Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KEBUTUHAN


PERSONAL HYGIENE
RUANG NAKULA I RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas Praktek Belajar Klinik Keperawatan Dasar Profesi

Oleh:
SILVIA RAHMAWATI
P1337420916029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
2017
A. DEFINISI

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.

B. TUJUAN

Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan disi seseorang

3. Mencegah penyakit

4. Menciptakan keindahan

5. Meningkatkan rasa percaya diri.

C. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE

1. Perawatan kulit kepala dan rambut

2. Perawatan mata

3. Perawatan hidung

4. Perawatan telinga

5. Perawatan kuku kaki dan tangan

6. Perawatan genitalia

7. Perawatan kulit seluruh tubuh

8. Perawatan tubuh secara keseluruhan

9. Perawatan gigi dan mulut.


D. FACTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE

1. Body image

Gambaran individu terhadap dirinya mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena


adanya perubahn fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

2. Praktik sosial

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.

3. Status ekonomi-sosial

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperrti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk penyediaan.

4. Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus, ia harus
selalu menjaga kebersihan kakinya.

5. Budaya

Budaya mempengaruhi kebersihan diri seseorang, sebagai contoh orang eropa,


umumnha mandi sekali seminggu, karena cuaca di eropa yang memang dingin, dan
perempuan didesa yang biasa mandi di suangai sehingga tergolong yang memiliki
personal hygiene buruk.

6. Kebiasaan seseorang

Tiap individu memiliki kebiasanan tersendiri kapan dia ingin memotong rambut,
menggunting kuku/bahkan keinginan untuk mandi 2 kali sehari/tidak mandi.
7. Kondisi fisik

Orang sakit lebih banyak membutuhkan kebersihan diri dan personal hygiene perlu
lebih berhati-hati pada orang dengan luka terbuka.

E. MASALAH PADA PERSONAL HYGIENE

1. Masalah pada kulit.

a. Kulit kering disenanknan karena kurang cairan. Lebih terlihat pada kilit
tangan, lengan, kaki dan wajah.

b. Jerawat : inflamantory, erupsi kulit papulopostular.

c. Hirsutisme : pertumbuhan rambut badan dan muka yang berlebihan terutama


pada wanita.

d. Ruam kulit (erithema) : terjadi karena paparan matahari berlebihan, pelembab


atau reaksi alergi.

e. Dermatitis :kontak inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema pruritis,


nyeri dan lesi bersisik.

f. Abrasi : lapisan epidermis yang hancur/ terpotog sehingga terjadi perdarahan


local dan mengeluarkan cairan serosa.

2. Masalah pada kaki dan kuku

a. Kalus : bagian epidermis mengeras, terdiri dari masa sel tanduk dan kerototik.
Terjadi pada area permukaan kaki atau telapak.

b. Katimumul : disebabkan tekanan dari sepatu dan friksi. Terjadi dia rea jari kaki
dan penonjolam tulang. Biasanya berbentuk bulat, lonjong/kerucut.

c. Plantar wart : luka menjamur pada tumit kaki karena virus papiloma.
d. Fisura : sering terjadi diantara jari kaki disebabkan oleh kulit yang kering dan
pecah-pecah.

e. Tinea pedis : disebabkan jamur pada kaki, keretakan kulit antara jari kaki
dengan tumit.

f. Ingrown toenail : disebabkan karena salah pemotongan kuku dapat


menimbulkan nyeri.

3. Masalah pada mulut

a. Karies gigi : tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang


berhubungan dengan kekurangn kalsium.

b. Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi asam
normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.

c. Penyakit periodontal : merupakan penyakit jaringan sekitar gigi. Penyakit


seperti deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan alveolar hancur.

d. Halitosis : sidebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan
tertentu dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi sistemik karena
penyakit liver dan diabetes.

e. Keilosis : timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas mulut dan
defisiendi riboflavin.

f. Stomatitis / sariawan

: disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin, infeksi bakteri atau virus dan
kemoterapi.

Glositis / peradangan lidah : disebabkan oleh infeksi/cedera, luka


bakar/gigitan.

Gingginvitis / peradangan gusi : defisiensi vitamin dan personal hygiene yang


buruk.
4. Masalah pada rambut

a. Ketombe : pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat disebabkan
karena bersampo yang tidak teratur.

b. Alpoesia / kehilangan rambut : dapat disebabkan penggunaan alat pelurus


rambut, pengikat rambut dan pemakaian produk pembersih rambut yang tidak
cocok. Alopesia terlihat dibagian perifer tumbuhnya rambut.

c. Pediculosis capitis / kutu pada rambut.

Kutu ini menghisap darah dan meninggalkan telurnya. Penderita akan merasa
gatal sekali saat kutu menghisap dan akan timbul bintik hemoragik.

Pediculosis sorporis : yaitu kutu pada badan, seperti diketiak.

Pediculosis pubis : yaitu kutu pada daerah genitalia.

F. MANIFESTASI KLINIS

1. Fisik

a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan

b. Hidung kotor telinga juga kotor

c. Gigi kotor disertai mulut bau

d. Kuku panjang dan tidak terawatt

e. Badan kotor dan pakaian kotor

f. Penampilan tidak rapi

2. Psikologis

a. Malas, tidak ada inisiatif

b. Menarik diri, isolasi


c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina

3. Sosial

a. Interaksi kurang

b. Kegiatan kurang

c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan,


buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/siakt gigi, tidak dapat
berpakaian sendiri.

G. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengakajian

a. Riwayat keperawatan

1) Keluhan utama

2) Riwayat kesehatan sekarang

3) Riwayat kesehatan penyakit dahulu

4) Riwayat kesehatan keluarga

b. Perubahan pola fungsional

1) Pola oksigenasi : pola nafas, bersihan jalan nafas, keluhan sesak nafas.

2) Pola nutrisi : asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi.

3) Pola eliminasi : pola BAK dan BAB, konsistensi feses, warna urine,
volume output.

4) Pola aktivitas : meliputi gerakan (mobilisasi) pasien


5) Pola personal hygiene : meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh
dari penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi,
gosok gigi, membersihkan genitalia dll untuk menjaga kesehatan.

c. Pemeriksaan umum

1) Kesadaran

2) TD

3) Nadi

4) Suhu

5) Respiratory rate

d. Pemeriksaan fisik

1) Rambut : keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah


rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.

2) Kepala : botak/alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema, kebersihan.

3) Mata : apakah sclera ikterik, apakah konjugntiva pucat, kebersihan mata,


apakah gatal/mata merah.

4) Hidung : adakah pilek, alergi, perubahan penciuman, kebersihan hidung,


keadaan membrane mukosa, adakah septum deviasi.

5) Mulut : keadaan mukosa mulut, kelembapan, kebersihan.

6) Gigi : adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi

7) Telinga : adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga.

8) Kulit : kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor kulit, warna kulit, suhu.

9) Kuku : bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan.

10) Genitalia : kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit.


2. Diagnoasa keperawatan dan intervensi

a. Gangguan integritas kulit

Definisi : keadaan dimana kulit seseornag tidak utuh.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1) Bagian tubuh yang terlalu lama tertekan

2) Imobilisasi

3) Terpapar zat kimia

Kemungkinan data yang ditemukan :

1) Kerusakan jaringan

2) Gangrene

3) Dekubitus

4) Kelemahan fisik

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

1) Stroke

2) Fraktur femur

3) Koma

4) Trauma medulla spinalis.

Tujuan yang diharapkan :

1) Pola kebersihan diri pasien optimal

2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih

3) Klien dapat mendiri dalam kebersihan diri sendiri.


Intervensi rasional

Kaji kembali pola Data dasar dalam melakukan


kebutuhan personal intervensi
hygiene pasien

Kaji keadaan luka pasien Menentukan intervensi

Jaga kulit agar tetap utuh Menghindari resiko infeksi


dan kebersihan kulit kulit
pasien dengan cara
membantu mandi pasien

Jaga kebersihan tempat Mengurangi tekanan dan


tidur, selimut, bersih menghindari luka dekubitus

Lakukan perawatan luka Penyembuhan luka


dengan teknik steril sesuai
program

Observasi tanda-tanda Pencegahan infeksi secara dini


infeksi

Lakukan pijat pada kulit Mencegah dekubitus


dan lakukan perubahn
posisi setiap 2 jam

b. Gangguan membrane mukosa mulut

Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka.


Kemungkinan berhubungan dengan :

1) Trauma oral

2) Pembatasan intake cairan

3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher

Kemungkinan yang ditemukan :

1) Iritasi/luka pada mukosa mulut

2) Peradangan/infeksi

3) Kesulitan dalam makan dan menelan

4) Keadaan mulut yang kotor

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

1) Stroke

2) Stomatitis

3) Koma

Tujuan yang diharapkan :

1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaann utuh, warna merah ,muda

2) Inflamasi tidak terjadi

3) Klien mengatakan rasa nyaman

4) Keadaan mulut bersih.

Intervensi Rasional

Kaji kemabali kebersihan Data dasar dalam melakukan


mulut intervensi

Lakukan keberdihan mulut, Membersihkan kotoran dan


sesudah makan dan sebelum mencegah karang gigi
tidur

Gunakan siakt gigi yang Mencegah pendarahan


lembut

Gunakan larutan Larutan garam/baking soda


garam/baking soda dan membantu melembankan
kemudian bilas dengan air mukosa, meningkatkan
bersih granulasi dan mmenekan
bakteri

Laukan pendidikan Mencegah gangguan mukosa


kesehatan tentang
kebersihan mulut

Laksanakan program terapi Membantu menyembuhkan


medis luka/infeksi

c. Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri

Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan


kebersihan untuk dirinya.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1) Kelelahan fisik

2) Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan :

1) Badan kotor dan bau

2) Rambut kotor

3) Kuku panjang dan kotor

4) Bau mulut dan kotor

Kondisi klinis kemungkinan terjadipada :

1) Stroke

2) Fraktur

3) Koma

Tujuan yang diharapkan :

1) Kebersihan diri sesiuai pola

2) Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih

3) Pasien merasa nyaman.

Intervensi Rasional

Kaji kemabli pola kebesihan Data dasar dalam melakukan


diri intervensi

Bantu pasien dalam Mempertahankan rasa


kebersihan badan, mulut, nyaman
mulut dan rambut

Lakukan pendidikan Meningkatkan pengetahuan


kesehatan : petingnya dan membuat klien
kebersihan diri, pola lebihnkooperatif
kebersihan diri, cara
kebersihan
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Yuli Permita. 2012. laporan pendahuluan personal hygiene, (Online), (http://yuli-
permita.blogspot.com/2012/01/laporan-pendahuluan-personal-hygiene.html)

Saryono dan Anggriyani. 2010. kebutuhan dasar menusia (KDM). Yogyakarta : Nuha Medika.

Wartonah, Tarwoto.2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai