Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER 2

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION

Overview
Model nilai sekarang (present value model) menyediakan informasi yang relevan
sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang
relevan didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi perusahaan di masa
depan, terutama terkait dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas.
Dengan kondisi dimana laporan keuangan tersebut relevan maka informasi juga bisa
diandalkan, kita dapat menemukan informasi yang dapat diandalkan sebagai informasi
yang tepat dan bebas dari bias. Kita juga dapat mengeksplorasi kondisi dimana nilai pasar
aset-aset dan kewajiban dapat melayani sebagai ukuran tidak langsung dari nilai. Hal ini
hanya terjadi di bawah kondisi yang ideal. Jika kondisi tidak ideal, permasaIahan
fundamental akan timbul untuk penilaian aset dan pengukuran pendapatan.

Model Nilai Sekarang (Present Value) di bawah Kepastian


Model nilai sekarang secara luas digunakan dalam ekonomi dan keuangan, dan
memiliki pengaruh yang dipertimbangkan pada akuntansi selama beberapa tahun.
Pertama-tama kita mempertimbangkan versi yang sederhana di bawah kondisi yang pasti.
Kepastian diartikan bahwa arus kas masa depan perusahaan dan tingkat bunga dalam
ekonomi secara luas diketahui dengan pasti. Hal ini disebut sebagai kondisi yang ideal.
Dibawah kondisi yang ideal dari arus kas masa depan yang diketahui dengan pasti
dan tingkat bunga tetap yang bebas resiko dalam ekonomi, memungkinkan untuk
menyiapkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Proses arbritase memastikan
bahwa nilai pasar dari sebuah aset setara dengan nilai sekarang dari arus kas masa
depannya. Nilai pasar perusahaan kemudian adalah nilai aset keuangannya ditambah nilai
aset modalnya (dikurangi kewajiban). Laba bersih untuk periode setara arus kas ditambah
atau dikurangi perubahan dalam nilai keuangan ini dan aset modal selama periode atau
ekuivalen dengan nilai pasar awal perusahaan dikalikan dengan tingkat bunga.

Model Nilai Sekarang di bawah Ketidakpastian


Ketidakpastian kejadian masa depan seperti keadaan ekonomi yang disebutkeadaan
alami (states of nature), atau keadaan untuk jangka pendek (states for short).
Karakteristik kondisi yang ideal dibawah ketidakpastian, yaitu: (1) Tingkat bunga yang
diberikan tetap pada arus kas perusahaan masa depan yangdidiskontokan, (2) Susunan
keadaan alami yang lengkap dan diketahui secara publik, (3) Keadaan probabilitas yang
objektif dan diketahui secara publik, dan (4) Realisasi keadaan dapat diobservasi secara
publik.
Perbedaan antara kondisi yang pasti dan kondisi yang tidak pasti adalah yang laba
bersih yang diharapkan dan direalisasi yang diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi
yang tidak pasti, dan perbedaan itu disebut laba abnormal (abnormal earning).
Bagaimanapun, laporan keuangan berdasarkan pada nilai sekarang yang diharapkan
berlanjut relevan dan dapat diandalkan.

Reserve Recognition Accounting (RRA)


Pada kenyataannya kondisi ideal itu belum tercipta. Oleh sebab itu, praktek
akuntansi bergerak secara kuat ke arah peningkatan penggunaan nilai wajar dari kelas-
kelas besar aset dan kewajiban. Selain pergerakan ke arah nilai wajar, model nilai
sekarang menghadapi permasalahan keandalan yang serius ketika kita mencoba untuk
menerapkannya tanpa kondisi ideal.
Sulit dikatakan bahwa perusahaan minyak dan gas beroperasi dibawah kondisi yang
pasti. Konsekuensinya, kita seharusnya mempertimbangkan SFAS 69 dalam
hubungannya terhadap model nilai sekarang dibawah ketidakpastian. Akuntansi nilai
sekarang diterapkan untuk persediaan minyak dan gas dikenal sebagai reserve
recognition accounting (RRA).

