Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa,karena atas berkat dan

rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Metode Titik

Tetap dan Newton Raphson Pada Sistem Persamaan Nirlanjar Ini tepat pada

waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penegetahuan

Lingkungan. Penulisan makalah ini kiranya dapat menjadi suatu gambaran untuk

menambah wawasan tentang pengetahuan terhadap metode numerik. Akan tetapi

makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saya sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan maupun dari Bapak

Dr.-Ing Agus Sofwan, M Eng Sc dalam upaya penyempurnaan makalah ini. Semoga

makalah ini memberikan manfaat bagi kitasemua. Akhir kata saya mengucapkan

terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar. 1

Daftar Isi... 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Rumusan Masalah... 3
1.3. Tujuan & Manfaat...... 3
1.4 Sistematika Penulisan. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi........................................................................................................... 5

BAB III BAHASAN

3.1 Sistem Persamaan Tak Lnier............................. 6-7

3.2 Metode Lelaran Titik Tetap (iterasi satu


titik).............................................. 7-13

3.3 Newton
Raphson...........................................................................................
14-16

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..... 17

DAFTAR PUSTAKA 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam rangka membuat tugas mata kuliah Metoda Numerik, yang diberikan bapak
dosen dan judul yang telah ditetapkan terhadap saya tentang Metode Numerik Dan
pengaplikasiannya, membuat saya harus mencari bahan yang sesuai dengan judul
tersebut dan mengerjakannya. Selain itu, belajar Metode Numerik merupakan salah satu
hal yang terpenting dalam mencapai tahap tahap atau proses sebagai bekal untuk dunia
kerja. Untuk itu, di makalah ini akan dipaparkan beberapa informasi tentang Metode-
metode yang dapat menambah ilmu pengetahuan kita.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai brikut:

1) Apa itu sistem persamaan nirlanjar ?


2) Apa itu lelaran titik tetap ?
3) Apa itu metode newton rapshon ?

3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
1) Mahasiswa mengetahui pengaplikasian metode numerik
2) Mahasiswa memahami penyelesain menggunakan sistem persamaan
nirlanjar dan newton raphson

Manfaat

Dalam hal ini pemakalah berharap dapat memberikan manfaat antara lainsebagai
berikut :

1) Mahasiswa dapat mengetahui cara newton raphson


2) Mahasiswa dapat mengetahui cara perhtungannya

3
4. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penulisan,rumusan masalah,tujuan &
manfaat,sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Menjelaskan tentang definisi dari semua metode.
BAB III Bahasan
Bab ini berisi penjelasan Metode raphson,Metode lelaran titik tetap,sistem
persamaan nirlanjar.
BAB IV Kesimpulan
Menguraikan kesimpulan yang dapat diambil dari pengerjaan makalah ini dan
saran yang sedapat mungkin diberikan guna penyempurnaan dalam tugas selanjutnya.

BAB II

Definisi
2.1

4
Dalam permasalahan non-linier, terutama permasalahan yang
mempunyai hubungan fungsi eksponensial dalam pembentukan polanya
dapat dianalisis secara eksperimental maupun teoritis. Salah satu bagian
dari analisa teoritis adalah dengan melakukan komputasi dengan metode
numerik. Metode numerik dalam komputasi akan sangat membatu dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang rumit diselesaikan
secara aritmatika. Metode numerik akan sangat membantu setiap
penyelesaian permasalahan apabila secara matematis dapat dibentuk
suatu pola hubungan antar variabel/parameter. Hal ini akan menjadi lebih
baik jika pola hubungan yang terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk
fungsi. Ada sejumlah metode numerik yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persamaan non-linear. Dua diantaranya adalah metode
Newton-Raphson dan metode Titik Tetap.
Pendekatan kedua metode yang berbeda ini dalam menyelesaikan
persoalan yang sama, bisa dikomparasikan terhadap solusi akhir yang
diperoleh. Kesesuaian nilai yang didapat dalam kedua metode ini,
menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh adalah tepat.
Secara komputasi, disamping ketepatan nilai akhir dari suatu metode juga
akan mempertimbangkan kecepatan iterasi dalam perolehan hasil akhir.
Kombinasi antara ketepatan dan kecepatan iterasi dalam metode numerik
merupakan hal yang penting dalam penyelesaian permasalahan secara
komputasi.

