calculation
PSPA UHAMKA-ANGKATAN 37
APRIL 2022
Perhitungan Mutu Sediaan Obat
• Sub CPMK:
• Mampu Menghitung dan menginterpretasikan hasil pengujian mutu
• Kajian:
• Perhitungan obat yang terabsorbsi
• Uji efisiensi disolusi
• Disolusi terbanding
• Penetapan ED obat
Mutu Sediaan → FI dan CPOB, untuk memenuhi
persyaratan konsumen
•Standar kekuatan/potensi bahan aktif (API) dalam sediaan
•Identifikasi
•Standar Kemurnian dan Pengujiannya (tergantung pada
bahan aktif dan bentuk sediaannya)
•Standar Kinerja sediaan (tergantung pada bentuk sediaan)
•Stabilitas >>umur simpan (ED), Beyond Use Date (BUD)
• Cara : menggunakan metode, prosedur dan instrumen yang
tercantum dalam Farmakope Indonesia.
• Jika tidak tercantum dalam FI, maka dapat digunakan
persyaratan dari USP, BP, JP, EP, dll
DIMENSI MUTU PRODUK
• Performance : kinerja dengan fungsi utama atau karakteristik operasional suatu produk
• Feature : Ciri khas yang membedakan dengan produk lain (fungsi dan karakteristik)
• Conformance : kesesuai produk dengan syarat atau spesifikasi yang telah ditetapkan
Likuid:
• Viskositas, volume terpindahkan, volume sedimentasi, redispersibilitas, pH
Injeksi:
• pH, sterilitas, endotoksin, volume dalam wadah, bahan partikulat
➢ Uji Disolusi : digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul (yang tidak dikunyah)
➢ Uji Waktu Hancur: digunakan untuk menentukan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam
masing-masing monografi
➢ Volume terpindahkan: sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspensi yang dikemas dalam wadah <
250 ml baik bentuk cairan atau padatan yang direkonstitusi, jika dipindahkan dari wadah asli akan
memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket
➢ Keseragaman Sediaan >> keragaman bobot atau keseragaman kandungan.
➢ Keragaman bobot: diterapkan pada produk kapsul lunak isi cairan dan pada sediaan padat termasuk saediaan
padat steril, yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih dari bobot satuan
sediaan.
➢ Keseragaman kandungan: diterapkan pada semua sediaan yang mengandung zat aktif kurang dari 50 mg dari
bobot satuan sediaan.
• Pengujian disolusi (USP)
- alat tipe 1 (keranjang)
- alat tipe 2 (dayung)
- waktu pengambilan sampel
- kadar zat terlarut
Metode ( tipe 2) :
• Medium: 900 ml (or 500 ml) 37 °C,
- HCl 0,01 M
- Buffer fosfat pH 4.0 - 7.0
- Rotasi : 50 - 150 RPM
• Hasil yang memenuhi persyaratan tergantung jenis tablet:
• Immediate release: Q(80) < 45 mnt (30 mnt)
• Slow release: sekurangnya 3 point: (awal, tengah, akhir)
• Sustained release: 2 titik (nilai awal/zero value, nilai akhir/end value)
Interpretasi
• Toleransi :
• Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q)
C16H19N3O4S dari jumlah yang tertera pada etiket
Contoh soal
• Diketahui PK hasil disolusi tablet sbb:
Tablet %kadar tablet %kadar tablet %kadar
1 82 11 87 21 68
2 82 12 90 22 70
3 88 13 89 23 65
4 80 14 85 24 63
5 79 15 88
6 85 16 72
7 75 17 77
8 87 18 80
9 90 19 70
10 88 20 75
Tentukan apakah hasil disolusi tablet memenuhi syarat!
