GAS CO2
ABSTRAK
Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu
campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau lebih
komponen gas tersebut larut dalam cairannya. Tujuan percobaan kami adalah untuk
mempelajari pengaruh waktu terhadap jumlah CO2 yang terserap, menentukan besar kGa dan
kLa serta k2 pada proses absorbsi. Variabel tetap pada percobaan kami adalah NaOH 0,1 N,
HCL 0,1 N, beda pengambilan sampel satu menit, tekanan 5,6 atm. Variabel berubahnya laju
alir NaOH (0,2; 0,4; 0,6) L/menit. NaOH. Dari hasi percobaan didapatkan bahwa semakin
lama watktu, kontak antara NaOH dengan CO2 semakin lama sehingga terjadi peningkatan
jumlah CO2 yang terserap. Semakin besar laju alir, nilai k Ga turun kemudian naik karena
aliran belum steady. Semakin besar laju alir, nilai k La turun kemudian naik karena aliran
belum steady. Semakin besar laju alir maka nilai k2 makin tinggi.
mole/cm3. atm.
Proses absorpsi dapat dilakukan Laju perpindahan massa CO2 dari
dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi lapisan gas ke badan utama larutan NaOH
dengan sparger, kolom gelembung (bubble dan reaksi antara CO2 terlarut dengan gugus
column), atau dengan kolom yang berisi hidroksil:
packing yang inert (packed column) atau
Ra [ A*]a D A .k 2 .[OH ]
piringan (tray column). Pemilihan peralatan
proses absorpsi biasanya didasarkan pada (3)
reaktifitas reaktan (gas dan cairan), suhu, Kedaan batas:
tekanan, kapasitas, dan ekonomi.
D A .k 2 .[OH ]
(a) 1
Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi kL
dalam Proses Absorpsi Gas oleh Cairan. (b) (b)
Secara umum, proses absorpsi gas D A .k 2 .[OH ] [OH ] D A
CO2 ke dalam larutan NaOH yang disertai
reaksi kimia berlangsung melalui empat
kL z. A * DB
tahap, yaitu perpindahan massa CO2 melalui
lapisan gas menuju lapisan antar fase gas- dengan z adalah koefisien reaksi kimia antara
cairan, kesetimbangan antara CO2 dalam fase CO2 dan [OH-}, yaitu = 2.
Di fase cair, reaksi antara CO 2
dengan larutan NaOH terjadi melalui
D A .k 2 .[OH ] [OH ] D A
(6)
beberapa tahapan proses: kL z. A * D B
NaOH(s) Dengan demikian, maka laju
absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH
Na+ (l) + OH- (l) (a) akan mengikuti persamaan:
a.H . pg. .k L
CO2 (g) CO2 (l) (b) Ra
a.H . .k L
1
CO2 (l) + OH- (l) HCO3- (l) (c) k Ga
(7)
HCO3-(l) + OH-(l) Dengan adalah enhancement
factor yang merupakan rasio antara koefisien
H2O(l) + CO32-(l) (d) transfer massa CO2 pada fase cari jika
absorpsi disertai reaksi kimia dan tidak
CO32-(l) + Na+(l) Na2CO3(l) (e) disertai reaksi kimia seperti dirumuskan oleh
Juvekar dan Sharma (1973):
Langkah d dan e biasanya
berlangsung dengan sangat cepat, sehingga 1/ 2
proses absorpsi biasanya dikendalikan oleh
[OH ] DB
peristiwa pelarutan CO2 ke dalam larutan
NaOH terutama jika CO2 diumpankan dalam 1 .
bentuk campuran dengan gas lain atau DA.k2.[OH ] z.A* DA
dikendalikan bersama-sama dengan reaksi . (8)
kimia pada langkah c (Juvekar dan Sharma,
1973). kL [OH ] DB
Eliminasi A* dari persamaan 1, 2
dan 3 menghasilkan :
Az. A * D
a.H . pg . D A .k 2 .[OH ]
Ra Nilai diffusivitas efektif (DA) CO2
a.H . D A .k 2 .[OH ] (4) dalam larutan NaOH pada suhu 30oC adalah
1
k Ga 2,1 10-5 cm2/det (Juvekar dan Sharma,
Jika nilai kL sangat besar, maka: 1973).
D A .k 2 .[OH ] Nilai kGa dapat dihitung
1, berdasarkan pada absorbsi fisik dengan
kL
meninjau perpindahan massa total CO2 ke
sehingga persamaan di atas menjadi: dalam larutan NaOH yang terjadi pada
selang waktu tertentu di dalam alat absorpsi.
2
a.H . pg. D A .k 2 .[OH ] k L Dalam bentuk bilangan tak berdimensi, kGa
Ra dapat dihitung menurut persamaan (Kumoro
a.H . D A .k 2 .[OH ] k L
2 (5) dan Hadiyanto, 2000):
1
k Ga 1, 4003 1/ 3
Jika keadaan batas (b) tidak k Ga .dp 2 .Q CO 2
4,0777 CO 2 CO 2
dipenuhi, berarti terjadi pelucutan [OH-] DA CO 2 .a CO 2 .D A
dalam larutan. Hal ini berakibat: (9)
6(1 ) Vvoid Menggunakan H2O dari proses Reverse
Denga a dan Osmosis (RO).
dp VT
Secara teoritik, nilai kGa harus HCl
memenuhi persamaan: Menggunakan HCl dengan kemurnian
25% yang diproduksi oleh MERCK
2 KGaA.
mol (CO2 , liq ) mol (CO3 )
k GA Indikator Titrasi
A.Z . . plm . A.Z . . plm . Menggunakan PP dan MO
(10)
Jika tekanan operasi cukup rendah,
maka plm dapat didekati dengan 2. Alat Percobaan
p = pin-pout. Tabung CO2
Sedangkan nilai kla dapat dihitung secara Kolom Packing
empirik dengan persamaan (Zheng dan and Tangki NaOH
Xu, 1992): Pompa
Manometer
Kompresor
0,3 0,5
k la .dp .Q
0,2258 NaOH NaOH Tabung Penyampur
DA .a .D A
Ember
(11)
Bak
aliran
penam
absorpsi
Kolom
3. Operasi Absorpsi
Gambar 5 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH
terhadap Konstanta Perpindahan
Massa ( kGa)