Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plastik sebagai bahan pengemas dan pelapis mengalami penigkatan kebutuhan

setiap tahunnya baik secara nasional ataupun internasional. Peningkatan

pemakaian plastik ini menimbulkan masalah serius terhadap lingkungan

dikarenakan sulitnya untuk terdegradasi (Putra, 2016). Karena sifatnya yang

ringan, kuat, praktis, tahan air, mudah dibentuk dan harga relatif murah

menyebabkan plastik menjadi pilihan utama sebagai material yang aplikatif (Dewi

et al, 2014).

Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi

ringan, inert, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi

warna. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik

mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan (Winarno,

1994). Kelemahan bahan ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil

lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan

makanan yang dikemas (Dewi et al, 2014).

Plastik berisi beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-

sifat fisik kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang sengaja ditambahkan itu

disebut komponen non plastik, diantaranya berfungsi sebagai pewarna,

antioksidan, penyerap cahaya ultraviolet, penstabil panas, penurun viskositas,


penyerap asam, pengurai peroksida, pelumas, peliat, dan lain-lain (Winarno,

1994).

Akan tetapi, di samping keunggulan-nya tersebut, material plastik

mempunyai sifat yang merugikan, yaitu sifatnya yang sulit terdegradasi

(terurai) di alam, sehingga penggunaan material ini tidak dapat dipertahankan

secara meluas dan terus-menerus karena akan menambah persoalan

lingkungan dan kesehatan di waktu mendatang.

Untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, berbagai kajian

telah dilakukan untuk menghasilkan plastik biodegradable serta dapat

dihasilkan dari sumber alam yang dapat diperbaharui. Polimer biodegradabel

(biopolimer) merupakan plastik ramah lingkungan yang mengalami

penguraian seratus persen apabila dibuang ke lingkungan, dengan hasil akhir

berupa air dan gas karbondioksida tanpa meninggalkan sisa yang beracun.

Selain itu juga memiliki sifat tahan air yang sangat baik seperti polimer

sintetik, bersifat biokompatibilitas dan bio-degradabilitas. Biopolimer yang

banyak digunakan yaitu Poli(3-hidroksibutirat) atau P(3HB) dan poli(3-

hidroksibutirat-ko-3-hidroksivalerat) atau P(3HB-ko-3HV). Kedua biopolimer

ini mempunyai sifat yang hampir sama dengan polimer sintetik. Selain itu,

biopolimer yang berasal dari golongan polister alifatik seperti

polikaprolakton (PCL) juga banyak dikembangkan saat ini (Dewi, et al.,

2014).
Polycaprolactone (PCL) merupakan salah satu poliester biodegradable

yang menarik dan banyak digunakan. Pada penelitian ini PCL digunakan

sebagai base dari bioplastik. Namun, bioplastik ini mempunyai kekurangan

pada sifat fisik dan mekaniknya (Mensitieri, et al., 2011). Untuk meningkatkan

sifat ini maka diperlukan zat aditif dan filler. Zat aditif yang digunakan berupa

plasticizer sorbitol, ditambahkan guna untuk menambah sifat pemplastis pada

bioplastik tersebut sehingga dapat meningkatkan persentase perpanjangan.

Karena dapat meningkatkan sifat fisik bioplastik dengan harga yang relatif

rendah filler ZnO ditambahkan kedalam bioplastik polikaprolakton (PCL).

Pada penelitian kali ini akan diteliti pengaruh penambahan plasticizer

sorbitol dan filler ZnO terhadap sifat mekanik dan biodegradabilitas bioplastik

polikaprolakton (PCL). Penambahan komposisi ZnO dan plasticizer sorbitol

akan divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya pada sifat mekanik dan

biodegradabilitas bioplastik yang dibuat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sifat mekanik dan biodegradibilitas dari bioplastik

polikaprolakton (PCL) dengan penambahan plasticizer sorbitol dan filler

ZnO.
2. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi plasticizer sorbitol dan filler ZnO

terhadap bioplastik polikaprolakton (PCL).

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini mengambil batasan-batasan sebagai berikut :
1. Base bioplastik yang digunakan adalah polikaprolakton (PCL)
2. Plasticizer sorbitol yang digunakan adalah konsentrasi 0% dan 3%
3. Filler ZnO yang digunakan adalah variasi konsentrasi 0%, 1%, 3%, 5%

dan 7%
1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh penambahan plasticizer sorbitol dan

filler ZnO terhadap karakteristik bioplastik PCL.

1.5 Manfaat Penelitian

Dapat memperoleh alternatif bahan kemasan dengan bahan baku yang dapat

terus diperbaharui serta mampu terdegradasi sehingga dapat mengurangi

pencemaran lingkungan, aman bagi kesehatan manusia dan memiliki sifat

fungsional yang baik.

1.6 Sistematika Penelitian

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan umum mengenai biopolimer, bioplastik,
polikaprolakton (PCL), plasticizer, pelarut, filler, dan
karakteristik bioplastik.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tempat dan waktu penelitian, bahan dan
alat yang digunakan, variabel penelitian, diagram alir penelitian,
prosedur pembuatan, serta prosedur penelitian dengan
menggunakan uji sifat mekanik yaitu tensile strength (ASTM D
882), elongation break (ASTM D 882) dan uji biodegredabilitas.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan uji mekanik dan uji
biodegredabilitas dengan penambahan plasticizer sorbitol dan
filler ZnO yang telah dilakukan beserta analisisnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari peneliti berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai