Untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Kelas B
Oleh :
Formulasi
ROS degenerasi sel
Stress
vascular oksidatif
system Pewarnaan HE
Pengamatan
preparat Keterangan:
Histopatologi
(menentukan
Cell derajat Diteliti
death
kerusakan sel
hati) Tidak Diteliti
ONTOLOGIS :
reactive oxygen species). Namun dalam keadaan tertentu, produksi radikal bebas atau senyawa
oksigen reaktif melebihi sistem pertahanan tubuh, kondisi yang disebut sebagai stres oksidatif
(Agarwal et all, 2005). Stress oksidatif adalah suatu keadaan ketika jumlah antioksidan tubuh
kurang dari yang diperlukan untuk meredam efek buruk radikal bebas yang dapat merusak
membran sel, protein, DNA dan berakibat fatal bagi keberlangsungan hidup sel atau jaringan.
Jika hal ini terjadi dalam waktu yang berkepanjangan maka akan terjadi penumpukan hasil
kerusakan oksidatif di dalam sel dan jaringan yang akan menyebabkan sel atau jaringan tersebut
kehilangan fungsinya dan akhirnya mati (Bagiada, 2001).
Apabila paparan zat toksik pada sel cukup hebat atau berlangsung cukup lama, maka sel
akan mencapai suatu titik hingga sel tidak dapat lagi mengkompensasi dan tidak dapat
melanjutkan metabolisme. Perubahan yang reversibel akan menjadi irreversibel, yaitu terjadinya
kerusakan sel sel hati.
. Kerusakan hati ditandai dengan adanya kematian sel. Kematian sel-sel hati diawali
dengan adanya degenerasi sel pada hati. Degenerasi sel adalah perubahan struktur sel normal
sebelum terjadi kematian sel (Spector, 2006) meliputi degenerasi hidropik, degenerasi lemak,
degenerasi amiloid, degenerasi glikogen, degenerasi bengkak keruh dan nekrosis
EPISTEMOLOGIS
Insektisida (Klorpirifos) dipaparkan pada hewan coba tikus putih galur wistar (Rattus
novergicus) usia lebih kurang 3 bulan dengan dosis tertentu (0,005 mg/L) dan pada frekuensi
tertentu (P1= 4 jam/hari, P2= 6 jam/hari, P3 8 jam/hari)
Setelah 30 hari pasca pemaparan insektisida, tikus yang masih hidup dibunuh
(didekaputasi) menggunakan cara dislokasi cervicalis kemudian dibedah untuk diambil jaringan
hepar masing-masing kelompok Kontrol dan Perlakuan di masukkan dalam wadah yag berisi
formalin 10%.
Pembuatan Preparat Histologi dilakukan dengan melalui tahapan :
1. Fiksasi,
2. Pemotongan sampel jaringan
3. Prosesing dan embedding
4. Pemotongan blok jaringan dan
5. Pewarnaan
Setelah pewarnaan preparat dilakukan pembacaan preparat untuk menentukan derajat
kerusakan sel hepar meliputi
Tabel Tingkat kerusakan hepatosit
Tingkat kerusakan Keterangan
Normal Hepar normal
Sangat ringan Bengkak keruh +
Ringan Bengkak keruh ++, degenerasi
hidrofik/ degenerasi lemak +, nekrosis
+
Sedang Degenerasi hidrofik/lemak ++,
nekrosis ++
Berat Degenerai hidrofik/ lemak +++,
nekrosis +++
Keterangan:
- : normal
+ : Kerusakan hati mencapai 25% dalam delapan lapang pandang
++ : Kerusakan hati mencapai 50% dalam delapan lapang pandang
+++ : Kerusakan hati mencapai 75% dalam delapan lapang pandang
AKSIOLOGIS
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah tentang kerusakan hati akibat
paparan insektisida (organophosphat) khususnya dari jenis klorfirifos
Manfaat Aplikatif
Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bahaya paparan insektisida
organophosphat (klorfirifos) pada manusia jika dalam penggunaanya tidak memperhatikan prosedur
keselamatan penggunaan.
Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bahaya paparan insektisida
organophosphat (klorfirifos), sehingga perlu digalakan program usaha kesehatan dan keselamatan
kerja yang dimaksudkan untuk mencegah, mengawasi dan mengobati resiko gangguan kesehatan
akibat keracunan insektisida organophosphat (klorfirifos)