Anda di halaman 1dari 14

BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS

Desain, konstruksi dan letak bangunan dan fasilitas pembuatan obat harus
memadai. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk
memperkecil risiko terjadi kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain, serta
memudahkan pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk
menghindarkan pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak
lain yang dapat menurunkan mutu obat.

Secara umum, letak bangunan harus terhindar dari sumber pencemaran


lingkungan, seperti pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari kegiatan
industri lain yang berdekatan.

Bangunan dan fasilitas juga harus memiliki perlindungan terhadap engaruh


cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta masuk dan bersarang serangga, burung,
binatang pengerat, kutu atau hewan lain sehingga perlu dirawat dengan cermat,
dibersihkan dan, bila perlu, didisinfeksi sesuai prosedur tertulis rinci.

Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi yang


digunakan jangan sampai mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap produk selama proses pembuatan dan
penyimpanan, atau terhadap ketepatan / ketelitian fungsi dari peralatan yang
digunakan untuk proses produksi.

Selain itu, desain dan tata letak ruang sebaiknya memperhatikan


kompatibilitas dengan kegiatan produksi lain yang mungkin dilakukan di dalam
sarana yang sama atau sarana yang berdampingan. Serta perlu adanya jalur lalu
lintas yang berbeda bagi personil dan bahan atau produk, atau sebagai tempat
penyimpanan bahan atau produk selain yang sedang diproses. Personil yang tidak
berkepentingan masuk hendaknya tidak memasuki area terkaituntuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan.

Perlu juga adanya ruangan yang berbeda untuk kegiatan penerimaan


bahan, karantina barang masuk, penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas,
penimbangan dan penyerahan bahan atau produk, pengolahan, pencucian
peralatan, penyimpanan peralatan, penyimpanan produk ruahan, pengemasan,
karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan akhir, pengiriman produk,
dan laboratorium pengawasan mutu.

Untuk penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk dengan
hendaklah dilakukan di area penimbangan terpisah yang didesain khusus untuk
kegiatan tersebut. Area ini dapat menjadi bagian dari area penyimpanan atau area
produksi.

Area produksi harus disediakan secara khusus untuk suatu produksi obat
tertentu seperti produk yang dapat menimbulkan sensitisasi tinggi (misal golongan
penisilin) atau preparat biologis (misal mikroorganisme hidup) untuk
memperkecil risiko bahaya medis yang serius akibat terjadi pencemaran silang,
suatu sarana khusus dan self-contained harus disediakan untuk Produk lain seperti
antibiotika tertentu, hormon tertentu (misal hormon seks), sitotoksika tertentu,
produk mengandung bahan aktif tertentu berpotensi tinggi, dan produk nonobat
hendaklah diproduksi di bangunan terpisah.

Pembuatan produk yang diklasifikasikan sebagai racun seperti pestisida


dan herbisida harus dipisah dari area pembuatan produk obat.

Tata letak ruang produksi sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk


memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan
antara satu ruangan dengan ruangan lain mengikuti urutan tahap produksi dan
menurut kelas kebersihan yang dipersyaratkan, mencegah kesesakan dan ketidak-
teraturan, dan memungkinkan komunikasi dan pengawasan yang efektif
terlaksana.

Untuk tata letak bisa menggunakan zoning system, yaitu Ruangan-ruangan


yang terdapat dalam bangunan produksi harus terkotak-kotak/zoning agar dapat
terpisah mutlak dengan ruang di sebelahnya termasuk memiliki supplai siklus
udara bersih yang terpisah sehingga dapat dihindari terjadinya kontaminasi silang.
Sebelum dibuat lay out bangunan industri farmasi sebaiknya dipelajari
seksama flow of process dari sediaan obat yang akan diproduksi. Untuk ruang
pengolahan dari proses yang berurutan maka posisinya harus berdekatan pula agar
tercapai efisiensi yang mengikuti principle of minimum distance.

Tata letak ruang produksi non steril

Tata letak ruang produksi steril dengan proses aseptis


Tata letak ruang produksi steril dengan proses sterilisasi akhir

Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang
dalam proses hendaklah diperhatikan agar penempatan peralatan dan bahan secara
teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat memperkecil risiko terjadi
kekeliruan antara produk obat atau komponen obat yang berbeda, mencegah
pencemaran silang dan memperkecil risiko terlewat atau salah melaksanakan
tahapan proses produksi atau pengawasan.

Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan di mana


terdapat bahan baku dan bahan pengemas primer, produk antara atau produk
ruahan yang terpapar ke lingkungan hendaklah halus, bebas retak dan sambungan
terbuka, tidak melepaskan partikulat, serta memungkinkan pelaksanaan
pembersihan (bila perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif. Konstruksi lantai di
area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air, permukaannya rata dan
memungkinkan pembersihan yang cepat dan efisien apabila terjadi tumpahan
bahan. Sudut antara dinding dan lantai di area pengolahan hendaklah berbentuk
lengkungan.

