Oleh : Kelompok I David Alberto S Dyah Adinda Fitri Arum Sari Indah Hapsari
Bentuk, struktur sel bakteri (struktur eksternal, dinding, internal) dan endospora
Glikokaliks Flagel
Fimbria
Pili
Glikokaliks
Selubung gula merupakan istilah umum untuk substansi yang dapat menyelimuti permukaan sel Umumnya mengandung polisakarida dan polipeptida yang biasanya dibuat di bagian internal sel dan disekresikan ke permukaan sel. Disebut juga kapsul atau selubung bakteri yang menempel kuat dan terstruktur. Fungsi Pada bakteri patogen, kapsul mempunyai peranan penting dalam sifat virulensi bakteri tersebut. Kapsul sering melindungi bakteri dari proses fagositosis oleh sel-sel kekebalan hospes
Flagel
Bentuknya seperti benang berdiameter 12-30 nm dan pada umunya mengandung protein yang disebut flagelin.
Struktur Flagel
Fimbria
Terdapat di seluruh permukaan sel bakteri Berperan dalam adhesi bakteri dengan sel hospes. Cth. Fimbria pada Neisseria gonorrhoeae berperan penting dalam proses kolonisasi bakteri pada membran mukosa sehingga dapat menyebabkan penyakit.
Fimbria
Pili
Lebih pendek, lebih lurus dan lebih kecil daripada flagel Berfungsi sebagai alat untuk menempel Mengandung protein yang disebut pilin. Lebih panjang dari fimbria dan jumlahnya hanya satu atau dua pada setiap bakteri. Berperan dalam proses konjugasi sel dalam pemindahan materi genetik (DNA) antara satu bakteri denga bakteri lain sehingga disebut juga dengan pili seks.
Pili
Struktur yang sangat kompleks yang terdiri atas komponen yang kaku dan kuat. Berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan keutuhan sel. Dengan dinding sel yang relatif kuat dan lentur mampu mempertahankan sel ketika tekanan osmotik di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel
Berdasarkan perbedaan struktur dinding sel dan respons terhadap pewarnaan Gram, bakteri digolongkan menjadi:
1. Dinding sel bakteri Gram positif terdiri atas beberapa lapisan Peptidoglikan yang tebal dan kaku. - Mengandung substansi dinding sel yang disebut asam teikoat. - Fungsinya berperan dalam Pertumbuhan dan pembelahan sel. Asam teikoat memiliki sifat antigen spesifik sehingga dapat
2. Dinding sel bakteri Gram negatif - Terdiri atas satu atau lebih lapisan peptidoglikan dan membran di bagian luar lapisan peptidoglikan. - Tidak mengandung asam teikoat dan lebih rentan - Membran sel luar terdiri dari lipoprotein, fosfolipida, dan liposakarida.
Membran
Sitoplasma
Ribosom
Nukleoid
membran : selaput, membungkus sitoplasma beserta isinya, pemisah antara bagian dalam sel dengan lingkungan.
Membran
Sebagai membran selektif, untuk memelihara tekanan osmosis sel dan keluar masuknya larutan makanan dalam pengangkutan nutrien dan sisa metabolisme Tempat perlekatan dan pemisahan kromosom bakteri selama pembelahan sel Tempat berlangsungnya sebagian proses bioenergi Mengandung enzim untuk degradasi makanan Tempat perlekatan pangkal flagel
Fungsi
Merupakan substansi yang berada di dalam membran plasma. Mengandung 80% air. Mengandung protein, enzim, ion-ion dan senyawa berbobot molekul rendah.
Sitoplasma
Pada bakteri, nukleolus mengandung DNA untai ganda yang disebut kromosom.
Kromosom bakteri tidak dikelilingi membran inti sel dan tidak mengandung protein histon.
