Sirup
- anak usia 0-1 tahun =1/2 sendok takar (5 ml), 3-4 x sehari
- anak usia 1-2 tahun=1 sendok takar, 3-4 x sehari
- anak usia 2-6 tahun=1-2 sendok takar,3-4 x sehari
- anak usia 6-9 tahun= 2-3 sendok takar, 3-4 x sehari
- anak usia 9-12 tahun=3-4 sendok takar, 3-4 x sehari
Efek Samping :
- Mual,nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan.
- Penggunaan dalam dosis besar dan jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan hati.
- Reaksi hipersensivitas/alergi seperti ruam,kemerahan kulit,bengkak
diwajah, sesak nafas, dan syok.
Interaksi Obat :
- Pada dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulantetapi pada dosis
rendah tidak interaktif.
- Masa paruh Kloramfenikol dapat sangat diperpanjang.
- Kombinasi dengan obat AIDS Zidovudin meningkatkan resiko
neutropeni
ANALGETIK NARKOTIKA
Nama Obat : Tramadol hidroklorida
Aturan Pakai :
Kontra Indikasi : Hindari pada depresi nafas akut,alkolisme akut,dan bila terdapat resiko
ileusparalitik, tidak dianjurkan pada akut abdomen,juga hindari pada
peningkatan tekanankranial atau cedera kepala, hindariinjeksi pada
feokromositoma.
Interaksi Obat :
- Dengan alkohol dapat meningkatkan efek sedative dan efek hipotensif
- Antiaritmia;menunda absorsii miseletin
- Rifampisin mempercepat metabolism metadon(mengurangi
efek),eritromicin menaikkan kadar plasmaalfentanil
- Metoklopramid dan domperidon antagonism saluran cerna
- Simetidin menghambat metabolism analgetik opioid
ANALGETIK ANTIPIRETIK
Aturan Pakai :
Efek Samping : Mual,muntah, diare, konstipasi,nyeri lambung, ruam kulit, pruritis, sakit
kepala, pusing dan heart burn.
Kontra Indikasi :
- Penderita yang hipersensitif terhadap asetosal atau obat anti inflamasi
non steroid lainnya, dan wanita hamil trimester 3.
- Penderita dengan sindrom nasal polyps,angioedema dan reaksi
bronkospasme terhadap asetosal aatu antiinflamasi non steroid yang
lain.
- Dapat menyebabkan reaksi anafilaktik.
Interaksi Obat :
- Analgesik antiinflamasi non steroid lain.
- Antihipertensi : antagonism efek hipotensi
- Kortikosteroid : menambah resiko perdarahan dan ulserasi saluran
cerna.
Efek Samping : Gangguan saluran cerna, sering buang air kecil, sakit kepala, pusing,
alopesia, anemia, nyeri gusi, anafilaksis, dermatitis, pruritis, demam,
sindrom stevens Johnson, jarang terjadi sindrom nefrotik, nekrosis hati,
leucopenia, anemia aplastik, nekrolisis epidermal toksik pada
penggunaan bersama dengan kolkisin
Kontra Indikasi :
- Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol
- Penderita yang sedang mengalami asam urat akut.
ANTI ALERGI
ANTI ALERGI
Aturan Pakai :
- Dewasa : 10 mg/hari
- Anak 2-12 tahun : <30 mg 5 mg/hari, >30 kg 10 mg/hari
Kontra Indikasi : Serangan asma akut, bayi premature, kehamilan dan menyusui
Interaksi Obat : -
Indikasi : Infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, infeksi pada mulut,
bronchitis, pneumonia, infeksi Haemophillus influenza, salmonellous
invasif,listerial meningitis,juga untuk profilaksis endokarditis.
Aturan Pakai :
- Anak denan BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis
- Dewasa atau anak dengan BB > 20 kg : 250 mg-500 mg sehari
Efek Samping : Urtikaria, ruam kulit, pruritis, angioedema dan gangguan saluran cerna
seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
Indikasi : Infeksi dermatofitosis kulit, kulit kepala, rambut dan kuku, bila terapi
topical gagal.
