Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bahwa massa dari sebuah atom sudah ditemukan
sejak dahulu oleh para ilmuwan. Para ilmuwan masa sebelumnya memang
tidak dapat mengukur besarnya massa sebuah atom. Mereka hanya
menggunakan hukum perbandingan massa untuk membandingkan massa suatu
atom sampai ditemukannya suatu teknik yang lebih kompleks yang dapat
digunakan dalam menentukan massa sebuah atom.
Suatu teknik itu diaplikasikan pada sebuah alat yang disebut dengan
Spektroskopi Massa. Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat
menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Suatu spectrum massa diperoleh dengan mengubah komponen-komponen
sampel menjadi ion-ion fase gas yang sangat mudah menguap, dan
pemecahannya berdasarkan perbandingan massa vs. muatan (mass-to-charge
ratios).
Spektrometri Massa mungkin merupakan instrument analitik yang paling
aplikatif untuk para ilmuwan, mengingat teknik ini mampu menyediakan
informasi kualitatif dan kuantitatif tentang atom dan komposisi molekuler dari
senyawa organic dan anorganik. Namun, tingginya biaya operasional dan
perawatan alat cukup membatasi penggunaannya.
Awal 1940, Mass Spect pertama dirancang untuk penentuan komponen
dalam campuran hidrokarbon kompleks dalam industry minyak., kemudian
berkembang untuk penggunaan berbagai senyawa organic yang dihasilkan
oleh industry kimia.
Pertengahan 1950, dirancang untuk penentuan unsure secara kualitatif dan
kuantitatif berdasar mass to charge ratio ion-ion dasar yang dihasilkan oleh
electric spark. Hal ini dimanfaatkan baik oleh industry elektronika maupun
nuklir. Keduanya berdasar pada material yang sensitive untuk trace
kontaminan.
Awal 1960, Mass Spect digunakan untuk identifikasi dan analisis struktur
molekul yang kompleks. Basisnya adalah pola fragmen ion masing-masing
dengan massa berbeda, yang terbentuk saat molekul besar terionisasi. Mass
Spect lebih mudah diidentifikasi daripada spectra IR dan NMR, mengingat
alat ini menyediakan informasi massa struktur komponen dan MR