Contoh Uji Disolusi (Tipe 2) - Tablet Parasetamol
• Toleransi :
• Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q)
C8H9NO2 dari jumlah yang tertera pada etiket
Apoteker yang bertugas di bagian QC Industri Farmasi diminta menetapkan dan menyelesaikan hasil
disolusi tablet parasetamol 500 mg (Uji I) berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi VI
• Berikut tabel dibawah memuat data hasil kadar parasetamol yang diperoleh menggunakan
spektrofotemeter UV. Diperoleh Persamaan regresi: y = 0,068x + 0,0107
Nama Sediaan Tablet Parasetamol
Zat berkhasiat 500 mg parasetamol dalam tiap tablet
Media Disolusi 900 mL dapar fosfat pH 5,8
Tipe Alat 2
Kecepatan Alat (rpm) 50
Waktu (menit) 30
Panjang Gelombang (nm) 243
Persyaratan Q pada Etiket Tidak kurang dari 80% dari jumlah yang tertera pada etiket
K1 0,3133 428,8235
K2 0,3067 420,0882
K3 0,3356 418,6324
K4 0,3198 437,4265
K5 0,3183 435,4412
K6 0,3076 421,1471
• Profil Disolusi : jumlah zat terdisolusi (%) terhadap waktu (menit)
• Efisiensi Disolusi: nilai AUC dari jumalh pbat yang terdisolusi per satuan waktu
(~perhitungan BA BE) → membandingkan jumlah dan laju disolusi secara umum
Data Hasil Disolusi 2 Tablet Parasetamol (®500 mg)
Menit ke- Absorbansi Absorbansi
Tablet A Tablet B
5 0,2002 0,2011
10 0,2413 0,2547
15 0,2945 0,3002
45 0,3312 0,3309
60 0,3771 0,3816
Kurva kalibrasi → y = a± bx
y = 0,0288 + 0,0646x
Waktu yang
diperlukan untuk
hilang setengahnya
Latihan Soal
Sebuah obat telah terurai 75% dalam satu tahun, reaksi dianggap orde nol, hitung nilai
K0 dan t½ obat tersebut! Tentukan rumus T90 dan hitung kadaluarsa obat tersebut!
Diketahui: t25 = 1 tahun, Ct = 25%
Jawab: 1
C
a. Ct25 = C0 - k0.t25 2 0
b. t½ =
k0
C𝑜− 𝐶𝑡25
k0 = 1
𝑡25 x100
2
=
100% − 25% 75
=
1 tahun = 0.667
= 75% per tahun
= 8 bulan
• Pada pengujian stabilitias sediaan gel (200 mg) • Pada pengujian stabilitias sediaan
diperoleh nilai k sebesar 0,00345/jam.
gel diperoleh nilai k sebesar
Hitunglah umur simpan jika obat tidak efektif
lagi bila telah terurai sebanyak 5% → t95 0,00345/jam. Hitunglah umur simpan
jika obat masih efektif pada
T20 → waktu dimana obat tersisa sebanyak 20%
konsentrasi 80%?
T80 → umur simpan
Ln Ct = ln Co – k x t
• T80 → umur simpan
Ln80% = ln100% - k x t
Ln 180 = ln 200 – k x t
• Orde 1
• T20/t80/t90
• t80
ORDE SATU
• Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.
atau
tanda minus
menandakan
penurunan
• Waktu paruh,
konversi ke pers. logaritmik
Latihan Soal
Larutan obat mengandung 500 unit ketika dibuat. Setelah 40 hari,
dilakukan analisis kadar ternyata konsentrasinya tinggal 300 unit. Bila
reaksi penguraian berjalan pada orde 1,berapa lama obat akan terurai
sampai konsentrasi tinggal setengah dari konsentrasi awal?
Jawab:
2,303 𝐶0 0,693
k = x log t½ =
𝑡 𝐶𝑡 𝑘
2,303 500 0,693
= x log =
40 300 0,0128
= 0.0128/hari = 54.14 hari
ORDE DUA
• Reaksi di mana terdapat dua reaktan yang berpengaruh dalam reaksi.
jika a dan b adalah konsentrasi awal A dan B, dan x adalah
mol A atau B yang bereaksi dalam waktu t, maka
• Waktu paruh,
jika kedua reaktan konsentrasinya sama, maka
1. Bagian R&D melakukan evaluasi stabilitas kadar suspensi pirantel pamoat 250 mg/5mLyang
disimpan selama 3 hari di suhu ruang. Laju konstanta 0,3 mg/mL/jam. Kinetika penurunan
sediaan diketahui mengikuti orde nol. Berapakah kadar (mg/mL) sediaan?
2. Pengujian stabilitas suatu sediaan dengan kadar obat sebesar 200 mg diperoleh hasil nilai laju
penguraian obat sebesar 0,0015/bulan (orde 1). Berapakah umur simpan sediaan tersebut jika
diketahui obat tidak efektif lagi apabila telah terurai sebanyak 7%?
3. Suatu obat diketahui masih efektif pada konsentrasi 90%. Pada pengujian stabilitas, larutan obat
dengan konsentrasi 300 ppm diperoleh hasil laju penguraian obat 0,0671 ppm/hari. Berdasarkan
hasil yang diperoleh, berapakah umur simpan obat tersebut?