Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan

rancangan penelitian pontong-lintang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pelayanan Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Provinsi Riau dan dilakukan pada bulan

September - November 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di UPT PTSW Khusnul

Khotimah Provinsi Riau.

3.3.2 Sampel

Sampel untuk penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling,

dengan menggunakan teknik consecutive sampling dimana peneliti akan mengambil

semua subjek lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria

eksklusi yang ditentukan oleh peneliti.

25
26

3.4 Kriteria Inklusi dan Eklusi

3.4.1 Kriteria Inklusi

a. Orang lanjut usia (lansia) dengan usia 60 tahun keatas yang tinggal di panti

UPT PSTW Provinsi Riau.

b. Dapat dinilai kekuatan otot tungkai dan risiko jatuh

c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian dan kooperatif.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

a. Telah didiagnosis mengalami gangguan pendengaran yang berat.

b. Mengalami gangguan dalam bekomunikasi verbal (tunawicara).

c. Dalam keadaan sakit berat yang mengharuskan lansia berbaring di tempat

tidur, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan uji kekuatan otot

tungkai dan risiko jatuh.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas, yaitu kekuatan otot tungkai dan risiko jatuh

2. Variabel Terikat, yaitu riwayat jatuh pada lansia


27

3.6 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Skala ukur Hasil ukur
1 Riwayat Penilaian kejadian jatuh Kuisioner Wawancara Skala 1. Tidak pernah jatuh ( tidak ada
jatuh pada lansia dalam 1 tahun jatuh Nominal riwayat jatuh dalam 1 tahun
terakhir. terakhir )
2. Pernah jatuh ( ada riwayat jatuh
dalam 1 tahun terakhir )
2 Kekuatan Kekuatan otot merupakan Back-leg Pengukuran kekuatan Rasio 1. Hasil tampak dari skala
otot tungkai kekuatan suatu otot atau dynamometer, otot tungkai dengan 2. Penilaian untuk laki-laki
kelompok otot yang lansia berdiri di atas > 299 = baik
dihasilkan untuk dapat alas back-leg <91 = kurang sekali
melawan tahanan dengan dynamometer,
usaha yang maksimum.6 kemudian menarik Penilaian untuk
tungkai back-leg Perempuan
dyanamometer > 136 = baik sekali
dengan kekuatan otot <49 = kurang sekali
tungkai.

3 Risiko jatuh Risiko jatuh adalah Skala Lansia melakukan 14 Rasio 1. 41-56 = risiko rendah
kondisi yang dapat keseimbangan tugas. Setiap tugas 2. 21-40 = risiko sedang
menyebabkan seseorang Berg bernilai 0-4. 3. 020 = risiko tinggi
berisiko jatuh.
28

3.7 Alat Pengumpulan Data.

a. Back-leg dynamometer

Back-leg dynamometer merupakan alat ukur untuk kekuatan otot punggung

dan tungkai. Dalam penelitian ini yang dinilai hanya kekuatan otot tungkai

pada lansia di UPT PSTW Khusnul Khotimah Provinisi Riau. Reliabilitas

back-leg dynamometer sebesar 0,8 (baik). 6

Gambar 3.1 Back-leg dynamometer

b. Skala keseimbangan Berg

Skala keseimbangan Berg digunakan untuk menilai resiko jatuh pada lansia.

Lansia akan melalukan 14 tugas. Skala keseimbangan Berg merupakan

instrument yang valid dan telah dievaluasi di beberapa penelitian realibilitas.

c. Kuisioner Riwayat Jatuh.16

Kuisioner riwayat jatuh menilai riwayat jatuh dan tidak jatuh pada lansia

selama 1 tahun.

[ 25 ]
29

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Uji Validitas

Validitas merupakan indeks yang menunjukkan apakah suatu alat ukur dapat

mengukur apa yang akan diukur oleh peneliti. Validitas back-leg dynamometer

sebesar 0,86 hal ini sudah termasuk baik. Skala keseimbangan menurut Berg tidak

perlu dilakukan uji validitas karena telah digunakan secara luas di dunia baik oleh

perawat geriatri maupun para peneliti sebagai prediktor jatuh.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dalam suatu penelitian dapat dipercaya atau diandalkan. Back-leg

dynamometer perlu dilakukan standarisasi sebelum melakukan pengukuran, agar hasil

pengukuran reliabel. Skala keseimbangan menurut Berg yang digunakan pada

penelitian ini telah baku, sehingga tidak perlu dilakukan uji reliabilitas kembali.

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti selanjutnya akan melakukan pengolah

data melalui beberapa langkah. Langkah pertama untuk pengolah data yaitu proses

editing. Melaui proses editing, seluruh hasil pengukuran akan diperiksa secara teliti

oleh peneliti jika terdapat kesalahan dalam penulisan. Seletah data sudah dipastikan

lengkap, selanjutnya data data yang diperoleh akan dilanjutkan dengan tahap

pengkodean atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf tersebut
29

menjadi data angka atau bilangan. Data yang akan di-coding disesuaikan deRRngan

yang telah ada pada definisi operasional, sehingga data tersebut jelas dan tidak

bercampur satu dengan yang lainnya. Selanjutnya, setelah tahap coding dilanjutkan

dengan kegiatan pengolahan data dengan menggunakan program computer. Data

hasil editing dan coding akan dimasukkan ke komputer (data entry atau processing )

dengan menggunakan program statistic. Jika sudah melewati tahap data entry atau

processing, peneliti kembali memeriksa kelengkapan data yang sudah dimasukkan ke

dalam komputer.

3.9.2 Analisisis Data

3.9.2.1 Analisis univariat

Pada penelitian ini, analisis univariat dilakukan untuk mengetahui riwayat

jatuh, kekuatan otot tungkai dan risiko jatuh pada lansia di UPT PSTW Khusnul

Khotimah Provinsi Riau.

3.9.2.2 Analisis sbivariat

Penelitian ini menggunakan analisis bivariat untuk mengetahui perbandingan

kekuatan otot tungkai dan risiko jatuh pada lansia dengan riwayat jatuh dan tanpa

riwayat jatuh di UPT PSTW Provinsi Riau. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji

komparatif dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Bila distribusi data tidak

normal, maka diupayakan untuk melakukan transformasi data supaya distribusi

menjadi normal. Jika distribusi data hasil transformasi tidak normal, maka digunakan

uji alternatifnya, yaitu uji Mann-Whitney.


29

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini dapat dilaksanakan setelah lulus uji kaji etik oleh Unit Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

3.11 Alur penelitian.

Alur penelitian ini adalah :

Mendata jumlah responden yang sesuai


kriteria dan yang bersedia ikut serta
dalam penelitian.

Melakukan penilaian riwayat jatuh


pada responden.

Melakukan pengukuran kekuatan otot


tungkai dengan back-leg dyanmometer.

Melakukan penilaian risiko jatuh


dengan skala keseimbangan Berg.

Pengumpulan dan pengolahan data.

Proses analisa dan pengolahan data.

Gambar 3.2 Alur penelitian

Anda mungkin juga menyukai