Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN ANALISIS PEMETAAN TATA RUANG

ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA INFRASTRUKTUR


KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pemetaan Tata Ruang

Dosen Pembimbing:

Widjanarko ST, MT

Disusun Oleh:

Annisa Pinasthika Larasati 21040115060015


Muhammad Arief 21040115060016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
DEPARTEMEN SIPIL DAN PERENCANAAN
SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL....................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2 Tujuan........................................................................................................ 4
1.3 Sasaran..................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................ 5
2.1 Pengertian Infrastruktur..............................................................................5
2.2 Sistem Infrastruktur...................................................................................... 6
2.3 Komponen Infrastruktur................................................................................7
2.3.1 Jalan....................................................................................................... 8
2.3.2 Transportasi............................................................................................ 8
2.3.3 Sampah.................................................................................................. 9
2.3.4 Limbah................................................................................................. 10
2.3.5 Listrik.................................................................................................... 11
2.3.6 Air Bersih.............................................................................................. 11
BAB III GAMBARAN WILAYAH STUDI.....................................................................13
3.1 Kondisi Geografis........................................................................................ 13
3.2 Kondisi Demografis..................................................................................... 13
3.2.1 Proyeksi Penduduk...............................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................... 16
4.1 Jalan............................................................................................................ 16
4.2 Transportasi................................................................................................ 17
4.3 Sampah...................................................................................................... 17
4.4 Limbah........................................................................................................ 19
4.5 Listrik.......................................................................................................... 21
4.6 Air Bersih.................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 25

2
DAFTAR TAB
Tabel 3. 1 Hasil Proyeksi jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2020
............................................................................................................................ 14
Y

Tabel 4. 1 Jumlah Sampah yang di hasilkan padatahun 2015-2020.....................18


Tabel 4. 2 Jumlah Kebutuhan TPS dan TPA TAHUN 2015-2020.............................18
Tabel 4. 3 Jumlah Limbah yang Dihasilkan tahun 2015-2020..............................19
Tabel 4. 4 Jumlah Kebutuhan Septic Tank tahun 2015- 2020...............................20
Tabel 4. 5 Jumlah Kebutuhan Listrik tahun 2015-2020.........................................21
Tabel 4. 6 Jumlah Kebutuhan Gardu Listrik tahun 2015-2020..............................22
Tabel 4. 7 Kebutuhan Air bersih pada tahun 2015...............................................23
Tabel 4. 8 Kebutuhan Air bersih pada tahun 2020...............................................24

DAFTAR GAMB
Gambar 2. 1 Sistem Infrastruktur..........................................................................6
Gambar 2. 2 Standard Minimal Kebutuhan Energi Listrik.....................................11
Y

Gambar 3. 1 Grafik Proyeksi Penduduk tahun 2013- 2020 di Kabupaten


Kepulauan Aru..................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan dapat didefenisikan sebagai suatu tujuan dengan menetapkan
rencana yang dapat di capai serta menetapkan langkah langkah untuk
mencapai tujuan dari rencana tersebut dengan suatu perencanaan dan
pemanfaatan ruang wilayah dan perencanaan aktivitas serta mengoptimalkan
sesuai dengan fungsi dan potensi dari wilayah tersebut. Sebuah perencanaan
wilayah dan kota, lokasi menjadi salah satu bagian yang paling penting karena
berkaitan dengan pengambilan keputusan publik dalam kerangka ruang wilayah
dan kota. Secara umum, analisis lokasi dalam perencanaan bertujuan untuk dua
hal, pertama berkaitan dengan analisis yang sifatnya deskriptif yaitu memahami
karakteristik lokasi dari kegiatan-kegiatan dalam skala wilayah dan kota. Kedua,
lebih bersifat normatif, yaitu bagaimana membuat penentuan lokasi dan ruang
bagi kegiatan-kegiatan tersebut untuk membuat komposisi keruangan yang
optimal. Suatu wilayah atau kota akan menjadi ruang yang bermanfaat bila telah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Infrastruktur berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seluruh lapisan masyarakat. Pertambahan jumlah penduduk
mempengaruhi terhadap kebutuhan masyarakat akan infrastruktur. Semaikin
banyak penduduk, maka semakin banyak pula insfrastruktur yang harus
ditambah untuk memenuhi standart hidup masyarakat. Setiap sarana memiliki
standard ketentuan tertentu yang harus dipenuhi agar seluruh lapisan
masyarakat dapat sejahtera dengan terpenuhinya kebutuhan infrastruktur
penunjang seperti jalan, air bersih, prasarana persampahan, listrik dan lain-lain.
Untuk itu, maka dibutuhkan perhitungan akan kebutuhan infrastruktur agar
tidakterjadi permasalahan akibat kurang tersedianya kebutuhan infrastruktur
yang ada

1.2 Tujuan
Tujuan Laporan ini adalah untuk menganalisis kebutuhan infrastruktur dan
mengestimasikan kebutuhan infrastruktur dimasa yang akan datang.

1.3 Sasaran
Adapun sasaran dalam laporan ini adalah sebagaii berikut:

4
1. Mampu memproyeksikan penduduk guna mengetahu kebutuhan
infrastruktur
2. Dapat menyusun arahan penyediaan infrastruktur
3. Menganalisis kesenjangan atas ketersediaan infrastruktur

