Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI LESSON STUDY

A. Deskripsi Lesson study


Lesson study merupakan terjemahan langsung dari bahasa Jepang
jugyokenkyu, yang berasal dari dua kata jugyo yang berarti lesson atau
pembelajaran, dan kenkyu yang berarti study atau research atau pengkajian.
Dengan demikian Lesson study merupakan study atau penelitian atau pengkajian
terhadap pembelajaran (Hendayana, 2006).
Lesson study dapat diselenggarakan oleh kelompok tenaga pendidik dalam
satu bidang studi. Kelompok pendidik dari beberapa lembaga pendidikan
berkumpul untuk melaksanakan Lesson study yang diselenggarakan oleh suatu
lembaga pendidikan. Lesson study sangat pupuler di Jepang, karena Lesson study
sangat membantu tenaga pendidik. Walaupun dalam pelaksanaan Lesson study
menyita waktu tetapi tenaga pendidik memperoleh manfaat yang sangat besar,
berupa informasi berharga untuk meningkatkan keterampilan mengajar mereka
(Saito: 2006).
Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif
pelaksanaan idealnya datang dari pimpinan suatu lembaga pendidikan bersama
tenaga pendidik. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah tergantung
pada tipe Lesson study yang dikembangkan. Jika Lesson study yang
dikembangkan berbasis sekolah, maka orang-orang yang melakukannya adalah
semua guru dari berbagai bidang studi di sekolah tersebut serta kepala sekolah
atau bila di perguruan tinggi yang melakukan adalah dosen dan ketua program
studi. Lesson study dengan tipe seperti ini dilaksanakan dengan tujuan utama
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa yang menyangkut
semua bidang studi yang diajarkan. Kegiatan Lesson study meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan refleksi, maka setiap tenaga pendidik terlibat secara aktif dalam
ketiga kegiatan tersebut. Dalam setiap langkah dari kegiatan Lesson study
tersebut, tenaga pendidik memperoleh kesempatan untuk:
a. melakukan identifikasi masalah pembelajaran
b. mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan
c. memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan dan
merancang rencana pembelajaran
d. mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang
dipilih
e. melaksanakan pembelajaran
f. mengobservasi proses pembelajaran
g. mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar
peserta didik di kelas
Lesson study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan),
Do (melaksanakan) dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata lain,
Lesson study merupakan suatu cara peningkatan kualitas pembelajaran yang tidak
pernah berakhir (continous improvement). Tahapan kegiatan Lesson study dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5. 1 Tahapan Lesson study