Kritik atas RRA


Reaksi Manajemen: Perlu untuk membuat perubahan dalam estimasi yang
kelihatannya menjadi tulang punggung atas RRA. Manajer perusahaan minyak,
khususnya, cenderung menganggap RRA dengan menunggu dan penuh kecurigaan.
Kegunaan untuk Para Investor: Disamping jelas bahwa manajemen berhati-hati
terhadap RRA, hal ini tidak berarti bahwa hal riil tidak menyediakan informasi yang
berguna untuk investor. Tentunya RRA lebih relevan dibandingkan informasi biaya
historis, sehingga RRA potensial untuk menjadi bermanfaat.

Akuntansi Biaya Historis yang Diperbaiki


Akuntansi biaya historis adalah relatif dapat diandalkan karena biaya atas aset atau
kewajiban pada sebuah perusahaan biasanya merupakan sebuah angka objektif, yang
kurang menjadi subjek untuk kesalahan dari estimasi dan bias daripada perhitungan nilai
sekarang. Bagaimanapun juga, biaya historis mungkin kurang relevan. Sementara biaya
historis, nilai pasar, dan nilai sekarang mungkin sama dengan tanggal perolehan/akuisisi,
nilai pasar dan nilai sekarang akan berubah selama waktu sebagai perubahan kondisi
pasar. Bagaimanapun juga, akuntan melanjutkan untuk menggunakan dasar akuntansi
biaya historis untuk jenis aset-aset besar karena mereka bersedia menghilangkan
sejumlah nilai yang dipertimbangkan relevan untuk memperoleh keandalan yang masuk
akal. Konsekuensinya, akuntansi biaya historis menyajikan trade off antara relevansi dan
reliabilitas.

Tantangan Akuntansi Biaya Historis


Perbedaan yang penting antara akuntansi berdasarkan nilai sekarang seperti RRA
dan akuntansi berdasar biaya historis adalah perubahan waktu pengakuan dalam nilai
aset. Akuntansi nilai sekarang adalah sebuah pendekatan neraca terhadap akuntansi, juga
disebut sebagai perspektif pengukuran (measurement perspective). Hal ini
meningkatkan (atau mengurangi) nilai aset dan kewajiban yang diakui (diukur) pada saat
mereka terjadi, dengan mendiskontokan arus kas masa depan (inti dari nilai) dan
mengkapitalisasi nilai tersebut dalam neraca. Pendapatan kemudian pada dasarnya adalah
perubahan bersih dalam nilai sekarang untuk periode yang bersangkutan.
Akuntansi biaya historis adalah sebuah pendekatan laba rugi, juga disebut
sebagai perspektif informasi (information perspective). Di bawah perspektif ini,
peningkatan nilai yang belum direalisasi tidak diakui di neraca, dan laba bersih tertinggal
di bawah kinerja ekonomi yang sebenarnya. Sehingga para akuntan menunggu hingga
peningkatan dalam nilai tervalidasi melalui realisasi sebagai peningkatan penjualan atau
arus kas. Pendapatan kemudian merupakan proses untuk menyesuaikan pendapatan
dengan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut. Laporan laba rugi mengasumsikan
sebuah peranan yang lebih penting, sejak ia menyediakan informasi terhadap nilai saat ini
yang diciptakan oleh perusahaan.
Ketika kondisi tidak ideal, akuntansi biaya historis masih dianggap menyediakan
informasi yang lebih baik mengenai prospek ekonomi masa depan perusahaan
(kepentingan utama dari para investor) daripada akuntansi berdasarkan nilai sekarang.
Argument pertama adalah keandalan relative dari biaya historis sebagaimana disebutkan
di atas. Lebih fundamental, akuntansi biaya historis merupakan cara untuk
menghaluskan arus kas periode saat ini ke dalam sebuah pengukuran jangka panjang
atau kekuatan laba tetap yang diimplikasikan oleh arus kas tersebut. Kekuatan laba tetap
ini kemudian menjadi dasar untuk sebuah penilaian dari prospek ekonomi masa depan.