Aturan Pakai :
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi hati berat, SLE, porfiria, dan kehamilan
Interaksi Obat :
- Alkohol, efek alkohol dapat meningkat
- Antiepilepsi, fenobarbital dapat menurunkan absorpsi griseofulvin
- Antikoagulan, griseofulvin mengurangi efek antikoagulan
- Siklosforin, menurunkan kadar plasma griseofulvin
- Estrogen dan progesteron, mempercepat metabolism ( mengurangi
efek kontrasepsi)
Kontra Indikasi : -
Interaksi Obat : -
ANTI MALARIA
Aturan Pakai :
- Dosis awal anak, 3,2 mg/kg diikuti dengan 1,6 mg/kg bb selama 4 hari
- Dosis awal dewasa, 160 mg diikuti dengan 80 mg dari hari ke 2-5
Efek Samping : Demam, retikupolati, peningkatan SGOT, aritmia,nyeri perut, anoreksia,
diare, mual, muntal, palpitasi, batuk, sakit kepala, pusing, gangguan
tidur, asthenia,arthralgia, myalgia, ruam, pruritis.
Interaksi Obat :-
ANTI MALARIA
Indikasi : Malaria falsiparum,meredakan kram kaki yang muncul pada malam hari
Aturan Pakai :
Interaksi Obat :-
ANTI VIRUS
Aturan Pakai :
- Dewasa, BB < 60kg 125mg tiap 12jam, BB >60kg 200mg tiap 12 jam
- Anak, diatas 3 bulan 120 mg/m tiap 12 jam ( 90 mg/ m bila
2 2
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi hati karena pemberian didanosin sebelumnya, dan
ibu menyusui
Interaksi Obat :
- Allopurinol dan antivirus, meningkatkan kadar plasma didanosin,
- Sitotoksik, meningkatkan risiko toksisitas
ANTI VIRUS
Indikasi : Terapi influenza pada dewasa dan anak usia 1 tahun atau lebih yang
memiliki gejala influenza tipika, bila virus influenza sedang bersikulasi
dalam lingkungan, dan pencegahan influenza pada dewasa dan anak
diatas 13 tahun.
Efek Samping : Nausea, muntah, sakit perut, dyspepsia, diare, sakit kepala, lelah,
insomnia, pusing, congjungtivitis, epistaksim, ruam, jarang reaksi
hipersensitif, sangat jarang hepatitis, sindron steven jhonson.
Interaksi Obat : -
ANTI MIGRAIN
Indikasi : Serangan migren akut dan migren varian yang tidak responsif terhadap
Analgesik.
Efek Samping : Mual,muntah, vertigo, nyeri abdomen, diare, keram otot, nyeri dada,
iskemia miokard dan intestinal.
Kontra Indikasi : Hipertensi berat atau tidak terkontrol, gangguan hati dan ginjal,
penyakit pembuluh darah perifer, penyakitb vaskuler oblilaretif dan
sindrom raynaud, hamil, menyusui, penyakit jantung koroner,
hipertiroid, sepsis, porfiria.
Interaksi Obat :
- Antikukak; meningkatkan resiko ergotisme jika ergotamine dan
metisergid diberikan bersama simetidin.
- Antidepresan; dapat mengakibatkan resiko hipertensi jika ergotamine
dan metisergid diberikan bersama reboksetin.
- Beta blocker; meningkatkan vasokontriksi perifer ergotamine dan
metisergid diberikan bersama beta blocker.
- Antijamur; meningkatkan resiko ergotisme jika ergotamine dan
metisergid diberikan bersama imidazol atau triazol.
- Anastetik umum; halotan mengurangi efek ergometrin pada parturient
uterus.
ANTI MIGRAIN
Indikasi : Serangan migren akut dan migren varian yang tidak responsif terhadap
Analgesik.
Efek Samping : Mual,muntah, vertigo, nyeri abdomen, diare, keram otot, nyeri dada,
iskemia miokard dan intestinal.
Kontra Indikasi : Hipertensi berat atau tidak terkontrol, gangguan hati dan ginjal,
penyakit pembuluh darah perifer, penyakitb vaskuler oblilaretif dan
sindrom raynaud, hamil, menyusui, penyakit jantung koroner,
hipertiroid, sepsis, porfiria.
Interaksi Obat :
- Antikukak; meningkatkan resiko ergotisme jika ergotamine dan
metisergid diberikan bersama simetidin.
- Antidepresan; dapat mengakibatkan resiko hipertensi jika ergotamine
dan metisergid diberikan bersama reboksetin.
- Beta blocker; meningkatkan vasokontriksi perifer ergotamine dan
metisergid diberikan bersama beta blocker.
- Antijamur; meningkatkan resiko ergotisme jika ergotamine dan
metisergid diberikan bersama imidazol atau triazol.
- Anastetik umum; halotan mengurangi efek ergometrin pada parturient
uterus.
ANTI MIGRAIN
Indikasi : Serangan migren akut dan migren varian yang tidak responsif terhadap
Analgesik.
Efek Samping : Mual,muntah, vertigo, nyeri abdomen, diare, keram otot, nyeri dada,
iskemia miokard dan intestinal.