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Infrastruktur
Menurut American Public Works Association (Stone,1974 dalam Kodoatie,
R.J.,2005) infrastruktur adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau
dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam
penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-
pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi.
Berdasarkan pengertian infrastruktur tersebut maka infrastruktur merupakan
sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam
lingkup sosial dan ekonomi.
Secara teknik, pengertian infrastruktur dijelaskan sebagai aset fisik yang
dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang penting.
Oleh karena itu, infrastruktur merupakan bagian-bagian berupa sarana dan
prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu sama lain yang didefinisikan
dalam suatu sistem. Sedangkan, menurut Grigg (1988) infrastruktur merupakan
sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan
gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi.
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu komponen penting yang
akan menentukan keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Ada beberapa
faktor pendorong kebutuhan infrastruktur, antara lain:
Pertumbuhan penduduk
Adanya pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya permintaan
kebutuhan masyarakat. Terutama untuk kebutuhan pokok, antara lain
makanan, pakaian, dan perumahan. Maka dari itu pemenuhan sarana
prasarana sangat diperlukan sebagai penunjang kebutuhan masyarakat.
Urbanisasi
Tingginya angka urbanisasi masuk ke kota menyebabkan meningkatnya
kebutuhan infrastruktur sebagai penunjang kehidupan masyarakat

5
menjadi lebih baik. Contoh-contoh infrastruktur tersebut antara lain:
transportasi, telekomunikasi, energi, perumahan,fasilitas umum, dsb.
Bencana alam
Munculnya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, air rob, gempa
bumi, dll merupakan salah satu faktor pendorong pembangunan
infrastruktur. Pembangunan akan infrastruktur sangat diperlukan saat
terjadinya bencana alam karena berfungsi sebagai alat pertolongan atau
sebagai pengganti infrastruktur yang rusak akibat bencana alam tersebut,
contoh pembangunan infrastruktur karena bencana alam misalnya
pembangunan jalan dan jembatan, telekomunikasi, perumahan, fasilitas
umum, listrik, dll.
Dampak pembangunan Infrastruktur dapat menjadi pendorong pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi sendiri juga dapat menjadi
tekanan bagi infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi yang positif akan mendorong
peningkatan kebutuhan akan berbagai infrastruktur. Perannya sebagai
penggerak di sektor perekonomian akan mampu menjadi pendorong
berkembangnya sektor-sektor terkait sebagai multiplier dan pada akhirnya akan
menciptakan lapangan usaha baru dan memberikan output hasil produksi
sebagai input untuk konsumsi.
Dalam pembangunan ekonomi akan memberikan dampak pada
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi
sendiri akan berpengaruh terhadap investasi. Sedangkan peningkatan kualitas
hidup akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, karena dengan
pembangunan infrastruktur dapat mengurangi kemiskinan dan jumlah
pengangguran suatu negara.

2.2 Sistem Infrastruktur


Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur dasar,
peralatan, instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya
sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 2000 dalam
Kodoatie,R.J.,2005). Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama sistem
sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Infrastruktur berperan penting sebagai mediator antara sistem ekonomi dan
sosial dalam tatanan kehidupan manusia dan lingkungan. Kondisi itu agar
harmonisasi kehidupan tetap terjaga dalam arti infrastruktur tidak kekurangan
(berdampak pada manusia), tapi juga tidak berlebihan tanpa memperhitungkan

6
daya dukung lingkungan alam karena akan merusak alam dan pada akhirnya
berdampak juga kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam hal ini,
lingkungan alam merupakan pendukung sistem infrastruktur, dan sistem
ekonomi didukung oleh sistem infrastruktur, sistem sosial sebagai obyek dan
sasaran didukung oleh sistem ekonomi. Analoginya seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2. 1
Sistem Infrastruktur

Pengelompokan sistem insfrastruktur dapat dibedakan menjadi (Grigg, 2000


dalam Kodoatie,R.J.,2005) :

1. Grup keairan

2. Grup distribusi dan produksi energi

3. Grup komunikasi

4. Grup transportasi (jalan, rel)

5. Grup bangunan

6. Grup pelayanan transportasi (stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dll)

7. Grup pengelolaan limbah

2.3 Komponen Infrastruktur


Sebagai suatu system, komponen infrastruktur pada dasarnya sangat luas
dan banyak, namun secara umum terdiri dari 12 komponen sesuai dengan sifat
dan karakternya, yaitu :

System air bersih, termasuk bendungan, waduk, transmisi, instalasi


pengolah air dan fasilitas distribusinya.
Sistem manajemen air limbah termasuk pengumpulan, pengolah,
pembuang, dan system pakai ulang.
Fasilitas manajemen limbah padat atau persampahan.

7
Fasilitas transportasi termasuk jalan raya,rel kereta api, dan lapangan
terbang
Sistem transit public
Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusinya
Fasilitas gas alam.
Fasilitas drainase/pengendalian banjir
Bangunan umum, seperti pasar, sekolahan, rumah sakit, kantor polisi, dan
fasilitas pemadam kebakaran
Fasilitas perumahan
Taman, tempat bermain, fasilitas rekreasi dan stadion
Fasilitas telekomunikasi

Dari keduabelas komponen tersebut, dapat dikelompokan kedalam 7 (tujuh)


grup infrastruktur, yaitu:

Kelompok air; meliputi air bersih, sanitasi, sanitasi, drainase, dan


pengendalian banjir.
Kelompok jalan; meliputi jalan raya, jalan kota dan jembatan
Kelompok sarana transportasi; meliputi terminal, jaringan rel dan stasiun
kereta api, pelabuhan dan bandara
Kelompok pengelolaan limbah; meliputi sistem manajemen limbah padat
(persampahan)
Kelompok energi; meliputi produksi dan distribusi listrik dan gas.
Kelompok bangunan kota, pasar, dan sarana olah raga terbuka.
Kelompok telekomunikasi.

Sebagai suatu system yang terdiri dari banyak komponen maka


perencanaan infrastruktur harus mempertimbangkan keterkaitan dan
keterpengaruhan antar komponen, beserta dampak-dampaknya. Perencanaan
infrastruktur merupakan proses dengan kompleksitas tinggi, multi disiplin, multi
sektor, dan multi user. Oleh karena itu, perencanaan infrastruktur tidak bisa
sektoral namun juga tidak bisa terlalu global. Jika perencanaan terlalu spesifik
(bersifat sektoral) tanpa memperdulikan komponen lain maka akan banyak
bertabrakan dengan komponen lainnya. Sebaliknya jika terjadi global hasilnya
tidak efektif. Perencanaan yang (mungkin) paling baik adalah yang berada
diantaranya, yaitu perencanaan yang didasarkan pada pendekatan
permasalahan secara global pada tingkatan yang tepat dengan
mempertimbangkan secara matang segala dampak eksternalnya, namun masih
berkonsentrasi secar spesifik pada persoalan utama yang ingin dipecahkan.