5
BAB III

BAHASAN

3.1 Sistem Persamaan Tak Lnier

Sampai kini, kita telah memutuskan perhatian kita pada penentuan

akar-akar satu persamaan tunggal. Suatu masalah yang berkaitan

adalah melokasikan akar-akar himpunan persamaan taklinier,

f 1 ( x 1 , x 2 , .. , xn ) =0

f 2 ( x 1 , x 2 , .. , xn ) =0

. .

. .

. .

f n ( x 1 , x 2 , .. , x n )=0

Penyelesaian sistem ini terdiri dari himpunan nilai-nilai x yang secara

simultat memberikan semua persamaan tersebut nilai yang sama

dengan nol.

Di bagian tiga, kita akan menyajikan metode-metode untuk kasus

dalam hal semua persamaan tersebut linear-yakni dapat dinyatakan

dalam bentuk umum

f ( x )=a 1 x 1+ a2 x 2 ++ an xn -c=0

6
Dengan c koefisien-koefisien a adalah konstanta. Persamaan-

persamaan aljabar dan trasenden yang tidak cocok dengan bentuk ini

disebut persamaan taklinear. Misalnya,

x 2+ xy =5

Dan

y +2 xy =15

Adalah dua persamaan taklinear simultat dengan dua bilangan anu,

x dan y . Persamaan-persamaan itu dapat dinyatakan dalam bentuk

persamaan sebagai,

u ( x , y )=x 2 + xy5=0

v ( x , y )= y+ 2 xy 15=0

Jadi, penyelesaian akan berupa nilai-nilai x dan y yang membuat

fungsi u(x, y) dan v (x, y) sama dengan nol. Kebanyakan pendekatan

untuk penentuan penyelesaian yang demikian merupakan perluasan

dari metode-metode terbuka untuk menyelesaikan persamaan tunggal.

Dalam pasal ini kita akan menyelidiki dua dari metode ini: iterasi satu

titik dan Newton-Raphson.

3.2 Metode Lelaran Titik Tetap (iterasi satu titik)

Pendekatan iterasi satu titik dapat dimodifikasi untuk

menyelesaikan dua persamaan linear yang simultan. Metode leleran

7
titik tetap atau iterasi satu titik dengan dua persamaan memiliki dua

prosedur lelaran yang pertama disebut dengan lelaran jacobi

x r+1=g 1 ( x r , y r )

y r +1=g2 ( xr , y r ) r = 0,1,2,.

kondisi berhentinya adalah |x r+ 1x r|< dan| y r +1 y r|< . Kecepatan

konvergensi leleran titik tetap ini dapat ditingkatkan dengan

x r+1
menggunakan lelaran seidel. Nilai yang baru dihitung langsung

y r +1
dipakai untuk menghitung . Jadi,

x r+1=g 1 ( x r , y r )

y r +1=g2 ( xr +1 , y r ) r = 0,1,2,

Pendekatan ini akan diilustrasikan dalam contoh berikut:

Iterasi satu titik untuk sistem tak linear

Pernyataan masalah : Dengan menggunakan satu titik untuk

menentukan akar-akar persamaan

2
u ( x , y )=x + xy5=0

v ( x , y )= y+ 2 xy15=0

Perhatikan bahwa sepasang akar yang benar adalah x=2 dan y=3.

Awali komputasinya dengan menebak x=1 dan y=2.

Penyelesaian : persamaan tersebut dapat dipecahkan

8
5x 2r
x r+1=
yr

Dan persamaan dapat dipecahkan untuk



y r +1=152 x r y r

Pehatikan bahwa selanjutnya dalam contoh diatas kita akan membuang

tikalas (subskrip).

Berdasarkan tebakan awal, persamaan dapat dipakai untuk

menentukan nilai x yang baru:

2
5 (1)
x= =2
2

Hasil ini dan nilai y = 2 dapat disubtitusikan ke dalam persamaan

untuk menentukan nilai y yang baru:


y=15( 2 )( 2 ) =11

Jadi, pendekatan tersebut kelihatannya divergen. Prilaku ini lebih jelas

lagi pada iterasi yang kedua

2
5 (2)
x= =0
11

y=152 (2 )( 0)=15

Jelas pendekatannya semakin buruk.

