Yahya Bachtiar
XII MIPA 9
SMA Negeri 1 Kota Bekasi
September 2016
Interferensi Cahaya pada Lapisan Tipis
Sinar datang (AB) jatuh pada selaput tipis dengan tebal lapaisan (d), oleh
selaput akan dibiaskan sinar (BC) dan dua sinar dipantulkan yaitu sinar BD
dan EF, kedua sinar 1 dan 2 akan berinterferensi di retina mata, sehingga
kita bisa melihat gelembung sabun berwarna warni.
Interferensi antar gelombang yang dipantulkan oleh lapisan atas dan yang
dipantulkan oleh lapisan bawah ditunjukkan pada gambar dibawah ini
Sinar datang (AB) jatuh pada selaput tipis dengan tebal lapaisan (d), oleh
selaput akan dibiaskan sinar (BC) dan dua sinar dipantulkan yaitu sinar BD
dan EF, kedua sinar 1 dan 2 akan berinterferensi di retina mata, sehingga
kita bisa melihat gelembung sabun berwarna warni.
Jika cahaya yang dijatuhkan pada selaput tipis cahaya monokhromatik, maka
pada gelembung sabun tidak akan terlihat warna pelangi, melainkan warna
terang dan gelap.
Interferensi Maksimum Sinar Pantul pada Lapisan Tipis
Selisih lintasan yang ditempuh oleh sinar datang hingga menjadi sinar pantul ke-1 dan sinar pantul ke-2 adalah :
Selisih lintasan yang ditempuh oleh sinar datang hingga menjadi sinar pantul ke-1 dan sinar pantul ke-2 adalah :
Jika tebal lapisan adalah d, diperoleh = sehingga AB = dan AD = , dengan AC = . Dengan
demikian, persamaan 1 menjadi :
2. S = - =
Interferensi Maksimum Sinar Pantul pada Lapisan Tipis
Sesuai dengan hukum Snellius, n sin r = sin i, selisih jarak tempuh kedua sinar menjadi :
3. S = 2nd cos r
Interferensi Maksimum Sinar Pantul pada Lapisan Tipis
Sesuai dengan hukum Snellius, n sin r = sin i, selisih jarak tempuh kedua sinar menjadi :
3. S = 2nd cos r
Supaya terjadi interferensi maksimum, 1S harus merupakan kelipatan dari panjang gelombang (), tetapi karena sinar
pantul di B mengalami perubahan fase , S menjadi :
2
4. S = + = +
Interferensi Maksimum Sinar Pantul pada Lapisan Tipis
Sesuai dengan hukum Snellius, n sin r = sin i, selisih jarak tempuh kedua sinar menjadi :
3. S = 2nd cos r
Supaya terjadi interferensi maksimum, 1S harus merupakan kelipatan dari panjang gelombang (), tetapi karena sinar
pantul di B mengalami perubahan fase , S menjadi :
2
4. S = + = +
Jadi, interferensi maksimum sinar pantul pada lapisan tipis akan memenuhi persamaan berikut :
5. 2nd cos r = + atau 2nd cos r = +
Keterangan:
n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, )
= panjang gelombang sinar
Interferensi Minimum Sinar Pantul pada Lapisan Tipis
Adapun untuk memperoleh interferensi
1
minimum, selisih
1
lintasan S kedua sinar
pantul harus merupakan kelipatan dan beda fase sehingga akan diperoleh :
2 2
1. S = 0, , 2 , 3, 4 = m
Interferensi Minimum Sinar Pantul pada Lapisan Tipis
Adapun untuk memperoleh interferensi
1
minimum, selisih
1
lintasan S kedua sinar
pantul harus merupakan kelipatan dan beda fase sehingga akan diperoleh :
2 2
1. S = 0, , 2 , 3, 4 = m
Interferensi minimum dan arah pantul akan memenuhi persamaan :
2. =
Keterangan:
n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, )
= panjang gelombang sinar
Contoh Soal
Contoh Soal