81
Proceeding Seminar Ilmu Pengetahuan Teknik 2013
Teknologi Untuk Mendukung Pembangunan Nasional
yang digunakan sebagai alat analisa, telah dilakukan kualitas dari hasil data yang diperoleh. Efek
beberapa variasi desain furnace. Furnace untuk alat penggunaannya dipelajari lebih lanjut.
analisa memerlukan system pemanasan yang stabil
dan tahan terhadap derau dari luar. Untuk mendesain
system tersebut, telah dilakukan desain system furnace
dinding tunggal (single wall) dan dinding ganda
(double wall). Desain dari furnace tersebut
ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk mengontrol
furnace, digunakan system PID buatan Autonic dan
Omron, dimana diperlukan sensor suhu untuk
mengotrol perubahan suhunya. Untuk mengetahui
system yang optimal pada kontrol furnace,
divariasikan beberapa peletakan sensor untuk
mengontrol furnace. Untuk furnace dinding tunggal,
diletakkan sensor pada luar heater, bagian dalam
heater yang berjarak 1 cm dan 2 cm. Untuk furnace
dinding ganda, diletakkan sensor di luar heater, di
bagian dalam heater di antara dinding pertama dan
dinding kedua, dan didalam dinding ke dua. Untuk
mengetahui karakteristik perubahan panasnya, suhu
sekitar sensor tersebut diukur dan dilakukan analisa.
Untuk mempelajari efek besar daya yang Gambar 1: Disain furnace dinding tunggal (atas) dan dinding
digunakan tungku pada system furnace, dilakukan ganda (bawah). Variasi peletakan sensor ditunjukkan dengan
variasi desain heater dengan kekuatan 500, 1000 dan tanda (X) dan sensor pengukur atau perekamnya ditunjukkan
2000 Watt. Semua eksperimen dilakukan dengan laju dengan tanda ().
pemanasan 10C/menit.
Hasil analisa diaplikasikan pada pengembangan Efek Posisi Sensor Pada Stabilitas Laju Pemanasan
furnace dengan posisi sensor berjarak 2-3 mm dari Furnace
heater. Sensor ditanam didalam dinding alumina yang Berbagai variasi posisi sensor didalam furnace
merupakan dinding pertama, tempat heater di pasang. untuk mengontrol laju pemanasan dipelajari. Gambar
Sensor yang digunakan adalah sensor termosouple tipe 2 menunjukkan hasil perubahan suhu yang terjadi
S. Variasi kontrol menggunakan dinding tunggal dan didekat sensor pengontrol furnace, ketika sensor
ganda dilakukan. Untuk mempelajari efeknya terhadap diletakkan pada furnace dinding tunggal dan Gambar
data sampel, diujicobakan juga pengukuran titik leleh 3 pada furnace dinding ganda. Keduanya
dari Sn (timah). menggunakan daya 500 Watt.
Pada furnace menggunakan dinding tunggal
3. HASIL DAN PEMBAHASAN maupun danda, pemanasan dapat berjalan dengan
baik, tanpa kegagalan. Pemanasan furnace dapat
Desain Furnace Single dan Double Wall berlangsung sampai suhu berkisar 1000C.
Hasil desain furnace ditunjukkan pada Gambar 1. Pada awal pemanasan, terlihat adanya over
Desain furnace ditujukan pada peningkatan system shooting temperature yang berulang untuk furnace
ketahanan terhadap derau yang terjadi pada proses dinding tunggal untuk semua posisi sensor. Over
pemanasan. Pemanas yang digunakan adalah tipe heat shooting paling banyak terjadi ketika posisi sensor
resistan yang tebuat dari jenis kanthal dengan ketahan berada didalam furnace dengan jarak 1 dan 2 cm dari
pemanasan mencapai 1200C. Sistem pengontrolan dinding. Sedangkan pada dinding ganda, overshooting
panas didesain untuk menggunakan PID controller hanya terjadi pada sensor yang berada di dalam
buatan Autonic dan Omron. dinding kedua.
Untuk menjaga furnace tetap stabil dan terbebas Linieritas pemanasan ditunjukkan pada sejauh
dari kondisi luar, diletakkan heat sealer yang mana suhu yang terukur sejalan dengan kontrol yang
menyekat kebocoran panas keluar melalui samping diberikan. Furnace dinding tunggal menunjukkan
dan atas. Untuk mengurangi derau panas secara profil peningkatan panas yang bergelombang atau
langsung dari heater, dinding dipilih menggunakan kurang stabil, setelah overshooting besar di awal.
Alumina pejal dengan ketebalan antara 3-5 mm pada Sedangkan pada dinding ganda, profil peningkatan
dinding pertama dan ketebaran 2-3 mm pada dinding panas menjukkan linieritas yang baik. Hal ini
kedua. Dinding diletakkan berjajar mengelilingi menunjukkan bahwa tungku dengan dinding ganda
dudukan sampel. Untuk menjada pelepasan panas dari memiliki stabilitas pemanasan yang lebih baik.
atas atas dan bawah, diberikan penyekat kebocoran Apabila dihubungkan dengan jarak antara heater
panas dari kedua posisi tersebut. dengan sensor, dapat diketahuibahwa pada pada
Desain dinding ganda diharapkan dapat meredam dinding tunggal, posisi sensor pada dinsing tunggal 1
derau panas yang terjadi sehingga dapat meningkatkan dan 2 cm relatif jauh, dan pada dinding ganda, posisi
82
Proceeding Seminar Ilmu Pengetahuan Teknik 2013
Teknologi Untuk Mendukung Pembangunan Nasional
83
Proceeding Seminar Ilmu Pengetahuan Teknik 2013
Teknologi Untuk Mendukung Pembangunan Nasional
dari kedua furnace. Dapat diketahui bahwa dinding ganda, efek derau dapat dikurangi, bahkan
peningkatan panas yang diperoleh tidak menunjukkan hilang, sehingga tidak mengganggu temperature yang
adanya overshoot. Distribusi furnace pada dinding diukur pada pusat furnace. Hal ini menunjukkan
tunggal lebih sempit dibandingkan pada dinding bahwa penggunaan dinding ganda cukup efektif
ganda, dimana selisih temperature antara dinding menghalau derau yang muncul, meskipun sangat kecil.
dengan pusat furnace kurang dari 50C, sedangkan Untuk menguji hasil desain tungku tersebut,
pada dinding ganda mencapai lebih dari 75C. apakah dapat digunakan untuk pengukuran sampel,
telah dilakukan juga pengukuran menggunakan
sampel Sn (timah), dengan sampel referensi
Al2O3corondum. Hasil analisa ditunjukkan pada
Gambar 8. Kedua jenis furnace menunjukkan hasil
pengukuran perubahan suhu yang baik. Hasil analis
titik leleh Sn juga dapat diperoleh dengan jelas,
dengan linieritas base line yang sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa selama tidak ada derau yang
terjadi, kedua jenis furnace dengan desain posisi
sensor pengontrol furnace dekat dengan heater
memberikan respon hasil yang baik. Namun demikian,
ketika banyak terdapat derau, efek derau akan mudah
mempengaruhi hasil analisa ketika menggunakan
furnace dindin tunggal.
4. KESIMPULAN
85