Anda di halaman 1dari 24

TABLET TEOFILIN 100 mg

AMPISILIN 500 mg


Fitri Arum Sari
Iik Atikah Sari
Nisrina Ramadhyanti
Siti Khoiriah
Praktikum Teknologi Sediaan Padat
Kelompok 1 Selasa Pagi
Evaluasi Teofilin
In Process Control (IPC)
1. Angle Of Repose ( sudut istirahat )
Tujuan : Mengukur sudut serbuk yang dijatuhkan dengan memakai alat
flow meter.

Laju Alir Sudut Reposa ()
Excellent 25-30
Good 31-35
Fair 36-40
Passable 41-45
Poor 46-55
Very Poor 56-65
Very Very Poor > 66
Hasil percobaan adalah:
h = 2,5 cm ; d = 10 cm ; r = 5,0 cm.
Maka, tan = = 26,56
Kesimpulan dari hasil percobaan adalah
sudut reposa granul termasuk kriteria
sangat baik.
2. Flowbility (Uji Alir Granul)


Tujuan: Mengukur uji aliran granul dengan alat flow meter
Kriteria: Menurut The Science of Dosage Forms, M. E.Aulton








Laju Alir Kategori
>10 Sangat mudah mengalir
4-10 Mudah mengalir
1,6-4 Kohesif
<1,6 Sangat kohesif
Hasil:
Dengan massa 55
g, waktu yang
didapat = 13,52 s.
Maka kecepatan
alirnya = 4,07 g/s.

Kesimpulan:
Dari data yang
didapat maka
dapat
disimpulkan laju
alirnya
termasuk
mudah
mengalir.

3. Compressibility index

Tujuan : Untuk melihat kemampuan serbuk untuk dikempa
Alat : Tapped Bulk Density


Kriteria Neuman dan Carr
Rumus : indeks kompresibilitas =

Kriteria Hausner Ratio
Rumus : indeks kompresibilitas =


Kriteria menurut USP 30

Hasil
m = 37,4 gram
V bulk= 50 ml
V tapped = 35 ml
Bulk density = m/v bulk = 37,4 g/ 50 ml = 0,588
tapped density = m/v tapped = 37,4 g/ 44 ml = 0,84
Indeks kompresibilitas:
Carr Index)=

Hausner Ratio= = 1,123
Kesimpulan:
Indeks kompresibilitas termasuk Good menurut
metode Carr, Ratio Hausner juga termasuk Good.


Post Process Control (PPC)
1. Penampilan
Bentuk : Bulat
Warna : Putih
Permukaan : Halus dengan satu garis
tengah




Alat : Neraca analitik
Prosedur :
Untuk memastikan konsistensi setiap unit tablet, berat setiap
unit dalam sebuah batch harus berada dalam rentang yang
dekat dengan berat yang tertera pada label. Sebenarnya,
terdapat dua metode untuk menilai keseragaman sediaan:
keseragaman bobot dan keseragaman kandungan. Jika
kandungan zat aktif < 50 mg, harus dilakukan uji
keseragaman kandungan. Namun jika tidak, cukup dilakukan
uji keseragaman bobot.
Sejumlah 20 tablet ditimbang masing-masing, hitung bobot
rata-rata tiap tablet. Setelah itu, hitung standar deviasi dan
tentukan standar deviasi relatifnya (SDR). Tablet memenuhi
keseragaman bobot bila bobot 20 tablet pertama berada
dalam rentang 85 115 % dan memenuhi SDR kurang dari
atau sama dengan 6%.

2. Keseragaman Bobot
RUMUS


Hasil:
Tablet
Bobot (mg)
A
Kadar (mg)
R
1
= x 100
Kadar (%)
R
2
= x100%
(X
i
-X
mean
)
2

1 299
99,67 99,67
0,04
2 300
100 100
0,64
3 307
102,33 102,33
60,84
4 299
99,67 99,67
0,04
5 301
100,33 100,33
3,24
6 294
98 98
27,04
7 300
100 100
0,64
8 308
102,67 102,67
77,44
9 301
100,33 100,33
3,24
10 302
100,67 100,67
7,84
11 298
99,33 99,33
1,44
12 293
97,67 97,67
38,44
13 298
99,33 99,33
1,44
14 296
98,67 98,67
10,24
15 299
99,67 99,67
0,04
16 302
100,67 100,67
7,84
17 301
100,33 100,33
3,24
18 298
99,33 99,33
1,44
19 294
98 98
27,04
20 294
98 98
27,04
= 5984 mg
Rata-rata = 299,2
mg
= 299,2
Simpangan baku (SD) = = 3,97
Simpangan Baku Relatif (SDR) = (SD/x
mean
) x 100%
= (3,97/299,2) x 100%
= 1,33 %
Kesimpulan : Tablet memenuhi syarat keseragaman bobot.

