Anda di halaman 1dari 6

Asuhan kebidanan pada keluarga

1. 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya tuntutan akan


sumber daya manusia yang berkualitas demi terciptanya pembangunan suatu negara,
maka diperlukan upaya yang maksimal dari berbagai bidang termasuk bidang
kesehatan dalam upaya pemenuhan tuntutan tersebut. Dengan berlandaskan pada
kompetensi inti bidan yang ke-8 yaitu bidan memberikan asuhan bermutu tinggi dan
komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat, dirasakan sangat penting
adanya pengaplikasian mengenai teori konsep kebidanan komunitas pada masyarakat
di lapangan. Hal ini akan mulai diterapkan dari unit terkecil yang ada dalam suatu
masyarakat yaitu keluarga yang nantinya akan diharapkan mampu menjangkau
keseluruhan masyarakat. Karena keadaan suatu keluarga dan lingkungan sekitarnya
akan berpengaruh dan memberikan kontribusi pada kelangsungan kualitas kesehatan
suatu negara yang akan berdampak pada pembangunan nasional. Keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan,
emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Sasaran utama
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan
masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan
lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah
bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta teknologi. Dengan
demikian, melalui praktik kerja lapangan mata kuliah Praktik Kebidanan II yaitu
Kebidanan Komunitas, mahasiswa berusaha untuk lebih memahami masalah-masalah
kesehatan yang ada di dalam suatu keluarga sehingga dapat memberikan asuhan yang
komprehensif melalui proses pemecahan masalah sesuai dengan penerapan konsep
manajemen kebidanan.

2. 2. 2 B. Rumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan pada keluarga DW dengan


pengetahuan keluarga yang kurang mengenai perawatan pada bayi ? C. Tujuan 1.
Tujuan Umum Dapat memberikan asuhan kebidanan pada keluarga DW dengan
pengetahuan keluarga yang kurang mengenai perawatan pada bayi 2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami tentang pengumpulan data dan interpretasi data untuk asuhan
kebidanan di tingkat keluarga. b. Dapat memahami tentang perumusan diagnosa atau
masalah kebidanan di tingkat keluarga serta prioritas masalah kesehatan c. Dapat
memahami tentang perencanaan asuhan kebidanan di tingkat keluarga d. Dapat
memahami tentang pelaksanaan dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat keluarga D.
Metode Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode yaitu : 1.
Masukan Pembimbing Penyelesaian laporan ini juga dilakukan dengan menerima
masukan dari dosen pembimbing. E. Sistematika Sistematika dari penyusunan laporan
ini adalah sebagai berikut: HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D.
Metode E. Sistematika

3. 3. 3 BAB II TINJAUAN KASUS A. Data Kesehatan Keluarga B. Data Kemampuan


Keluarga di Bidang Kesehatan C. Diagnosa/Masalah Kebidanan Pada Keluarga 1.
Diagnosa Kebidanan 2. Masalah Kebidanan 3. Masalah Asuhan D. Prioritas Masalah
Kesehatan E. Rencana Asuhan F. Pelaksanaan G. Evaluasi BAB III SIMPULAN
DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

4. 4. 4 BAB II TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA


DW DENGAN BAYI UMUR 4 BULAN DENGAN PENGETAHUAN
KELUARGA YANG KURANG MENGENAI PERAWATAN PADA BAYI A. Data
Kesehatan Keluarga 1. Data Subjektif (tanggal 3 Januari 2014 pukul 17.00 WITA) a.
Identitas KK Nama KK : DW Umur : 65 tahun Pendidikan : S1 Pekerjaan :
Pensiunan Penghasilan : Rp 3.000.000,00 Agama : Hindu Suku/Bangsa :
Bali/Indonesia Alamat : Jl.Ratna IX No.3, Br.Tri Wangsa Desa Tegal Tugu Nomor
Telepon : (0361) 947456 b. Susunan Anggota Keluarga No Nama anggota keluarga
Hub. Dengan KK Jenis kelamin Umur Pendidikan terakhir Pekerja an Keadaan
sekarang Ket. L P 1 DP istri 60 th PGAH Pensiun an Sehat - 2 DS anak 36 th S1
Peg.Ko perasi Sehat - 3 DY menantu 36 D III Pemand u wisata Sehat - 4 DT cucu
4 bulan - - Sehat Bayi

5. 5. 5 c. Bio-Psiko-Sosial-Spiritual Keluarga 1) Biologi a) Kebersihan Perorangan (1)