1
molekul.Perkembangan terakhir, Spektrometri Massa digunakan secara luas
sebagai detector untuk kromatografi gas maupun cair.
Dahulu, berat molekul suatu senyawa ditentukan dengan cara mengukur
kerapatan uap atau penurunan titik beku senyawa tersebut, sementara rumus
molekulnya ditentukan dengan cara analisis unsur. Selain lama dan
merepotkan, teknik ini juga memerlukan jumlah sampel yang banyak dengan
kemurnian yang tinggi. Sekarang berat molekul dan rumus molekul bisa
ditentukan dengan cepat dan jumlah sampel sedikit menggunakan
spektrofotometer massa (MS).
B. Rumusan Masalah
1. Apa spektometer massa itu ?
2. Apa fungsi dan kegunaan spektrometer massa ?
3. Bagaimana cara kerja spektrometer massa ?
4. Apa pengaplikasian dari spektrometer massa dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu spektrometer massa
2. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan spektrometer massa
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari spektrometer massa
4. Untuk mengetahui pengaplikasian dari spektrometer massa dalam
kehidupan sehari-hari
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu spektrometer massa.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan spektrometer massa.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara kerja dari spektrometer
massa.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaplikasian dari spektrometer massa
dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Spektometri Massa
Pada tahun 1886, Eugen Glodskin mengamati sinar dalam gas tidak
bermuatan pada tekanan rendah yang berpindah dari anoda dan melalui
chanels dalam lubang katoda, berlawanan dengan arah muatan negative sinar
katoda (yang berpindah dari katoda ke anoda). Goldstrein menyebutnya
dengan muatan positif sinar anoda. kanalstraklen, dalam bahasa inggris
disebut canal rays. Wilhelm Wien menemukan bahwa medan listrik dan
medan magnet yang kuat membelokkan sinar canal, pada tahun 1899, di
buatlah peralatan madan magnet dan medan listrik parallel yang dapat
memisahkan sinar positif berdasarkan perbandingan muatan per massa (Q/M).
Wiem menemukan bahwa rasio muatan permassa bergantung pada sifat gas
dalam tabung tidak bermuatan, panamuan Wien dengan mengurangi tekanan
untuk menghasilkan massa spectrograph.
Aplikasi pertama dari spektrometri massa adalah untuk menganalis asam
amino dan peptide yang di laporkan tahun 1958. Carl-Ove Andersson
mengobservasikan ion-ion fragmen utama dalam metil ester.
Beberapa teknik modern dari massa-spectrometry di fikirkan oleh Arthur
Jeffrey Dempster dan F.W. Aston pada tahun 1918 dan 1919. Tahun 1989
Hains Dehmelt dan Wilfgang Paul memperoleh nobel dalam bidang fisika
untuk teknik perangkat pengembangan. Hadiah nobel dalam bidang kimia di
peroleh John Bennett Fenn untuk pengembangan electrospray ionization (ESI)
dan Koichi Tanaka untuk pengembangan Sof Laser Desorphion (SLD) dan
aplikasinya pada ionisasi makromolekul biologi seperti protein.
Kata spectrograph telah di gunakan sejak tahun 1884 sebagai
International Scientific Vocabulary. Akar katanya adalah gabungan dari
spektrum dan phot-ograph-ic. Peralatan spektroskop di gunakan untuk
mengukur rasio massa atau muatan disebut massa spektroskopi terdiri dari
instrument yang dapat merekam nilai spectrum masa pada sebuah plat
photographic. Spectroscopy massa sama dengan spetograph massa kecuali ion
sinar yang langsung terhubung dengan layar phosphor. Konfigurasi
spektoskopi massa digunakan dalam instrument ketika diinginkan bahwa efek
penyesuaian dapat diobservasi dengan cepat.

3
Baru-baru ini kedua instrument ini digabungkan. Specthroscopy massa
yang meggunakan layar phosphor diganti dengan oscilloscope agar dapat
memberikan penerangan secara langsung. Pengguanaan istilah spektroscopy
massa tidak di beranikan sekarang karena kumungkinan membigungkan
dengan alat spectroscopy pada umumnya, oleh karena itu sekarang di gunakan
istilah Massa spektrometri yang di singkat mass-spsec (MS). Thomson juga
menulis bahwa spectroscope sama dengan massa spectrograf, dengan sumber
ion di hubungakan secara lansung dengan layar phosphor. Akhiran-scope
disini bermakna pengamatan daerah (range) massa.
B. Spektometri Massa
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa
atom atau molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun
1919.
Identifikasi struktur kimia suatu molekul, merupakan salah satu fungsi
spektroskopi massa. Penentuan struktur molekul baik molekul organik
maupun anorganik didasarkan pada pola fragmentasi dari ion-ion yang
terbentuk ketika suatu molekul diionkan. Pola fragmentasi suatu molekul
sangat berbeda dengan molekul yang lain dan hasil analisisnya dapat berulang
(reproducible).
Spektrometri massa bekerja dengan membangkitkan molekul-molekul
bermuatan atau fragmen-fragmen molekul baik dalam keadaan sangat hampa
atau segera sebelum sampel memasuki ruang sangat hampa. Molekul
terionisasi harus dibangkitkan dalam fase gas. Dalam spektrometri massa
klasik hanya ada satu metode yang menghasilkan molekul bermuatan, tetapi
kini ada beberapa alternatif. Sewaktu molekul sudah bermuatan dan berada
dalam satu fase gas, molekul tersebut dapat dimanipulasi dengan penerapan
medan listrik atau medan magnet agar dapat menentukan bobot molekulnya
dan bobot molekul semua fragmen yang menghasilkan dari pemecahan
molekul.
Spektrometer massa adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spektroskopi, akan tetapi nama spektroskopi
dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spektrum
garis optik.