9
Sekarang kita akan mengulangi komputasinya tetapi dengan

persamaan semula disusun dalam bentuk berbeda. Misalnya,

perumusan lain persamaan adalah:

x= 5xy

Dan persamaan

15 y
y=
2x

x= 51 ( 2 )=1,73

152
y= =13,27
2(1,73)

x= 5( 1,73 ) (13,27)=imajiner

Karena pendekatannya semakin buruk maka kita ulang kembali

kumputasinya dengan persamaan yang berbeda. Misalnya

5
x=
x+y

Dan persamaan

15
y=
1+2 x

5
x= =1.667
1+ 2

15
y= =3.461
1+2 ( 1.667 )

5
x= =0.975
1.667+3.461

10
15
y= =5.05
1+2(0.975)

Jadi, pendekatan konvergen ke nilai-nilai sejati x = 0 dan y =6.

Contoh sebelum ini menggambarkan kekurangan yang paling serius

dari iterasi satu-titik sederhana yakni bahwa kekonvergenan karap kali

tergantung pada bagaimana persamaan-persamaan itu dirumuskan.

Tambahan pula, sekalipun dalam situasi dimungkinkannya

kekonvergenan, dapat saja terjadi kedivergenan jika tebakan awal tidak

cukup dekat ke penyelesaian sejati. Dengan penalaran yang serupa

seperti diperagakan bahwa syarat yang perlu untuk kekonvergenan

adalah

| ux |+| vx|<1
Dan

|uy|+| vy|<1
Kriteria ini demikian terbatas (restriktif) sehingga iterasi satu-titik

jarang sekali dipakai dalam praktek.

Adapun algoritma dari metode lelaran titik tetap atau iterasi satu titik

1 Tentukan x0, y0, dan epsilon.

2 Masukkan persamaan x1 dan y1

3 Jika |x r+ 1x r|< dan| y r +1 y r|< maka iterasi berhenti

4 Jika tidak maka kembali ke 2 dengan x1=x0 dan y1=y0;

11
5 Tarik akar

6 Selesai

Contoh perogramnya dalam matlab

clc;

clear;

x0=1;

y0=2;

epsilon=0.000001;

disp('Metode Titik Tetap untuk persamaan nirlanjar')

disp('f1(x,y)=x^2 + xy - 5');

disp('f2(x,y)=y + 2xy - 15');

disp('r x y |x(r+1)-x(r)| |y(r+1)-x\y(r)|');

for iterasi=1:100;

x=5/(x0+y0);

y=15/(1+2*x0);

fprintf('%3g %12.7f %12.7f %12.7f %12.7f\n', iterasi, x, y, abs(x-x0),abs(y-y0));

if (abs(x-x0)<epsilon)&((y-y0)<epsilon);

break;

end;

x0=x;

y0=y;

end;

akar1=x;

akar2=y;

fprintf('Akar 1 adalah %10.7f\n',x);

fprintf('Akar 2 adalah %10.7f\n',y);

fprintf('Jumlah iterasi = %3g\n', iterasi);