Nukleoid
struktur yang terdiri dari protein dan rRNA (ribosomal RNA) (Tortora et all, 2004:93) fungsi : tempat sintesis protein Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbuhannya di dalam sel bakteri Escherechia coli terkandung 15.000 butir kromosom atau sekitar seperempat dari massa sel bakteri
Ribosom
Cekungan atau lekukan ke dalam yang relatif besar di beberapa tempat pada membran plasma. Lekukan ini dapat memperluas permukaan dan berfungsi sebagai tempat kerja enzim yang terlibat dlm respirasi dan transpor elektron.
Mesosom
fungsi : menyimpan nutrien tertentu saat jumlahnya melimpah dan menggunakannya saat jumlah di lingkungannya terbatas Macamnya : Inklusi lipid, seperti polimer asam poli-hidroksibutirat yang terdapat pada Mycobacterium, Bacillus, Azotobacter, dan Spirillum Granula belerang, terdapat pada Thiobacillus untuk mengoksidasi belerang Karboksisom, terdapat pada bakteri nitrifikasi, sianobakteri dan Thiobacilli yang menggunakan CO2 sebagai sumber karbon untuk fiksasi Vakuola gas, seperti lubang berisi gas yang terlindung oleh protein yang dimiliki oleh sianobakteri, Halobacteria
Inklusi
Adalah bentuk sel dalam keadaan istirahat. Bersifat tahan panas, kekeringan, zat kimia, dan radiasi. Proses pembentukan spora dinamakan proses sporulasi. Setelah kondisi lingkungan membaik, endospora akan pecah menjadi sel vegetatif kembali, dinamakan proses germinasi
Endospora
Struktur Endospora
Dimulai jika kondisi makanan memburuk, kekurangan nitrogen atau sumber karbon menjadi faktor utama Secara morfologi, sporulasi dimulai dengan pembentukan filamen utama pelipatan membran tumbuh cepat ke arah kutub membentuk selubung sel (dinding spora dan kortek) dipermukaan membran dan mantel serta eksporium dibagian luar
Sporulasi
Eksosporium
Mantel
Korteks
Dinding Spora
Inti (Core)
Bagian Endospora
Suhu
Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia. Beberapa bakteri dapat tumbuh dalam lingkungan ekstrem. Tiap bakteri dapat tumbuh pada suhu minimum, optimum, dan maksimum. Suhu yang lebih tinggi akan menginaktifkan sistem enzimatik di dalam sel bakteri
Suhu
Tumbuh pada suhu 0o C dengan suhu optimum 15o C. Bakteri ini tidak tumbuh pada suhu kamar 25o C Sering ditemukan di laut dalam dan di daerah kutub. Merupakan bakteri yang sering menimbulkan masalah pada pengawetan makanan Contoh bakteri psikrofil antara lain Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Lactobacillus sp
Bakteri psikrofil
Bacillus cereus
Lactobacillus sp
Staphylococcus aureus
Disebut juga bakteri psikrofil fakultatif. Tumbuh pada suhu 0oC dengan suhu optimum 20-30oC. Bakteri ini tidak dapat tumbuh pada suhu lebih dari 40oC Sering terdapat dalam makanan yang disimpan pada suhu rendah. Dapat tumbuh pada suhu lemari es. Contoh bakteri psikrotrof adalah Vibrio splendidus, Pseudomonas sp, Psychrobacter sp.
Bakteri psikotrof
Vibrio splendidus
Pseudomonas sp.
Psychrobacter sp.
Tumbuh optimal pada suhu 25-40oC Merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan. Sebagian besar bakteri yang menyebabkan kerusakan dan penyakit (patogen). Suhu optimum bakteri patogen umumnya 37oC Mampu beradaptasi untuk hidup dan tumbuh pada suhu optimum di sekitar inangnya. Contoh bakteri mesofil antara lain Thiobacillus dan Lactobacillus bulgaricus
Bakteri mesofil
Thiobacillus
Lactobacillus bulgaricus
Merupakan bakteri yang dapat tumbuh pada suhu tinggi. Sebagian besar dapat tumbuh pada suhu 5060oC. Tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah 45oC Tahan terhadap pemanasan dan dapat bertahan di dalam makanan kaleng. Contoh bakteri termofil antara lain Clostridium, Sulfolobus, dan Thermus aquaticus.