4
Spektrometer massa menembaki bahan yang sedang diteliti dengan
berkas elektron dan secara kauntitatif mencatat hasilnya sebagai suatu
spektrum fragmen-fragmen ion positif. Catatan ini disebut spektrum massa.
Terpisahnya fragmen-fargmen ion positif didasarkan pada massanya (lebih
tepat, massa dibagi muatan, tetapi kebanyakan ion bermuatan tunggal).
Secara umum spektroskopi massa terdiri dari tiga bagian penting, yaitu
tempat pengionan sampel, pemisahan ion, dan deteksi ion yang terbentuk.
Suatu spektroskopi massa dengan tehnik tumbukan elektron (EI). Sampel
dimasukan kedalam chamber, diuapkan dengan menaikkan temperatur
chamber, ditembak dengan elektron berenergi tinggi, ion fragmen yang
terbentuk dipercepat dan dipisahkan dalam medan magnet, kemudian dideteksi
dengan detektor.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, masing-masing bagian telah
mengalami perubahan untuk meningkatkan kemudahan dalam penggunaan
dan kemampuan alat dalam menganalisa. Saat ini, spektroskopi massa
biasanya digunakan secara mandiri dalam analisa sampel atau digunakan
bersama-sama dengan alat lain, seperti dengan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (HPLC), Kromatografi Gas (GC), Electroforesis Kapiler (CE) sehingga
dikenal istilah HPLC-MS, GC-MS, dan CE-MS. HPLC, GC, atau CE berperan
untuk memisahkan campuran sampel, yang selanjutkan setiap komponen yang
sudah terpisah akan dianalisa satu persatu dalam MS.
C. Prinsip Kerja Spektometri Massa
Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan
magnet Molekul bermuatan atau fragmen molekul dihasilkan dalam suatu
ruang sangat hampa, atau segera sebelum suatu sampel memasuki ruang
sangat hampa dengan menggunakan berbagai metode untuk produksi ion. Ion-
ion dihasilkan dalan fase gas sehingga ion tersebut kemudian dapat
dimanipulasi dengan penerapan pada medan magnet atau medan listrik agar
dapat menentukan molekulnya.
1. Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion
(memindahkan ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas),
2. Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan massanya dengan
menggunakan medan elektromagnetik,
3. Detektor yakni mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk
menghitung kelimpuhan masing-masing ion.

5
Teknik yang di gunakan adalah kualitatif dan kuantitatif, meliputi
identifikasi suatu senyawanya, menentukan komposisi isotop unsur dalam
molekul dan menentukan struktur senyawa dengan mengamati fragmen-
fragmen nya. Penggunaan lain, menghitung jumlah senyawa dalam sampel
dan mempelajari kimia ion fasa gas (kimia ion dan neutron dalam vakum).
Spektrometer massa sekarang sangat umum digunakan dalam laboratorium
analitik yang mempelajari sifat fisika atau sifat biologi dari senyawa-senyawa
yang luar biasa bervariasi.
D. Peristiwa dalam Mass Spektroscopi
1. Ionisasi
Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang
ionisasi. Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik
melepaskan elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-
elektron lepas itu menempel pada perangkap elektron (electron trap) yang
mempunyai muatan positif.
Partikel-partikel dalam sample tersebut (atom atau molekul) dihantam
oleh banyak sekali elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut
mempunyai energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari
sample tersebut sehingga sample tersebut menjadi ion positif.
Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1
karena akan jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample
yang sudah menjadi ion positif.
Ion-ion positif yang terbentuk ini diajak keluar dan masuk ke bagian
mesin yang merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan positif
(Ion repellel).
Tambahan: Seperti yang anda akan lihat sebentar lagi, seluruh ruang
ionisasi ini dilakukan dengan menggunakan tegangan listrik positif yang
besar (10.000 V). Ketika kita berbicara tentang kedua lempengan
bermuatan positif, berarti lempengan tersebut mempunyai muatan lebih
dari 10.000 V.
2. Percepatan
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu
akan melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah
yang berada di tengah mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion
tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat terfokus,

