Model ABC
ABC (activity based costing), yaitu menghitung biaya produksi (production cost)
berdasarkan aktivitas yang meliputi biaya pra produksi, biaya produksi, biaya adsminitrasi,
dan biaya pemasaran baik yang variable maupun tetap. Dalam perhitungannya, biaya
dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya yang dapat ditelusur (traceble cost) dan biaya yang
tidak dapat ditelusur (non traceble cost). Biaya yang tidak dapat ditelusur
dibebankan/dialokasikan ke produk dengan multi tariff sesuai cost pool masing-masing. ABC
digunakan untuk laporan internal perusahaan sebagai dasar pembuatan keputusan oleh
manajemen, ABC bukan untuk laporan ekternal. Perusahaan yang menggunakan ABC adalah
perusahaan yang memproduksi berbagai jenis barang seperti dalam perusahaan yang
menggunakan job order costing.
Pul biaya aktifitas adalah sebuah wadah yang mengakumulasikan semua biaya
yang berkaitan dengan aktivitas tunggal dalam sistem ABC.
Uraian contoh ABC ada dalam penjelasan tahap-tahap (hal. 449 s.d 465)
Kekurangan ABC
Mengimplementasikan ABC adalah proyek besar yang membutuhakn sumber
daya yang besar. Dan begitu di implementasikan, ABC akan lebih mahal untuk
dipelihara dibandingkan proses perhitungan biaya tradisional.
Data ABC dapat dengan mudah disalahartikan dan harus digunakan dengan
hati-hati ketika mengambil keputusan.
Umumnya, laporan yang dihasilkan ABC terbaik tidak sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Konsekuensinya, organisasi yang menggunakan
ABC harus memiliki 2 sistem biaya yang berbeda, satu untuk penggunaan
internal dan satu untuk laporan eksternal (ini lebih mahal daripada
menggunakan satu sistem saja dan dapat menimbulkan kebingungan tentang
sistem mana yang harus dipercaya).
Pada pembahasan sebelumnya, telah saya coba untuk menjelaskan apa itu ABC (Activity-
Based Costing). Pada postingan kali ini akan saya coba sertakan contoh dari ABC itu.
Anggap saja perusahaan X memproduksi dua produk yaitu produk A & B. Sistem costing
disana sudah menggunakan ABC. Pada bulan Januari 2011,terlihat informasi seperti di bawah
ini.
Pertanyaan
: Berapakah Gross margin buat masing-masing produk (ABC System) jika semua barang yang
diproduksi terjual semuanya? (beginning dan ending inventory = 0)
Untuk menjawab masalah ini kita mesti tahu dulu konsepnya apa itu gross marjin. Untuk
menghitung gross margin kita memerlukan nilai COGS sebagai pengurang Sales. COGS nya
sama dengan COGM, karena tidak ada beginning dan ending Inventory, termasuk WIP juga.
Prime Cost nya sudah ada berarti tinggal mencari FOH nya yaitu dengan menggunakan
system ABC.
Berikut Langkahnya :
Rasio realisasi biaya terhadap anggaran:
Persentase = Realisasi biaya x 100%
Anggaran biaya
Varians = Anggaran biaya Realisasi biaya x 100%
Anggaran biaya
atau
Rupiah = Anggaran biaya Realisasi biaya