Pipa saluran udara dipasang diatas langit-langit atau dikoridor untuk


menghindari penumpukan debu serta tidak boleh menempel pada dinding tetapi
digantungkan dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk
memudahkan pembersihan menyeluruh.
Saluran pembuangan airnya cukup besar, didesain dan dilengkapi bak
kontrol untuk mencegah alir balik. Sedapat mungkin saluran terbuka dicegah
tetapi bila perlu dangkal untuk memudahkan pembersihan dan disinfeksi.

Area produksi diventilasi secara efektif dengan menggunakan sistem


pengendali udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang dapat
mencegah pencemaran dan pencemaran silang, pengendali suhu dan, bila perlu,
pengendali kelembaban udara sesuai kebutuhan produk yang diproses dan
kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan dan dampaknya terhadap lingkungan
luar pabrik dan sebaiknya dipantau secara teratur baik selama ada maupun tidak
ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan terhadap spesifikasi yang
dirancang sebelumnya.

Contoh instalasi lubang udara masuk


Contoh ruang produksi industri farmasi
Klasifikasi Kebersihan Ruang Pembuatan Obat

Tingkat kebersihan ruang/area untuk pembuatan obat hendaklah


diklasifikasikan sesuai dengan jumlah maksimum partikulat udara yang
diperbolehkan untuk tiap kelas kebersihan sesuai tabel di bawah ini :

Catatan:
Kelas A, B, C dan D adalah kelas kebersihan ruang untuk pembuatan produk
steril.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang untuk pembuatan produk nonsteril.
Area di mana dilakukan kegiatan yang menimbulkan debu (saat
pengambilan sampel, penimbangan bahan atau produk, pencampuran dan
pengolahan bahan atau produk, pengemasan produk kering), memerlukan sarana
penunjang khusus untuk mencegah pencemaran silang dan memudahkan
pembersihan.
Fasilitas pengemasan produk obat harus didesain spesifik dan ditata untuk
mencegah kecampurbauran atau pencemaran silang. Area produksi harus
mendapat penerangan yang memadai, terutama di mana pengawasan visual
dilakukan pada saat proses berjalan. Pengawasan selama proses dapat dilakukan di
dalam area produksi sepanjang kegiatan tersebut tidak menimbulkan risiko
terhadap produksi obat.
Pintu area produksi yang terhubungan langsung ke lingkungan luar harus
ditutup rapat sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan darurat sebagai
pintu ke luar. Pintu di dalam area produksi yang berfungsi sebagai barier terhadap
pencemaran silang hendaklah selalu ditutup apabila sedang tidak digunakan.
AREA PENYIMPANAN
Area penyimpanan harus memiliki kapasitas yang memadai untuk
menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk seperti
bahan awal dan bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi,
produk dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak,
produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik dari peredaran.
Area penyimpanan disesuaikan untuk menjamin kondisi penyimpanan
yang baik; terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan mendapat
penerangan yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.
Apabila kondisi penyimpanan khusus (misal suhu, kelembaban)
dibutuhkan, kondisi tersebut hendaklah disiapkan, dikendalikan, dipantau dan
dicatat di mana diperlukan.
Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat memberikan
perlindungan bahan dan produk terhadap cuaca.
Apabila status karantina dipastikan dengan cara penyimpanan di area
terpisah, maka area tersebut hendaklah diberi penandaan yang jelas dan akses ke
area tersebut terbatas bagi personil yang berwenang.
Harus disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk
pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di area
penyimpanan, maka pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa
untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang.
Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk penyimpanan
bahan dan produk yang ditolak, atau yang ditarik kembali atau yang
dikembalikan.
Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotik, obat
berbahaya lain, dan zat atau bahan yang mengandung risiko tinggi terhadap
penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area yang
terjamin keamanannya. Obat narkotik dan obat berbahaya lain hendaklah
disimpan di tempat terkunci.
Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan
kebenaran produk menurut penandaannya. Perhatian khusus diberikan dalam
penyimpanan bahan ini agar terjamin keamanannya. Bahan label disimpan di
tempat terkunci.
AREA PENGAWASAN MUTU
Laboratorium pengawasan mutu terpisah dari area produksi. Area pengujian
biologi, mikrobiologi dan radioisotop dipisahkan satu dengan yang lain.
Luas ruang harus memadai untuk mencegah pencampurbauran dan pencemaran
silang. Perlu disediakan tempat penyimpanan dengan luas yang memadai untuk
sampel, baku pembanding (bila perlu dengan kondisi suhu terkendali), pelarut,
pereaksi dan catatan.
Suatu ruangan yang terpisah mungkin diperlukan untuk memberi perlindungan
instrumen terhadap gangguan listrik, getaran, kelembaban yang berlebihan dan
gangguan lain, atau bila perlu untuk mengisolasi instrumen.
Desain laboratorium harus memerhatikan kesesuaian bahan konstruksi yang
dipakai, ventilasi dan pencegahan terhadap asap. Pasokan udara ke laboratorium
hendaklah dipisahkan dari pasokan ke area produksi. Hendaklah dipasang unit
pengendali udara yang terpisah untuk masing-masing laboratorium biologi,
mikrobiologi dan radioisotop.
Tata Udara