Kontra Indikasi : Hipertensi berat atau tidak terkontrol, gangguan hati dan ginjal,
penyakit pembuluh darah perifer, penyakitb vaskuler oblilaretif dan
sindrom raynaud, hamil, menyusui, penyakit jantung koroner,
hipertiroid, sepsis, porfiria.
Interaksi Obat :
- Antikukak; meningkatkan resiko ergotisme jika ergotamine dan
metisergid diberikan bersama simetidin.
- Antidepresan; dapat mengakibatkan resiko hipertensi jika ergotamine
dan metisergid diberikan bersama reboksetin.
- Beta blocker; meningkatkan vasokontriksi perifer ergotamine dan
metisergid diberikan bersama beta blocker.
- Antijamur; meningkatkan resiko ergotisme jika ergotamine dan
metisergid diberikan bersama imidazol atau triazol.
- Anastetik umum; halotan mengurangi efek ergometrin pada parturient
uterus.
ANTI PARKINSON
Aturan Pakai : 200 mg setiap dosis levodopa dengan inhibitor dekarboksilase dopa,
maksimal 2 g perhari.
Efek Samping : Mual, muntah, nyeri abdomen, konstipasi diare, perubahan warna urin
menjadi merah kecoklatan, mulut kering, diskinesia, pusing, jarang
hepatitis.
Interaksi Obat :
- Anti koagulan dan dopaminergik : meningkatkan efek antikoagulan
- Besi, menurunkan absorpsi entekapon
- Simpatomimetik : dapat meningkatkan efek adrenalin.
DIURETIK
Interaksi Obat :
- Alfa blocker dan alcohol : meningkatkan efek hipotensi
- Antidepresan : tekanan darah turun terlalu rendah
- Kaptopril : menurunkan tekanan darah
- Kortikosteroid : tubuh kehilangan banyak kalium dan menahan terlalu
banyak natrium.
ANTI DIBETIK
Interaksi Obat :
- Anti jamur : vorikonazole dapat meningkatkan kadar plasma
sulfoniluria.
- Antidepresan dan antikoagulan : penghambat MAO dapat
meningkatkan efek hipoglikemik.
- Esterogen : memberikan efek antagonis terhadap efek anti diabetes
HORMON
Indikasi : Terapi sulih hormone untuk mengatasi gejala defisiensi esterogen pada
wanita menopause.
Aturan Pakai :
- Topikal (gel), 1,5 g setiap hari 3 x 24 jam selama 28 hari
- Semprot hidung 300 mcg ( 2 spray) setiap 24 jam dosis tunggal selam 21-
28 hari , diikuti dengan 2-7 hari masa istirahat.
Efek Samping :
- Bentuk spray sensasi seperti tertusuk dan perih pada tempat pemakaian, bersin dan rinorea, sakit
kepala, mastodinia, mual, perdarahan pada hidung, kenaikan atau penurunan libido.
- Kardiovaskuler dan thromboemboli, ikterus kolestatik, masthopaty jinak dan ganas, tumor
uterus, adenoma hepatic, galaktorea sebaiknya penggunaan dihentikan
- Hiposetrogenia menetap, migren, vagina mongering, iritasi okuler pemakaian kontak lensa,
hiperestrogemia: mual, payudara mengeras, iritabilita, rasa berat dikaki.
Kontra Indikasi : Tumor payudara dan uterus yang ganas, tumor hifefisial perdarahan
genital yang belum terdiagnosa, porfiria, otospongiosis, kehamilan,
riwayat tromboembolisme, tromboembolisme aktif.
ANTI ANGINA
Aturan Pakai :
- Sublingual, 5-10 mg
- Oral dosis terbagi, angina 30-120 mg, gagal jantung kiri 40-160 mg
- i.v 2-10 mg/jam
Efek Samping :
- Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardia.
- Injeksi, hipotensi berat, mual dan muntah, diaphoresis, cemas, gelisah, palpitasi, nyeri otot,
sinkop.
Kontra Indikasi : Hipersensivitas terhadap nitarat, hipotensi atau hipovolemia, kardiopati,
obstruktif hipertrofik, stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis
konstruktif, stenosis mitral, anemia berat, trauma kepala, perdarahan
otak glaucoma sudut sempit.
Interaksi Obat : Obat-obat penginduksi alfa blocker,alcohol,anastetik,antagonis kalium,
Antagonis kalsium, antidepresan, antihipertensi, beta blocker, diuretik
dapat menugkatkan efek hipotensi.
