Anda di halaman 1dari 7

Skin graft adlah tindakan memindahkan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari

satu tempat ke tempat lain agar hidup di tempat baru tersebut dan dibutuhkan
suplai darah baru (revaskularisasi) untuk menjamin kelangsungan hidup kulit
yang dipindahkan tersebut. Tindakan ini dapat mencakup epidermis dan
sebagian atau seluruh dermis.

Klasifikasi

1. Berdasarkan asal kulit donor


Autograft : berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang
sama)
Homograft : berasal dari individu lain yang sama spesiesnya
(berasal dari tubuh lain)
Heterograft (Xenograft) : berasal dari makhluk lain yang berbeda
jenis
2. Berdasarkan ketebalannya
Split Thickness Skin Graft (STSG)
Mengandung epidermis dan sebagian dermis
Terbagi 3 :
- Thin Split Thickness Skin Graft (Thiersch/ollier-thiersch graft),
berukuran 0,008-0,012 mm
- Intermediate (medium) Split Thickness Skin Graft, berukuran
0,012-0,018 mm
- Thick Split Thickness Skin Graft (Three Quarter Thickness Graft),
berukuran 0,018-0,030 mm

Full Thickness Skin Graft (FTSG)


Mengandung epidermis dan seluruh ketebalan dermis. Sering
disebut Wolfian graft
Grabb and Smith's Plastic Surgery, Sixth Edition by Charles H. Thorne.

STSG donornya dapat diambil dari mana saja seperti perut,


dada, punggung, bokong, ekstremitas. Umumnyasering diambil
dari paha.
Alat yang sering digunakan :
1. Pisau/blade dengan mata pisau no 22 karena tajam, tipis dan
rata
2. Pisau Humby yang dapat mengatur ketebalan dan rata graft
3. Dermatome yang mampu mempertahankan jarak antara
mata pisau dengan ketebalan kulit yang disayat. Terdiri dari
drum dermatome, dermatome listrik dan tekanan udara

FTFG donornya dari retroaurikular, supraklavikula, kelopak mata,


perut, lipat paha/inguinal, lipat siku, lipat pergelangan volar
Vaskularisasi dan Kehidupan Graft
Skin graft membutuhkan vaskularisasi yang cukup untuk dapat hidup sebelum
terjadi hubungan yang erat dengan resipien. Setelah kulit dilepas dari donor akan
berubah pucat karena terputus dari suplai pembuluh darah. Terjadi kontraksi kapiler
pada graft dan sel eritrosit terperas keluar. Setelah graft ditempelkan keresipien
tampak perubahan-perubahan sebagai berikut :

1. Proses Imbibisi Plasma ( 8-12 jam pertama)

Yaitu keadaan graft secara pasif menyerap nutrisi melalui lapisan fibrin
( menyerap seperti spon).
Graft tampak udem, berat graft naik lebih kurang 40% dari berat awal.
2. Proses Inoskulasi ( 22 jam 72 jam berikutnya)

Proses terjadinya hubungan atau anastomosis langsung antara graft dengan


pembuluh darah resipien.
Pertumbuhan pembuluh darah resipien kedalam saluran endothelial graft.
Penetrasi pembuluh darah resipien kedalam dermis graft yang akan membentuk
saluran endothelial baru.
Kulit lebih pink sampai merah cherri dan udem graft berkurang.

3. Proses Angiogenesis / Revaskularisasi & Maturasi (hari ke-4 sampai


hari ke-9).

Epitel graft telah bisa mitosis sendiri.


Ketebalan kulit mulai meningkat ( sampai 7x ) dan ketebalan normal lagi mulai hari
ke-10 setelah proses deskuamasi terjadi.
Graft mengalami maturasi komplit setelah hari ke-12.

VI. Prosedur Skin Graft.


I.Pasien.
Siapkan pasien secara optimal baik secara sistemik dan secara lokal ( sisi donor
maupun resipien)..
Persiapkan daerah resipien dengan baik (vaskularisasi baik/ jaringan granulasi
bersih, kontaminasi kuman minimal, hemostasis luka yang baik).
Hindari melakukan graft pada daerah tulang yang expose , tendon atau
kartilago.
Daerah donor pilih pada tempat yang tersembunyi, memudahkan pengambilan
dan perawatan, serta nyaman pada pasien.

II.Alat

Pisau (blade no.22)


Pisau Humby
Dermatome
Mesher (bila dibutuhkan perluasan ukuran graft) dari 1:1,5 1:9, indikasi pada
daerah yang sangat luas,exudatif, atau daerah yang tidak rata.

III.Anestesi

Lokal : dengan injeksi anestesi lokal atau anestesi topical (EMLA ).