6
3. Pembelokan
Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh
medan magnet. Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion
tergantung pada: I Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin
besar potensial listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan
makin kecil pembelokan. I Kuat medan magnet. Makin kuat magnet,
makin besar pembelokan. I Massa ion (partikel) Ion-ion yang bermassa
ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa berat. Makin
besar massa partikel, makin kecil pembelokan ( Balasanmugam, 1982).
4. Muatan ion
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih
daripada ion-ion yang bermuatan +1. Makin besar muatan, makin besar
pembelokan. Dua faktor di atas (massa dan muatan ion) digabungkan
kedalam perbandingan massa atau muatan. Perbandingan ini mempunyai
simbol m/z (atau m/e). Sebagai contoh: Apabila sebuah ion mempunyai
massa 28 dan bermuatan +1, maka perbandingan massa/muatan ion
tersebut adalah 28. Ion yang mempunyai massa 56 dan bermuatan +2 juga
mempunyai perbandingan massa/muatan yang sama yaitu 28 (Price. 1991).
Pada gambar diatas, sinar A mengalami pembelokkan yang paling besar,
yang berarti sinar tersebut terdiri dari ion-ion yang mempunyai
perbandingan massa/ muatan yang terkecil. Sedangkan sinar C mengalami
pembelokkan yang paling kecil, berarti ia terdiri dari ion-ion yang
mempunyai perbandingan massa/ muatan yang paling besar. Akan jauh
lebih mudah untuk membahas masalah ini jika kita menganggap bahwa
muatan semua ion adalah +1. Hampir semua ion-ion yang lewat dalam
spektrometer massa ini bermuatan +1, sehingga besarnya perbandingan
massa /muatannya akan sama dengan massa ion tersebut (McLafferty,
1993). Tambahan: Anda juga harus mengerti bahwa kemungkinan adanya
ion bermuatan +2 ( atau lebih ), tetapi kebanyakan soal-soal akan
memberikan spektrum massa dimana ion-ionnya hanya bermuatan +1.
Kecuali bila ada petunjuk dalam soal tersebut, anda bisa menganggap
bahwa ion yang sedang dibicarakan dalam soal tersebut adalah bermuatan
+1. Jadi dengan menganggap semua ion bermuatan +1, maka sinar A

7
terdiri dari ion yang paling ringan, selanjutnya sinar B dan yang terdiri
dari ion yang paling berat sedangkan sinar C ion-ion yang ringan akan
lebih dibelokkan daripada ion yang berat.
5. Pendeteksian
Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan
menerima elektron dan dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah
menjadi netral tersebut akan dipisahkan dari spektrometer massa oleh
pompa vakum. Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion
tersebut akan dinetralisasi oleh elektron yang pindah dari logam ke ion
(gambar kanan). Hal ini akan menimbulkan ruang antara elektron-elektron
yang ada dalam logam tersebut, dan elektron-elektron yang berada dalam
kabel akan mengisi ruang tersebut. Aliran elektron di dalam kabel itu
dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat dan dicatat. Semakin
banyak ion yang datang, semakin besar arus listrik yang timbul
(Anonimous, 2010).

E. Komponen Spektrometer Massa


1. Teknologi Sumber Ion
Sumber ion adalah bagian Spektroskopi Massa yang berfungsi untuk
mengionkan material analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik
dan medan magnet ke massa analizer. Karena ion sangat reaktif dan massa
hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian harus di lakukan di
ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan ion dapat di
gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di pengaruhi
oleh energy sinar yang tinggi dari electron, dan pemisahan electron di
capai dengan meningkatkan dan memfokuskan sinar ion, yang kemudian
di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ionion kamudian di deteksi
sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.
Jantung spectometer adalah sumber ion, disini molekul sample
dihancurkan oleh electron dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut
sumbar EI (electron-impact). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan
non volatil dapat di hubungkan secara lansung. Cation dibentuk oleh
pembom electron yang di dorong oleh plat repeller lain, mempunyai celah

8
yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion berat di belokkan
lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai
massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke detektor.
Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit
akan terjadi ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul
(electron ikatan dan non ikatan). Ini meninggalkan ion molekul. Energy
yang tersisa dari tumbukan dapat menyebapkan ion molekul terbagi
menjadi bagian neutron dan bagian ion yang lebih kecil. Ion molekul
adalah kation bebas, tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas atau
karbokation bergantung pada sifat neutron.
Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang
dapat dianalisis oleh Spektroskopi Massa. ionisasi electron dan ionisasi
kimia digunakan untuk gas dan uap. Dalam sumber ionisasi kimia, analit
di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan dan dua teknik
yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau padatan biologis
meliputi ionisasi electrospray (di kembangkan oleh John Fenn) dan
matrix-assisted laser desorption/ionization (MAIDI di kembangkan oleh
K. Tanaka).
Inductively Couple Plasma (ICP), sumber yang digunakan untuk
menganalisis kation. Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi
punya fraksi atom yang terionisasi oleh temperature tinggi, digunakan
untuk mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong electron terluar
dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi
pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah
dari energy ionisasi kedua untuk semua unsur kecuali arus logam
frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.
2. Mass analyzer
Mass Analyzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa
dengan muatan. Dua hukum dinamika muatan partikel dalam medan
magnet dan medan listrik dalam vakum, yaitu: Hukum Lorentz dan hukum
kedua Newton. Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di
antaranya:
a. Sector

9
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan
listrik untuk meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur
berdasarkan rasio massa atau muatan.
b. Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion
melalui pokusial sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk
mensapai defaktor. Jika partikel mempunyai muatan sama, energy kinetik
sama dan kecepatan akan bergantung pada massa nya. Ion ringan akan
mencapai defaktor terlebih dahulu.
c. Quadrupole mass filter
Menggunakan madan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan
ion yang melewati medan rasio frekuensi (rf) quadrupole di buat 4 tangkai
parallel. Hanya ion dalam batas mass atau muatan tertentu, tetapi nilai
potensial terhadap muatan di biarkan tersapu dengan cepat. Quadrupole
pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua bertindak
sebagai sel penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen.
Fragmen yang di filter oleh quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan
melewati detektor menghasilkan rumus fragmen Spektroskopi
Masa/Spektroskopi Masa.
d. Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana
tegangan eksitasi penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan
memerangkap tegangan amplitude atau frekuensi tegangan eksitasi di
keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi dan di susun
menurut perbandingan massa atau muatan.
e. Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D)
dimensi diganti dengan medan tiga dimensi (3D)
3. Detector
Unsur terakhir dari Spektroskopi Massa adalah detector. Detector
menghitung muatan yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion
dilewatkan atau mengenai suatu permukaan. Dalam scanning instrument,
sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning, dimana scanning massa
dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe elektron
multipileir digunakan, meliputi faraday cups dan detektor ion ke photon
karena jumlah ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil,

10
maka sering di gunakan Microchanels plate detektor, detektor ini terdiri
dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer atau daerah
pemerangkap ion.
F. Cara Kerja
Cara kerja spektrometer massa adalah sebagai berikut. Sampel dalam
bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi.
Pelakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel mengalami ionisasi
(melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian
dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan
magnet melalui suatu celah sempit. Dalam medan magnet, ion-ion tersebut
akan mengalami pembelokan yang bergantung pada:
1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial
listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil
pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil
pembelokan.
4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.
5. Analisis Kualitatif Spektroskopi massa memungkinkan kita
mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak diketahui, dengan
mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah diketahui seperti uap merkuri
atau perflorokerosin.
Rumus molekul suatu senyawa dapat ditentukan puncak ion molekul sudah
dikenal tetapi untuk hal-hal semacam ini diperlukan spektometri beresolusi
tinggi. Aturan nitrogen dapat dimanfaatkan untuk membantu penentuan rumus
ini. Lazimnya semua senyawa organik mempunyai berat molekul genap tidak
mengandung nitrogen atau mengandung sejumlah atom nitrogen yang genap,
sedangkan pada semua senyawa organik dengan berat molekul ganjil
mengandung jumlah atom nitrogen ganjil. Aturan ini berlaku untuk senyawa-
senyawa kovalen yang mengandung C, H, O, S, dan Halogen.
Pola fragmen dipergunakan untuk mengidentifikasi senyawa, juga
memungkinkan terdapat pengenalan gugus fungsi dengan melihat puncak-
puncak fragmentasi spesifik. Hukum nitrogen menyatakan bahwa suatu
molekul yang berat molekulnya merupakan bilangan genap maka molekul
tersebut harus tidak mengandung nitrogen atau kalau mengandung nitrogen