Bakteri termofil
Clostridium
Thermus aquaticus
Sulfolobus
Kebanyakan bakteri tumbuh subur pada pH 6,57,5. Sangat sedikit bakteri yang dapat tumbuh pada pH asam (pH<4) Dengan penambahan suasana asam atau secara fermentasi, makanan dapat diawetkan. Selain penambahan asam, alkalinitas juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi jarang digunakan dalam upaya mengawetkan makanan. Bakteri yang mampu menoleransi keasaman disebut dengan asidofil Contoh bakteri asidofil adalah Acidobacterium
pH
Acidobacterium
Ketika dibiakkan di laboratorium, bakteri sering memproduksi asam yang berpengaruh pada pertumbuhan bakteri itu sendiri. Untuk menetralkan asam dan mempertahankan pH, dapar kimia dapat ditambahkan ke dalam media.
pH
Tekanan osmotik yang tinggi air keluar dari dalam sel. Dalam pengawetan makanan, penambahan garam atau gula dalam larutan akan meningkatkan tekanan osmotik. Ada beberapa organisme yang dapat hidup dalam lingkungan dengan kadar garam yang cukup tinggi, digolongkan sebagai halofil ekstrem, halofil obligat, dan halofil fakultatif
Tekanan Osmotik
Bakteri yang dapat beradaptasi dengan baik pada kadar garam yang tinggi disebut halofil ekstrem. Contohnya adalah Halobacterium salinarium Bakteri yang membutuhkan garam untuk pertumbuhannya disebut halofil obligat. Contohnya adalah organisme yang hidup di Laut Mati Bakteri yang tidak membutuhkan konsentrasi garam tinggi, tetapi dapat tumbuh dalam larutan garam 2% disebut halofil fakultatif.
Tekanan Osmotik
Karbon
-Unsur penting dalam setiap makhluk hidup. -Setengah dari berat kering suatu bakteri. -Kemoheterotrof protein, karbohidrat, lemak Kemoautotrof dan fotoautotrof CO2
Faktor Kimia
- Digunakan oleh bakteri untuk membentuk gugus amino berupa asam amino dan protein. -Sebagian besar bakteri mampu menguraikan protein dan menyusun kembali asam amino menjadi protein baru yang dibutuhkannya. - Biasanya diambil dari ion ammonium (NH4+) yang sudah dalam keadaan tereduksi, ion nitrat (NO3-) dalam larutan, atau gas N2 langsug dari atmosfer (fiksasi nitrogen)
Nitrogen
Faktor Kimia
Sulfur
- Digunakan untuk sintesis asam amino dan vitamin (tiamin dan biotin)
Fosfor
- Unsur penting untuk sintesis asam nukleat dan fosfolida untuk membran sel
Faktor Kimia
Sejumlah
-Unsur mineral seperti K, Mg, Ca, Fe,Cu, Zn, Mo, digunakan sebagai kofaktor unsur penting untuk memfungsikan beberapa jenis enzim
Faktor Kimia
Bakteri aerob obligat bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup Bakteri anaerob fakultatif bakteri aerob yang telah berkembang sehingga mempunyai kemampuan untuk bertumbuh tanpa adanya oksigen Bakteri anaerob obligat bakteri yang tidak menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi, dan akan mati bila ada oksigen. Contoh : genus klostridium
Oksigen
Oksigen singlet
Adalah molekul oksigen normal (O2) yang telah terpajan dengan energi yang tinggi sehingga menjadi lebih reaktif Terdapat pada sel-sel fagosit yang berperan penting dalam pertahanan tubuh manusia melawan bakteri patogen. Saat sel fagosit menangkap sel bakteri, sel tersebut akn terbunuh oleh oksigen singlet
Hidrogen peroksida
H2O2 + O2
Mengandung anion peroksida (O2-) yang juga bersifat toksik dan dapat membunuh bakteri Mikroorganisme akan mengubahnya menjadi air dan oksigen dengan menggunakan enzim katalase 2H2O2 2H2O + O2
Radikal hidroksil
Bakteri
anaerob aerotoleran tidak menggunakan oksigen untuk pertumbuhan, tetapi dapat mengatasi kondisi beroksigen dengan cukup baik karena memiliki enzim SOD. Bakteri ini dapat memfermentasi karbohidrat menjadi asam laktat. Contoh paling umum adalah laktobasilus yang digunakan untuk proses fermentasi
Bentuk intermediet lain dari oksigen dan kemungkinan merupakan bentuk yang paling reaktif Terbentuk dalam sitoplasmasel melalui ionisasi radiasi
Merupakan komponen penting yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh bakteri. Harus didapatkan langsung dari lingkungan pertumbuhan bakteri. Faktor pertumbuhan organik yang dibutuhkan bakteri adalah vitamin, asam amino, purin, dan pirimidin.
