BAB IV
INOVASI DAERAH DALAM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada tahun 2016, kota Pontianak telah melakukan penanaman dengan luas area
tertanam yaitu 4 Ha dengan pohon sebanyak 2.000 pohon yang dilakukan oleh
Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak. Peningkatan
penghijauan juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Badan
Lingkungan Hidup Kota Pontianak melalui kegiatan Sedekah Pohon. Sedekah
Pohon adalah kegiatan yang melibatkan masyarakat, khususnya para pelaku usaha
dalam kegiatan penghijauan dimana para pelaku usaha tersebut menyumbangkan
bibit pohon pada saat pengurusan ijin lingkungan. Bibit pohon tersebut
selanjutnya ditanam dan diserahkan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.
Sedekah pohon merupakan salah satu dari lima innovasi Badan Lingkungan Hidup
Kota Pontianak.
Gambar 4.3 Area Bermain dan Jogging Track Taman Digulis Kota Pontianak
Kota Pontianak terus berbenah menata kotanya agar lebih rapi dan indah
sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi warga yang tinggal di dalamnya.
Beberapa pembangunan di bidang fisik terus dilakukan oleh pemerintah kota
Pontianak dalam rangka peningkatan penyediaan sarana dan prasarana kota.
Pembangunan dilakukan mulai dari pembangunan baru maupun merenovasi yang
sudah ada sebelumnya. Salah satunya ialah penataan pinggiran sungai Kapuas
dalam mewujudkan tepian sungai Kapuas menjadi Waterfront City yang juga
menjadi program pemerintah pusat. Kota Pontianak masuk dalam lima kota
prioritas pembangunan dan penataan pemukiman disepanjang pinggiran sungai
dalam program Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sesuai
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Sumber: @mrademirza
c. Penegakan Hukum
Penegakan hukum sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
merupakan bentuk perlindungan kepada masyarakat dari pencemaran dan
kerusakan lingkungan akibat kegiatan dan/ atau usaha. Penegakan hukum dapat
berupa pengawasan dan penerapan (atau dengan ancaman) penggunaan instrumen
admnistratif, kepidanaan, atau keperdataan untuk mencapai penaatan ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku umum dan individu.
Pembangunan ataupun pelaksanaan proses kerja dari tempat usaha ataupun industri
seringkali banyak menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Hal ini terjadi
karena kurang pekanya pengelola kegiatan tentang arti pentingnya penerapan
kegiatan yang ramah lingkungan sesuai dengan aturan yang harus dilakukan dalam
melakukan proses kegiatan usaha. Pemerintah Kota Pontianak melalui Badan
Lingkungan Hidup Kota Pontianak telah melakukan kegiatan penertiban dan
penindakan bagi kegiatan usaha yang melanggar ketentuan pengelolaan
lingkungan hidup yang bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Pontianak Nomor 14/BLH/2016. Pada
tahun 2016 telah dilakukan penindakan dan penertiban terhadap 68 kegiatan usaha.
Hasil penindakan dan penertiban tersebut terdapat 45 kegiatan yang telah
dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan 21 kegiatan yang dilakukan
tipiring (tindak pidana ringan), yaitu:
1. Resto & Bakery Delicious Bites, Jl. Merdeka No. 88
masyarakat. Untuk itu, BLH Kota Pontianak membentuk Pos Pengaduan guna
menampung pengaduan masyarakat mengenai masalah lingkungan. Pengaduan
masalah lingkungan adalah jenis pengaduan yang meliputi pencemaran atau
kerusakan lingkungan diarahkan ke BLH Bidang Pengawasan dan Penaatan
Hukum Lingkungan. Selama tahun 2016, Pos Pengaduan BLH Kota Pontianak
memerima sebanyak 25 pengaduan dan semua pengaduan telah ditindaklanjuti.
Selama kurun waktu 5 tahun, tidak terjadi peningkatan yang signifikan terhadap
pengaduan masyarakat mengenai masalah lingkungan. Pengaduan masyarakat
paling banyak terjadi pada tahun 2016. Masyarakat melakukan pengaduan
tentang berbagai masalah seperti terjadinya pencemaran udara bau, getaran dan
kebisingan pencemaran air, pencemaran limbah B3, pencemaran tanah, keberatan
mengenai dilakukannya suatu kegiatan usaha.
d. Kelembagaan
Urusan lingkungan hidup menjadi urusan wajib yang diamanatkan kepada
pemerintah dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Dalam pelaksanaanya dibentuklah Badan Lingkungan Hidup
(BLH) berdasarkan Surat Keputusan Walikota Pontianak Nomor 46 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi, tugas pokok, fungsi dan tata kerja Badan
Lingkungan Hidup.
Kota Pontianak. Adapun visi dan misi BLH Kota Pontianak tahun 2015-2014
adalah:
Misi :
Anggaran merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang upaya penanganan
pengelolaan lingkungan hidup. Anggaran pengelolaan lingkungan hidup Kota
Pontianak pada tahun 2016 berasal dari Anggaran Pembangunan dan Belanja
Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Besar anggaran tersebut adalah
sebesar Rp. 7.341.060.126,00. Nilai ini lebih besar daripada anggaran pengelolaan
lingkungan hidup pada tahun 2015 sebesar Rp. 6.771.151.400,00. Perbandingan
antara anggaran pengelolaan lingkungan hidup tahun dari tahun 2012 sampai 2016
disajikan pada gambar di bawah ini.
hidup.
Selain anggaran, keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dalam
menunjang kegiatan di bidang lingkungan hidup. Lingkungan yang bersifat
dinamis menuntut kesiapan SDM dalam mencermati setiap perubahan yang ada.
Peranan SDM juga untuk menjembatani ketika terdapat konflik masalah lingkungan
dengan masyarakat. Sehingga SDM di bidang lingkungan dituntut trampil secara
teknis maupun secara sosial. Data mengenai jumlah personil lembaga pengelola
lingkungan hidup di Kota Pontianak menurut tingkat pendidikannya disajikan pada
di bawah ini.
Cara kerja Angkuts menyediakan jasa mengangkut sampah dari rumah penduduk.
Sampah yang telah dipilah pemilik kemudian dimanfaatkan kembali. Bedanya,
pemilik sampah yang telah memilah sampahnya akan dibayar oleh Angkuts. Apabila
pemilik tidak memilah sampah maka Angkuts akan membantu memilahnya tetapi
kali ini Angkuts yang akan dibayar.
Dengan dukungan teknologi, Angkuts bisa dihubungi melalui aplikasi pada
smartphone yang diunduh secara gratis melalui Google Play Store. Selanjutnya
pemilik sampah dapat memilih untuk memesan atau berlangganan jasa Angkuts.
Sampah pengguna jasa Angkuts akan dapat dimanfaatkan kembali hanya melalui
beberapa 'klik' di layar smartphone.
Angkuts akan terus berupaya mengedukasi penduduk untuk menjadi warga kota yang
cerdas dalam mengelola sampahnya. Angkuts bekerja bersama dengan pemerintah
Kota Pontianak untuk mengelola sampah dan dengan berbagai kelompok masyarakat
untuk memanfaatkan sampah. Kerja sama akan terus berkembang dan diperluas.
Angkuts membuka peluang masyarakat atau kelompok masyarakat untuk
bekerjasama dalam mengelola sampah.