Manajemen Informasi Pertanahan distribusi data pada pihak lain. didefinisikan sebagai manajemen semua Komponen SIP: aspek tanah termasuk penyusunan kebijakan >>> Data persil: diperoleh dari hasil pertanahan (Dale dan McLaugulin, 1988), pengamatan dan pengukuran lapangan dan MIP juga merupakan pengolahan data peta-peta yang sudah ada. pertanahan dan informasi pertanaan dengan >>> Input data ke dalam GIS tools dapat tujuan agar memberikan manfaat melalui: komputer interaktif, digitizers, sebesar2nya baik dimasa sekarang maupun scanners, maupun data yang sudah ada dari yang akan datang dengan berasaskan media electronik, magnetik, dan optik. sustainable development. >>> Proses data dalam GIS tools dibedakan antara spatial data (geometric moduls) dan jawabnya simpel aja, karena tanah textual data (DBMS) namun mereka saling merupakan SD utama dalam kehidupan yang terintegrasi dan terinteraksi dalam satu jumlahnya terbatas, karena ketrbatasan sistem. jumlah yang tidak diimbangi dengan >>> Display dan reporting data: dilakukan kebutuhan tanah yang semakin meningkat melalui layar monitor, printer, plotter, dan akan muncul persaingan dalam hal media penyimpanan seperti media penguasaan tanah dari persaingan ini akan penyimpanan magnetik, elektronik, dan menimbulkan sebuah konflik. optik. konflik ini dapat diselesaikan dengan >>> Data output: dapat berupa peta, angka, adanya pengelolaan dan pengaturan terkait gambar, tabel, dan bentuk laporan lainnya. pertanahan maka dari itu dibangunlah Administrasi Pertanahan sebuah manajemen informasi pertanahan. Administrasi pertanahan adalah proses karena tanpa adanya intervensi tanah tidak penetuan, perekaman dan penyebarluasan selalu memberikan yang terbaik bahkan informasi tentang kepemilikan, nilai, seringkali menimbulkan masalah legal, penggunaan lahan ketika sosial dan ekologikal. pengimplementasian kebijakan informasi pertanahan. Prosesnya meliputi ajudikasi Definisi Sistem Informasi hak, survey dan deskripsi, dan dokumentasi Pertanahan rinci dan penyediaan informasi yang relevan Terdapat beberapa definisi dari sistem dalam mendukung pasar tanah. Informasi Pertanahan, salah satunya Kompnen Utama dalam Administrasi adalah yang diadopsi dari FIG (Federation Pertanahan: Internationale des Geometres) : a. Land Tenure (Kepemilikan Tanah) Sistem Informasi Pertanahan adalah Proses dan lembaga terkait untuk: suatu alat yang digunakan untuk Mengamankan akses terhadap tanah. pengambilan keputusan yang sah terhadap Survei kadastral dan pemetaan. masalah administrasi dan ekonomi dan b. Land Value (Nilai Tanah) sebagai alat bantu dalam perencanaan dan Penilaian terhadap nilai tanah dan property pengembangan yang terdiri dari basis data Perhitungan dan pengumpulan Penghasilan yang mengandung informasi lahan spasial dari perpajakan. tereferensi dan data-data yang terkait dengan c. Land Use (Nilai tanah): hal tersebut, pada satu pihak dan prosedur Pengendalian penggunaan lahan melalui dan teknik dalam pengambilan data adopsi dari perencanaan dan peraturan penggunaan lahan. Management konflik penggunaan lahan. memacu pertumbuhan ekonomi rakyat atau nasional. Seperti Banyaknya hutan D .Land Development (Pengembangan produksi, hutan lindung, suaka marga tanah) satwa, atau kawasan wisata yang Proses dan klembaga terkait untuk: dijadikan area pertambangan atau badan Pembangunan infrastruktur fisik baru. yang mengelola dan memanfaatkan Pelaksanaan perencanaan konstruksi. tanah secara berlebihan di Indonesia Izin bangunan. (Land Use) Tantangan dan permasalahan: Permasalahan tumpang tindih Masalah ganti rugi tanah kepemilikan lahan menjadi Permasalahan pertanahan yang melibatkan permasalahan jamak yang ditemukan di masyarakat sering kali disebabkan karena daerah. Sebagai contoh, dalam sebuah adanya penguasaan tanah secara sepihak bidang tanah terdapat 5 pihak yang dari investor yang bekerja sama dengan mengaku sebagai pemilik sah. Masing- penguasa dengan ganti rugi bukan masing pihak memiliki sertifikat atas berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanah tersebut. Kondisi ini menunjukkan atas tanah yang bersangkutan atau harga bahwa ada pemalsuan dokumen ataupun pasar yang berlaku atas tanah di suatu sertifikat ganda. ( Land Tenure) kawasan pada masa tertentu. Terjadi karena kolusi antara pemodal, penguasa, dan oknum di BPN Apa itu IDS Terdapat kurang lebih 7,3 juta ha Infrastruktur Data Spasial (IDS) lahan terlantar di Indonesia yaitu merupakan inisiatif dalam pengelolaan data lahan yang tidak digunakan sebagaimana spasial yang terintegrasi antara komponen mestinya sehingga sumberdaya tersebut Sumber Daya Manusia (SDM), Kebijakan tidak dapat dipetik manfaatnya bagi dan perundang-undangan, teknologi, dan kehidupan bersama. standardisasi serta data spasial, yang Tanah terlantar yang ada di berbagai memungkinkan berbagi pakai data (data daerah itu menunjukkan bahwa sharing) dan kemudahan akses untuk pemerintah dan/atau pemerintah daerah meningkatkan efektifitas dan efisiensi melupakan perannya sebagai fasilitator pemanfaatan data spasial. untuk mendistribusikan tanah bagi kepentingan masyarakat ( Land Aspek kelembagaan merupakan Developtment) suatu komponen dalam IDSN yang Pemerintah maupun pemerintah berkaitan dengan manajemen Fora IDSN daerah belum dapat membuat dalam penentuan kebijakan dan berbagai kebijakan pengelolaan dan aturan dalam membangun, mengelola, pemanfaatan lahan yang dapat mengakses serta menggunakan data dasar dimanfaatkan sebesar-besarnya guna utama dan berbagai standar, yang diperlukan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dalam membangun IDSN.