Rencana yang Lebih Efektif di Sistem Biaya Tradisional Dua Tahap
dengan Manajemen Berdasarkan Aktifitas
Rencana Laporan Pertanggungjawaban Tradisional hanya menunjukan buku besar yang
menunjukkan sedikit informasi untuk mendukung usaha pengendalian biaya untuk mengurangi pengeluaran. Kenyataannya ketika menghadapi peintah untuk menurunkan biaya beberapa manajer lepas tangan dan membuat memotong sumber daya yang ada dengan paksa sehingga dapat mengeliminasi aktifitas yang bernilai tambah dan mengurangi nilai dari perusahaan. ABM yaitu suatu proses yang menganalisis aktifitas biaya manajemen, menyediakan, alternatif dari pandangan tradisional. Premis yang mendasari ABM adalah mngikuti pengeluaran mengikuti aktifitas yang berada dalam lingkup pertanggung jawaban. Para manajer tidak dapat mengontrol pengeluaran secara langsung tetapi mereka dapat mengatur aktifitas. Yang secara tidak langsung mempengaruhi pengeluaran. Informasi ABM untuk diperuntukkan untuk fokus kepada aktifitas yang tidak bernilai tambah dan sumber daya yang tidak terpakai, akhirnya mengarah pada pengurangan penurunan biaya. Literatur akuntansi hampir secara ekslusif befokus kepada pemakaian ABM dalam sitem ABC. Bagaimanapun banyak perusahaan melanjutkan pemakaian sistem perhitungan biaya tradisional dua tahap secara keseluruhan kalaupun tidak dalam operasi mereka. Dengan begitu mereka hanya menemukan sedikit nilai dari perspektif ABM dalam konteks sistem ABC. Pembahasan dai atikel ini adalah mendiskusikan metode dalam penggunaan ABM secara efektif di sitem biaya tradisional dua tahap. Pengukuran aktifitas yang tidak bernilai tambah dan kapasitas yang melebihi batas dari input saat proses perencanaan memperbolehkan evaluasi objektif dari rencana efisiensi. Ini bertolak belakang dari metode perencanaan tradisional yang bergantung kepada peraturan khusus, evaluasi subjektif yang ada pada awal periode. Selain itu, target memberikan performa berdasakan pengliminasian aktifitas yang tidak bernilai tambah dapat dibentuk selama perencanaan untuk menghasilkan peningkatan yang dapat meningkatkan objektifitas yang dapat dipahami untuk manajer operasi.