Penyusutan Aset Modal


Permasalahan utama dengan penandingan (matching) adalah amortisasi dari aset-
aset modal. Prinsip penandingan (matching principle) mempertimbangkan perlunya
mengurangi penyusutan aset modal dari penerimaan untuk periode yang mendatangkan
laba bersih. Namun tidak dinyatakan seberapa banyak penyusutan seharusnya
diakrualkan kecuali untuk indikasi yang samar-samar bahwa hal itu seharusnya sistematis
dan rasional. Sebagai hasil ketidakjelasan ini, metode penyusutan. yang bermacam-
macam diterima untuk penggunaan dalam praktek, seperti garis lurus dan metode saldo
menurun, dan seterusnya.
Hal ini mempersulit perbandingan profitabilitas antar perusahaan karena kita harus
memastikan metode penyusutan yang digunakan perusahaan sebelum membuat
perbandingan. Hal ini juga berarti bahwa manajer perusahaan mempunyai beberapa
ruangan untuk mengatur profitabilitas mereka yang dilaporkan melalui pilihan metode
penyusutan atau melalui perubahan metode yang-digunakan.

Kewajiban Pajak Penghasilan Masa Depan


Kontroversi akuntansi yang besar di Kanada timbul pada tahun 1953 ketika
Undang-Undang Pajak Penghasilan diamandemen untuk mengijinkan perusahaan
memilih metode penyusutan yang mereka inginkan untuk laporan keuangan yang
dilaporkan, dengan mengklaim penyisihan biaya modal maksimum terhadap
pengembalian pajak mereka. Kontroversinya adalah apakah untuk mencatat kewajiban
pajak (dan menghasilkan beban pajak penghasilan yang lebih tinggi) pada laporan
keuangan perusahaan. Beberapa berpendapat bahwa kewajiban ini harus dicatat, karena
prinsip penandingan dari akuntansi biaya historis mensyaratkan agar beban pajak
penghasilan seharusnya ditandingkan dengan jumlah penyusutan yang sebenarnya
tercatat di laporan keuangan. Yang lain merasa bahwa pencatatan sebuah kewajiban tidak
disyaratkan oleh prinsip penandingan. Dalam kebanyakan kasus, pajak yang dihemat
harus dibayarkan kembali dalam tahun-tahun berikutnya secara terpisah. Mereka
berpendapat bahwa tidak masuk akal untuk menandingkan biaya yang tidak mungkin
dibayar dengan pendapatan.
Perhatikan bahwa sumber penting dari pernyataan tentang kewajiban pajak masa
depan adalah multi problem yang timbul karena metode yang digunakan perusahaan
pada laporan keuangan mereka biasanya berbeda dengan metode yang diijinkan untuk
tujuan pajak. Jika hanya terdapat satu metode penyusutan, sebagaimana di bawah
akuntansi nilai sekarang dengan kondisi ideal, maka catatan perusahaan dan gambaran
pajak akan sama dan permasalahan kewajiban pajak untuk penyusutan tidak akan timbul.

Biaya Penuh (Full-Cost) Versus Usaha yang Berhasil (Successful-Efforts) dalam


Akuntansi Minyak dan Gas
Dibawah akuntansi biaya historis, kita perlu untuk mengetahui biaya aset, sehingga
mereka dapat amortisasi (dibandingkan) terhadap pendapatan selama masa manfaat
mereka. Biaya aset biasanya dapat ditentukan secara andal. Bagaimanapun juga, dalam
beberapa kasus, biaya atas aset adalah tidak jelas. Akuntansi minyak dan gas
menyediakan contoh yang menarik dan penting.
Terdapat dua metode dasar dalam menentukan biaya cadangan minyak dan gas.
Metode biaya penuh (full-cost) mengkapitalisasikan keseluruhan biaya dari penemuan
cadangan (subyek untuk pengecualian tertentu), termasuk biaya pengeboran yang tidak
berhasil. Anggapannya adalah bahwa biaya dari sumur yang berhasil adalah termasuk
biaya dari lubang kering yang dibor dalam rangka mencari yang sukses. Metode usaha
yang berhasil (successful-efforts) hanyamengkapitalisasi sumur yang sukes digali dan
membebankan lubang yang kering, alasannya adalah bahwa sulit untuk menghargai
sebuah lubang yang kering di dalam tanah sebagai sebuah aset.
Secara jelas, kedua pendekatan ini dapat menghasilkan perbedaan material dalam
biaya yang dicatat untuk cadangan minyak dan gas, yang menghasilkan beban
penyusutan yang juga berbeda secara material. Sebaliknya, hal ini mempersulit
perbandingan dari laporan laba bersih perusahaan minyak dan gas, karena perusahaan
yang berbeda mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan biaya
terhadap cadangan mereka. Untuk tujuan kita, secara sederhana perlu dicatat bahwa basis
akuntansi biaya historis tidak dapat menempatkan pertanyaan dimana metode mana yang
dapat dipilih. Dasar biaya historis yang mensyaratkan hanya bahwa biaya dari cadangan
minyak dan gas ditetapkan. Ia tidak mensyaratkan sebuah metode khusus untuk
menetapkan biaya apa yang seharusnya dicatat. Kenyataannya, CICA Handbook
(paragraf 3060.25) mengijinkan kedua metode untuk digunakan di Kanada (menjadi
subjek terhadap pengecualian tertentu).