dan hasilnya

Metode Titik Tetap untuk persamaan nirlanjar

12
f1(x,y)=x^2 + xy - 5

f2(x,y)=y + 2xy - 15

r x y |x(r+1)-x(r)| |y(r+1)-x\y(r)|

1 1.6666667 5.0000000 0.6666667 3.0000000

2 0.7500000 3.4615385 0.9166667 1.5384615

3 1.1872146 6.0000000 0.4372146 2.5384615

4 0.6956798 4.4451962 0.4915348 1.5548038

5 0.9725969 6.2725824 0.2769171 1.8273861

6 0.6901141 5.0930435 0.2824828 1.1795389

7 0.8645796 6.3019170 0.1744655 1.2088735

8 0.6976910 5.4961983 0.1668886 0.8057188

9 0.8072472 6.2620494 0.1095563 0.7658511

10 0.7072839 5.7372468 0.0999633 0.5248026

11 0.7758517 6.2122917 0.0685677 0.4750449

12 0.7154976 5.8784262 0.0603541 0.3338654

13 0.7582738 6.1703123 0.0427762 0.2918861

14 0.7216479 5.9605467 0.0366259 0.2097656

15 0.7482572 6.1392482 0.0266092 0.1787015

16 0.7259522 6.0083773 0.0223049 0.1308709

17 0.7424644 6.1176934 0.0165122 0.1093161

18 0.7288462 6.0363902 0.0136182 0.0813032

19 0.7390725 6.1032861 0.0102263 0.0668959

20 0.7307422 6.0529147 0.0083303 0.0503714

21 0.7370656 6.0938840 0.0063234 0.0409692

22 0.7319627 6.0627344 0.0051029 0.0311496

13
23 0.7358680 6.0878469 0.0039053 0.0251125

24 0.7327387 6.0686093 0.0031293 0.0192375

25 0.7351484 6.0840144 0.0024097 0.0154050

26 0.7332278 6.0721450 0.0019205 0.0118694

27 0.7347136 6.0816012 0.0014858 0.0094563

28 0.7335342 6.0742831 0.0011794 0.0073181

29 0.7344498 6.0800909 0.0009156 0.0058078

30 0.7337252 6.0755812 0.0007246 0.0045097

31 0.7342892 6.0791497 0.0005640 0.0035685

32 0.7338438 6.0763718 0.0004454 0.0027779

33 0.7341911 6.0785651 0.0003473 0.0021933

34 0.7339173 6.0768545 0.0002738 0.0017106

35 0.7341312 6.0782029 0.0002138 0.0013484

36 0.7339628 6.0771497 0.0001684 0.0010532

37 0.7340945 6.0779789 0.0001316 0.0008291

38 0.7339909 6.0773306 0.0001035 0.0006483

39 0.7340719 6.0778405 0.0000810 0.0005099

40 0.7340083 6.0774415 0.0000637 0.0003990

41 0.7340581 6.0777551 0.0000499 0.0003136

42 0.7340190 6.0775095 0.0000392 0.0002456

43 0.7340496 6.0777024 0.0000307 0.0001929

44 0.7340255 6.0775513 0.0000241 0.0001511

45 0.7340444 6.0776700 0.0000189 0.0001187

46 0.7340296 6.0775770 0.0000148 0.0000930

47 0.7340412 6.0776500 0.0000116 0.0000730

14
48 0.7340321 6.0775928 0.0000091 0.0000572

49 0.7340392 6.0776377 0.0000071 0.0000449

50 0.7340336 6.0776025 0.0000056 0.0000352

51 0.7340380 6.0776301 0.0000044 0.0000276

52 0.7340346 6.0776085 0.0000035 0.0000217

53 0.7340373 6.0776255 0.0000027 0.0000170

54 0.7340352 6.0776121 0.0000021 0.0000133

55 0.7340368 6.0776226 0.0000017 0.0000105

56 0.7340355 6.0776144 0.0000013 0.0000082

57 0.7340366 6.0776208 0.0000010 0.0000064

58 0.7340357 6.0776158 0.0000008 0.0000050

Akar 1 adalah 0.7340357

Akar 2 adalah 6.0776158

Jumlah iterasi = 58

3.3 Newton Raphson

Mari kembali kita ingat kembali bahwa metode Newton-Raphson

didasarkan pada pemakaian turunan (yakni kemiringan) suatu fungsi

untuk menaksir pemotongan dengan sumbu peubah bebasnya-yakni akar.

Taksiran ini didasarkan pada uraian deret Taylor

f ( x r +1 )=f ( xr ) + ( x r +1x r ) f ' ( x r )

xr x r+1
Dimana adalah tebakan awal pada akarnya dan adalah titik

tempat garis singgung memotong sumbu x. pada perpotongan ini,

15
f ( x r +1 )
yang didefinisikan sama dengan nol, dapat disusun kembali

untuk menghasilkan

f ( xr)
f ( x r +1 )=x r
f ' ( xr )

Yang merupakan bentuk persamaan tunggal dari Metode Newton

Raphson.

Bentuk persamaan majemuk diturunkan dalam gaya yang identik.