2.3.1 Jalan
Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalan mendefinisikan jalan
adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

8
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori, dan jalan kabel.
Sedangkan berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan yang diundangkan setelah UU No 38 mendefinisikan jalan adalah
seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi Lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah,
diatas permukaan tanah, di bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas, terminal
dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu
lintas, alat pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan
pengamanan jalan serta fasilitas pendukung.

2.3.2 Transportasi
Pengertian transportasi menurut Morlok (1978) adalah kegiatan
memindahkan atau mengangkut sesuatu dari satu tempat ketempat lain.
Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau
penunpang dari satu tempat ketempat lain, dimana produk dipindahkan ke
tempat lain, dimana produk dipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Menurut
Steenbrink (1974), transportasi didefinisikan sebagai perpindahan orang dan
atau barabg dengan menggunakan kendaraan atau alat lain dari dan ketempat-
tempat yang terpisah secara geografis. Secara umum dapat disimpulkan
transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (orangdan atau
barang) dari satu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana.
Kegiatan transportasi bukan merupakan suatu tujuan melainkan mekanisme
untuk mencapai tujuan. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), pergerakan
orang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya mengikuti tiga
kondisi yaitu : a. Perlengkapan, relative menarik antara dua atau lebih tujuan b.
Keinginan untuk mengatasi jarak , dimana sebagai perpindahan yang diukur
dalam kerangka waktudan ruangyang dibutuhkan untuk mengatasi jarak dan
teknologi terbaik untuk mencapainya. c. Kesempatan intervensi berkompetisi di
antara beberapa lokasi untuk memenuhi kebutuhan dan penyediaan. Untuk
mencapai pergerakan yang cepat, aman, dan sesuai dengan kebutuhan akan
kapasitas angkut maka diperlukan suatu fasilitas atau prasarana yang
mendukung pergerakan tersebut. Penyediaan fasilitas untuk mendukung dari

9
pergerakan tersebut menyesuaikan dengan jenis moda yang digunakan. Jenis
moda angkutan umum penumpang yang ada dalam transportasi darat yaitu :

2.3.3 Sampah
Permasalahan lingkungan saat ini ada di berbagai tempat. Permasalahan itu
menyangkut pencemaran, baik pencemaran tanah, air, udara dan suara.
Pencemaran tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pencemaran tanah
misalnya, banyaknya sampah yang tertimbun di tempat sampah, apabila tidak
ditangani dengan baik akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan SK SNI Tahun 1990, sampah adalah limbah yang bersifat padat
terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan. Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk
menyatakan limbah padat. Sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami
perlakuan-perlakuan, baik karena telah sudah diambil bagian utamanya, atau
karena pengolahan, atau karena sudah tidak ada manfaatnya yang ditinjau dari
segi social ekonimis tidak ada harganya dan dari segi lingkungan dapat
menyebabkan pencemaran atau gangguan terhadap lingkungan hidup. Sampah
adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi. Menurut kamus istilah
lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi sebagai bahan yang tidak
mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud biasa, pemakaian

10
bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur, materi
berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
Standard Penghasilan sampah berdasarkan ketentuan SNI 19-3964-1994
untuk timbunan sampah di kota besar diasumsikan 0,5 Kg/orang/hari, sedangkan
untuk kota kecil 0,4 Kg/orang/hari. Sedangkan untuk Kebutuhan 1 TPS adalah
400 Kg sedangkan Kebutuhan 1 TPA adalah 600 Kg.

2.3.4 Limbah
Limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu aktivitas
manusia atau proses alam yang tidak atau belom mempunyai nilai ekonomi,
tetapi justru memiliki dampak negatif. Dampak negatif yang dimaksud alah
proses penimbunan dan pembersihannya memerlukan biaya serta efeknya
dapat mencemari lingkungan. Umumnya, limbah terdiri dari limbah padat,
cair, dan gas. Limbah padat dapat juga diartikan sampah yang jika dibiarkan
akan menjadi masalah. (Wildan Djaja, 2008). Wastewater treatment
merupakan pengolahan air limbah dengan bantuan peralatan misalnya
dilakukan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengarah
kepada pengolahan yang bersifat mekanis maupun kimiawi yang
mengikutsertakan pemurnian air, baik suspensi organik maupun
anorganiknya. Wastewater Treatment menjadi suatu alternatif untuk
menghilangkan kandungan-kandungan zat berbahaya yang terdapat pada air
limbah sehingga pelepasan air limbah tidak membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan. Metode alternatif didalam pengolahan limbah
domestik secara sederhana dibagi ke dalama tiga kategori utama yaitu:
(Perdana Ginting, 2007)

1. Pengolahan Primer (proses fisika)


2. Pengolahan Sekunder (proses biologi dan
3. Pengolahan Tersier atau advance (Kombinasi proses fisika kimia dan
biologi)

Standard Perkiraan limbah penduduk per liter diambil berdasarkan


ketentuan SNI 19-3964-1994 untuk timbunan limbah di kota besar diasumsikan
2,5 l/orang/hari, sedangkan untuk kota kecil 2 l/orang/hari. Sedangkan volume 1
Septic Tank adalah 22m3, sehingga untuk menghitung kebutuhan septic tank
adalah dengan membagi jumlah limbah yangg dihasilkan dengan volume atau
daya tampung 1 septic tank.