KK Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menggosok
gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi saat mandi dan sebelum tidur,
menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin memotong kuku. (2) Ibu Mandi 2
kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menggosok gigi 2 kali sehari
dan biasa menggosok gigi saat mandi dan sebelum tidur, menggunakan alas kaki di
luar rumah serta rutin memotong kuku. (3) Anak Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan, menggosok gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi
saat mandi dan sebelum tidur, menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin
memotong kuku. (4) Menantu Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, menggosok gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi saat mandi
dan sebelum tidur, menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin memotong kuku.
(5) Cucu pertama Mandi 2 kali sehari, alat kelamin dibersihkan setelah BAB dan
BAK. Kuku dipotong secara rutin tiap minggu. b) Penyakit yang sering diderita dan
penyakit keturunan (1) KK Penyakit yang sering diderita adalah batuk, pilek dan
demam. Tidak ada riwayat penyakit yang dimiliki oleh keluarga suami. (2) Istri

6. 6. 6 Penyakit yang sering diderita adalah batuk, pilek, maag dan demam. Tidak ada
riwayat penyakit yang dimiliki oleh keluarga istri. (3) Anak Penyakit yang sering
diderita adalah batuk dan pilek. Tidak ada riwayat penyakit yang dimiliki. (4)
Menantu Penyakit yang sering diderita adalah batuk dan pilek. Tidak ada riwayat
penyakit yang dimiliki (5) Cucu Penyakit yang pernah diderita yaitu diare sebanyak
dua kali, akan tetapi diare ini tidak sampai menyebabkan anak dirawat di rumah sakit.
c) Pola Makan (1) KK Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe,
sayur dan buah-buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 8 gelas per
hari. (2) Istri Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan
buah-buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 8 gelas per hari. (3)
Anak Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan buah-
buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 8 gelas per hari. (4)
Menantu Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan buah-
buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 8 gelas per hari. (5) Cucu
Minum ASI dan kadang-kadang diberikan air tajin apabila ibu tidak di rumah. d) Pola
Istirahat (1) KK
7. 7. 7 Tidur siang 1-2 jam, tidur malam mulai pukul 22.00 05.30 WITA. Tidak
mengalami gangguan tidur. (2) Istri Tidur siang 1-2 jam, tidur malam mulai pukul
21.00 05.00 WITA. Tidak mengalami gangguan tidur. (3) Anak Jarang tidur siang,
tidur malam mulai pukul 22.00 05.00 WITA. Tidak mengalami gangguan tidur. (4)
Menantu Jarang tidur siang, tidur malam mulai pukul 23.00 06.00 WITA. Tidak
mengalami gangguan tidur. (5) Cucu Tidur siang 2 jam, tidur malam pukul 19.00
05.00 WITA. Biasanya anak terbangun di malam hari untuk menyusu. e) Bernafas (1)
KK Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas (2) Istri Tidak memiliki kesulitan dalam
bernafas (3) Anak Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas (4) Menantu Tidak
memiliki kesulitan dalam bernafas (5) Cucu Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas
f) Aktivitas (1) KK Kepala keluarga adalah seorang pensiunan. Sehari-hari biasanya
mengasuh cucunya di rumah, menemani cucunya bermain, dan membersihkan rumah.
(2) Istri Sehari-hari ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci,
memasak serta mengasuh cucunya. Ibu jarang bepergian ke luar rumah. (3) Anak

8. 8. 8 Anak bekerja sebagai pegawai koperasi, berangkat bekerja pukul 08.00 WITA dan
kembali ke rumah pukul 15.00 WITA (4) Menantu Menantu bekerja sebagai pemandu
wisata, berangkat bekerja pukul 09.00 WITA dan kembali ke rumah pukul 21.00
WITA. (5) Cucu Cucu masih berumur 4 bulan , aktivitasnya tidur, bermain ditemani
oleh kakek dan neneknya ketika ayah dan ibunya bekerja. Apabila ayah dan ibunya
tidak bekerja maka ditemani oleh ayah dan ibunya. 2) Psikologis a) KK Suami
menyayangi istri dan seluruh anggota keluarganya.Keadaan emosi suami stabil b) Istri
Ibu menyayangi suami dan seluruh anggota keluarganya. Keadaan emosi ibu stabil c)
Anak Anak menyayangi kedua orang tuanya serta suami dan anaknya. Keadaan emosi
anak stabil d) Menantu Menantu menyayangi kedua mertuanya serta istri dan
anaknya. Keadaan emosi stabil. e) Cucu terlihat tenang bersama ibu, ayah, serta kakek
dan neneknya. 3) Sosial a) KK Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik,
hubungan dengan tetangga dan lingkungan sosial baik. Suami melalui pertimbangan
istri serta anak dan menantunya adalah pengambil keputusan dalam keluarga. Suami
dan ibu telah menikah selama 40 tahun. b) Istri Hubungan istri dengan anggota
keluarga lainnya baik, hubungan dengan tetangga dan lingkungan sosial baik. Istri
meminta persetujuan suami serta anak dan menantunya sebelum mengambil
keputusan. c) Anak