11
berjumlah genap, dan molekulnya berbilang ganjil mengandung nitrogen
berjumlah ganjil.
Spektrometer massa dapat digunakan untuk analisis kuantitatif suatu
campuran senyawa-senyawa yang dekat hubungannya. Analisis ini dapat
dipergunakan untuk analisis campuran, baik senyawa organik ataupun
anorganik yang bertekanan uap rendah. Karena pola fragmentasi senyawa
campuran adalah aditif sifatnya, suatu senyawa campuran dapat dianalisis jika
berada dalam kondisi yang sama. Persyaratan dasar analisisnya adalah setiap
senyawa harus mempunyai paling tidak 1 puncak yang spesifik, konstribusi
puncak harus aditif dan sensitif harus reproduksibel serta adanya senyawa
referens yang sesuai.
Dengan spektometer massa beresolusi tinggi, senyawa polimer dengan
berat molekul tinggi juga dapat dianalisis. Spectrometer massa dapat
digunakan untuk analisis runutan organic terutama dengan menggunakan
sumber bunga api listrik, dan ia juga dapat digunakan menganalisis unsur-
unsur runutan dalam paduan atau dalam superkonduktor. Tipe bunga api lstrik
mempunyai sensitivitas tinggi dan dapat menentukan sampai tingkat ppb.
Kekurangan spektrometer massa bunga api listrik adalah ketidak-beraturan
dari sumber dan kurang reproduksibel, tetapi kekurangan ini dapat diatasi
dengan memakai sistem deteksi fotografi. Analisis kuantitatif instrumen
semacam ini didasarkan pada garis-garis fotografi dengan standar yang sesuai
G. Kelebihan
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan
tandem Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram
untuk memilih ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah
teknik seleksi, namun sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur
adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh operator. Selama tidak ada
gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan
menggunakan Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau
kurang, dibandingkan dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV.
1. Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
2. Dapat menghasilkan spektrum massa
3. Fragmentasi menyediakan informasi struktur
4. Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
5. Cepat dan mudah
H. Kelemahan

12
Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin
tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses
rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan
membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang
teratur.
1. Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
2. Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
3. Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000
Amu)
4. Informasi strukturalnya terbatas
5. Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan
adanya kontaminasi
I. Pengaplikasian
Aplikasi pertama dari spektrometri massa adalah untuk ,menganalis asam
amino dan peptide yang di laporkan tahun 1958. Carl-Ove Andersson
mengobservasikan Ion-ion fragmen utama dalam metil ester.
Spektrometer massa juga banyak digunakan dalam misi luar angkasa
untuk mengukur komposisi plasma. Misalnya, pesawat ruang angkasa Cassini
membawa Cassini Plasma Spectrometer (CAPS), [43] yang mengukur massa
ion dalam magnetosfer Saturnus.
Mekanisme reaksi atau struktur suatu senyawa kompleks dapat
ditentukan dengan memakai atom bertanda untuk mendapatkan posisi yang
tepat dari suatu fragmentasinnya. Senyawa senyawa polimer dan bahan alam
yang bertekanan uap rendah, dengan pirolisis senyawa senyawa tersebut
dapat terdekomposisi dan dapat dianalisis dengan spektrometer massa.
Menentukan massa secara pasti dapat diperoleh dengan spektrometer
massa dengan ketelitian sampai 1/108. Kelimpahan relatif dari istop isotop
ditentukan dengan spektrometer massa. Spektrometer massa juga bermanfaat
untuk pengolahan isotop isotop murni.
Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi Massa adalah
pada sample garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa
natrium dan klorida. Pertama-tama sample garam dapur (natrium klorida)
dalam komponen sumber ion, di uapkan (membentuk gas) dan diionkan
(dirubah ke dalam partikel yang bermuatan listrik) Ion natrium (Na) dan
klorida (C1). Atom natrium adalah monoisotop, dengan massa sekitar 23 amu.