11
2.3.5 Listrik
Energi listrik merupakan energi yang tidak dapat dipisahkan pada zaman
modern seperti saat ini. Semakin berkembangnnya teknologi semakin besar
kebutuhan energi listrik yang di perlukan. Kebutuhan energi listrik yang
semakin tahun terus bertambah seiring dengan perkembangan konsumen,
perkembangan bisnis, industri, rumah tangga, dan lainnya. Sehingga diperlukan
prakiraan yang dibutuhkan untuk beberapa tahun mendatang sebelum sampai
pada kebutuhan energi listrik itu terjadi.Ketergantunggan pemakaian daya listrik
(Watt) pada saat ini sangat tinggi tidak hanya untuk kebutuhan penerangan
tetapi juga mendukung untuk kebutuhan ekonomi. Berikut ini merupakan
standart minimal kebutuhan energi listrik:

Gambar 2. 2
Standard Minimal Kebutuhan Energi Listrik

2.3.6 Air Bersih


Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi yang
sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka buni. Untuk itu air
perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta
mahluk hidup lainnya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki
peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga
mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan pembangunan di masa kini
maupun di masa mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan tidak dapat
berjalan normal.
Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, sumber-sumber air telah
menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Air tidak hanya menjadi hal
pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, tapi juga untuk produksi
barang industri. Air tersebar tidak merata diatas bumi, sehingga ketersediaannya
disuatu tempat akan sangat bervariasi.

12
Perencanaan yang didasarkan keahlian serta pengolahan yang seksama
merupakan hal yang penting untuk mencapai tingkat efisiensi pemanfaatan air
yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang. Walaupun demikian, usaha-
usaha ini haruslah mempunyai lingkup yang lebih luas. Investasi dalam
pengembangan sumber daya air dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan
ekonomi, sosial, dan politis serta kenyataan-kenyataan teknik dasar.

13
BAB III
GAMBARAN WILAYAH STUDI
3.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Kepulauan Aru adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku,
Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Dobo. Luas wilayah Kabupaten
Kepulauan Aru 55.270,22 Km2 dengan luas daratan 6.425,77 Km.
Kabupaten Kepulauan Aru menurut Astronomi terletak antara 5 sampai 8
Lintang Selatan dan 133,5 sampai 136,5 Bujur Timur. Adapun letaknya
menurut geografis dibatasi sebagai berikut :
Sebelah Selatan : Laut Arafura
Sebelah Utara : Bagian Selatan Irian Jaya
Sebelah Timur : Bagian Selatan Irian Jaya
Sebelah Barat : Bagian Timur Pulau Kei Besar dan Laut Arafura

3.2 Kondisi Demografis


Berikut ini disajikan grafik jumlah penduduk di kabupaten kepulauan aru
tahun 2015:

Berdasarkan grafik tersebut, dapat


dilihat bahwa jumlah penduduk paliing
tinggi ada di kecamatan Pulau- Pulau
Aru sebanyak39358 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk paliing rendah
terdapat di Kecamatan Sir-sir
sebanyak 2882 jiwa

14
3.2.1 Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk (population projections) dan peramalan penduduk
(population forecast) sering dipergunakan sebagai dua istilah yang sering
dipertukarkan. Meskipun demikian, kedua istilah ini sebenarnya memiliki
perbedaan yang sangat mendasar. Berbagai literatur menyatakan proyeksi
penduduk sebagai prediksi atau ramalan yang didasarkan pada asumsi rasional
tertentu yang dibangun untuk kecenderungan masa yang akan datang dengan
menggunakan peralatan statistik atau perhitungan matematik. Di sisi lain,
peramalan penduduk (population forecast) bisa saja dengan/tanpa asumsi dan
atau kalkulasi tanpa kondisi, syarat dan pendekatan tertentu (Smith, et.al 2001).
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa peramalan adalah proyeksi, tetapi tidak
semua proyeksi membutuhkan peramalan.

Terdapat bermacam-macam metode yang dapat digunakan untuk


memproyeksikan penduduk, dimana metode-metode tersebut memiliki asumsi
serta kelebihan dan kelemahan masing-masing. Akan tetapi, dalam memilih
metode yang akan digunakan untuk proyeksi penduduk perlu
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain cakupan wilayah studi dan wilayah
perencanaan, jangka waktu proyeksi, dinamika perkembangan wilayah studi,
presisi dan tujuan penggunaan, ketersediaan data.
Pada Kasus Kabupaten Kepulauan Aru, Proyeksi Penduduk yang digunakan
adalah metode proyeksi linear dikarenakan keterbatasan data yang ada dengan
asumsi bahwa jumlah penduduk akan bertambah atau berkurang sesuai dengan
kecenderungan yang terjadi di masa lalu. Menurut isserman, metode ini cocok
digunakan untuk wilayah yang kecil dengan pertumbuhan yang lambat, sehingga
cocok untuk digunakan pada daerah wilayah studi Kabupaten Kepulauan Aru.
Namun proyeksi penduduk ini memiliki kelemahan dikarenakan fertilitas,
mortalitas dan migrasi tidak menjadi dasar pertimbangan atas proyeksi
penduduk.
Berikut ini merupakan tabel hasil proteksi penduduk Kabupaten Kepulauan
Aru pada tahun 2016 hingga tahun 2020:
Tabel 3. 1
Hasil Proyeksi jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2020

Proyeksi Jumlah Penduduk


Kecamatan
2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
P.P Aru 39950 40568 41185 41803 42420
Aru Utara 5592 5657 5723 5788 5854
Aru Utara 4635 4695 4755 4815 4875

15
Proyeksi Jumlah Penduduk
Kecamatan
2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
Timur
Sir-Sir 2924 2967 3010 3053 3096
Aru Tengah 13851 14032 14212 14393 14573
Aru Tengah
Timur 4720 4776 4831 4887 4942
Aru Tengah
Selatan 5574 5644 5713 5783 5852
Aru Selatan 7341 7420 7499 7578 7657
Aru Selatan
Utara 3691 3738 3784 3831 3877
Aru Selatan
Timur 4264 4317 4369 4422 4474
Total 92543 93812 95082 96351 97621
100000

98000 97620.6
96000 96351.1
95081.6
94000 93812.1
92542.6
92000
91277 Proyeksi Jumlah
90000 89994 Penduduk
88738
88000

86000

84000

Gambar 3. 1
Grafik Proyeksi Penduduk tahun 2013- 2020 di Kabupaten Kepulauan Aru

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Kabupaten Kepulauan Aru, maka


dapat dilihat bahwa estimasi jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai
97.621 jiwa. Pertambahan penduduk secara otomatis berdampak pada
menambahnya kebutuhan infrastruktur pada suatu wilayah.