9. 9. 9 Hubungan anak dengan anggota keluarga lainnya baik, hubungan dengan


tetangga dan lingkungan sosial baik. Anak meminta persetujuan suami serta ayah dan
ibunya sebelum mengambil keputusan. d) Menantu Hubungan menantu dengan
anggota keluarga lainnya baik, hubungan dengan tetangga dan lingkungan sosial baik.
Menantu meminta persetujuan istri serta kedua mertuanya sebelum mengambil
keputusan. 4) Spiritual a) KK Suami melakukan persembahyangan sehari-hari dan ke
pura pada hari besar keagamaan. b) Istri Istri melakukan persembahyangan sehari-hari
dan ke pura pada hari besar keagamaan. c) Anak Anak melakukan persembahyangan
sehari-hari dan ke pura pada hari besar keagamaan. d) Menantu Menantu melakukan
persembahyangan sehari-hari dan ke pura pada hari besar keagamaan. d. Data Bayi 1)
Riwayat Bayi Dalam Kandungan Selama hamil ibu memeriksakan kehamilan di
dokter spesialis kandungan, sudah mendapatkan imunisasi TT, selama hamil ibu
mengkonsumsi obat-obatan seperti SF, vitamin C dan vitamin B complex. Ibu selalu
rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter selama hamil, ibu tidak
pernah mengalami tanda-tanda bahaya selama hamil dan tidak mempunyai perilaku
atau kebiasaan yang membahayakan kesejahteraan janin. 2) Riwayat persalinan Ibu
melahirkan secara SC di RS pada tanggal 18 Agustus 2013 pukul 09.28 WITA,
dengan berat lahir 3250 gram dan panjang 52 cm, tidak ada komplikasi selama
persalinan. 3) Riwayat Postnatal

10. 10. 10 Bayi mendapatkan ASI setelah ibu dipindahkan ke ruangan, ibu dan bayi rawat
gabung. Bayi tidak mengalami infeksi tali pusat, hipotermi maupun ikterus. 4)
Riwayat Bayi Bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif karena kadang-kadang bayi
diberi air tajin ( air titisan ) akan tetapi setiap 3 jam ibu bayi akan pulang dari tempat
kerja untuk menyusui anaknya. Bayi tidak pernah sakit sampai harus dirawat di rumah
sakit. Bayi tidak pernah menderita batuk, pilek, demam dan lain sebagainya. 5)
Riwayat Imunisasi Bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG, Hepatitis B, DPT-Hib II,
dan polio 6) Riwayat Tumbuh Kembang Bayi bisa tengkurap dan menegakkan
kepalanya pada umur 3 bulan 7) Eliminasi a) BAB : 1 kali sehari, konsistensi lembek,
warna kuning, tidak ada keluhan b) BAK : 5-6 kali sehari, tidak ada keluhan dan
warnanya jernih kekuningan 8) Pengetahuan Orang Tua a) Orang tua sudah
mengetahui tanda anak sakit seperti rewel, demam, serta tidak mau menyusu b) Orang
tua sudah mengetahui cara mengasuh anak c) Orang tua belum mengetahui
pentingnya ASI eksklusif d) Orang tua sudah mengetahui tumbuh kembang dan
stimulasi perkembangan sesuai dengan umur anak e) Orang tua sudah mengetahui
manfaat timbang berat badan anak secara rutin e. Data Kesehatan Lingkungan
Keluarga Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS di Rumah Tangga a) Kondisi rumah
bersih , keluarga tinggal di rumah dengan luas 700 m2 terdiri dari 3 kamar tidur, 1
balai bali, 1 dapur dan 1 kamar mandi. b) Ventilasi cukup baik, telah dibuka dan
dimanfaatkan dengan baik . Setiap ruangan memiliki ventilasi tersendiri c)
Pencahayaan rumah, dapur dan kamar mandi sudah baik. a) Keluarga menggunakan
air Aqua untuk minum b) Anggota keluarga sudah mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun c) Anggota keluarga sudah membuang sampah pada tempat sampah dan
sampah dikumpulkan kemudian di buang ke TPS. d) Seluruh anggota keluarga
tampak menjaga lingkungan agar selalu

