Anda di halaman 1dari 8

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 PT. Tambang Batubara Bukit Asam


PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk., Adalah Badan Usaha
yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1981 dengan dasar peraturan pemerintah No.
42 tahun 1980 yang berkantor pusat di Tanjung Enim Sumatera Selatan
penambangan Batubara Bukit Asam diawali dengan penyelidikan eksplorasi
bangsa Belanda pada tahun 1915-1918 yang dipimpin oleh Ir. Man Haat, Hasil
penyelidikan menyatakan adanya kandungan batubara yang besar dikawasan
Bukit Asam.
Pada dasarnya kondisi dari setiap belt conveyor berbeda-beda tergantung
dari besarnya beban yang diangkut dan ada tidaknya perlindunga terhadap
paparan langsung sinar matahari. Semaki besar dan berat beban yang diangkut dan
semakin seringnya belt terkena paparan langsung sinar matahari maka hal tersebut
akan sangat mempengaruhi pemuaian dari belt. Dalam kondisi tidak beroperasi
dan tidak berbeban maka belt berada pada kondisi normal dan ukuran yang
sebenarnya, akan tetapi apabila kondisi belt dalam keadaan beroperasi penuh dan
mengangkut beban disiang hari maka ukuran belt akan bertambah panjang dan
bertambah lebar. Apabila terjadi kondisi seperti ini maka akan sangat berbahaya
sekali bagi unit belt conveyor tersebut, karena dengan bertambah ukuran (baik
panjangnya ataupun lebarnya) maka adongan antara roller-roller semakin besar
pula dan akan membuat belt menjadi semakin berat yang pada akhirnya akan
menambah beban motor, dan membuat motor trip. Hal ini juga disebabkan oleh
panas yang ditimbulkan dari gesekan-gesekan antar belt dengan idler (Pada Tail
End dan Head End), serta dengan roller-rollernya, walaupun hal ini bukan
merupakan faktor utama penyebab dari memuainya belt tapi untuk waktu operasi
yang lama dan kontinu akan berpengaruh sekali terhadap performa belt.

30
Politeknik Negeri Sriwijaya

1.2 Sumber Tenaga Listrik Ditambang Air Laya


Sumber tenaga listrik ditambang Air Laya disuplay dari PLTU Bukit
Asam melalui tiga feeder yaitu : Sakura, Kenanga dan Kamboja dengan sistem
saluran udara dengan tegangan 20 KV, dimana antara PLTU dan tambang air laya
berjarak lebih kurang 1 km. daya listrik yang disalurkan sebesar 21,25 MVA.
Energi listrik yang dikirim oleh PLTU ke PTBA. diterima di MSS (Main Switch
Station). Dan untuk penggunaan genset di Tambang Air Laya (TAL) digunakan
untuk kondisi emergensi yaitu pada saat trouble dan perbaikan.

3.3 Bagian-Bagian Pada Belt Conveyor Damping


Adapun bagian-bagian pada belt conveyor adalah seperti : Head End , Tail
End, dan roller-roller dari sebuah belt conveyor berikut gambar-gambarnya dapat
dilihat dibawah ini :
Head End Belt Conveyor
Alat ini berupa drum atau roller yang berdiameter besar dan terhubung
langsung dengan driver atau penggerak dari belt. Poros dari head end satu
sumbu dengan driver. Alat ini berfungsi untuk menggerakkan belt yang
melilit bodinya searah dengan putaran motor dan drivernya. Adapun
gambarnya seperti yang diperlihatkan berikut ini :

Gambar 3.1 Head End Belt Conveyor 1

1
Conveyor Damping, 2007. PT Tambang Batubara Bukit Asam.

31
Politeknik Negeri Sriwijaya

Tail End Belt Conveyor


Alat ini sama dengan head end namun tidak terhubung langsung dengan
driver belt conveyor dan berdiri sendiri. Arah putarannya searah dengan
arah putaran head end dan driver. Gambarnya seperti yang diperlihatkan
berikut ini :

Gambar 3.2 Tail End Belt Conveyor 2

Roller-Roller Belt Conveyor


Alat ini berbentuk drum yang berdiameter lebih kecil dari head end dan
tail end, yang berfungsi untuk menopang dan menggerakkan belt. Jarak
normal masing-masing roller antara 1,5 1,75 meter, kalau terlampau
dekat jaraknya maka tidak akan menjadi ekonomis dan kalau terlalu jauh
maka akan memperbesar beban yang digerakkan oleh driver dan motor.
Adapun gambar dari roller tersebut seperti yang diperlihatkan berikut ini :

