0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
115 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria penerimaan uji disolusi tablet menggunakan 6 aparatus berbeda sesuai Farmakope Indonesia edisi V tahun 2014. Kriteria penerimaan meliputi jumlah zat aktif yang terlarut sesuai tabel, dilakukan 3 tahap pengujian dengan jumlah tablet bertambah jika tidak memenuhi syarat, serta rata-rata dan batas bawah individu zat aktif yang terlarut.
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria penerimaan uji disolusi tablet menggunakan 6 aparatus berbeda sesuai Farmakope Indonesia edisi V tahun 2014. Kriteria penerimaan meliputi jumlah zat aktif yang terlarut sesuai tabel, dilakukan 3 tahap pengujian dengan jumlah tablet bertambah jika tidak memenuhi syarat, serta rata-rata dan batas bawah individu zat aktif yang terlarut.
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria penerimaan uji disolusi tablet menggunakan 6 aparatus berbeda sesuai Farmakope Indonesia edisi V tahun 2014. Kriteria penerimaan meliputi jumlah zat aktif yang terlarut sesuai tabel, dilakukan 3 tahap pengujian dengan jumlah tablet bertambah jika tidak memenuhi syarat, serta rata-rata dan batas bawah individu zat aktif yang terlarut.
KRITERIA PENERIMAAN Menurut Farmakope Indonesia Edisi V (2014), Persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Pengujian dilakukan sampai tiga tahap. Pada tahap 1 (S1) digunakan 6 tablet. Bila pada tahap ini tidak memenuhi syarat, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap 2 (S2). Pada tahap ini digunakan 6 tablet tambahan. Bila tetap tidak memenuhi syarat, maka pengujian dilanjutkan lagi ke tahap 3 (S3). Pada tahap ini digunakan 12 tablet tambahan. Kriteria penerimaan hasil uji disolusi dapat dilihat sesuai dengan Tabel 2.1. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket. Angka 5% dan 15% dalam Tabel 2.1 adalah persentase kadar pada etiket. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan umum untuk penetapan ialah 75% zat berkhasiat terdisolusi dalam waktu 45 menit dengan menggunakan alat 1 pada 100 rpm atau alat 2 pada 50 rpm. Tabel penerimaan sebagai berikut: Jumlah Sediaan Tahap Kriteria Penerimaan yang Diuji S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Rata-rata dari 12 unit (S1+ S2) adalah sama dengan S2 6 atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% Rata-rata dari 24 unit (S1+ S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 S3 12 unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% dan tidak satupun unit yang lebih kecil dari Q 25%
II. APPARATUS 4 (FLOW THROUGH CELL)
KRITERIA PENERIMAAN Menurut Farmakope Indonesia Edisi V (2014), Persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Pengujian dilakukan sampai tiga tahap. Pada tahap 1 (S1) digunakan 6 tablet. Bila pada tahap ini tidak memenuhi syarat, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap 2 (S2). Pada tahap ini digunakan 6 tablet tambahan. Bila tetap tidak memenuhi syarat, maka pengujian dilanjutkan lagi ke tahap 3 (S3). Pada tahap ini digunakan 12 tablet tambahan. Kriteria penerimaan hasil uji disolusi dapat dilihat sesuai dengan Tabel 2.1. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket. Angka 5% dan 15% dalam Tabel 2.1 adalah persentase kadar pada etiket. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan umum untuk penetapan ialah 75% zat berkhasiat terdisolusi dalam waktu 45 menit dengan menggunakan alat 1 pada 100 rpm atau alat 2 pada 50 rpm. Tabel penerimaan sebagai berikut: Jumlah Sediaan Tahap Kriteria Penerimaan yang Diuji S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Rata-rata dari 12 unit (S1+ S2) adalah sama dengan S2 6 atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% Rata-rata dari 24 unit (S1+ S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 S3 12 unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% dan tidak satupun unit yang lebih kecil dari Q 25%
III.APPARATUS 5 (PADDLE OVER DISK)
KRITERIA PENERIMAAN Apparatus V (Metode Paddle over Disk), memiliki kecepatan rotator 25-50 rpm, dan volume medium 500-4000 ml. Alat ini digunakan untuk pembuatan sediaan transdermal, salep, emulsi, dll. Digunakan paddle dan vessel dari Aparatus 2, dan ditambahkan stainless steel assembly yang dirancang untuk memegang sistem transdermal pada bagian bawah vessel. Perangkat lain yang dapat digunakan, bersifat tidak menyerap, dapat bereaksi atau mengganggu spesimen yang sedang diuji. Suhunya harus dipertahankan pada 32 0,5 oC. Selama pengujian, jarak pun harus dipertahankan pada25 2 mm antara paddle blade dan permukaan piringan (disk assembly). Vessel bisa ditutupi, selama pengujian untuk meminimalkan penguapan. Piringan (disk assembly) yang digunakan untuk memegang sistem transdermal dirancang, untuk meminimalkan dead volume antara piringan (disk) dan bagian bawah vessel. Rakitan piringan (disk assembly) menahan sistem yang rata dan diposisikan sehingga pelepasan permukaannya sejajar dengan bagian bawah sudu paddle blade.
IV. APPARATUS 6 (ROTATING CYLINDER)
KRITERIA PENERIMAAN Kriteria pelepasan in vitro, kecuali ditentukan lain dalam monografi individu, persyaratan terpenuhi jika jumlah bahan aktif yang dilepaskan dari sistem sesuai dengan Tabel Penerimaan 1 untuk sistem pengiriman obat transdermal. Lanjutkan pengujian melalui tiga tingkat kecuali hasilnya sesuai pada L1 atau L2. Tabel penerimaan sebagai berikut : Jumlah Sediaan Tahap Kriteria Penerimaan yang Diuji S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Rata-rata dari 12 unit (S1+ S2) adalah sama dengan S2 6 atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% Rata-rata dari 24 unit (S1+ S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 S3 12 unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% dan tidak satupun unit yang lebih kecil dari Q 25%
V. APPARATUS 7 (RECIPROCATING HOLDER)
Waktu Sampling-Lanjutan seperti yang diarahkan pada Aparatus / alat 5. Kriteria
Pelepasan In Vitro - Pelepasan obat harus diukur paling sedikit pada 3 titik waktu, titik waktu pertama sekitar 1 jam, detik sekitar 50% dari total pelepasan obat, dan yang ketiga sekitar 85% pelepasan obat. Kecuali jika disebutkan lain di Monograf individu, persyaratan dipenuhi jika jumlah bahan aktif yang dilepaskan dari sistem sesuai dengan Tabel Penerimaan 1 di bawah Pembubaran h711i untuk sistem pengiriman obat transdermal, atau yang ditentukan dalam monograf individual. Lanjutkan pengujian melalui tiga tingkat kecuali hasilnya sesuai pada L1 atau L2. Tabel penerimaan sebagai berikut: Jumlah Sediaan Tahap Kriteria Penerimaan yang Diuji S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Rata-rata dari 12 unit (S1+ S2) adalah sama dengan S2 6 atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% Rata-rata dari 24 unit (S1+ S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 S3 12 unit sediaan yang lebih kecil dari Q 15% dan tidak satupun unit yang lebih kecil dari Q 25%