Ketiadaan Laba Bersih yang Sebenarnya


Untuk mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap atas pada sebuah
basis nilai sekarang, perlu untuk menilai seluruh aset dan kewajiban perusahaan dalam
jalan ini, dengan laba bersih yang berubah dalam nilai sekarang perusahaan selama
periode (disesuaikan untuk transaksi modal seperti deviden). Sebelumnya, kita telah
melihat dengan RRA beberapa permasalahan timbul ketika kita mencoba menerapkan
pendekatan nilai sekarang untuk kejadian satu jenis aset. Beberapa permasalahan ini akan
tergabung jika pendekatan diperluas untuk seluruh harta dan kewajiban yang lain.
Hal ini membawa kesimpulan yang penting dan menarik, bahwa di bawah kondisi
dunia nyata dimana akuntansi beroperasi, laba bersih tidak ada sebagaimana sebuah
konstruksi perekonomian yang terdefinisikan dengan baik. Sebuah permasalahan yang
fundamental adalah kurangnya probabilitas keadaan objektif. Dengan probabilitas
keadaan objektif, nilai sekarang dari aset dan kewajiban secara benar merefleksikan
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan, sejak nilai sekarang dimasukkan ke dalam
seluruh kemungkinan kejadian masa depan dan probabilitasnya. Dalam kasus ini,
informasi akuntansi relevan secara lengkap sebagaimana andal secara lengkap dan
pendapatan ekonomi terjadi.
Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi yang sebenarnya
dari mendasarkan atas perhitungan pendapatan atas perubahan nilai pasar dibandingkan
dengan nilai sekarang mengarahkan ke dalam dimana nilai pasar perlu ada untuk seluruh
aset dan kewajiban perusahaan, kondisi yang dikenal sebagai pasar yang tidak lengkap
(incomplete markets). Jika nilai pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban
perusahaan, sebuah pengukuran pendapatan yang berdasar atas nilai pasar adalah tidak
memungkinkan.
Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk estimasi subjektif
atas kinerja masa depan perusahaan. Beberapa estimasi ini dapat menjadi subjek untuk
kurangnya keakuratan dan bias yang mungkin terjadi. Sebagai hasilnya, estimasi
akuntansi yang didasarkan atas nilai sekarang kehilangan keandalan pada saat mereka
berjuang untuk mempertahankan relevansi. Kesimpulan kedua adalah bahwa akuntan
merasa bahwa akuntansi berdasar biaya historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan
kewajiban operasi menyajikan sebuah cara yang berguna untuk mencatat, sejak kita
melihat akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini mengakar kuat dalam praktek.
Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan ditingkatkan.
CHAPTER 3
THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING

The Decision Usefulness Approach


Tujuan utama dari Bab ini adalah untuk menyediakan framework untuk memahami
konsep decision usefulness laporan keuangan. Konsisten dengan standar akuntansi
(PSAK dan IFRS) bahwa tujuan utama pelaporan keuangan berorientasi untuk keputusan
investasi. Yaitu menyediakan informasi yang cukup bagi investor sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi. Keputusan investasi yang dimaksud
adalah meliputi:
a. Type. Jenis instrument investasi apa yang akan dipakai, apakah investasi akan
di tempatkan pada single instument atau pada sekumpulan portfolio investasi

b. Action. Apakah investor akan menggunakan informasi laporan keuangan untuk


membeli, menjual atau menahan investasi

c. Size. Berapa banyak jumlah dana yang dimiliki investor yang akan di
investasikan

d. Timing. Kapan saat yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan dan
berapa lama investor akan melibatkan diri dalam investasi tersebut