SARANA PENDUKUNG
Ruang istirahat dan kantin dipisahkan dari area produksi dan laboratorium
pengawasan mutu. Sarana untuk mengganti pakaian kerja, membersihkan diri dan
toilet disediakan dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses. Toilet tidak boleh
berhubungan langsung dengan area produksi atau area penyimpanan. Ruang ganti
pakaian berhubungan langsung dengan area produksi namun letaknya terpisah.
Letak bengkel perbaikan dan perawatan peralatan terpisah dari area
produksi. Apabila suku cadang, asesori mesin dan perkakas bengkel disimpan di
area produksi, hendaklah disediakan ruangan atau lemari khusus untuk
penyimpanan alat tersebut.
Sarana pemeliharaan hewan diisolasi dengan baik terhadap area lain dan
dilengkapi pintu masuk terpisah (akses hewan) serta unit pengendali udara yang
terpisah.
BAB 4 PERALATAN

a. Prinsip
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain dan konstruksi
yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan
tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets-ke-bets
dan untuk memudahkan pembersihan serta perawatan agar dapat mencegah
kontaminasi silang, penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang
umumnya berdampak buruk pada mutu produk.
b. Desain dan Kontruksi
Peralatan manufaktur hendaklah didesain, ditempatkan dan dirawat sesuai
dengan tujuannya. Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan
awal, produk antara atau produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi
atau absorbsi yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar
batas yang ditentukan. Peralatan manufaktur hendaklah didesain sedemikian
rupa agar mudah dibersihkan. Peralatan tersebut hendaklah dibersihkan sesuai
prosedur tertulis yang rinci serta disimpan dalam keadaan bersih dan kering.
Peralatan produksi yang digunakan hendaklah tidak berakibat buruk pada
produk. Bagian alat produksi yang bersentuhan dengan produk tidak boleh
bersifat reaktif, aditif atau absorbtif yang dapat memengaruhi mutu dan
berakibat buruk pada produk. Peralatan untuk mengukur, menimbang,
mencatat dan mengendalikan hendaklah dikalibrasi dan diperiksa pada
interval waktu tertentu dengan metode yang ditetapkan. Catatan yang
memadai dari pengujian tersebut hendaklah disimpan. Bahan-bahan yang
biasa digunakan antara lain;
c. Pemasangan dan Penempatan
Peralatan hendaklah dipasang sedemikian rupa untuk mencegah risiko
kesalahan atau kontaminasi. Peralatan satu sama lain hendaklah ditempatkan
pada jarak yang cukup untuk menghindarkan kesesakan serta memastikan
tidak terjadi kekeliruan dan kecampurbauran produk. Semua sabuk (belt) dan
pulley mekanis terbuka hendaklah dilengkapi dengan pengaman. Tiap
peralatan utama hendaklah diberi tanda dengan nomor identitas yang jelas.
Nomor ini dicantumkan di dalam semua perintah dan catatan bets untuk
menunjukkan unit atau peralatan yang digunakan pada pembuatan bets
tersebut kecuali bila peralatan tersebut hanya digunakan untuk satu jenis
produk saja. Peralatan yang rusak, jika memungkinkan, hendaklah
dikeluarkan dari area produksi dan pengawasan mutu, atau setidaknya, diberi
penandaan yang jelas.
GMP Compliance
Dalam rancang bangun, harus sederhana namun sesuai dengan tujuan
penggunaan, mudah dibongkar, dan dipasang kembali sebelum dan setelah
dibersihkan.
(Ini pemasangan yang salah)

(Ini pemasangan yang benar)


d. Perawatan
Peralatan hendaklah dirawat sesuai jadwal untuk mencegah malfungsi atau
pencemaran yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian produk.
Kegiatan perbaikan dan perawatan hendaklah tidak menimbulkan risiko
terhadap mutu produk. Pelaksanaan perawatan dan pemakaian suatu peralatan
utama hendaklah dicatat dalam buku log alat yang menunjukkan tanggal,
waktu, produk, kekuatan dan nomor setiap bets atau lot yang diolah dengan
alat tersebut. Catatan untuk peralatan yang digunakan khusus untuk satu
produk saja dapat ditulis dalam catatan bets. Peralatan dan alat bantu
hendaklah dibersihkan, disimpan, dan bila perlu disanitasi dan disterilisasi
untuk mencegah kontaminasi atau sisa bahan dari proses sebelumnya yang
akan memengaruhi mutu produk termasuk produk antara di luar spesifikasi
resmi atau spesifikasi lain yang telah ditentukan. Buku log untuk peralatan
utama dan kritis hendaklah dibuat untuk pencatatan validasi pembersihan dan
pembersihan yang telah dilakukan termasuk tanggal dan personil yang
melakukan kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai