A. JUDUL : HALUSINASI
C. LATAR BELAKANG :
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien seakan stimulus yang sebenarnya tidak
ada. (Keliat). Adapun pentingnya TAK ini yaitu untuk membangun silaturahmi antara
perawat dengan pasien maupun pasien dengan pasien serta perawat dengan perawat dan
juga pentingnya TAK ini membantu/mengajarkan bagaimana cara menghilangkan
halusinasi pasien
D. TUJUAN
2. Tujuan Khusus :
E. KLIEN
1.
2.
3.
F. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader : Meliyana
Tugas :
Tugas :
Membuka acara.
Mendampingi Leader.
c. Fasilitator : Dian Kurnia Sari, Anggie Pradella, Cici Deviyani, Erni Djibu, Ulufi
Khairinnisa, Robet
Tugas :
Tugas :
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
2. Setting Tempat
Keterangan:
= Leader
= Co Leader
= Fasilitator
= Observer
1. Metode
2. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/whiteboard
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
2. Fase Kerja
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
3. Fase Terminasi
c Tidak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal
halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadi halusinasi. Formulir evaluasi
sebagai berikut:
SESI 1: TAK
2
3
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien Mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
Sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul). Waktu (pukul
9 malam), situasi (jika pasien sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
A. JUDUL : HALUSINASI
C. LATAR BELAKANG :
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien seakan stimulus yang sebenarnya tidak
ada. (Keliat). Adapun pentingnya TAK ini yaitu untuk membangun silaturahmi antara
perawat dengan pasien maupun pasien dengan pasien serta perawat dengan perawat dan
juga pentingnya TAK ini membantu/mengajarkan bagaimana cara menghilangkan
halusinasi pasien
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a.Klien dapat menjelaskan cara yang sama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
E. KLIEN
1.
2.
3.
F. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader : Meliyana
Tugas :
Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
Tugas :
Membuka acara.
Mendampingi Leader.
c. Fasilitator : Dian Kurnia Sari, Anggie Pradella, Cici Deviyani, Erni Djibu, Ulufi
Khairinnisa, Robet
Tugas :
Tugas:
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
2. Setting Tempat
Keterangan:
= Leader
= Co Leader
= Fasilitator
= Observer
1. Metode
2. Media
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
2. Fase Kerja
a. Terapis meminta klien mennceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiapn klien selesai memperagakan menghardik halusinasi .
3. Fase Terminasi
3) Tidak lanjut
1. Evaluasi
Sesi 2:
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Dokumentasi
C. LATAR BELAKANG :
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien seakan stimulus yang sebenarnya tidak
ada. (Keliat). Adapun pentingnya TAK ini yaitu untuk membangun silaturahmi antara
perawat dengan pasien maupun pasien dengan pasien serta perawat dengan perawat dan
juga pentingnya TAK ini membantu/mengajarkan bagaimana cara menghilangkan
halusinasi pasien
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. KLIEN
1.
2.
3.
F. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader : Meliyana
Tugas :
Tugas :
Membuka acara.
Mendampingi Leader.
c. Fasilitator : Dian Kurnia Sari, Anggie Pradella, Cici Deviyani, Erni Djibu, Ulufi
Khairinnisa, Robet
Tugas :
Tugas:
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
2. Setting Tempat
Keterangan:
= Leader
= Co Leader
= Fasilitator
= Observer
1. Metode
2. Media
a. Jadwal kegiatann harian
b. Pulpen
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya halusinasi
dengan melakukan kegiatan.
2. Fase Kerja
i. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai
membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
3. Fase Terminasi
c. Tidak lanjut
1. Evaluasi
Sesi 3:TAK
Stimulasi persepsi halusinasi
kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan
No Aspek yang di nilai Nama Klien
1. Menyebutkan
kegiatan yang biasa
di lakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan dua
cara mengontrol
halusinasi
Petunjuk:
3. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
4. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu, situasi
dan perasan. Beri tanda v jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.Contoh:Klien mengikuti TAK stimulasi peersepsi:halusinasi Sesi
3.Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal.Anjurkan klien
melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
A. JUDUL : HALUSINASI
C. LATAR BELAKANG :
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien seakan stimulus yang sebenarnya tidak
ada. (Keliat). Adapun pentingnya TAK ini yaitu untuk membangun silaturahmi antara
perawat dengan pasien maupun pasien dengan pasien serta perawat dengan perawat dan
juga pentingnya TAK ini membantu/mengajarkan bagaimana cara menghilangkan
halusinasi pasien
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
E. KLIEN
1.
2.
3.
F. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader : Meliyana
Tugas :
Tugas :
Membuka acara.
Mendampingi Leader.
c. Fasilitator : Dian Kurnia Sari, Anggie Pradella, Cici Deviyani, Erni Djibu, Ulufi
Khairinnisa, Robet
Tugas :
Tugas:
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
2. Setting Tempat
Keterangan:
= Leader
= Co Leader
= Fasilitator
= Observer
G. METODE DAN MEDIA
1. Metode
a. Diskusi kelompok
b. Bermain peran/ simulasi
2. Media
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi.
c. Kontrak
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
c. Tidak lanjut
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuei dengan tujuan TAK. Untuk
stimulasi persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah
halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4: TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
NO. Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi dan perasan. Beri tanda v jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak
mampu.
2. Dokumentasi
B. SESI KE : Sesi 5: Mengontrol Halusinasi denagn Patuh Minum Obat (Budi Ana
Keliat, 2004)
C. LATAR BELAKANG :
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien seakan stimulus yang sebenarnya tidak
ada. (Keliat). Adapun pentingnya TAK ini yaitu untuk membangun silaturahmi antara
perawat dengan pasien maupun pasien dengan pasien serta perawat dengan perawat dan
juga pentingnya TAK ini membantu/mengajarkan bagaimana cara menghilangkan
halusinasi pasien
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. KLIEN
1.
2.
3.
F. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader : Meliyana
Tugas :
Tugas :
Membuka acara.
Mendampingi Leader.
c. Fasilitator : Dian Kurnia Sari, Anggie Pradella, Cici Deviyani, Erni Djibu, Ulufi
Khairinnisa, Robet
Tugas :
Tugas:
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
2. Setting Tempat
Keterangan:
= Leader
= Co Leader
= Fasilitator
= Observer
1. Metode
2. Media
a. Spidol dan Whiteboard/ papan tulis / flipchart
b. Jadwal kegiatan harian
c. Beberapa contoh obat
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
c. Tidak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap, dan patuh minum
obat.
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi5, kemampuan klien yang
diharaokan adalah memnyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum
obat dan akibat tidak patuh minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 5 TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan Patuh Minum Obat Untuk Mencegah Halusinasi
NO. Nama Klien Menyebutkan 5 benar Menyebutkan Menyebutkan
cara minum obat keuntungan minum akibat tidak patuh
obat minum obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi dan perasan. Beri tanda v jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak
mampu.
2. Dokumentasi