BAB 1
PENDAHULUAN
dimana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
istirahat. Pada umumnya hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala yang
khas sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Oleh karena itu
secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang
terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya
disebabkan oleh PTM. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih
seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun,
penyakit menular di satu sisi masih menjadi masalah kesehatan penting dan
peningkatan cukup tinggi dari 41,7% (1995), 49,9% (2001) menjadi 59,5%
pada tahun 2007. Menurut profil PTM WHO tahun 2011, di Indonesia tahun
Kesehatan, 2012).
Menurut WHO (World Health Organitation) tahun 2013 penyakit
komplikasi hipertensi, yaitu sekitar 9,4 juta tiap tahun di seluruh dunia.
juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
orang lanjut usia diperkirakan 1.000 orang per hari pada tahun 1985 dan
diperkirakan 50% dari penduduk berusia diatas 50 tahun sehingga istilah baby
boom pada masa lalu berganti menjadi ledakan penduduk lanjut usia (lansia)
(Padila, 2013).
Kawasan Asia hipertensi telah membunuh 1,5 juta orang setiap
dewasa dan lansia, tetapi hanya 4% yang merupaka hipertensi terkontrol dan
(Ardiyanto, 2014)
Indonesia adalah termasuk Negara yang memasuki era penduduk
Indonesia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih dari 19 juta, dengan usia
harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 jumlah lansia sebanyak 14.439.967
jiwa (7,18%) dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 23.992.553
jiwa (9,77%) sementara pada tahun 2011 jumlah lansia sebesar 20 juta jiwa
(9,51%), dengan usia harapan hidup 67,4 tahun dan pada tahun 2020
diperkirakan sebesar 28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun
lansia penderita hipertensi sebanyak 6848 jiwa (24,3%) yakni pria 3466 dan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat tahun 2016, yaitu sebesar
Barat.
Penyakit kardiovaskuler merupakan kematian terbesar dan disabilitas
pada lanjut usia, terutama usia 65 tahun ke atas dan 50% terdapat di Negara
menurun. Pada lanjut usia, tekanan darah akan naik secara bertahap, elastisitas
jantung pada orang berusia 70 tahun menurun sekitar 50% (Nugroho, 2012)
Nugroho (2012) juga mengemukakan dari banyak penelitian
meninggi, hipertensi menjadi masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan
dan menjadi factor utama payah jantung dan penyakit jantung koroner. Lebih
dari separuh kematian di atas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung
dan serebrovaskuler.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan
dalam Mubin, dkk. (2010)). Penyakit hipertensi sering disebut sebagai The
Silent Disease atau penyakit tersembunyi. Karena sulit diketahui, penyakit ini
juga sering disebut sebagai Silent Killer atau pembunuh diam-diam (Hartono,
2012)
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum
terjadi di Negara berkembang dan Negara maju. Perubahan gaya hidup modern,
seperti merokok, minuman alcohol, pola makan yang tidak seimbang dan
ginjal, dan kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat.
Sekitar 69% pasien serangan jantung, 77% pasien stroke, dan 74% pasien
penyakit jantung dan 51% kematian pada penderita penyakit stroke pada tahun
hipertensi pada tahun 2013 terdapat 136.865 kasus dan tahun 2014 terdapat
NTB tahun 2013 penemuan kasus hipertensi sebanyak 21.261 orang, tahun
2014 kasus hipertensi sebanyak 11.630 orang, dan pada tahun 2015 kasus
penyakit hipertensi pada lansia tahun 2014-2016, dimana pada tahun 2014
jumlah kasus hipertensi sebanyak 321 kasus, pada tahun 2015 yaitu sebanyak
545 kasus, dan pada tahun 2016 kasus hipertensi meningkat sebanyak 603
kasus.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui
seperti jenis kelamin, usia, obesitas, aktivitas fisik pada lansia di wilayah kerja
puskesmas Karang Pule. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul Analisis
hipertensi yaitu usia, jenis kelamin, obesitas dan aktivitas fisik, mengkonsumsi
Karang Pule.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi yang tidak dapat diubah (usia dan jenis kelamin) pada
hipertensi yang tidak dapat diubah (usia dan jenis kelamin) dan
faktor yang dapat diubah (obesitas dan aktivitas fisik) pada lansia di
2. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
5. Bagi Puskesmas
Puskesmas Karang Pule. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur,
genetic, jenis kelamin, suku, obesitas, merokok, stress, konsumsi garam yang
kejadian Popula
si:
hipertensi.
Semua
lansia
11
penderita
hipertensi
yang
datang ke
wilayah
kerja
Puskesmas
Karang
Pule.
Sampel:
Sebagian
lansia yang
diambil
dari
populasi.
c.Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
survey
analitik
dengan
pendekatan
cross
sectional.
2. Faktor- Variabel Survei Sampel dalam Pada a.Variabel :
12
kebiasaan konsumsi
asupan berlebihan,
asupan konsumsi
kalium alkohol.
b. Populasi
berhubung
dan sampel
an secara
Popula
statistic
si:
dengan Semua
lansia
tekanan
penderita
darah
hipertensi
yang
datang ke
wilayah
kerja
Puskesmas
Karang
Pule.
Sampe
l:
Sebagian
lansia yang
diambil
dari
populasi.
14
c.Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
survey
analitik
dengan
pendekatan
cross
sectional.