PENDAHULUAN
1.1. Umum
Air mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya adalah
sebagai sumber pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari
perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kerang dan lainnya. Air
juga dapat menghasilkan energi, pergerakan air pasang dan surut dapat menghasilkan
energi listrik dan arus laut dapat dimanfaatkan sebagai energi pendorong perahu secara
alami. Selain itu air juga dapat menghasilkan keuntungan dalam hal material misalnya
sebagai tempat usaha perikanan, seperti tambak lobster, pengembangbiakan kerang mutiara
dan sejenisnya.
Namun demikian apabila sumber daya air tidak dikelola dengan baik maka dampak
yang ditimbulkan sangat besar terutama bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, salah satu
kasus yang merugikan masyarakat adalah banjir. Sehingga untuk meminimalisir dampak
yang terjadi adalah perlunya suatu kajian yang mendalam tentang penanggulangan banjir
dengan membangun saluran pembuang sebagai bangunan untuk mengalirkan debit banjir.
Tidak hanya membangun saluran pembuang tersebut tetapi juga harus memelihara saluran
tersebut baik secara rutin maupun secara isidentil. Hal ini dimaksudkan supaya tidak
menimbulkan masalah baru akibat dari saluran pembuang yang telah yang telah dibangun
sebelumnya. Masalah ini adalah antara lain adalah erosi dan genangan baru.
1
2
Satu minggu kemudian pada tanggal 12 Desember 2016 terjadi hujan deras di Kota
Malang sehingga menyebabkan bencana banjir yang cukup besar di daerah Jalan Alkorni.
3
Setelah diteliti oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum, hal ini terjadi dikarenakan
tersumbatnya gorong-gorong yang bertempat Jalan Alkorni. Keesokan harinya pada
tanggal 13 Desember 2016, Dinas Pekerjaan Umum langsung melakukan tindakan yaitu
yang pertama menggali tanah untuk menemukan lokasi gorong-gorong. Setelah dianalisa,
hulu dari gorong-gorong tersebut berada pada kedalaman 6 meter dan di hilir sedalam 12
meter dengan diameter 60 cm.
Menumpuknya sedimen dan mengerasnya sedimen tersebut menjadi salah satu
penyebab air tidak dapat mengalir. Sehingga Dinas Pekerjaan Umum melakukan tindakan
lain yaitu membuat gorong-gorong baru dengan kedalaman di hulu sedalam 6 meter dan di
hilir sedalam 7 meter dengan diameter 120 cm.
Dengan adanya ulasan yang sudah disebutkan di atas, maka agar permasalahan yang
dibahas dalam laporan ini tidak meluas, dan mengingat keterbatasan waktu, maka
permasalahan ini akan dibatasi antara lain sebagai berikut:
1. Obyek Praktik Kerja adalah saluran drainase di Jalan Alkorni Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang.
2. Hanya membahas estimasi Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan untuk
pemeliharaan saluran drainase di Jalan Alkorni Kelurahan Pandanwangi Kecamatan
Blimbing Kota Malang.
3. Harga satuan upah dan bahan menggunakan nilai harga yang berlaku di Kota
Malang tahun 2016.
4. Analisa RAB yang digunakan adalah Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dari
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Bidang Pekerjaan Umum.
5. Tidak membahas perencanaan dimensi saluran.
Adapun manfaat yang bisa diberikan yaitu sebagai bahan pertimbangan atau usulan
tentang rencana pembiayaan pada pemeliharaan sistem drainase pada lokasi yang
mendukung perencanaan proyek di Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang maupun
perencanaan proyek yang sejenis.
BAB V : Penutup
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang didapat penulis dari analisa,
pengamatan dan dialog di lapangan, serta saran dari penulis kepada semua pihak pihak
yang bersangkutan dalam proses Praktik Kerja Nyata.
Lampiran lampiran
Bagian ini berisikan data data mengenai keadaan wilayah Jalan Alkorni Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang dalam bentuk peta serta data data lain
yang mendukung uraian uraian pada bab bab yang telah ditulis sebelumnya.