Namun, deret Taylor dengan peubah majemuk harus dipakai dengan

tujuan memperhitungkan kenyataan bahwa lebih dari satu peubah

bebas penyumbang penentuan akar tersebut. Untuk kasus dua peubah,

deret Taylor orde pertama dapat dituliskan untuk masing-masing

persamaan linear sebagai

ur u
ur +1=ur + ( x r+1x r ) + ( y r +1 y r ) r
x y

Dan

u r u
v r +1=v r + ( x r +1x r ) + ( y r+1 y r ) r
x y

Sama halnya seperti untuk versi persamaan tunggal, taksiran akar

ur +1 v r +1
berpandangan dengan titik-titik pada mana dan sama

dengan nol. Untuk situasi ini, persamaan dapat disusun ulang untuk

memberikan

u r u u u
x r +1+ r =ur + xr r + y r r
x y x y

16
u r u v v
x r +1+ r =v r + x r r + y r r
x y x y

Karena hampir semua yang dengan tikalas r diketahui (berpandangan

terhadap tebakan atau hamp[ir yang terakhir), yang tidak diketahui

x r+1 y r +1
adalah dan . Jadi, persamaan berupa himpunan dua

persamaan linear dengan dua bilangan anu. Akibatnya, dapat

deterapkan manupukasi aljabar (misalnya aturan Cramer) untuk

memecahkan

vr u
ur v r r
y y
x r+1= xr
ur v r ur v r

x y y x

vr u
ur v r r
x x
y r +1= y r +
u r v r ur v r

x y y x

Penyebut dari masing-masing persamaan ini secara formal diacu

sebagai determinan jacobi dari sistem tersebut.

Contoh pada persamaan

u ( x , y )=x 2 + xy5=0

v ( x , y )= y+ 2 xy15=0

Jika persamaan ini dimasukkan dalam matlab maka

clc;

clear;

x0=1;

17
y0=2;

disp('Metode Newton Rapshon untuk persamaan nirlanjar');

disp('f1(x,y)=x^2 + xy - 5');

disp('f2(x,y)=y + 2xy - 15');

disp('iterasi akar1 akar2');

for iterasi=1:100;

x1=x0-(((x0.^2+x0*y0-5)*(1+2*x0)-(y0+2*x0*y0-15)*(x0))/((2*x0+y0)*(1+2*x0)-

(x0)*(2*y0)));

y1=y0+(((x0.^2+x0*y0-5)*(2*y0)-(y0+2*x0*y0-15)*(2*x0+y0))/((2*x0+y0)*(1+2*x0)-

(x0)*(2*y0)));

fprintf(' %3g %10.7f %10.7f\n', iterasi, x1, y1);

if (abs(x1-x0)<0.000001)||(abs(y1-y0)<0.000001);

break;

end;

x0=x1;

y0=y1;

end;

akar1=x1;

akar2=y1;

fprintf('Akar akarnya adalah %10.7f dan %10.7f\n',akar1, akar2);

fprintf('Jumlah iterasi = %g\n',iterasi);

dan hasilnya

Metode Newton Rapshon untuk persamaan nirlanjar

f1(x,y)=x^2 + xy - 5

f2(x,y)=y + 2xy - 15

iterasi akar1 akar2

1 0.6250000 5.5000000

2 0.7448308 6.0808271

18
3 0.7340693 6.0774838

4 0.7340361 6.0776180

5 0.7340361 6.0776180

Akar akarnya adalah 0.7340361 dan 6.0776180

Jumlah iterasi = 5

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Metode leleran titik tetap atau iterasi satu titik dengan dua persamaan

memiliki dua prosedur lelaran yang pertama disebut dengan lelaran

jacobi

x r+1=g 1 ( x r , y r )

y r +1=g2 ( xr , y r ) r = 0,1,2,.

kondisi berhentinya adalah |x r+ 1x r|< dan| y r +1 y r|< . Kecepatan

konvergensi leleran titik tetap ini dapat ditingkatkan dengan

x r+1
menggunakan lelaran seidel. Nilai yang baru dihitung langsung

y r +1
dipakai untuk menghitung . Jadi,

19
x r+1=g 1 ( x r , y r )

y r +1=g2 ( xr +1 , y r ) r = 0,1,2,

Metode newton raphson dengan dua persamaan dapat deret taylor

yang pertama dapat dituliskan

ur u
ur +1=ur + ( x r+1x r ) + ( y r +1 y r ) r
x y

Dan

u r u
v r +1=v r + ( x r +1x r ) + ( y r+1 y r ) r
x y

DAFTAR PUSTAKA

Chapra, Steven C. 1988. Metode Numerik jilid 1edisi kedua. Jakarta.

Erlangga.

Munir, Rinaldi. 2008. Metode Numerik revisi kedua. Bandung.

Informatika.

20

Anda mungkin juga menyukai