ANTI ARITMIA
Aturan Pakai :
- Hipertensi, 240-480 mg 2-3 x sehari, i.v 2 menit 5-10 mg, takikardia
paroksimal 5 mg selama 5-10 menit.
- Angina, 80-120 mg 3x sehari
- Aritmia, 240-480 mg dam 3-4 x dosis terbagi
Efek Samping : Konstipasi, pusing, mual, hipotensi,sakit kepala, edema, edema paru,
fatique,dispnea,bradiikardia, av blok,rash
Kontra Indikasi : Hipersensivitas terhadap verapamil,disfungsi ventrikuler kiri yang parah
hipotensi atau syok kardiogenik, sick sinus sindrom, AV blok tk II-III,
fluter atau fibrilasi atrium dengan jalur bahawan.
Interaksi Obat :
- kardiodepresan dapat menyebabkan sinergisme
- antihipertensi, akan meningkatkan efek hipotensi
- rifamfisin dan fenobarbital akan meningkatkan eliminasi verapamil
sehingga menurunkan ketersediaan hayati verapamil oral.
ANTI ARITMIA
ANTI ARITMIA
Aturan Pakai : i.v lewat kateter vena sentral 3,5-5 mg/kg BB pada kecepatan 50
mg/menit.
Efek Samping : Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia,
neuropati perifer, hipertropi gingival, ataksia,bicara tak
jelas,nistagmus,penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme, demam,
hepatitis,lupus eritomatosus,eritema multiform,efek hematologic..
Kontra Indikasi : Bradikardia sinus, blok SA, Blok jangtung jerajat 2 dan 3, syndrome
stokes adams
Interaksi Obat :
- Asetozolamida,antasida, antikoagulan, barbirturat akan meningkatkan
efek terapi dari kinidin.
- Biperiden, disiklomin, sikrimin akan menimbulkan efek antikolinergik
yang berlebihan.
- Kombinasi dengan digosin akan meningkatkan efek terapi digoksin.
ANTI HIPERTENSI
Aturan Pakai :
- Dosis awal 5 mg 1x sehari, dosis maksimal 10 mg sehari
- Pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati 2,5 mg 1x sehari
- Angina stabil kronik ataupun angina vasospastik 5-10 mg sehari
Efek Samping : Edema, sakit kepala, rasa lelah, mual, berkeringat, peningkatan atau
penurunan berat badan.
Interaksi Obat : Alkohol dapat menurunkan tekanan darah dan dapat meningkatkan
risiko efek samping amlodipin.
ANTI HIPERTENSI
Indikasi : Hipertensi sedang sampai berat, dan gagal jantung yang tidak cukup
Responsive.
Aturan Pakai :
- Dosis awal 5 mg 1x sehari, dosis maksimal 10 mg sehari
- Pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati 2,5 mg 1x sehari
- Angina stabil kronik ataupun angina vasospastik 5-10 mg sehari
Kontra Indikasi :
- Hipersensitif terhadap captopril atau penghambat ACE lainnya
- Penyakit renovaskuler
- Kehamilan
- Porfiria
- Stenosis aorta
Interaksi Obat :
- Alkohol, obat anti inflamasi,suplemen potassium, obat-obat berefek
hipotensi.
- Penisilin dan pengganti garam akan meningkatkan kadar kalium dalam
darah
ANTI HIPERTENSI
Aturan Pakai :
- Hipertensi, dosis 400mg atau 200 mg 2x sehari
- Angina, dosis awal 400 mg, pada angina berat 300 mg 3x sehari
- Aritmia, 0,4-1,2 g sehari dalam 2-3 dosis terbagi
Efek Samping : Edema, sakit kepala, rasa lelah, mual, berkeringat, peningkatan atau
penurunan berat badan.
ANTI MUAL
Indikasi : Dispepsia fungsional, mual dan muntah akut, dan mual dan muntah
karena pemberian levodopa.
Aturan Pakai :
- Mual muntah karena levodopa, 10-20 mg tiap 4-8 jam periode pengobatan
maksimal 12 minggu
- Anak: untuk sitotoksik atau radiologi 200-400 mcg/kg BB tiap 48 jam
- Dispepsia fungsional 10-20 mg 3x sehari sebelum makan
Efek Samping : Kadar prolaktin meningkat, penurunan libido, ruam dan reaksi alergi
lain, reaksi distonia akut.
Interaksi Obat :
- Domperidon mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin
- Pemberian obat antikolinergik muskarinik dan analgetik opioid secara
bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidon
- Pemberian antasida dapat menurunkan bioavabilitas domperidon
ANTI MUAL
Indikasi :
- Mual dan muntah pada gangguan saluran cerna dan pada pengobatan
sitotoksikatau radiologi.