Media Perbenihan
Media perbenihan adalah media nutrisi yang disiapkan untuk menumbuhkan bakteri di dalam skala laboratorium. Media ini harus mengandung sumber karbon, nitrogen, fosfor, sulfur, dan faktor pertumbuhan organik.
Media sintetik
Digunakan untuk menumbuhkan bakteri kemoheterotrof Organisme yang membutuhkan banyak faktor pertumbuhan disebut fastidious, misalnya Lactobacillus. Bakteri ini kadang digunakan untuk menentukan kadar vitamin tertentu dalam sebuah bahan. Semakin banyak sel Lactobacillus yang tumbuh semakin banyak asam laktat yang dihasilkan semakin tinggi kadar vitamin yang diuji yang terkandung di dalam media.
Media kompleks
Biasanya digunakan secara rutin di labortorium, mengandung nutrisi tinggi, yang terdiri atas ekstrak ragi, ekstrak daging atau tumbuhan, ataupun protein sederhana dari sumber lain Protein sumber energi bakteri Ekstrak daging atau ragi sumber vitamin, mineral, dan bahan organik lain yang merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan bakteri Media kompleks nutrient broth dan nutrient agar
Media anaerob
Penanaman bakteri anaerob mengguankan media spesial reducing media Media ini mengandung natrium tioglikolat. Di dalam tabung reaksi berisi media anaerob, ada bagian yang mengandung oksigen dan yang tidak mengandung oksigen. Untuk menghilangkan oksigen, dilakukan pemanasan media terlebih dahulu.
Mycobacterium leprae tidak dapat tumbuh dalam media buatan laboratorium. Bakteri ini ditumbuhkan di dalam tubuh binatang armadillo. Beberapa cara menaikkan konsentrasi CO2 yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri :
Menggunakan stoples lilin Bakteri yang memerlukan konsentrasi CO2 tinggi
untuk pertumbuhan kapnofil mikroaerofilik Campylobacter
Media pengayaan
Kombinasi karakteristik selektif dan diferensial dalam satu jenis media, contohnya adalah mannitol salt agar yang dapat mengisolasi bakteri Staphylococcus aureus. Media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain dan mengandung indikator perubahan pH.
Digunakan untuk mengisolasi bakteri yang berjumlah sangat sedikit. Biasanya dalam bentuk cair. Media ini dirancang untuk memperbanyak tipe bakteri yang diinginkan dan untuk mendukung pertumbuhan bakteri tertentu di dalam biakan campuran. Tahapan pengayaan upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan bakteri dalam beberapa kali pemindahan ke media yang baru
Jawetz, Melnick. 2001. Medical Microbiology. University of California Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi : panduan mahasiswa farmasi dan kedokteran. Jakarta: EGC. Tim Dosen. 2001. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga: Salemba Medika www.scribd.com/pembahasan-bakterigram-positif-dan-negatif
Daftar Pustaka