13
Atom klorida dan ion terdiri dari 2 isotop dengan kelimpahan 75 % 35 amu
dan 25% 27 amu. Bagian analizer terdiri dari medan magnet dan medan listrik
yang menggunakan sumber ion-ion yang berpindah melalui medan ,kecepatan
partikel bermuatan dapat di tingkatkan atau di turunkan ketika melalui medan
listrik dan arah tersebut dapat diubah oleh medan magnet. Tingkat
pembelokan pada ion-ion yang bergerak bergantung pada rasio massa atau
muatan ion-ion tersebut. Ion-ion yang lebih besar massa atau muatannya lebih
sulit dibelokkan oleh sumber magnet dari pada ion yang massa atau
muatannya kecil, sesuai dengan hukum ke 2 Newton f = m.a. Arus yang
melewati analizer masuk ke detektor, detektor merekam kelimpahan relatif
masing-masing ion. Informasi ini digunakan untuk menghitung kelimpahan
relative masing-masing tipe ion. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan
komposisi sampel (natrium dan klorida) dan komposisi isotop (perbandingan
35 C1 dan 37 C1)

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi

14
dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum
garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa
suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan
berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana
massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk
penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis
kuantitatif.
Aplikasi dari spekroskopi massa diantaranya untuk:
1. Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui
berat dan rumus molekulnya
2. Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
3. Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4. Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
5. Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel.
B. Saran
Penulis menyadari kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2003. KIMIA DASAR Konsep Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid1.
Erlangga: Jakarta.
Bruice PY, 2005, Organic Chemistry, 4th ed, John Wiley & Sons, USA
Cresswell, CJ., Runquist, OA., Campbell, MM., 1982, Analisis Spektrum
Senyawa Organik, (diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang
Sudiro), Penerbit ITB, Bandung
Dudley W., and Fleming I., 1995, Spectroscopic Methods in Organic Chemistry,
McGraw Hill Higher Education
Pavia DL, Lampman GM, Kriz GS, 1996, Introduction to Spectroscopy, Saunders
College Publishing, USA
Silverstein RM, Bassler GC, Morrill TC, 1991, Spectrometric Identification of
Organic Compounds, 5th ed., John Wiley & Sons, USA

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Magang
    Laporan Magang
    Dokumen37 halaman
    Laporan Magang
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN Magang M
    LAPORAN Magang M
    Dokumen34 halaman
    LAPORAN Magang M
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Laporan Magang
    Laporan Magang
    Dokumen64 halaman
    Laporan Magang
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen18 halaman
    7
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Spora Dan Kapsul
    Spora Dan Kapsul
    Dokumen16 halaman
    Spora Dan Kapsul
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Laporan PKL Rsud Bumi Panua
    Laporan PKL Rsud Bumi Panua
    Dokumen69 halaman
    Laporan PKL Rsud Bumi Panua
    moh andy laboddu
    0% (1)
  • Biokimia Mineral
    Biokimia Mineral
    Dokumen14 halaman
    Biokimia Mineral
    moh andy laboddu
    100% (2)
  • Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Dokumen14 halaman
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi 1
    Parasitologi 1
    Dokumen18 halaman
    Parasitologi 1
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Mikro
    Mikro
    Dokumen13 halaman
    Mikro
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Difusi
    Difusi
    Dokumen10 halaman
    Difusi
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi 1
    Parasitologi 1
    Dokumen17 halaman
    Parasitologi 1
    moh andy laboddu
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    moh andy laboddu
    Belum ada peringkat