11. 11. 11 d) Saluran buang limbah untuk kamar mandi /WC sudah memiliki saluran
pembuangna tersendiri yaitu lubang di bawah tanah sedangkan limbah dapur dialirkan
ke saluran pembuangan di belakang rumah. e) Sumber air yang digunakan oleh semua
anggota keluarga untuk MCK adalah air PDAM. Air yang digunakan oleh keluarga
untuk minum sudah direbus. f) Keluarga memiliki jamban yang digunakan oleh
seluruh anggota keluarga dan dibersihkan secara teratur 1 kali dalam seminggu dan
sudah terdapat ventilasi dan pencahayaan yang baik. g) Keluarga memiliki tempat
sampah di masing-masing kamar dan terdapat tempat sampah di setiap balai . Serta
keluarga sudah membuang sampah pada tempatnya. bersih. e) Seluruh anggota
keluarga mengkonsumsi lauk pauk setiap hari f) Keluarga memiliki jamban yan sehat
dan seluruh anggota keluarga telah menggunakannya. g) Pemberantasan jentik
nyamuk di rumah dilakukan 1 minggu sekali h) Seluruh anggota keluarga selalu
mengkonsumsi sayur dan buah. i) Seluruh anggota keluarga melakukan aktivitas fisik
setiap hari j) Tidak ada anggota keluarga yang merokok. 2. Data Objektif (3 Januari
2014 pukul 17.10 WITA) a. Pemeriksaan Umum Keluarga Yang diperiksa KK Istri
Anak Menantu Cucu KU Baik Baik Baik Baik Baik Kesadaran CM CM CM CM CM
TD 120/80 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg 120/70 mmHg - Nadi 78 x/menit 76
x/menit 80 x/menit 80 x/menit HR - - - - 132 x/menit Respirasi 18 x/menit 19 x/menit
20 x/menit 19 x/menit 40 x/menit Suhu 360 C 36,20 C 36,80 C 36,50 C 36,70 C BB
68 kg 60 kg 58 kg 70 kg 7,2 kg TB 173 cm 160 cm 155 cm 175 cm -
12. 12. 12 b. Pemeriksaan Khusus Bayi a. Kepala : bentuk normal, ubun-ubun datar,
sutura terpisah b. Wajah : simetris, tidak pucat dan tidak oedema c. Mata : simetris,
tidak ada pengeluaran, konjungtiva merah muda, sklera putih, dan tidak ada kelainan
pada mata. d. Hidung : tidak ada pengeluaran, tidak ada pernafasan cuping hidung,
dan tidak ada kelainan pada hidung e. Mulut : bibir, lidah, gusi dalam keadaan normal
f. Telinga : simetris dan tidak ada pengeluaran g. Leher : tidak ada pembengkakan
kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada bendungan vena
jugularis h. Dada : simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak ada pembengkakan dan
tidak ada kelainan. i. Abdomen : tidak ada distensi, tidak ada bising usus dan tidak ada
kelainan j. Punggung : bentuk punggung normal Deteksi Perkembangan dengan KPSP
a. Bayi bisa tengkurap pada umur 3 bulan b. Bayi bisa mengangkat kepala tegak saat
tengkurap pada umur 3 bulan B. Data Kemampuan Keluarga di Bidang Kesehatan 1.
Ibu bayi sudah mengetahui pentingnya KMS bagi bayinya 2. Keluarga sudah dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi suatu masalah kesehatan yang
ditandai dengan keluarga segera memeriksakan diri ke dokter apabila ada anggota
keluarga yang sakit. 3. Ibu bayi sudah mampu memberikan perawatan kepada anggota
keluarga dimana ibu sudah mampu memberikan pertolongan pertama bila bayinya
diare yaitu dengan memberikan oralit. Namun pengasuh bayi (kakek dan nenek )
belum mampu melaksanakan perawatan yang sesuai anjuran untuk bayi 4. Keluarga
sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti posyandu yang
dimanfaatkan untuk menimbang bayinya