3. Keseragaman Ukuran


Alat : Jangka sorong
Pelaksanaan :
Ambil 20 tablet dan ukur diameter serta tebal
tablet
Syarat :
Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tak lebih
dari 3 kali dan tak kurang dari 1 1/3 kali tebal
tablet.

No Diameter tablet (cm) Tebal tablet (cm)
1 0,908 0,406
2 0,910 0,400
3 0,916 0,370
4 0,912 0,404
5 0,914 0,374
6 0,916 0,370
7 0,914 0,404
8 0,914 0,374
9 0,916 0,370
10 0,910 0,408
11 0,912 0,374
12 0,916 0,378
13 0,916 0,364
14 0,922 0,360
15 0,920 0,370
16 0,920 0,364
17 0,910 0,394
18 0,914 0,412
19 0,910 0,410
20 0,914 0,400
Rata-rata diameter tablet: 0,9142 cm
Rata-rata tebal tablet: 0,3853 cm
Diameter tablet = 2,373 x tebal tablet
Kesimpulan: Tablet memenuhi Persyaratan Ukuran diameter dan ketebalan
di mana diameter tablet tidak lebih dari 3 kali tebal tablet dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.
4. Uji Kekerasan Tablet (Hardness)

Alat : Hardness tester ERWEKA TBH 28


Diameter (mm) Bobot (mg) Kekerasan
(Kp)
5-8 150-300 2-4
9-13 300-700 3,5-7
Kekerasan tablet rata-rata : 5,276 Kp
Kesimpulan : Tablet memenuhi persyaratan kekerasan
Hasil:

No
Diameter tablet (cm)
Tebal tablet
(cm)
Kekerasan (Kp)
1 0,912 0,374 3,77
2 0,916 0,378 4,48
3 0,916 0,364 4,58
4 0,922 0,360 4,99
5 0,920 0,370 5,60
6 0,920 0,364 5,09
7 0,910 0,394 5,50
8 0,914 0,410 5,91
9 0,910 0,410 6,32
10 0,914 0,400 6,52
5. Keregasan


Alat : Alat pengukur keregasan dari ERWEKA
Pelaksanaan : Ambil 20 tablet dan bersihkan dari debu dengan
menggunakan kuas, kemudian timbang lalu masukkan kedalam alat. Alat
diputar selama 4 menit. Setelah selesai tablet dibersihkan dan timbang
kembali
Syarat : Keregasan tablet tidak boleh lebih dari 0,8%



Hasil :
Berat awal ( W1 ) 20 tablet : 14,50 gr
Berat akhir ( W2 ) 20 tablet : 14,40 gr
Keregasan tablet ( F ): (14,5-14,4) x 100 % = 0,689%
14,5

Kesimpulan : Tablet tidak memenuhi syarat keregasan


6. Waktu Hancur

Alat :
Seperangkat alat pengukur waktu hancur
Pelaksanaan :
Atur suhu air 37. Ambil 6 tablet dan masukkan kedalam
keranjang, yang secara otomatis setelah tombol start ditekan
akan naik turun secara teratur dengan kecepatan 30 kali per
menit. Tablet yang akan hancur adalah apabila tidak ada lagi
bagian tablet yang tertinggal dalam kassa. Catat waktu tablet
hancur. Lakukan untuk 6 tablet berikutnya dengan langkah
yang sama.
Syarat : Kecuali dinyatakan lain, waktu hancur tidak lebih dari
15 menit untuk tablet yang tidak bersalut.

Hasil:
Tablet Waktu hancur
1 40,45 detik
2 42,30 detik
3 45,12 detik
4 50,23 detik
5 50,43 detik
6 50,00 detik
Waktu hancur 6 tablet teofilin kurang dari 15 menit.
Kesimpulan : Tablet memenuhi syarat waktu hancur
Kemasan Teofilin
Diproduksi oleh:
PT. Fidirik Farma
Depok, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai