Anda di halaman 1dari 14

KERAGAMAN BOBOT

DAN UJI DISOLUSI


KAPSUL KLORAMFENIKOL
KELOMPOK A/4
1 . M A RWA H N A J WA A (2016210147)
2. MUTIARA SALSABILA (2016210161)
3 . N I K E N L A R A S AT I (2016210168)
4 . N OV I A N I E S T E R (2016210174)
5 . P U T R I D E W I WA H Y U (2016210183)
6 . R E I N A L DY Y U D A A F R I Z A (2016210191)
PEN ETAPAN K ADAR HASIL UJI
DISOLUSI KAPSUL
KLORAMFENIKOL MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI
U LT R A V I O L E T
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang
harus dipenuhi untuk menjamin kualitas obat. Begitu juga
pada obat kloramfenikol. Kloramfenikol merupakan suatu
antibiotik broad spectrum. Pemeriksaan kadar zat aktif
dilakukan dengan analisis spektrofotometri karena cukup
teliti dan sangat cocok digunakan pada kadar yang rendah.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan
penelitian yang dirumuskan adalah berapa kadar zat aktif
kapsul kloramfenikol yang terlarut ditetapkan kadarnya
dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet pada panjang
gelombang 278 nm.
METODE
Uji disolusi dilakukan terhadap 6 kapsul Kloramfenikol 250
mg dengan metode keranjang pada media 900 ml HCl 0,1 N,
suhu 37±0,50C dengan laju kecepatan 100 rpm selama 30
menit. Zat yang larut, ditetapkan kadarnya dengan metode
Spektrofotometri Ultraviolet pada panjang gelombang 278
nm.
HASIL
Kapsul Kadar Zat Terlarut
1 94,27 %

2 94,35 %

3 94,38 %

4 94,37 %

5 94,33 %

6 94,32 %
KESIMPULAN
Semua Kapsul Kloramfenikol yang diuji Memenuhi Syarat
dengan disolusi dalam 30 menit sediaan harus larut >80%.

**
• pada media 900 ml HCl 0,1 N
• dengan laju kecepatan 100 rpm
KERAGAMAN
BOBOT
KESERAG AM AN KANDUNG AN
LATAR BELAKANG

• Uji keragaman bobot dilakukan untuk memastikan bahwa bobot


yang terdapat dalam kapsul pada suatu formula memiliki jumlah yang
sama dan zat aktif yang sama dengan anggapan serbuk formula
terdistribusi homogen. Berdasarkan persyaratan farmakope
Indonesia edisi IV dengan bobot rata-rata lebih dari 120mg tidak
boleh memiliki perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata isi kapsul lebih dari 85%-115%.
PERUMUSAN MASALAH

• Keragaman bobot dari isi kapsul sangat berpengaruh dengan kadar dari zat aktif
yang terkandung, dengan itu maka bobot pada tiap tiap kapsul tidak boleh
melebihi atau kurang dari syarat yang ada di farmakope Indonesia agar kadar
zat aktif sesuai dengan etiket dan efek yang ditimbulkan obat akan sesuai
dengan yang diinginkan. Uji keragaman bobot menimbang bobot sejumlah
kapsul satu persatu lalu dihitung kadarnya dari bobot yang telah didapatkan dan
dibandingkan dengan persyaratan.
METODE
• Menurut Farmakope Indonesia edisi IV

1. Timbang 20 kapsul sekaligus (penetapkan bobot relative), kemudian timbang lagi satu persatu 10
kapsul dan catat bobotnya

2. Keluarkan semua isi kapsul, timbang bagian cangkang kapsul

3. Hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul

4. Hitung kadar tiap kapsul dengan rumus berikut :


𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Kadar = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 x rata − rata kadar

Rata-rata kadar didapatkan dari penetapan kadar kloramfenikol secara spektrofotometri

5. Ditetapkan kadar rata-rata yang didapat dari perhitungan bobot, nilai SD, dan nilai penerimaan
Nilai penerimaan = │M – Xbar│+ ks
Keterangan :
Xbar = rata-rata kandungan masing-masing yang dinyatakan dalam persentase dari yang tertera pada
etiket
k = konstanta penerimaan
Jika n = 10, k = 2,4; n =30, k = 2,0
s = simpangan baku
syarat : NP <15
HASIL
No. Bobot isi (mg ) Kadar (%) No. Bobot isi (mg ) Kadar (%)

1. 299,7 90,83 6. 261,7 79,31

2. 296,9 89,98 7. 277,2 84,01

3. 295,7 89,62 8. 302,7 91,74

4. 304,2 97,19 9. 295,3 89,50

5. 270,7 84,47 10. 305,9 92,71

Rata rata : 88,44% NP = │M – Xbar│+ ks


SD : 4,3783 = │98,5 – 88,44│+ (2,4 x 4,3783)
= 20,57 (TMS)
KESIMPULAN

• Hasil uji keragaman bobot untuk menyatakan keseragaman kandungan dari


kapsul kloramfenikol didapatkan hasil nilai penerimaan 20,57 (syarat <15) maka
dinyatakan kapsul kloramfenikol tidak memenuhi syarat keragaman bobot dan
keseragaman kandungan

Anda mungkin juga menyukai