16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Jalan
Untuk mengetahui analisis kecepatan jarak tempuh maka diperlukan data ataupun sampel dari salah satu jalan yang
ada di Kabupaten Kepulauan Aru. Analisis menggunakan data jarak tempuh dari satu jalan ke jalan yang lain dan waktu
tempuh dari satu jalan dengan jalan yang lain.
Jarak Tempuh
Kecepata
n= Waktu Tempuh

a. Analisis di dari Bandara Dobo Pulau Pulau Aru menuju ke Jalan Raya. Silimawal, Pulau-Pulau Aru adalah 3.000 m / 6
menit = 8,333 m/s (jalan arteri)
b. Analisis dari Kantor PLN Jalan. Ali Murtono Pulau-Pulau Aru menuju Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Jalan.
Pemda II, Pulau Pulau Aru adalah 3.600 m / 7 menit = 10 m/s (jalan arteri)
Dari analisis tersebut di dapatkan bahwa analisis jalan arteri masih sesuai dengan volume jalan agar sesuai dengan
ketentuan SNI 03-6967-2003 yang menjadi pedoman pembangunan jaringan jalan.Persyaratan umum sistem jaringan dan
geometrik jalan perumahan, disusun untuk memberikan arahan dan pedoman kepada pihak yang terlibat dalam
perencanaan dan pembangunan kawasan perumahan pada umumnya dan jaringan jalan perumahan pada khususnya
serta untuk memperoleh suatu keseragaman dalam definisi, hirarki sistem jaringan jalan perumahan yag jelas serta syarat
minimum geometrik jalan. Persyaratan klasifikasi jalan ini menurut peranan jalan berdasarkan peraturan pemerintah yang
nantinya akan menjadi pedoman dalam pembangunan dan klasifikasi jalan yang ada di Indonesia.

17
Berikut merupakan table jenis jalan yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru :
Kabupaten
Uraian
2014 2015

Jenis
Permukaan
(Total) (km) 230.35 248.62
Diaspal 51.09 56.68
Kerikil 113.87 120.13
Tanah 63.65 69.96
Tidak Dirinci 1.74 1.85
Kondisi Jalan
(Total) 230.35 248.62
Baik 85.65 95.2
Sedang 37.42 39.03
Rusak Ringan 88.21 95.22
Rusak Berat 19.07 19.17

4.2 Transportasi

4.3 Sampah
Dengan menggunakan hasil proyeksi penduduk di Kabupaten Kepulauan Aru, maka kita dapat memproyeksikan jumlah
sampah yang dihasilkan pada tiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru dengan cara mengkalikan estimasi sampah kg/
jiwa dengan jumlah penduduk pada tahun tertentu. Perkiraan sampah penduduk per Kg diambil berdasarkan ketentuan SNI
19-3964-1994 untuk timbunan sampah di kota besar diasumsikan 0,5 Kg/orang/hari, sedangkan untuk kota kecil 0,4

18
Kg/orang/hari. Dengan cara itu, maka kita dapat melihat jumlah sampah yang dihasilkan oleh Kecamatan di Kabupaten
Kepulauan Aru berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1
Jumlah Sampah yang di hasilkan padatahun 2015-2020

Prakiraan
sampah
Luas penduduk
Kecamatan
Daerah Jumlah Penduduk Kg/ jiwa Jumlah Sampah yang dihasilkan Kg/ hari
2016 2017 2018 2019 2020
2015 2016* 2017* 2018* 2019* 2020* 2015 * * * * *
3935 1967 1997 2028 2059 2090 2121
P.P Aru 907,39 8 39950 40568 41185 41803 42420 0,5 9 5 4 3 1 0
Aru Utara 531,28 5523 5592 5657 5723 5788 5854 0,4 2209 2237 2263 2289 2315 2341
Aru Utara
Timur 304,78 4574 4635 4695 4755 4815 4875 0,4 1830 1854 1878 1902 1926 1950
Sir-Sir 528,39 2882 2924 2967 3010 3053 3096 0,4 1153 1170 1187 1204 1221 1238
1366
Aru Tengah 1372,06 7 13851 14032 14212 14393 14573 0,5 5467 5540 5613 5685 5757 5829
Aru Tengah
Timur 659,75 4662 4720 4776 4831 4887 4942 0,4 1865 1888 1910 1933 1955 1977
Aru Tengah
Selatan 295,11 5503 5574 5644 5713 5783 5852 0,4 2201 2230 2258 2285 2313 2341
Aru Selatan 833,12 7255 7341 7420 7499 7578 7657 0,4 2902 2936 2968 3000 3031 3063
Aru Selatan
Utara 478,31 3643 3691 3738 3784 3831 3877 0,4 1457 1476 1495 1514 1532 1551
Aru Selatan
Timur 516,58 4210 4264 4317 4369 4422 4474 0,4 1684 1706 1727 1748 1769 1790
9127 4044 4101 4158 4215 4272 4329
Total 6426,77 7 92543 93812 95082 96351 97621 7 2 2 1 1 0