2
Conveyor Damping, 2007. PT Tambang Batubara Bukit Asam.

32
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 3.3 Roller-Roller Belt Conveyor 3

3.3.1 Deskripsi Rangkaian Umum Belt Conveyor


Instalasi belt conveyor secara umum mempunyai beberapa komponen yang
saling mendukung. Bagian-bagian umum dari rangkaian belt conveyor dapat
dilihat pada gambar 3.1 di bawah dengan keterangan sebagai berikut:
Belt Conveyor
Merupakan media pembawa material dan sekaligus sebagai media untuk
meneruskan gaya yang bekerja
Head of conveyor
Posisi ujung dimana material ditumpahkan/dicurahkan
Tail of conveyor
Posisi ujung di mana material dimuat
Carrying idler (Roller pembawa)
Roller penunjang belt bermuatan material
Impact idler (Roller penahan muatan)
Roller penunjang belt pada tempat-tempat pemuatan material atau tempat
jatuhnya material
Training idler
Roller penunjang dengan alat bantu pelurus

3
Conveyor Damping, 2007. PT Tambang Batubara Bukit Asam.

33
Politeknik Negeri Sriwijaya

Return idler (Roller pembalik)


Roller penunjang belt yang telah tidak bermuatan material lagi (Setelah
material ditumpahkan)
Drive (Penggerak)
Unit penggerak belt yang terdiri dari motor, gear box dan pulley
Take-up pulley (Puli pengencang)
Perangkat yang berfungsi untuk mengencangkan belt yang kendor dan
memberikan tegangan pada belt
Snub pulley
Puli yang dipasang untuk memperbesar sudut dimana belt menyentuh
permukaan puli penggerak
Bend pulley (Puli tikungan)
Puli yang dipakai untuk membelokkan arah dari belt
Head pulley/Drive pulley (Puli depan)
Puli terakhir pada ujung depan corong, lebih sering dipakai sebagai puli
penggerak
Tali pulley/Return pulley (Puli belakang)
Puli terakhir pada ujung belakang belt conveyor
Scraper (Alat pembersih)
Perangkat yang berfungsi sebagai pembersih material yang menempel
pada belt
Skirt (Penyekat)
Perangkat yang berfungsi sebagai penyekat agar material tidak tumpah
Plough scraper/V scraper (Alat pembersih)
Alat yang berfungsi untuk membersihkan material yang jatuh pada belt
conveyor bagian bawah
Chute/Hopper
Corong yang terletak disetiap ujung bagian hulu (Tail) yang berfungsi
untuk menampung curahan material

34
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 3.4 Rangkaian Belt Conveyor Secara Umum 4

3.4 Data Teknis Unit Conveyor Damping


Adapun data teknis dari motor conveyor damping ini adalah sebagai berikut :
Panjang belt yang sesungguhnya = 50 meter
Lebar belt = 1020 mm (dalam perhitungannya dibulatkan menjadi 1050
mm).
Berat belt per meter = 15 kg/m = 15 kg/m x 50m = 750 kg (berat total).
Berat jenis batubara = 1300 kg/m
Kecepatan belt = 2,5 m/detik.
Berat beban yang diangkut per jam = 600 ton/jam.
Daya motor penggerak = 7,5 kW (motor YASKAWA) 500 Volt
Kemiringan atau besar sudut idler = 30.
Power Faktor 0,85
Tegangan 500 V
IEC 24-1 (1969)
Bearing No. 6326
Ser No. P2801132102
Daty and Rating
500 V

4
Pengembangan dan latihan, Conveyor sistem Bukit Asam

35
Politeknik Negeri Sriwijaya

IC 0151
Wound motor
50 HZ
Oppos Nu 328
Tahun 1984
Kondisi pada saat ini 60%
Sistem starting motor = (Y/Y)
Photo motor pada saat ini

Gambar 3.5 Motor penggerak conveyor damping 5

5
Conveyor Damping, 2007. PT Tambang Batubara Bukit Asam.

36
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.5 Diagram Satu Garis / Single Line Diagram 6

6
Conveyor Damping, 2007. PT Tambang Batubara Bukit Asam.

37

Anda mungkin juga menyukai