Anestesi umum.

Tehnik pengambilan donor.

Daerah donor yang diambil graft harus datar, cukup tegang( kondisi ini harus
dibantu asisten) dan cukup luas, contoh daerah femur.
Kulit dilicinkan dengan mengoleskan lubrikasi (minyak/paraffin).
Bila menggunakan pisau, memotong graft dengan gerakan lembut tegak lurus
pada arah pengambilan dan pisau digerakan keatas dan kebawah pada
permukaan kulit.
Bila menggunakan dermatome, memotong secara tangensial terhadap permukaan
kulit, mengarah kedepan dengan kecepatan yang konstan.
Graft yang didapat dimasukan sementara kedalam larutan isotonus, sampai
didapat jumlah graft yang dirasa cukup dan setelah itu baru ditempelkan.
Daerah donor graft ditutup kassa absorban kira-kira 10 menit, diangkat, ditutup
tule, ditutup kasa kering dan tebal, diplester pinggirnya dan dibalut dengan elastik
perban.

Aplikasi graft dan pembalutan.

Graft ditempelkan pada daerah resipien, untuk mencegah pergeseran perlu dijahit
kepinggir luka dan bila perlu dilakukan penjahitan kasur( quinting stich ).
Setelah itu graft ditutup tule, kasa absorben, dan kasa kering. Untuk memperkuat
fiksasi bisa dilakukan pembalutan tekan atau tie over.

NB: Keadaan Skin graft setelah diangkat:


- Pucat
- Kontraksi (primer)
- Rete peg -

VII. Perawatan Skin Graft


Bila hemostasis dan fiksasi resipien baik, balutan dibuka hari ke5-7, untuk
mengevaluasi Take (kehidupan) graft dan membuka jahitan/benang fiksasi.
Bila ada hematom/seroma/bekuan darah, dilakukan penggantian kassa lebih
serng dan drainase cairan2 tsb.
Bila Take baik, ganti balutan tiap 2-3 hari, bersihkan graft dari debris dan krusta.
Bila graft telah matur, graft bisa diberi pelicin/pelunak dan pasien boleh mandi.
Mobilisasi jalan bisa dilakukan pada minggu ke-3-4

VIII. Perawatan daerah Donor


Ada beberapa cara perawatan luka daerah donor :
a. terbuka : luka donor dibiarka terbuka, dberi salep antibiotik. Kerugian :
penyembuhan lama, komplikasi penyembuhan luka mudah terjadi dan nyeri.
b. Semi terbuka : murah, epitelisasi +/- 10 hari, mudah infeksi. Contoh bahan yang
digunakan : Biobrane, fine mesh gauzes, vaselin, Xeroform.
c. Semi tertutup : Impermeable terhadap kuman dan cairan,,tetapi permeable
terhadap penguapan ( jadi perlu pengamatan intensif dan penggantian karena
penumpukan cairan). Sembuh cepat dan nyeri ringan. Contoh bahan yang
digunakan : Tegaderm, atau Op.Site.
d. Tertutup : lebih mahal, tetapi epitelisasi lebih cepat, infeksi lebih rendah karena
penurunkan pH dan exudat, tidak menempel dikulit, dan tidak iritasi maupun nyeri.

Prinsipnya balutan dibuka setelah proses epitelialisasi pada daerah donor:


- Thin STSG: 7-9 hari
- Intermediet: 10-14 hari
- Thick STSG: > 14 hari
Rata-rata : setelah 2 minggu).
Bila kotor, ganti balutan luarnya saja
Setelah epitelialisasi, biasanya balutan terlepas secara spontan.
Balutan elastik dapat dipakai sampai 6-9 bulan sampai pematangan luka tercapai,
untuk menghindari terjadinya penyembuhan luka yang berlebihan (skar hipertropik
atau keloid).

Istilah:
1. Take: Skin graft yang ditanam hidup ( dinyatakan dalam % terhadap seluruh
luas skin graft yang ditanam)
2. Bridging phenomen: Proses epitelisasi diantara pulau-pulau skin graft karena
proses epitelisasi (lih.proses penyembuhan luka )
3. Mesh grafting: Proses membuat skin graft menjadi seperti jaring, untuk
memperluas kemampuan skin graft menutup defek yang luas atau untuk
drainase hematom atau membantu menyesuaikan kontur defek.
4. Overgrafting: Tindakan SG diatas SG yang sudah sembuh, untuk
meningkatkan ketebalan.
5. Immediate SG: tindakan SG segera setelah trauma/terdapat defek kulit.
6. Delayed SG: Proses menunda tindakan SG atau menunda tindakan
penempelan SG

Anda mungkin juga menyukai