Setelah mengetahui sampah yang dihasilkan dalam setiap kecamatan, maka kita dapat enghitung kebutuhan TPS dan
TPA. Kebutuhan 1 TPS adalah 400 Kg sedangkan Kebutuhan 1 TPA adalah 600 Kg. Cara mengetahui kebutuhan TPS dan TPA

19
adalah dengan membagi jumlah sampah yang dihasilkan dengan standard volume yang dapat di tampung TPS atau TPA .
Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan perkiraan kebutuhan sarana TPS dan TPA:

Tabel 4. 2
Jumlah Kebutuhan TPS dan TPA TAHUN 2015-2020

Kebutuhan TPS Kebutuhan TPA


Kecamatan
2015 2016* 2017* 2018* 2019* 2020* 2015 2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
P.P Aru 49 50 51 51 52 53 33 33 34 34 35 35
Aru Utara 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4
Aru Utara Timur 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3
Sir-Sir 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
Aru Tengah 14 14 14 14 14 15 9 9 9 9 10 10
Aru Tengah
Timur 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3
Aru Tengah
Selatan 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4
Aru Selatan 7 7 7 7 8 8 5 5 5 5 5 5
Aru Selatan
Utara 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3
Aru Selatan
Timur 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
Total 101 103 104 105 107 108 67 68 69 70 71 72

Dari tabel diatas dapat diketahui kebutuhan TPS dan TPA yang harus dipenuhi. Pada tahun 2016 kebutuhan tps mencapai
angka 103 dan TPA sebanyak 68. Jika jumlah sarana TPS dan TPA terpenuhi, maka semua penduduk tidak akan
memilikipermasalahan dalam ketersedian sarana persampahan.

4.4 Limbah
Dengan menggunakan hasil proyeksi penduduk di Kabupaten Kepulauan Aru, maka kita dapat memproyeksikan jumlah
limbah yang dihasilkan pada tiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru dengan cara mengkalikan estimasi limbah yang
dihasilkan lt/ jiwa dengan jumlah penduduk pada tahun tertentu. Perkiraan limbah penduduk per liter diambil berdasarkan

20
ketentuan SNI 19-3964-1994 untuk timbunan limbah di kota besar diasumsikan 2,5 l/orang/hari, sedangkan untuk kota kecil 2
l/orang/hari. Dengan cara itu, maka kita dapat melihat jumlah limbah yang dihasilkan oleh Kecamatan di Kabupaten
Kepulauan Aru berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4. 3
Jumlah Limbah yang Dihasilkan tahun 2015-2020

Prakiraan
Limbah per
Luas
orang
Kecamatan Daera
Jumlah Penduduk dalam Liter Jumlah Limbah yang dihasilkan L/orang/hari
h
201 201 201 2019 202
5 2016* 7* 8* * 0* 2015 2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
393 405 411 4180 424 101418, 10296 10450 10605
P.P Aru 907,39 58 39950 68 85 3 20 2,5 98395 99875 75 2,5 6,3 0
552 565 572 585 11183, 11445, 11576, 11707,
Aru Utara 531,28 3 5592 7 3 5788 4 2,0 11046 4 11314,4 4 4 4
Aru Utara 457 469 475 487
Timur 304,78 4 4635 5 5 4815 5 2 9148 9270 9390 9510 9630 9750
288 296 301 309
Sir-Sir 528,39 2 2924 7 0 3053 6 2 5764 5848 5934 6020 6106 6192
1372,0 136 140 142 1439 145 34167, 34627, 35078,7 35981, 36432,
Aru Tengah 6 67 13851 32 12 3 73 2,5 5 5 5 35530 25 5
Aru Tengah 466 477 483 494
Timur 659,75 2 4720 6 1 4887 2 2,0 9324 9440,6 9551,6 9662,6 9773,6 9884,6
Aru Tengah 550 564 571 585 11148, 11426, 11565, 11704,
Selatan 295,11 3 5574 4 3 5783 2 2,0 11006 6 11287,6 6 6 6
725 742 749 765
Aru Selatan 833,12 5 7341 0 9 7578 7 2,0 14510 14682 14840 14998 15156 15314
Aru Selatan 364 373 378 387
Utara 478,31 3 3691 8 4 3831 7 2,0 7286 7382 7475 7568 7661 7754
Aru Selatan 421 431 436 447
Timur 516,58 0 4264 7 9 4422 4 2,0 8420 8528,6 8633,6 8738,6 8843,6 8948,6
6426,7 912 938 950 9635 976 20906 21198 214923, 21786 22079 22373
Total 7 77 92543 12 82 1 21 6,5 5,7 7 1,7 9,7 7,7

21
Setelah mengetahui limbah yang dihasilkan dalam setiap kecamatan, maka kita dapat enghitung kebutuhan septic tank.
1 septic tank dapat menampung limbah dengan volume 22m3, sehingga untuk menghitung kebutuhan septic tank adalah
dengan membagi jumlah limbah yang dihasilkan dengan volume atau daya tampung 1 septic tank. Berikut ini merupakan
tabel kebutuhan septic tank di Kabupaten Kepulauan Aru pada tingkat Kecamatan:

Tabel 4. 4
Jumlah Kebutuhan Septic Tank tahun 2015- 2020

Volume Kebutuhan Septictank


Kecamatan Septictank
m3 2015 2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
P.P Aru 22,5 4373 4439 4508 4576 4645 4713
Aru Utara 22,5 491 497 503 509 515 520
Aru Utara
Timur 22,5 407 412 417 423 428 433
Sir-Sir 22,5 256 260 264 268 271 275
Aru Tengah 22,5 1519 1539 1559 1579 1599 1619
Aru Tengah
Timur 22,5 414 420 425 429 434 439
Aru Tengah
Selatan 22,5 489 495 502 508 514 520
Aru Selatan 22,5 645 653 660 667 674 681
Aru Selatan
Utara 22,5 324 328 332 336 340 345
Aru Selatan
Timur 22,5 374 379 384 388 393 398
Total 9292 9422 9552 9683 9813 9944

Dari tabel diatas dapat diketahui kebutuhan Septic tank yang harus dipenuhi. Pada tahun 2016 kebutuhan septic tank
mencapai angka 9292. Jika jumlah sarana limbah terpenuhi, maka semua penduduk tidak akan memilikipermasalahan dalam
ketersedian prasarana limbah.

22
4.5 Listrik
Dengan menggunakan hasil proyeksi penduduk di Kabupaten Kepulauan Aru, maka kita dapat memproyeksikan jumlah
energi listrik yang dihasilkan pada tiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru dengan cara mengkalikan estimasi standart
kebutuhan listrik per jiwa dikalikan dengan jumlah penduduk pada tahun tertentu. Perkiraan kebutuhan energi listrik diambil
berdasarkan ketentuan SNI 03 1733 2004 untuk kebutuhan listrik diasumsikan 170 watt/jiwa/hari. Dengan cara itu, maka kita
dapat melihat jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru berdasarkan tabel dibawah
ini:

Tabel 4. 5
Jumlah Kebutuhan Listrik tahun 2015-2020

Standar
d Listrik
Luas
watt/jiw
Kecamatan Daera
Jumlah Penduduk a Kebutuhan Listrik
h
201 201 201
2015 6* 7* 8* 2019* 2020* 2015 2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
907,3 399 405 411 669086 679150 689647 700145 710642 721140
P.P Aru 9 39358 50 68 85 41803 42420 170 0 0 5 0 5 0
531,2 559 565 572
Aru Utara 8 5523 2 7 3 5788 5854 170 938910 950589 961724 972859 983994 995129
Aru Utara 304,7 463 469 475
Timur 8 4574 5 5 5 4815 4875 170 777580 787950 798150 808350 818550 828750
528,3 292 296 301
Sir-Sir 9 2882 4 7 0 3053 3096 170 489940 497080 504390 511700 519010 526320
1372, 138 140 142 232339 235467 238535 241604 244672 247741
Aru Tengah 06 13667 51 32 12 14393 14573 170 0 0 5 0 5 0
Aru Tengah 659,7 472 477 483
Timur 5 4662 0 6 1 4887 4942 170 792540 802451 811886 821321 830756 840191
Aru Tengah 295,1 557 564 571
Selatan 1 5503 4 4 3 5783 5852 170 935510 947631 959446 971261 983076 994891
833,1 734 742 749 123335 124797 126140 127483 128826 130169
Aru Selatan 2 7255 1 0 9 7578 7657 170 0 0 0 0 0 0

23
Aru Selatan 478,3 369 373 378
Utara 1 3643 1 8 4 3831 3877 170 619310 627470 635375 643280 651185 659090
Aru Selatan 516,5 426 431 436
Timur 8 4210 4 7 9 4422 4474 170 715700 724931 733856 742781 751706 760631
6426, 925 938 950 155170 157322 159480 161638 163796 165955
Total 77 91277 43 12 82 96351 97621 90 42 57 72 87 02

Setelah mengetahui energi listrik yang dibutuhkan dalam setiap kecamatan, maka kita dapat menghitung kebutuhan
gardu listrik. 1 gardu listrik dapat menampung energii sebesar 160.000 watt , sehingga untuk menghitung kebutuhan gardu
listrik adalah dengan membagi jumlah listrik yang dihasilkan dengan volume atau daya tampung energi listrik. Berikut ini
merupakan tabel kebutuhan gardu listrik di Kabupaten Kepulauan Aru pada tingkat Kecamatan:

Tabel 4. 6
Jumlah Kebutuhan Gardu Listrik tahun 2015-2020

Standard Kebutuhan Gardu


Kecamatan Gardu / 201
watt 5 2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
P.P Aru 160000 42 42 43 44 44 45
Aru Utara 160000 6 6 6 6 6 6
Aru Utara
Timur 160000 5 5 5 5 5 5
Sir-Sir 160000 3 3 3 3 3 3
Aru Tengah 160000 15 15 15 15 15 15
Aru Tengah
Timur 160000 5 5 5 5 5 5
Aru Tengah
Selatan 160000 6 6 6 6 6 6
Aru Selatan 160000 8 8 8 8 8 8
Aru Selatan
Utara 160000 4 4 4 4 4 4
Aru Selatan
Timur 160000 4 5 5 5 5 5

24
Standard Kebutuhan Gardu
Kecamatan Gardu / 201
watt 5 2016* 2017* 2018* 2019* 2020*
Total 97 98 100 101 102 104

4.6 Air Bersih


Dengan menggunakan hasil proyeksi penduduk di Kabupaten Kepulauan Aru, maka kita dapat memproyeksikan jumlah
kebutuhan air tiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru dengan cara mengkalikan estimasi standart kebutuhan air per
jiwa dikalikan dengan jumlah penduduk pada tahun tertentu. Perkiraan kebutuhan energi listrik diambil berdasarkan
ketentuan standardminimal kebutuhan air . Kebutuhan air diasumsikan pada sektor domestik sebesar 60L/ jiwa dengan
kebutuhan fasum sebesar 20%, fasoso 10%, industri 20%, kebocoran 10% dan hidran 10%. 17. Dengan cara itu, maka kita
dapat melihat kebutuhan air yang dibutuhkan pada tahun 2015 dan tahun 2020 oleh Kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Aru berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4. 7
Kebutuhan Air bersih pada tahun 2015

