zat
yang berbeda-beda, ada yang membahayakan manusia dan memberikan manfaat bagi
manusia.

Menarik sekali mengetahui berbagai informasi tentang beberapa gunung berapi di dunia.
Selain mengetahui apakah tanah air tercinta ini memiliki gunung berapi atau tidak, ada juga
alasan yang lain. Alasan tersebut, yaitu banyak tambahan pengetahuan mengenai gunung
berapi di dunia, mulai dari di mana letak gunung berapi tersebut, bagaimana panorama
keindahan alamnya, apa saja fungsinya dalam kehidupan, dan sebagainya. Hal penting dan
biasanya mendapat perhatian dari masyarakat dunia, yaitu berita masih aktifnya beberapa
gunung berapi di dunia.

Gunung berapi di dunia jumlahnya lebih dari satu dan tersebar di seluruh wilayah.
Indonesia termasuk salah satu wilayah tempat beradanya gunung berapi. Dari daftar nama
gunung berapi di dunia, berikut adalah beberapa nama yang termasuk gunung paling aktif
(teraktif).

1. Gunung berapi Mt. Cook, Selandia Baru


2. Gunung berapi Fujiyama, Jepang
3. Gunung berapi Mayon, Filipina
4. Gunung berapi Krakatau, Indonesia
5. Gunung berapi Etna, Italia
6. Gunung berapi Mauna Loa, Hawaii
7. Gunung berapi Merapi, Indonesia
8. Gunung berapi Etna, Sisilia, Italia
9. Gunung berapi Erebus, Antartika
10. Gunung berapi Palee, Karibia, Prancis
11. Gunung berapi Vesuvius, Italia
12. Gunung berapi Ararat, Turki

Menelusuri Gunung Berapi di Dunia yang Paling Aktif

Letak gunung berapi atau gunung api tersebar di seluruh dunia. Adapun lokasi gunung
berapi di dunia yang paling dikenali oleh masyarakat dunia, yaitu gunung di sepanjang busur
cincin api pasifik. Garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik biasa dikenal dengan istilah
busur cincin api pasifik. Masyarakat dunia juga mengenali beberapa gunung berapi yang masih
aktif maupun yang sudah tidak aktif lagi. Berikut ini beberapa di antara gunung berapi di
dunia yang termasuk paling aktif.

1. Gunung Berapi Cook di Pulau Selatan (Selandia Baru)

Merupakan salah satu gunung berapi di dunia dengan lokasinya berada di pulau Utara dan
Selatan. Keduanya termasuk pulau utama yang membentuk Kepulauan Selandia Baru. Sepanjang
pesisir barat pulau selatan terdapat pegunungan Alps Selatan, sedangkan gunung Cook berada
pada titik tertinggi, yaitu 3754 di atas permukaan laut.

2. Gunung Berapi Fuji di Jepang

Merupakan gunung paling tinggi di Jepang. Di atas puncaknya terdapat banyak es atau salju
sehingga panorama keindahan alamnya tampak menarik wisatawan maupun pendaki yang
mengunjunginya. Berada di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi atau di sebelah barat
Tokyo (dekat pesisir Pasifik di pusat Honshu).Dikelilingi tiga kota, yaitu Gotemba (bagian
timur), Fuji-Yoshida (bagian utara) serta Fujinomiya (bagian barat daya).

Selain bunga sakura, Gunung Fuji juga dijadikan simbol Jepang yang terkenal. Seringkali
digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun
wisatawan lokal dan mancanegara lainnya.

Salah satu gunung terbesar di Asia. Berdasarkan sejarah tercatat lebih dari sepuluh kali terjadi
letusan. Letusan yang terakhir terjadi pada tahun 1707 yang mengakibatkan kota Edo (Tokyo
sekarang) tertutupi debunya.

Gunung Fuji diyakini sebagai gunung keabadian oleh orang Jepang. Selain itu, orang Jepang
menyebutnya Fuji San (san berarti gunung, khusus untuk menyebut gunung Fuji).

3. Gunung Berapi Etna di Sisilia (Italia)

Salah satu gunung berapi yang masih aktif dan terbesar di Eropa. Lokasinya di pesisir timur
Sisilia, dekat Catania dan Messina. Secara lokal dikenal dengan nama Mongibello atau Aetna.
Merupakan gunung paling tinggi di Italia di selatan Alpen dengan ketinggian sekitar 3320 meter.
Tingginya tersebut tiga kali lebih besar dari gunung Vesuvius.

4. Gunung Berapi Erebus di Antartika (Kutub Selatan)

Merupakan gunung api yang terus aktif semenjak tahun 1972 di Antartika dan termasuk salah
satu gunung berapi paling aktif. Ditemukan pada tahun 1841 oleh James Clark Ross. Pada tahun
1908, para pendaki mulai mendaki gunung api ini. Nama Erebus merupakan nama salah satu
dewa yang terdapat dalam mitologi Yunani.

5. Gunung Berapi Pelee di Karibia, Prancis


Letusan salah satu gunung berapi ini tepatnya pada tahun 1902, menjadi kehancuran Saint-Pierre
yang mengakibatkan perekonomian Fort-de-France mulai berkembang.

6. Gunung Berapi Vesuvius di Pompeii (Italia)

Dalam bahasa Italia, salah satu gunung berapi ini bernama Monte Vesuvio. Letusan gunung
berapi ini dapat menghancurkan kota Pompeii.

7. Gunung Berapi Ararat di Turki

Gunung berapi ini terletak agak jauh di timur laut Turki. Gunung api ini menjadi tempat
berlabuhnya kapal Nabi Nuh as sesuai dengan cerita Israiliyat. Kapal tersebut berlabuh setelah
banjir besar yang mengazab kaum Nuh as karena menolak ajaran untuk beriman kepada Allah
Swt. Gunung api ini merupakan stratovulkanik, terbentuk dari aliran lava dan pyroclastic ejecta.

8. Gunung Berapi Krakatau di Selat Sunda (Indonesia)

Krakatau merupakan kepulauan vulkanik yang masih aktif. Letaknya berada di Selat Sunda,
yaitu selat yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagai salah satu gunung berapi di
dunia yang paling aktif, letusannya masih dapat dikatakan lebih kecil daripada letusan gunung
lainnya. Letusan Gunung Tambora dan Gunung Toba di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia
Baru serta Gunung Katmal di Alaska merupakan beberapa gunung di dunia yang letusannya
lebih kuat daripada Gunung Krakatau.

Gunung Krakatau meletus ketika teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat. Hal
tersebut ditunjukkan melalui populasi manusia yang sudah cukup padat, bidang teknologi
informasi dan ilmu sains semakin berkembang, sudah ditemukannya telegraf serta sudah
dipasangnya kabel bawah laut. Namun, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemajuan di
bidang teknologi informasi dan ilmu sains tidak diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi.

9. Gunung Berapi Merapi di Perbatasan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta


(Indonesia)

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi di dunia paling muda daripada gunung
berapi lain, utamanya dalam kumpulan gunung berapi di Pulau Jawa bagian selatan, Indonesia.
Gunung Merapi berada di zona subduksi. Zona subduksi yang dimaksud, yaitu zona yang
menunjukkan bahwa lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah lempeng Eurasia.

Adapun erupsi yang dilalui oleh Gunung Merapi selalu dengan proses yang panjang. Proses
tersebut dimulai dengan adanya pembentukan kubah, kemudian dilanjutkan adanya guguran lava
pijar serta awan panas.

Sembilan gunung berapi di dunia tersebut termasuk kategori paling aktif. Namun demikian,
panorama keindahan alamnya juga indah, sejuk serta menyegarkan bagi para pendaki gunung
maupun wisatawan yang mengunjungi gunung berapi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/gunung-berapi-di-dunia.htm

https://www.academia.edu/4616663/Tipe_Gunung_api_berdasarkan_Morfologi_nya

https://www.scribd.com/doc/65341405/Makalah-Gunung-API

https://docs.google.com/file/d/0B7Z8BnNhh-8KTjctUEdqWGs0ZU0/edit?pli=1

Anda mungkin juga menyukai