Implikasinya bagi akuntan adalah, untuk menghasilkan laporan keuangan yang


berguna untuk keputusan investasi, mereka perlu memahami bagaimana investor yang
rasional membuat keputusan tersebut.
Dalam decision usefulness approach, ada dua pertanyaan utama yang penting untuk
dibahas, yaitu: (1) Siapa pengguna laporan keuangan? Dan (2) Apakah persoalan
keputusan (decision problem) dari pengguna laporan keuangan?
(1) Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan
keuangan atau pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Akan
membantu jika para pengguna tersebut digolongkan dalam beberapa kelompok,
seperti investor, auditor owner, manager, karyawan internal, labor union, penyusun
standar akuntansi, dan pemerintah. Kelompok pengguna laporan keuangan kita
sebut sebagai konstituen laporan keuangan (financial statement constituent)
(2) Apakah persoalan keputusan (decision problem) dari pengguna laporan
keuangan? Masing-masing user punya perbedaan preferensi tentang informasi
seperti apa yang harus disajikan Dengan memahami decision problem ini, akuntan
akan lebih mudah untuk menyiapkan kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan,
membuat informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan yang
spesifik bagi pengguna laporan tersebut akan membantu peningkatan pengambilan
keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan lebih bermanfaat.

Decision Perspective Vs Measurement Perspective


Perbedaan preferensi tentang informasi seperti apa yang harus disajikan dapat
digambarkan dalam dua perpektif yaitu:
1. Decision Perspective
The role of financial statement for investor to:
a. Estimate probable future returns (Capital gain & dividends)

b. Choose among alternative investments

c. Assess likelihood of future profits, cash flows

2. Measurement Perspective
The role of financial statement for investor statement as:
a. Performance measurement
b. Resource efficiency measurement
c. Basis for compensation

Single-person Decision Theory


Teori ini menjadi dasar yang baik untuk mulai memahami bagaimana individu
membuat keputusan yang rasional di bawah kondisi ketidakpastian. Teori ini
memungkinkan kita untuk mengapresiasikan konsep informasi yang memudahkan
pembuat keputusan untuk meningkatkan keyakinan subjektifnya tentang pengembalian di
masa depan (future payoff) atas keputusan investasinya.
Teori ini melihat dari sudut pandang bagaimana individu yang rasional harus
mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa state
probabilities tidak lagi objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal, dan
mengemukakan suatu prosedur formal dimana individu dapat mengambil keputusan yang
terbaik dengan memilih dari satu perangkat atau kumpulan alternatif yang ada. Teori ini
menjelaskan bahwa investor mungkin saja memperoleh informasi tambahan setelah
keyakinan awalnya terbentuk. Investor bisa saja merevisi keyakinan awalnya bersasarkan
informasi baru yang dia terima dan berdapak pada pembuat keputusan atas peristiwa yang
mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori keputusan ini relevan dengan akuntansi
karena laporan keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna bagi banyak
keputusan.
a) Information System
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan historical
cost, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara
langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang
memungkinkan suatu prediksi baik good news ataupun bad news yang terdapat
didalamnya akan bertahan sampai masa depan.
Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang hubungannya
dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi
earning power di masa depan. Prediksi akan earning power digunakan untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Cash flow di masa depan dapat
digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini
konsisten dengan kondisi ideal. Bagaimanapun, dibawah kondisi yang yang tidak ideal
tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi cash flow masa depan adalah pendekatan yang
lebih baik untuk memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi earning
power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama sejak cash flow
dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara akual, perbedaan antara aliran
kas dan pendapatan bersihnya akan selalu nol setiap waktu.
b) Information defined
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan
informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi
keputusan seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang bisa kita simpulkan,
yaitu:
1) Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti
untuk menggambarkan informasi adalah minimal beberapa bahan bukti harus
diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi bahwa keputusan akan
berubah.
2) Definisi adalah individual- specific. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda
dan bersifat khusus atas informasi yang sama
3) Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih
4) Definisi seharusnya menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap
informasi sebagai proses yang berkelanjutan
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara khusus untuk
mendefinisikan informasi yaitu fakta atau bukti yang memiliki potensial untuk
mempengaruhi keputusan seorang individu. Teori keputusan sangat penting karena
membantu kita untuk memahami mengapa informasi merupakan sebuah komoditas yang
sangat kuat dan sebagai akuntan, yang menyiapkan informasi yang dibutuhkan investor,
perlu untuk mengetahui peran yang sangat kuat ini.

