Tablet adalah sediaan solid yang mengandung bahan obat (zat aktif) dengan atau tanpa
bahan pengisi. Keuntungan sediaan tablet diantaranya memudahkan pemberian dosis yang akurat,
tidak mengandung alkohol, rasa pahit pada tablet dapat ditutupi dengan cara penyalutan,
kandungan tablet dapat segera disesuaikan dalam berbagai dosis zat aktif, mudah dibawa, bentuk
kompak, stabilitas memadai, ekonomis (jika dibandingkan dengan sediaan lain), dan mudah
diberikan. Berdasarkan prinsip pembuatan, sediaan tablet terdiri atas tablet cetak dan tablet kempa.
Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam
lubang cetakan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
kering dengan menggunakan mesin tablet (Siregar, 2010).
a. Kempa langsung
Metode kempa langsung adalah metode pembuatan tablet tanpa proses granulasi dan
memerlukan bahan tambahan yang sesuai sehingga dapat memungkinkan untuk dikempa
secara langsung. Bahan aktif maupun eksipien harus memenuhi persyaratan, antara lain:
sifat alir yang baik; kompaktibilitas yang baik; kapasitas yang tinggi, yang menggambarkan
kemampuan untuk menahan sifat-sifat kompaksinya ketika dicampur dengan bahan aktif;
memiliki distribusi ukuran partikel yang baik (menghindari segregasi); memiliki densitas
ruahan yang tinggi; reprodusibel dalam produksi baik (meminimalkan keragaman anta
batch). Tahapan dalam pembuatan tablet kempa langsung yaitu: penimbangan bahan
(bahan aktif dan bahan tambahan); pencampuran bahan aktif dengan semua bahan
tambahan; dan kompresi tablet (Hadisoewignyo dan Fudholi, 2016).
b. Metode granulasi
Tujuan dari proses granulasi yaitu mencegah segregasi campuran serbuk; memperbaiki sifat
alir serbuk atau campuran (menghasilkan keseragaman dosis); meningkatkan densitas
ruahan produk; memperbaiki kompresibilitas serbuk; mengontrol kecepatan pelepasan obat;
memperbaiki penampilan produk; mengurangi terjadinya debu dan kontaminasi pekerja
oleh bahan obat (granulasi basah). Metode granulasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
metode granulasi basah dan metode granulasi kering (Hadisoewignyo dan Fudholi, 2016.
- Granulasi basah
Metode granulasi basah sesuai untuk bahan aktif suka larut dalam air dan bahan aktif
yang tahan akan pemanasan dan kelembapan.
- Granulasi kering
Metode granulasi kering digunakan dalam keadaan kandungan bahan aktif dalam tablet
tinggi, bahan aktif sukar mengalir, serta bahan aktif sensitive terhadap panas dan
lembap.
Kriteria penerimaan
Evaluasi pengujian