Luas Jumlah Penduduk Kebutuhan Air tahun 2015


Kecamatan Daera Hydra
Domesti Fasum Fasos Industr Kebocora
h 2016 2017 201 2019 2020 n Total
k (60L) (20%) (10%) i (20%) n (10%)
2015 * * 8* * * (10%)
3935 3995 4056 411 4180 4242 236148 47229, 9445,9 94,459 289149
P.P Aru 907,39 8 0 8 85 3 0 0 472296 6 2 944,592 2 1
572 1325,5 13,255 405754,
Aru Utara 531,28 5523 5592 5657 3 5788 5854 331380 66276 6627,6 2 132,552 2 9
475 1097,7 10,977 336035,
Aru Utara Timur 304,78 4574 4635 4695 5 4815 4875 274440 54888 5488,8 6 109,776 6 3
Sir-Sir 528,39 2882 2924 2967 301 3053 3096 172920 34584 3458,4 691,68 69,168 6,9168 211730,

25
Luas Jumlah Penduduk Kebutuhan Air tahun 2015
Kecamatan Daera Hydra
Domesti Fasum Fasos Industr Kebocora
h 2016 2017 201 2019 2020 n Total
k (60L) (20%) (10%) i (20%) n (10%)
2015 * * 8* * * (10%)
0 2
1372,0 1366 1385 1403 142 1439 1457 16400, 3280,0 32,800 100406
Aru Tengah 6 7 1 2 12 3 3 820020 164004 4 8 328,008 8 5
Aru Tengah 483 1118,8 11,188 342500,
Timur 659,75 4662 4720 4776 1 4887 4942 279720 55944 5594,4 8 111,888 8 4
Aru Tengah 571 1320,7 13,207 404285,
Selatan 295,11 5503 5574 5644 3 5783 5852 330180 66036 6603,6 2 132,072 2 6
749 532998,
Aru Selatan 833,12 7255 7341 7420 9 7578 7657 435300 87060 8706 1741,2 174,12 17,412 7
Aru Selatan 378 267638,
Utara 478,31 3643 3691 3738 4 3831 3877 218580 43716 4371,6 874,32 87,432 8,7432 1
Aru Selatan 436 309293,
Timur 516,58 4210 4264 4317 9 4422 4474 252600 50520 5052 1010,4 101,04 10,104 5
6426,7 9127 9254 9381 950 9635 9762 547662 109532 10953 670579
Total 7 7 3 2 82 1 1 0 4 2 21906 2191 219 3

Tabel 4. 8
Kebutuhan Air bersih pada tahun 2020

Luas Jumlah Penduduk Kebutuhan Air tahun 2020


Kecamatan 2016 2017 2019 2020 Domesti Fasum Fasos Industri Kebocora Hydran
Daerah
2015 * * 2018* * * k (60L) (20%) (10%) (20%) n (10%) (10%) Total
3935 3995 4056 4118 4180 4242 254520 432684
P.P Aru 907,39 8 0 8 5 3 0 0 509040 254520 509040 254520 254520 0
70244, 70244, 597077
Aru Utara 531,28 5523 5592 5657 5723 5788 5854 351222 4 35122,2 4 35122,2 35122,2 ,4
Aru Utara
Timur 304,78 4574 4635 4695 4755 4815 4875 292500 58500 29250 58500 29250 29250 497250

26
Luas Jumlah Penduduk Kebutuhan Air tahun 2020
Kecamatan 2016 2017 2019 2020 Domesti Fasum Fasos Industri Kebocora Hydran
Daerah
2015 * * 2018* * * k (60L) (20%) (10%) (20%) n (10%) (10%) Total
Sir-Sir 528,39 2882 2924 2967 3010 3053 3096 185760 37152 18576 37152 18576 18576 315792
1366 1385 1403 1421 1439 1457 148644
Aru Tengah 1372,06 7 1 2 2 3 3 874380 174876 87438 174876 87438 87438 6
Aru Tengah 59307, 59307, 504114
Timur 659,75 4662 4720 4776 4831 4887 4942 296538 6 29653,8 6 29653,8 29653,8 ,6
Aru Tengah 70227, 70227, 596934
Selatan 295,11 5503 5574 5644 5713 5783 5852 351138 6 35113,8 6 35113,8 35113,8 ,6
Aru Selatan 833,12 7255 7341 7420 7499 7578 7657 459420 91884 45942 91884 45942 45942 781014
Aru Selatan
Utara 478,31 3643 3691 3738 3784 3831 3877 232620 46524 23262 46524 23262 23262 395454
Aru Selatan 53691, 53691, 456378
Timur 516,58 4210 4264 4317 4369 4422 4474 268458 6 26845,8 6 26845,8 26845,8 ,6
9127 9254 9381 9508 9635 9762 585723 117144 117144 585723, 995730
Total 6426,77 7 3 2 2 1 1 6 7 585723,6 7 585723,6 6 1

Berdasarkan Tabel tersebut dapat dilihat bahwa total kebutuhan air bersih di Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2020
sebesar 9.957.301 liter dengan kebutuhan domestik sebesar 5.857.236 liter per harinya

27
DAFTAR PUSTAKA
Standard Nasional Indonesia Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Aru. 2015. Kabupaten Kepulauan Aru
dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pulau-Pulau Aru. 2015. Kecamatan Pulau-Pulau


Aru dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Utara. 2015. Kecamatan Aru Utara dalam
Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Utara Timur Batule. 2015. Kecamatan Aru
Utara Timur Batule dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Sir-sir. 2015. Kecamatan Sir-sir dalam Angka
2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Tengah. 2015. Kecamatan Aru Tengah
dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Tengah Timur. 2015. Kecamatan Aru
Tengah Timur dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Tengah Selatan. 2015. Kecamatan Aru
Tengah Selatan dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Selatan. 2015. Kecamatan Aru Selatan
dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Selatan Utara. 2015. Kecamatan Aru
Selatan Utara dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Badan Pusat Statistik Kecamatan Aru Selatan Timur. 2015. Kecamatan Aru
Selatan Timur dalam Angka 2016. Maluku: BPS Maluku

Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Panduan Pengembangan Air


Minum. 2007

PT PLN. Standard Kebijakan Penyediaan Listrik Rencana Usaha Penyediaan


Tenaga Listrik PT PLN 2013-2022. 2013

28

Anda mungkin juga menyukai