- Control muntah karena operasi abdominal dan prosedur diagnostik
- Migrain
Aturan Pakai :
- Dewasa 10 mg ( 5 mg usia 15-19 tahun BB > 60 kg) 3 x sehari
- Anak 0-3 tahun BB 10-14 kg, 1 mg 2-3x sehari
- Anak 3-5 tahun BB 15-19 kg, 2 mg 2-3 x sehari
- Anak 5-9 tahun BB 20-29 kg, 2,5 mg 3 x sehari
- Anak 9-14 tahun BB > 30 kg, 5 mg 3x sehari
Interaksi Obat :
- Analgesik, metoklopramide akan meningkatkan absorpsi dari analgetik
- Siklosporin, metoklopramid akan menaikkan kadar siklosporin dalam
plasma
- Antipsikotik dan dopaminergik, meningkatkan resikoefeksamping
ekstrapiramidal
- Anti muskarinik, member efek antagonis terhadap efek metoklopramid
ANTI MUAL
Aturan Pakai :
- Dewasa 50-100 mg 2-3 x sehari
- Anak 1-6 tahun 12,5-25 mg 2-3x sehari
- Anak 7-12 25-50 mg 2-3 x sehari
Kontra Indikasi : Porfiria akut, serangan asma akut,bayi premature,gagal jantung berat.
Interaksi Obat : -
TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROKAN (THT)
Indikasi : Melembabkan membrane nasal yang kering dan teriritasi karena, pilek,
alergi, kelembaban yang rendah, perdarahan hidung minor, dan iritasi
hidung lainnya.
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROKAN (THT)
Aturan Pakai : Sebanyak 10 ml povidon iodine 1 % baik diencerkan atau tidak dengan
air hangat dengan jumlah sama digunakan selama 30 menit, 4 x sehari
untuk 14 hari.
Interaksi Obat : -
OBAT PSIKOTROPIK
Aturan Pakai : Skizofrenia dan psikosis lain, maniak terapi tambahan untuk agitasi
psikomotor,eksitasi, perilaku kekerasan atau impulsive yang berbahaya:
- Dosis awal 25 mg 3 x sehari atau 75 mg malam hari
- Dosis penunjang 75-300 mg/hari
- Lansia, 1/3-1/2 dosis dewasa
- Anak 1-5 tahun,500 mcg/kg BB setiap 4-6 jam
- Anak 6-12 tahun, dosis dewasa
Cegukan yang sulit diobati
- 25-50 mg, 3-4 x sehari, i.m 25-50 mg setiap 6-8 jam
- Anak 6-15 tahun, 500 mcg/kg BB tiap 6-8 jam
Interaksi Obat :
- Adrenergik neuron blocker, alfa blocker,anastetik,antagonis
kalsium,antagonis reseptor angiotensin II, meningkatka efek hipotensi .
- Alcohol,anal opioid,ansiolitik hipnotik, meningkatkan efek sedative
- Antiaritmia, meningkatkan risiko aritmia ventricular.
- Barbiturate, meningkatkan efek antagonis terhadap efek samping
antikonvulsan.
OBAT PSIKOTROPIK
Aturan Pakai : Skizofrenia dan psikosis lain, maniak terapi tambahan untuk agitasi
psikomotor,eksitasi, perilaku kekerasan atau impulsive yang berbahaya:
Kontra Indikasi : Koma karena depresan SSP, depresi sumsung tulang, hindari pada
feokromositoma, gangguan hati dan ginjal berat.
Interaksi Obat :
- Adrenergik neuron blocker, alfa blocker, anastetik, antagonis
kalsium,antagonis reseptor angiotensin II, meningkatka efek hipotensi .
- Alcohol,anal opioid,ansiolitik hipnotik, meningkatkan efek sedative
- Antiaritmia, meningkatkan risiko aritmia ventricular.
- Barbiturate, meningkatkan efek antagonis terhadap efek samping
antikonvulsan.
Indikasi :
- Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung
aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
- Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari aktif,
tukak lambung
- Pengobatan keadaan hipersekresi patologis
Aturan Pakai : Tukak usus 12 jari aktif , tukak lambung aktif,hipersekresi patologis,
refluks gastro esofagitis, pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis
erosive:
- 150 mg, 2 x sehari
Esofagitis Erosif
- 150 mg, 4 x sehari
Efek Samping : Sakit kepala, malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi,
depresi, halusinasi, takikardia,bradikardia, konstipasi,diare, mual,
muntah, nyeri perut,jarang pancreatitis, artralgia, myalgia,
leucopenia,granulositopenia, trombositopenia, ginekomastia, impoten,
penurunan libido, ruam,eritema multiforme,alopesia,anafilaksis,edema
angioneurotik, dan peningkatan kadar kreatinin serum.