The Rational, Risk-Averse Investor


Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan
dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan
harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar
kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan
digunakan untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan menggunakan Baye s
theorem.
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse
(menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena berarti
investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang diharapkan
di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang
diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan
melempar untuk taruhan yang lebih besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih
besar untuk memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan
sekarang adalah $0,50 per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori
keputusan menggunakan alat yaitu utility function yang menghubungkan jumlah
pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah tersebut.

The Principle of Portfolio Diversification


Pada sub topic sebelumnya dijelaskan bahwa investor diasumsikan berprilaku
penolak resiko (risk averse). Konsekuensinya, pemberian pelunasan yang yang
diharapkan dari investasi, investor yang rasional menginginkan resiko kemungkinan yang
terkecil atau sebaliknya resiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik
dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk
return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification, dengan
menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio
menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi dengan strategi
investasi yang sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk
mengetahui sifat dari resiko informasi yang dibutuhkan investor.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap
akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit - seluruh investor
membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas return dari
investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Memungkinkan
untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian yang
diharapkan yang sama tetapi dengan resiko yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti
ada keadaan alami yang disebut factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham,
yaitu : Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu
saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan
asumsi bahwa return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah
economy-wide maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi.
Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh
faktor adalah firm-spesific, maka return akan independen.

The Optimal Investment Decision


Dalam pembahasan decision usefulnes, tidak lepas dari teori Investasi (Theory of
Investment). Suatu spesialisasi teori keputusan yang digunakan sebagai model dari proses
keputusan investor yang rasional. Teori ini membantu kita untuk mengerti sifat alami
suatu risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori ini sangat penting bagi bidang
akuntansi karena diadopsi dari standar akuntansi professional.
Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah
untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan
tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan. Jumlah yang sama
diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan resiko yang lebih rendah
dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk tingkat pengembalian
yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko
diadakan, resiko spesifik perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham
menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham
yang lain akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham
perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja. Sebagai
hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.
Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang dapat
ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar dipegang,
factor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko portofolio, dan resiko ini
tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable disebut risiko sistematis. Secara konsep,
portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam ekonomi.
Pada prakteknya, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang
diperdagangkan dalam bursa efek mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin
mengurangi investasi mereka dalam portofolio pasar dan membeli risk free asset denagn
prosesnya. Yang lain kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan
meningkatkan investasinya.bagaimanapu caranya, semua investor dapat menikmati
keuntungan-keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai untuk
mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.

Risiko Portofolio
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari
sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement
antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio
pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham
beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna sebagai informasi
akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga merupakan launching pad bagi pelaporan
resiko perusahaan.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas
dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah
informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan
dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta
sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi
pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan.
Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang memberi resiko pengembalian tradeoff
yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi yang dibawa.

Reaksi Badan Akuntan Profesional Terhadap Decision Usefullness Approach


FASBs SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan
terhadap laporan keuangan dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2 mengoperasionalkan
pendekatan manfaat keputusan dengan mengembangkan karakteristik dimana informasi
akuntansi seharusnya terkandung didalamnya supaya lebih bermanfaat. Dalam esensinya,
informasi akuntansi seharusnya menyediakan informasi yang berisi mengenai sistem
yang menghubungkan laporan keuangan periode saat ini dengan realisasi dan pelunasan
di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi yang
relevan ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kepercayaan
investor mengenai pengembalian di masa depan dan informasi yang reliable
menggambarkan suatu hal yang pokok untuk diukur (harus tepat dan tidak bias).

Anda mungkin juga menyukai