13. 13. 13 C. Diagnosa/Masalah Kebidanan pada Keluarga 1. Diagnosa Kebidanan


Keluarga DW dengan bayi umur 4 bulan dengan pengetahuan keluarga yang kurang
mengenai perawatan pada bayi. 2. Masalah Kesehatan Dari hasil pengkajian data
didapatkan masalah kesehatan dari keluarga DW yaitu : a. Bayi dengan pengasuh
yang kurang mampu untuk memberikan perawatan pada bayi. Data penunjang
Subjektif : Pengasuh ( kakek dan nenek ) memberikan air tajin ( air titisan ) saat anak
ditinggal bekerja oleh ibunya. Objektif : - 3. Masalah Asuhan Kebidanan dalam
Keluarga Dari hasil pengkajian keluarga DW didapatkan beberapa masalah
berkaitan dengan tugas keluarga dalam bidang kesehatan antara lain : a. Pengetahuan
keluarga yang kurang mengenai perawatan pada bayi Data penunjang : Bayi diberi air
tajin (air titisan) saat ibu bayi bekerja. D. Prioritas Masalah Kesehatan Dari kesehatan
masalah keluarga DW dapat dibuat prioritas masalah sebagai berikut : a. Prioritas I :
Pengasuh bayi (kakek dan nenek )memberikan air tajin (air titisan ) pada bayi
Pembenaran : Sebagai pengasuh (kakek dan nenek ) seharusnya tidak memberikan air
tajin (air titisan) pada bayi karena ini tidak mendukung ASI eksklusif. E. Rencana
Asuhan Rencana asuhan kebidanan pada keluarga DW disusun berdasarkan
penentuan masalah yang jelas dan didasarkan pada analisis yang menyeluruh tentang
situasi keluarga serta berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat
memecahkan/meringankan masalah yang dihadapi keluarga.

14. 14. 14 No Masalah Kebidanan Tujuan Tindakan Kebidanan 1 Pengetahuan kelurga


yang kurang mengenai perawatan pada bayi Data penunjang: Pengasuh bayi (kakek
dan nenek) memberikan air tajin (air titisan) pada bayi a.Jangka Pendek 1) Pengasuh
bayi (kakek dan nenek) tidak lagi memberikan air tajin ( air titisan ) pada bayi
b.Jangka Panjang 1) Ibu dan pengasuh bayi (kakek dan nenek ) mau mendukung
pemberian ASI eksklusif untuk bayi. 1)Memberikan KIE tentang pengertian ASI
eksklusif 2) Memberikan KIE tentang manfaat ASI eksklusif 3) Memberikan KIE cara
memerah ASI F. Pelaksanaan No Hari/Tanggal/Jam Pelaksanaan Evaluasi Sasaran 1
Jumat/3 Januari 2013/ 17.30 WITA 1)Memberikan KIE pada ibu dan keluarga tentang
pengertian ASI eksklusif 2) Memberikan KIE pada ibu dan keluarga tentang manfaat
ASI eksklusif 3) Memberikan KIE pada ibu tentang cara memerah dan 1) Ibu dan
keluarga mengerti dan dapat mengulang kembali pengertian dan manfaat ASI
eksklusif 2) Ibu mampu mengulang kembali cara memerah dan menyimpan ASI Ibu
dan keluarga bayi

15. 15. 15 menyimpan ASI G.Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Keluarga DW No


Hari/Tanggal/Jam Hasil Evaluasi 1. Sabtu, 4 Januari 2014 pukul 16.30 17. 00
WITA. 1. Setelah diberikan KIE pengertian dan manfaat ASI eksklusif, pengasuh bayi
(kakek dan nenek) tidak lagi memberikan air tajin (air titisan) untuk bayi. 2.Setelah
diberikan KIE cara memerah dan menyimpan ASI, ibu bayi memerah ASI nya
sebelum berangkat bekerja.

16. 16. 16 DENAH TEMPAT TINGGAL KELUARGA U Keterangan : 1. Tempat tidur


kepala keluarga 2. Tempat tidur anak dan menantu 3. Bale dangin 4. Dapur 5. Kamar
mandi 6. Merajan 1 6 32 4 5

17. 17. 17 BAB III PENUTUP A.Simpulan Setelah dilakukannya proses pembelajaran
langsung di lapangan, mahasiswa akhirnya mampu menyelesaikan penulisan laporan
ini. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa sudah mampu dalam memahami dan
mengaplikasikan manajemen kebidanan yang dilaksanakan di tingkat keluarga.
Mahasiswa juga dapat membantu masyarakat dalam mencari pemecahan masalah
masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga tersebut. B.Saran Mengacu pada
proses yang telah dilakukan di lapangan,maka melalui kesempatann ini masahisiswa
memiliki saran-saran di antaranya : 1. Kepada masyarakat diharapkaan lebih mampu
secara dini mengenali masalah-masalah kesehatan yang terjadi baik pada diri sendiri
ataupun keluarga agar bila terjadi penyimpangan dapat dengan segera diatasi. 2.
Kepada mahasiswa diharapkan terus meningkatkan pengetahuan di bidang teori dan
praktik sehingga mampu memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan sasaran ,
lebih banyak memiliki inisiatif untuk mempelajari praktik yang belum pernah
didapatkan sebelumnya serta mampu membandingkan pengalaman yang didapatkan
di lapangan dengan teori yang ada.

Anda mungkin juga menyukai