Interaksi Obat :
- Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom p 450 dalam hati
- Pemberian bersama walfarin dapat meningkatkan dan menurunkan
waktu protrombin.
Indikasi : Untuk pengobatan jangka pendek tukak duodenal dan yang tidak
responsive terhadap obat-obat antagonis reseptor H2, pengobatan
jangka pendek tukak lambung, pengobatan reflux esofagitis erosive/
ulcerative yang telah didiagnosa melalui endoskopi, pengobatan jangka
lama pada sindroma Zollinger Ellison
Aturan Pakai :
- 20-40 mg 1 x sehari, untuk penderita dengan gejala tukak duodenal
penyembuhan dalam waktu 2 minggu, penderita dengan gejala tukak
lambung, reflux esofagitis/urceratif memerlukan waktu penyembuhan
4 minggu.
ANTI SPASMODIK
Indikasi : Pengobatan tambahan pada gangguan saluran cerna yang ditandai oleh
spasmus otot polos, dismenore.
Kontra Indikasi : Ileus paralitik, jika dikombinasi dengan sterculia, abstruksi usus, faecal
infaction,atoni colon.
Interaksi Obat : -
ANTI SPASMODIK
Indikasi : Terapi tambahan gangguan saluran cerna dan saluran kemih yang
ditandai dengan spamus otot polos, dismenore.
Aturan Pakai :
- Dewasa: 20 mg, 4 x sehari
- Anak 6-12 tahun: 10 mg, 3 x sehari
Kontra Indikasi : Angle closure glaucoma, miastenia gravis, ileus paralitik, stenosis
pirolik dan pembesaran prostat
Interaksi Obat :
- Antiaritmia dan antihistamin, meningkatkan risiko efek samping
antimuskarinik.
- Obat mual, memberikan efek antagonis terhadap efek anti mual pada
aktivitas saluran cerna
- Dopaminergik, meningkatkan risiko efek samping antimuskarinik,
OBAT DIARE
Diare kronik
- Dewasa, dosis awal 4-8 mg dikuti 2 mg setelah buang air besar
Efek Samping : Kram abdomen, pusing, mengantuk, urtikaria, ileus paralitik, dan perut
kembung
Kontra Indikasi : Kolitis ulceratif akut, kejang perut, colitis akibat antibiotic, alkolisme,
depresi nafas akut,
Interaksi Obat : - Dengan alkohol dapat meningkatkan efek sedative dan efek hipotensif
- Antiaritmia;menunda absorsii miseletin
- Rifampisin mempercepat metabolism metadon(mengurangi
efek),eritromicin menaikkan kadar plasmaalfentanil
- Metoklopramid dan domperidon antagonism saluran cerna
- Simetidin menghambat metabolism analgetik opioid
OBAT DIARE
Indikasi :
- Diare yang disebabkan oleh E.coli
- Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E.coli,
Klebsiella sp,Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis,
Proteus vulgaris.
- Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumonia,
Haemophilus influenza
- Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang
disebabkan Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza
- Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii
Aturan Pakai :
- Bayi usia 6 minggu- 6 bulan : 120 mg, 2 x sehari
- Anak 6 bulan- 6 tahun : 240 mg, 2 x sehari
- Anak 6 12 tahun : 480 mg, 2 x sehari
- Dewasa dan anak > 12 tahun : 960 mg, 2 x sehari
Efek Samping :
- Reaksi hipersensitif, ruam kulit,sakit kepala,dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan
diare
- Leucopenia, trombositopenia,agranulositosis, anemia aplastik, diskrasia darah
Kontra Indikasi :
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang parah, insufisiensi ginjal, wanita hamil, wanita
menyusui, bayi premature atau di bawah 2 bulan
- Penderita anemia megaloblastik yang terjadi pada kekurangan asam folat
- Penderita yang hipersensitif terhadap trimetoprim dan obat-obat golongan sulfonamide.
Interaksi Obat :
- kotrimoksazole dapat menambah efek dari antikoagulan dan
memperpanjang waktu paruh fenitoin.
- Diuretik terutama tiazid dapat meningkatkan terjadinya
trombositopenia.
ANTIBIOTIK
Indikasi :
- Diare yang disebabkan oleh E.coli
- Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E.coli,
Klebsiella sp,Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis,
Proteus vulgaris.
- Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumonia,
Haemophilus influenza
- Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang
disebabkan Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza
- Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii
Aturan Pakai :
- Bayi usia 6 minggu- 6 bulan : 120 mg, 2 x sehari
- Anak 6 bulan- 6 tahun : 240 mg, 2 x sehari
- Anak 6 12 tahun : 480 mg, 2 x sehari
- Dewasa dan anak > 12 tahun : 960 mg, 2 x sehari
Efek Samping :
- Reaksi hipersensitif, ruam kulit,sakit kepala,dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan
diare
- Leucopenia, trombositopenia,agranulositosis, anemia aplastik, diskrasia darah
Kontra Indikasi :
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang parah, insufisiensi ginjal, wanita hamil, wanita
menyusui, bayi premature atau di bawah 2 bulan
- Penderita anemia megaloblastik yang terjadi pada kekurangan asam folat
- Penderita yang hipersensitif terhadap trimetoprim dan obat-obat golongan sulfonamide.
Interaksi Obat :
- kotrimoksazole dapat menambah efek dari antikoagulan dan
memperpanjang waktu paruh fenitoin.
- Diuretik terutama tiazid dapat meningkatkan terjadinya
trombositopenia.
ANTI ASMA
Aturan Pakai :
- Dewasa : 130-150 mg
- Anak 6-12 tahun : 65-150 mg
- Bayi < 1 tahun : 67-75 mg, 3-4 x sehari
Efek Samping : Mual, muntah, sakit kepala, insomnia, palpitasi, takikardia, aritmia
ventrikuler, ruam kulit
Interaksi Obat :
- Alkohol,barbiturate, kafein: menyebabkan efek terapi teofilin
berkurang
- Allopurinol, simetidin, dan eritromicin: efek terapi teofilin meningkat
ANTI ASMA
Aturan Pakai :
- Dewasa : 130-150 mg
- Anak 6-12 tahun : 65-150 mg
- Bayi < 1 tahun : 67-75 mg, 3-4 x sehari
Efek Samping : Mual, sakit kepala, insomnia, palpitasi, tremor, vasodilatasi periferal,
takikardia dan hipokalemikadang timbul setelah pemberian dosis tinggi
Aturan Pakai :
Efek Samping : Konstipasi, depresi pernafasan pada pasien yang sensitive atau pada
dosis besar
Interaksi Obat : - Dengan alkohol dapat meningkatkan efek sedative dan efek hipotensif
- Antiaritmia; menunda absorpsi miseletin
- Rifampisin mempercepat metabolism metadon (mengurangi efek),
eritromicin menaikkan kadar plasmaalfentanil
- Metoklopramid dan domperidon antagonisme saluran cerna
- Simetidin menghambat metabolism analgetik opioid
EKSPEKTORAN
Aturan Pakai :
- Dewasa : 2-4 tablet setiap 4 jam, maksimal 24 tablet sehari
- Anak : 1-2 tablet tiap 4 jam, maksimal 12 tablet sehari
Interaksi Obat : -
EKSPEKTORAN
Indikasi : Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis
khususnya pada eksaserbasi bronchitis kronis dan bronchitis asmatik
dan asma bronkial
Sirup
Indikasi : Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis
khususnya pada eksaserbasi bronchitis kronis dan bronchitis asmatik
dan asma bronkial
Sirup
Indikasi : Hemoroid
Interaksi Obat : -
ANTI HEMOROID
Indikasi : Hemoroid
Interaksi Obat : -
ANTI HEMOROID
Indikasi : Hemoroid
Interaksi Obat : -
ANTI INFLAMASI NON STEROID
Aturan Pakai : Dewasa dan anak-anak diatas 14 tahun, dosis awal 500 mg selanjutnya
250 mg setiap 6 jam
Efek Samping :
- Sistem pencernaan : mual. Muntah, diare, dan rasa sakit pada abdomen
- Sistem hematopoietic : leucopenia, eosinophilia, thrombocytopenia dan
agranulocytopenia
- Sistem saraf : mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia.
Kontra Indikasi :
- Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat
- Penderita yang mengalami bronkospasme, rhinitis alergi, urtikaria
- Penderita dengan tukak lambung dan usus
- Penderita dengan gangguan ginjal yang berat
Aturan Pakai :
- Defisiensi 250-500 mg 2 x sehari setelah makan, bayi 100 mg
- Profilaktis 100-1000 mg sehari
- Terapi penyakit Pfeiffer 1000mg 3-4 x sehari selama 7-10 hari
Kontra Indikasi :-
Interaksi Obat :
- Vitamin C meningkatkan resorpsi besi
- Vitamin B12 efeknya dapat diperlemah sehinnga terjadi defisiensi
- Dosis diatas 10 g sehari memperlambat efek antikoagulan oral
VITAMIN
Aturan Pakai :
- Defisiensi 5-10 mg, 3 x sehari
- Profilaktis 2-5 mg, 3 x sehari
Kontra Indikasi : -
Interaksi Obat : -
ANTISEPTIK
Efek Samping : Dermatitis kontak, urtikaria, dan efek sistemik karena absorpsi melalui
kulit.
