Anda di halaman 1dari 5

Cara Membaca Kode Bearing

Seringkali kita kesulitan untuk menentukan bearing yang akan kita pakai untuk
mesin kita, berikut akan saya bagi tips untuk membaca kode bearing matrik.
Untuk memudahkan dalam pemilihan bearing, maka produsen bearing membuat
standar ukuran bearing melalui kode tertentu. Berikut ini akan dibahas secara
singkat mengenai kode yang terdapat pada bearing.
Pada bearing biasanya tertera kode kombinasi antara angka dan huruf. misalnya
pada bearing SKF yang tertera kode 6201 RS/C3 MT47. Kode tersebut tidak
sembarang tulis, karena ditentukan menggunakan standar ISO.

Kode Angka

Angka Pertama
Angka pertama adalah kode untuk jenis bearing. Perlu diingat bahwa bila kode
pertama adalah angka, berarti satuan yang dipakai merupakan satuan metrik,
sedangkan bila menggunakan huruf, berarti menggunakan satuan non metrik
(inchi).

Daftar arti kode pertama (jenis bearing):


Angka Kedua
Angka kedua merupakan kode yang menunjukkan jenis dimensi bearing, yaitu
diameter, tebal dan tinggi.
Dua angka berikutnya, yaitu angka ketiga & ke-empat

Merupakan kode untuk ukuran diameter dalam bearing tersebut. jika kode-nya
00 maka diameternya 10 mm , 01 maka diameternya 12 mm , 02 maka
diameternya 14 mm , 03 maka diameternya 17 mm. Mulai 04 sampai seterusnya
tinggal di kali dengan 5 mm. misalnya 04 = 20 mm, 05 = 25 mm. dan
seterusnya

Berikut tabel untuk beberapa ukuran bearing berdasarkan kode angkanya


(matrik)

Kode d D l Kode d D l
Bearing Bearing
605 5 14 5 625 5 16 5
606 6 17 6 626 6 19 6
607 7 19 6 627 7 22 7
608 8 22 7 628 8 24 8
609 9 24 7 629 9 26 8
623 3 10 4 634 4 16 5
624 4 13 5 635 5 19 6

Kode Kode
d D l d D l
Bearing Bearing
6000 10 26 8 6200 10 30 9
6001 12 28 8 6201 12 32 10
6002 15 32 9 6202 15 35 11
6003 17 35 10 6203 17 40 12
6004 20 42 12 6204 20 47 14
6005 25 47 12 6205 25 52 15
6006 30 55 13 6206 30 62 16
6007 35 62 14 6207 35 72 17
6008 40 68 15 6208 40 80 18
6009 45 75 16 6209 45 85 19
6010 50 80 16 6210 50 90 20

D = diameter
luar
d=diameterDala
m

l = lebar

ssatuan dalam : mm

Kode Jenis Penutup Bearing


Untuk kode berikutnya merupakan huruf yang merupakan kode untuk jenis
penutup bearing, contohnya RS yang kepanjanganya Rubber Seal atau seal karet
yang artinya bearing tersebut menggunakan penutup jenis karet.
Daftar arti kode keempat (jenis penutup yang digunakan pada bearing):

Z= zinc(single seal)
2Z= zinc(double seal)
RS= rubber(single seal)
2RS= rubber(double seal)
V= single non-contact seal
VV= double non-contact seal
DDU= double contact seal
NR= snap ring and groove
M= brass cage
Kode Kerengangan
Contohnya kode C3. Simbol ini menandakan kerenggangan antar pelor dan
dinding punggung bagian dalam. C3 cocok untuk motor harian. Makin besar
angkanya berarti toleransi kerenggangan antar komponen bearing makin besar
pula. Tak heran C3, jika digoyangkan lebih terasa rengang dibanding C2. Angka
kerenggangan tersebut tercantum dari C2 C5 tanpa tanda (kosong). Motor
dengan putaran mesin tinggi sebaiknya menggunakan bearing dengan
kerenggangan C5. Salah satu alasannya yaitu di temperatur motor high speed
jauh lebih tinggi dibanding motor harian, dan ketika suhu memuncak maka bola-
bola memuai. Posisi menggelinding jadi pas. Tidak akan macet. Satuan
kerenggangan atau Clearance adalah mikron. 1 mikron sama dengan 1/1000
mm.

Contoh cara membaca kode bearing (laher) 6301-RS C3 yang tertera di


sisi samping bearing:

angka 6 adalah jenis laher dengan bantalan berbentuk bola (ball


bearing);

3 menunjukkan dimensi laher (diameter luar dan tebal laher)


dalam contoh ini diameter luar laher 37mm dan tebal 12mm;

01 adalah lingkar dalam laher 12mm, jika angkanya 00 berarti


diameter dalamnya 10mm, 01:12mm, 02:15mm, 03:17mm, 04:20mm, 05:25mm,
06:30mm dan 07:35mm;

RS menunjukkan jenis tutup/pelindung bola laher (RS: rubber seal,


Z atau ZS: zinc seal/sil logam, 2 RS: kedua permukaan laher tertutup sil karet,
2Z: kedua permukaan laher ditutup logam/zinc)

C3 menunjukkan clearance (kerenggangan) dalam satuan mikron


(1/1000).

Anda mungkin juga menyukai