Tahap merencanakan (Plan) Kegiatan perencanaan bertujuan untuk
merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan peserta didik dan berpusat
padanya, bagaimana supaya mereka berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian oleh pendidik,
tetapi dilakukan secara bersama oleh beberapa pendidik serumpun secara
berkolaborasi.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada tahapan ini terdiri dari:
1. diskusi informasi untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya
2. selanjutnya pendidik secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi, yang dituangkan dalam rancangan
pembelajaran (lesson plan), media pembelajaran (teaching materials),
lembar kerja serta metode evaluasi, yang diarahkan agar peserta didik
termotivasi untuk melakukan proses belajar secara aktif
3. berdasarkan hasil diskusi tentang permasalahan pembelajaran di kelas,
selanjutnya ditentukan topik yang akan ditampilkan
4. ujicoba media pembelajaran yang akan digunakan
5. menyusun instrumen pengamatan secara kolaborasi
6. disepakati pendidik yang akan melaksanakan pembelajaran di kelas
7. menentukan tim observer yang terdiri dari; pendidik, unsur pimpinan dan
pakar strategi pembelajaran, bila mungkin juga bisa menghadirkan orang
tua peserta didik.
Pada tahapan perencanaan juga perlu dipertimbangkan pengelolaan kelas
dalam hal pengaturan posisi tempat duduk observer, agar nantinya tidak
menganggu proses pembelajaran. Posisi observer sebaiknya berada dibagian
paling belakang ruang kelas.
Pelaksanaan (Do) merupakan penerapan rancangan pembelajaran yang
telah dirumuskan dalam tahap perencanaan. Observer tidak diperkenankan
mengganggu apalagi melakukan interfensi dalam proses pembelajaran. Langkah-
langkah yang bias dilakukan pada tahapan ini terdiri dari:
1. sebelum pembelajaran dimulai dilakukan briefing kepada para pengamat
untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh
guru
2. pelaksanaan pembelajaran di kelas
3. observer melakukan observasi dengan mengisi lembar instrumen
pengamatan, observasi ditujukan pada interaksi antar peserta didik,
peserta didik - bahan ajar, peserta didik - pendidik dan peserta didik -
lingkungan. Posisi observer di dalam kelas berdiri atau duduk di bagian
belakang kelas, atau di sisi kanan dan kiri ruang kelas agar aktivitas
peserta didik tidak terganggu dan teramati dengan baik Pada saat
melakukan pengamatan, para observer melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. mengisi lembar instrumen observasi kinerja peserta didik dan
pendidik
b. membuat catatan tentang komentar atau diskusi yang dilakukan
peserta didik
c. membuat catatan tentang variasi metode yang digunakan termasuk
efektifitas penggunaan metode yang digunakan.
Refleksi (See) bertujuan untuk mendiskusikan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan, observer diberi kesempatan untuk
memberikan masukan-masukan proses pembelajaran. Langkah-langkah yang
dilakukan pada tahapan ini meliputi:
1. setelah selesai pembelajaran, langsung dilakukan diskusi antara pendidik
yang melaksanakan pembelajaran di kelas dengan para observer, dipandu
seorang pengamat yang ditunjuk
2. pendidik mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam
melaksanakan pembelajaran
3. pengamat menyampaikan komentarnya terutama berkenaan dengan
aktivitas peserta didik
4. kritik dan saran untuk pendidik disampaikan secara bijak demi perbaikan
pembelajaran
Melalui penerapan Lesson study berpotensi untuk menciptakan proses
interaksi antar berbagai pihak yaitu tenaga pendidik, pimpinan, supervisor dan
para pakar dalam strategi pembelajaran. Melalui interaksi yang dapat terjadi
dalam tahapan kegiatan merencanakan, melaksanakan dan merefleksi
pembelajaran, maka sangat dimungkinkan terjadi sharing pengetahuan, dengan
berkembangnya pengetahuan secara konstruktif dapat memunculkan berbagai
inovasi pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran tidak hanya tanggungjawab
pengampu bidang studi saja melainkan semua komponen yang di masing-masing
instansi pendidikan. Melalui Lesson study dalam pembelajaran akan memberikan
kesempatan pada tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Pelaksanaan Plan
Tahap awal yang dilaksanakan pada lesson study adalah tahap plan atau
perencanaan yang dilaksanakan pada 31 Oktober 2016. Tahap plan ini diikuti oleh
5 mahasiswa, yaitu :
1. Agustin Poncowati
2. Dwi Sarono
3. Beni Wardiyanto
4. Muhammad Meisaviri
5. Satrio Adhi Nugroho
6. Jodi Setiawan
7. Devian Fahri Asa
8. Bayu Riyadi
Tahap plan dimulai dengan menyusun rancangan pembelajaran yang akan
dilaksanakan berdasarkan pada data awal kondisi siswa yang disampaikan oleh
guru praktikan yang juga akan berperan sebagai guru model pada pelaksanaan
kegiatan lesson study ini.
Alokasi waktu dalam rancangan pembelajaran ini dibagi menjadi 3
kegiatan, yaitu kegiatan pembukaan selama 10 menit, kegiatan inti selama 50
menit, dan kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan inti masih dijabarkan lagi
ke dalam 3 sub kegiatan, yaitu penyampaian materi selama 20 menit, diskusi
selama 20 menit, dan evaluasi (presentasi) selama 20 menit.
Rancangan pembelajaran dibuat dengan memfokuskan pada penekanan
kenyamanan siswa dalam belajar sehingga dapat dipastikan semua siswa belajar
dengan baik. Berdasarkan rancangan yang dibuat, pelaksana kegiatan lesson study
untuk tahap do membutuhkan media pembelajaran berupa slide power point dan
alat peraga. Pembelajaran yang akan dilaksanakan berupa ceramah dan diskusi
kelompok. Pelaksana hanya perlu mempersiapkan lembar observasi untuk
mengamati aktivitas setiap siswa.
C. Pelaksanaan Do
Tahap do atau tahap pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan pada
tanggal 11 November 2016 pada kelas XI TGB B pada jam ke 9-10 dengan mata
pelajaran gambar konstruksi bangunan. Pada hari pelaksanaan do, siswa hadir
semua dan berjumlah 34 siswa.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru model membuka pelajaran.
Setelah pembelajaran dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok
sesuai nomor absen siswa dengan jumlah 9 kelompok sehingga setiap
kelompoknya terdiri dari 3-4 siswa.
Kegiatan berikutnya berupa ceramah dengan bantuan media pembelajaran
berupa slide power point mengenai gambar potongan bangunan yang lebih
menekankan pada step by step penggambaran. Pada pelaksanaan do, slide power
point yang digunakan lebih banyak berupa gambar-gambar. Tidak banyak teks di
dalamnya. Serta menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga kuda-kuda
untuk memperjelas bagian-bagian dari konstruksi atap. Pembelajaran dilanjutkan
dengan sesi diskusi oleh siswa selama kurang lebih 20 menit untuk membahas
beberapa soal yang diberikan oleh guru model.
Saat pelaksanaan do, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan atau
melakukan aktivitas sendiri. Seperti siswa dengan bernomor 9, 21, dan 32 terlihat
ramai dan tidak terlalu memperhatikan pelajaran. Pada saat diskusi, mereka
terlihat aktif meskipun beberapa kali mengobrol dan bercanda dengan temannya.
Selain itu, pada menit ke-17 siswa dengan nomor 8 memberikan respon
terhadap guru model tetapi sedikit ragu-ragu karena malu. Pada menit ke-21 siswa
dengan nomor 28 terlihat melamun dan mengantuk. Pada menit ke-38 siswa
dengan nomor 5 terlihat bingung dalam menjawab soal kemudian bertanya kepada
rekan kelompoknya dengan nomor 6.
Di akhir kegiatan, guru model memberikan kesempatan kepada beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk kemudian
diberikan sesi tanya jawab. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian tugas untuk
materi berikutnya.
D. Pelaksanaan See
Tahap see atau evaluasi pembelajaran dilakukan langsung setelah tahap do
selesai dilakukan, yaitu pada tanggal 11 November 2016. Pada tahap see, tim
pelaksana lesson study mendiskusikan semua kegiatan yang telah dilaksanakan
pada tahap do. Mahasiswa yang mengikuti tahap see sebanyak 6 orang, yaitu :
1. Agustin Poncowati
2. Bagus Saputro
3. Fajar Kus Budi Nugroho
4. Beni Wardiyanto
5. Muhammad Meisaviri
6. Satrio Adhi Nugroho
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer, tahap do yang
telah dilaksanakan masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Beberapa siswa terlihat ramai sendiri dan tidak terlalu memperhatikan
penyampaikan materi dari guru model.
2. Kerjasama tim masih belum terlihat maksimal, saat diskusi dalam kelompok,
tidak semua siswa serius dalam mengikuti diskusi, ada beberapa siswa dalam
kelompok yang tidak aktif dan terlihat sibuk dengan urusannya sendiri
sehingga tidak terlibat dalam diskusi.
3. Beberapa siswa ketika guru model memberikan pembelajaran terlihat lelah
karena pembelajaran berlangsung pada jam 9-10, dan juga terlihat mengipas-
ngipas sambil mencatat karena gerah.
4. Siswa menjadi lebih pendiam karena merasa diawasi oleh observer.

E. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Lesson study yang telah dilaksanakan ini dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Ada siswa yang terlihat mengobrol dengan teman disebelahnya dan tidak
terlalu memperhatikan penyampaikan materi dari guru model.
2. Tidak semua anggota kelompok kompak dalam menyelesaikan soal yang
diberikan oleh guru model.
3. Ketika guru model memberikan pembelajaran siswa terlihat lelah dan
mengipas-ngipas sambil mencatat.
4. Siswa merasa lebih malu dan merasa terawasi oleh observer sehingga mereka
lebih pendiam selama masih ada observer di dalam ruang tersebut.

F. Saran
Ada beberapa saran untuk mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi
dalam kegiatan Lesson study yang telah dilaksanakan ini yaitu:
1. Guru model memberikan perhatian khusus pada siswa yang ramai sendiri.
2. Dalam mengerjakan soal saat berdiskusi dibuat semua anggota kelompok
menyampaikan pendapatnya dan kemudian diambil kesimpulan dari pendapat-
pendapat yang sudah disampaikan tadi.
3. Selama proses penyampaian materi oleh guru model, sebaiknya diselingi juga
dengan motivasi maupun candaan yang dapat menggugah semangat siswa
untuk belajar.
Foto Kegiatan Lesson Study

Plan Lesson Study

Do Lesson Study Pembelajaran Gambar Konstruksi Bangunan Kelas XI TGB-B


Do Lesson Study

Do Lesson Study
See Lesson Study
Hasil Wawancara Kegiatan Lesson Study

Pertanyaan untuk Guru Pamong :


Nama Guru Pamong : UNTUNG SUGIHARSONO, S.Pd.
Q1 : Kapan mulai mengenal Lesson Study?
Sejak ada sosialisasi dari Dosen PTB pada hari kamis 13 Oktober 2016
: Dari Mana mendapat informasi tentang Lesson Study?
Sosialisasi Lesson Study dari Dosen PTB di PPL UNS SMK N 2 Sukoharjo
2016
Q2 : Apakah sebelum kegiatan ini sudah pernah mempraktikan Lesson Study?
Belum
Q3 : Manfaat apa yang anda dapatkan dari pelaksanaan Lesson Study dalam hal
1. Mempersiapkan Pembelajaran?