Kontra Indikasi :-
Interaksi Obat : -
ANTISEPTIK
Indikasi : Antiseptik untuk luka, deodorant, obat kumur, dan pembersih serumen
Aturan Pakai :
- Pembersih luka : larutan 3- 6 %
- Obat kumur : 1,5 %
- Serumen : 30 mg/ml
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
DIURETIK
Aturan Pakai :
- Edema, dosis awal 12,5-25 mg sehari, edema kuat pada pasien yang
tidak mampu mentoleransi diuretika berat 75 mg sehari
- Hipertensi, dosis awal 12,5 mg sehari, dosis dapat ditingkatkan samapi
25 mg sehari
- Usia lanjut, dosis awal 12,5 mg sehari
Efek Samping : Anoreksia, penurun an nafsu makan, iritasi lambung, diare, konstipasi,
sialadenitis, pancreatitis, gangguan penglihatan sementara, leucopenia,
thrombositopenia, anemia aplastik, anemia hemolitik, depresi sumsum
tulang belakang, reaksi sensitivitas, ruam, urtikaria, reaksi anafilaksis,
keracunan epidermal nekrolisis, demam, penekanan saluran pernafasan,
gangguan ginjal, nefritis interstisial, kejang otot, lemas, gelisah, kepala
terasa ringan, vertigo, paraesthesia, hipotensi postural, kardiak aritmia,
gangguan tidur dan depresi.
Kontra Indikasi : Gangguan hati berat, gangguan ginjal berat, hipokalemia refraktori,
hiperkalsemia, hamil dan menyusui.
Indikasi : Edema, dan sirosis hati, asites malignan, sindroma nefrotik, gagal
jantung kongestif, hiperaldosteronism primer
Aturan Pakai :
- Dewasa, 100-200 mg sehari jika perlu ditingkatkan samapi 400 mg
- Anak, dosis awal 3 mg/kg BB dalam dosis terbagi
Kontra Indikasi : -
Interaksi Obat : -
ANTI DIABETIK
Aturan Pakai : Melalui injeksi subkutan, intramuscular atau infuse intravena sesuai
kebutuhan.
Efek Samping : Hipoglikemia noktural, udema sementara, reaksi local,reaksi local dan
hipertrofi lemak pada daerah injeksi, jarang terjadi reaksi
hipersensitivitas, termasuk urtikaria, ruam.
Kontra Indikasi : -
Interaksi Obat : -
- Antagonis hormon,dapat menurunkan kebutuhan terhadap insulin
- Antiaritmia,disopramid dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin
- Esterogen, memberikan efek anatagonis terhadap anti diabetik
ANTI DIABETIK
Aturan Pakai : Dewasa dan anak > 10 tahun dosis awal, 500 mg setelah sarapan untuk
1 minggu, kemudian 500 mg setelah sarapan dan makan malam,
kemudian 500 mg setelah sarapan, makan siang, dan makan malam.
Efek Samping : Anoreksia, muntah, mual, diare, nyeri perut, rasa logam, asidosis laktat,
penurunan penyerapan vitamin B12, eritema, pruritus, urtikaria, dan
hepatitis.
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, h ipoksia jaringan, wanita hamil
dan menyusui.
Interaksi Obat :
- Alkohol,antidepresan dan aritmia, dapat meningkatkan efek
hipoglikemik
- Antitukak, simetidin menurunkan eksresi metformin
- Esterogen, memberikan efek anatagonis terhadap anti diabetik
HORMON
Aturan Pakai :
- Kanker payudara, 10-20 mg/hari
- Kanker prostat, 1-3 mg/hari
Efek Samping : Penyakit jantung, gangguan penyakit hati, efek feminism pada pria
Interaksi Obat : -
HORMON
Efek Samping : Mual, muntah, nyeri abdomen, dyspepsia, konstipasi, anoreksia, pusing,
lelah, sakit kepala, depresi, insomnia, hot flushes, berkeringat alopesia,
kemerahan tidak umum, mengantuk, asthenia, udem perifer, jarang
trombositopenia, leucopenia,