Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN IVFD

Kelompok II

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
1. PENDAHULUAN

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai tuntutan masyarakat dan perkembangan


iptek,maka perlu pengembangan dan pelaksanaansuatu model asuhan keperawatan profesional
yang efektif dan efisien

Metode kepereawatan primer merupakan salah satu metode pemberian layanan keperawatan
dimana salah satu kegiatannya adalah beside teaching , yaitu suatu metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/,kepala ruangan dan seluruh tim
keperawatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.asuhan
keperawatn yang di lakukan pada klien yang dilakukan secara komprenhensif.

Metode MPKP dengan pendekatan tim primer memberikan asuhan keperawatan yang
komrehensif kepada klien, melalui kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya mulai dari timbang
terima.pre dan post confrence,round table,suvervisi,sampai beside teaching.

Beside teaching merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalh keperawatan klien
yang di laksanakan oleh perawat di samping pasien di libatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan ,akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer atau konsuken, kepala ruangan,perwa assosciate,perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim kesehatan. Adapun batasan karaktweritiknya yaitu : klien dilibatkan secara langsung,klien
merupakan fokus kegiatan,perawat assosciate,perawat primer dan konsulen. Melakukan diskusi
bersama.konsulen membantumengembangkan kemampuan perawat assosciate,perawat primer
untuk meningkatkan kemampuan dan mengatasi masalah.

2. TUJUAN
a. menumbuhkan cara berfikir
b. menumbuhkan pemikiran tentang keperawatan yang berasal dari masalah klien.
c. meningkatkan validitas data dari klien
d. menilai kemampuan justifikasi
e. meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
f. meningkatkan kemampuann untuk memodifikasi rencana keperawatan
3. MATERI
a. pengertian
b. tujuan
c. indikasi

LAMPIRAN MATERI
Pemasangan IVFD

A. Pengertian pemasangan IVFD


Pemasangan IVFD adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum
ke dalam pembuluh darah vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan
dari tubuh. Pemberian terapi cairan intravena merupakan suatu keharusan untuk diberikan
pada pasien yang mengalami kehilangan darah atau kehilangan cairan, gangguan kesadaran,
dan dehidrasi (Aryani, 2009).
B. Tujuan
Dilakukan kepada pasien yang memerlukan masukkan cairan melalui intravena infus
mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air elektrolit, vitamin,
protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat yang melalui oral.
C. Indikasi
1.Pasien syock
2.pasien yang mengalami pengeluaran cairan yang berlebihaban
3.intoksikasi berat
4.sebelum tranfusi darah
5.dan pasien yang men=mbutuhkan pengobatan tertentu

D. Kontra Indikasi
1.inflamasi( bengkak,nyeri,demam) dan infeksi dilokasi pemasangan infus
2.daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal,karna lokasi ini akan di gunakan untuk
pemasangan fistula arteri vena ( A-V Shunt ) pada tindakan hemodialisa( cuci darah )
3.obat-obatan yang berpotensi iritasi terhadap pembuluh vena kecil yang aloiran darahnya
lambat,.misalnya ( pembuluh darah vena di tungkai dan kaki )

E. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan Klien
1). Cek perencanaan keperawatan klien
2). Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
b. Persiapan Alat
1). Standar Infus
2). Cairan infus
3). Jarum/wings needle/abocath sesuai ukuran yang dibutuhkan
4). Infus set
5). Perlak dan tourniquet
6). Plester
7). Bengkok
8). Sarung tangan bersih
9). Kassa Steril
10). Kapas alkohol dalam tempatnya
11). Gunting plester
F. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan
b. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasang sampiran
c. Mengisi selang infus
d. Membuka plastik infus set
e. Tetap melindungi ujung selang steril
f. Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah ke
atas
g. Menggantung cairan infus di standar cairan infus
h. Mengisi kompartemen infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
i. Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
j. Menutup ujung selang infus dan tutup dengan mempertahankan ke sterilan
k. Cek adanya udara dalam selang
l. Pakai sarung tangan bersih bila perlu
m. Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
n. Meletakkan pengalas dibawah
o. Memilih vena yang tepat
p. Memasang tourniquet
q. Desinfeksi vena dengan teknik yang benar dengan alkohol dengan teknik atas ke bawah
sekali hapus
r. Buka kateter (abocath) dan periksa apakah ada kerusakan
t. Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam kateter, bila ada maka
sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-
lahan
u. Tourniquet dilepas
v. Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya
sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
w.Memberi plester pada ujung plastik kateter/abocath tapi tidak menyentuh area penusukan
untuk fiksasi
x.Membalut dengan kassa steril dan menutupnya dengan kassa steril
y. Memberi plester dengan benar dan mempertahankan keamanan kateter/abocath agar tidak
tercabut
z. Mengatur tetesan infus sesuai dengan kebutuhan klien
aa.Alat-alat dibereskan dan perhatikan respon klien
bb. Perawat cuci tangan
cc. Catat tindakan yang dilakukan/ Dokumentasi

G. Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan

H. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi/respon
klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena
yang dipasang, dan perawat yang melakukan catatan keperawatan)

Anda mungkin juga menyukai