2. Pelaksanaan Pembelajaran?

3. Hasil Belajar Siswa ?

Q4 : Bagaimana respon siswa ketika dilaksanakan pembelajaran dengan Lesson


Study?

Q5 : Apa kesulitan yang ditemui ketika melaksanakan Lesson Study?

Q6 : Dalam konteks manajemen pendidikan di indonesia, bagaimana prospek


pelaksanaan Lesson Study di indonesia khususnya dalam bidang Vokasi?
Dirasa lebih efektik dan bisa saling berbagi pengalaman pembelajaran pada
Guru SMK
Pertanyaan untuk Guru Praktikan :
Nama Guru Praktikan : SATRIO ADHI NUGROHO
Q1 : Kapan mulai mengenal Lesson Study?
Sejak ada sosialisasi dari Dosen PTB pada hari kamis 13 Oktober 2016
: Dari Mana mendapat informasi tentang Lesson Study?
Sosialisasi Lesson Study dari Dosen PTB di PPL UNS SMK N 2 Sukoharjo
2016
Q2 : Apakah sebelum kegiatan ini sudah pernah mempraktikan Lesson Study?
Belum
Q3 : Manfaat apa yang anda dapatkan dari pelaksanaan Lesson Study dalam hal
1. Mempersiapkan Pembelajaran?
Membantu Guru Model dalam merencanakan pembelajaran yang lebih
sesuai dengan masalah dan kondisi kelas sehingga perencanaan
pembelajran lebih matang
2. Pelaksanaan Pembelajaran?
Membantu Guru Model dalam memantau kondisi siswa yang mengalami
masalah belajar saat dikelas.
3. Hasil Belajar Siswa ?
Membantu Guru Model dalam merancang evaluasi pengetahuan diakhir
pembelajran yang lebih kreatif.
Q4 : Bagaimana respon siswa ketika dilaksanakan pembelajaran dengan Lesson
Study?
Siswa lebih interaktif, aktif, tenang.
Q5 : Apa kesulitan yang ditemui ketika melaksanakan Lesson Study?
Kesulitan yang ditemui adalah memilih strategi pembelajaran dan
merencana pembelajaran yang dirasa bisa mengatasi permasalahan siswa
dalam belajar.
Q6 : Dalam konteks manajemen pendidikan di indonesia, bagaimana prospek
pelaksanaan Lesson Study di indonesia khususnya dalam bidang Vokasi?
Dirasa lebih efektif dan bisa saling berbagi pengalaman pembelajaran pada
Guru SMK
Pertanyaan untuk Siswa Kelas XI TGB B
Nama Siswa : RADEKA SANDY RAMADHAN
Q1 : Apakah anda merasakan perbedaan dalam pelaksanaan pembelajaran antara
Sebelum dan sesudah pelaksanaan Lesson Study?
Ada perbedaan
: Mana yang lebih disukai? Mengapa?
Lebih suka Lesson Study, karena pelaksanaan pembelajaran jadi terasa untuk
lebih aktif disiplin dan saling menghargai
Q2 : Ketika ada Observer di dalam kelas, apa yang anda rasakan?
Berani mengungkapkan tanya jawab ke guru

Nama Siswa : HUSEINI ABDULGANI


Q1 : Apakah anda merasakan perbedaan dalam pelaksanaan pembelajaran antara
Sebelum dan sesudah pelaksanaan Lesson Study?
Ada perbedaan,
: Mana yang lebih disukai? Mengapa?
lebih suka pembelajaran biasa, karena bisa leluasa dan bebas
Q2 : Ketika ada Observer di dalam kelas, apa yang anda rasakan?
merasa tertekan.

Nama Siswa : RISMARIFAH PRI MARTIN


Q1 : Apakah anda merasakan perbedaan dalam pelaksanaan pembelajaran antara
Sebelum dan sesudah pelaksanaan Lesson Study?
Ada perbedaan,
: Mana yang lebih disukai? Mengapa?
Lebih suka Lesson Study, karena bisa leluasa dalam belajar
Q2 : Ketika ada Observer di dalam kelas, apa yang anda rasakan?
Alhamdulillah, Biasa saja

Anda mungkin juga menyukai