Anda di halaman 1dari 6

Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 : 123 – 128

POTENSI MENGEMBANG TANAH LEMPUNG DI WILAYAH KAMPUNG CIGINTUNG,


DESA CIMUNCANG, KECAMATAN MALAUSMA, KABUPATEN MAJALENGKA, PROVINSI
JAWA BARAT
1,) 2) 2)
Widya Ika Retnoningtyas , Zufialdi Zakaria , Emi Sukiyah
1)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Sumer Daya Mineral
2)
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

ABSTRAK
Daerah penelitian di wilayah Majalengka, Provinsi Jawa Barat tersusun oleh batuan hasil
endapan gunungapi tua (Qtvs), dan Formasi Kaliwangu (Tpkw). Hasil pelapukan batuan
tersebut berupa tanah lempung dengan potensi mengembang. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat mengembang, dan bahaya yang ditimbulkan dari tanah
lempung yang ada diwilayah penelitian berkaitan dengan gerakan tanah yang sering terjadi
di wilayah ini. Tingkat potensi mengembang tanah lempung ini dapat dianalisis
menggunakan data mekanika tanah, yaitu indek plastisitas dan persen lempung. Data
mekanika tanah tersebut digunakan untuk menghitung nilai aktifitas dari lempung.
Berdasarkan klasifikasi skempton nilai aktiftitas lempung yang didapat adalah 0,62 sampai
1,35. Jenis mineral lempung Illite dan Monmorilonite (Ca), dan tingkat potensi mengembang
tinggi sampai sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan klasifikasi Bowles dan Seed
menunjukkan nilai aktifitas sebesar 0,79 sampai 1,80, dengan jenis mineral lempung Illite
dan Monmorilonite, dan potensi mengembang tanah lempung ini adalah tinggi sampai sangat
tinggi.

Kata kunci: Potensi mengembang, lempung, nilai aktiftitas, indek plastisitas, persen
lempung.

ABSTRACT
The research area in Majalengka, West Java consist are older volcanic (Qvts) and Formation
Kaliwangu (Tpkw). Result weathering of the rock is clay with potential to swelling. The
purpose of this study is to determine the rate of swelling and the hazard potential at the area
posed from clay. Swelling potential of this clay soil analyzed using by soil mechanical data
with the index of plasticity and percentage of clay. The soil mechanical data used to calculate
the activity value of clay. Based on skempton analysis results of analysis is 0.62 to 1.35,
with Illite and Monmorilonite (Ca) clay minerals and swelling clay potential high up to very
high. Based on the Bowles and seed classification showing activity values of 0.79 to 1.80,
with the type of clay minerals Illite and Montmorillonite and swelling clay potential is high to
very high.

Keywords: Potential of Swelling, clay, value of activity, plastisity indeks, percent of clays.

PENDAHULUAN Tanah adalah material yang selalu


Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, berhubungan dengan keteknikan, karena itu
Kecamatan Malausma, Kabupaten tanah sangat perbengaruh terhadap
Majalengka, Provinsi Jawa Barat secara perencanaan wilayah, dan perencanaan
regional geologi wilayah ini disusun Hasil konstruksi. Dari berbagai jenis tanah, tanah
Endapan Gunungapi Tua (Qvts) yang terdiri lempung adalah tanah yang banyak
dari breksi gunung api, breksi aliran, tufa, ditemukan dalam masalah keteknikan,
lava bersusunan dengan andesit sampai karena tanah lempung merupakan tanah
basal dari Gunung Sawal; dan Formasi yang kohesif. Tanah kohesif adalah
Kaliwangu (Tpkw) yang terdiri dari kumpulan partikel mineral yang mempunyai
batulempung bersisipan batupasir tufaan, indeks plastisitas sesuai dengan batas-batas
konglomerat, batupasir gampingan dan atterberg, yang pada saat mengering akan
batugamping. membentuk suatu massa tanah yang
bersatu sedemikian rupa sehingga

123
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 : 123 – 128

dibutuhkan suatu gaya untuk memisahkan tanah tersebut akan mengembang dan
setiap butiran miroskopisnya. kekuatan daya dukungnya akan berkurang,
Tanah pelapukan batulempung mempunyai demikian juga sebaliknya jika kadar air
sifat dan karakteristik yang khas sesuai berkurang atau kering, maka tanah itu akan
dengan komposisi mineral penyusunnya. menyusut dan mengakibatkan tanah pecah-
Sifat yang dimiliki oleh lempung adalah sifat pecah di permukaannya, sedangkan daya
mengembang (swelling), terutama apabila dukung tanahnya akan meningkat.
terdapat air dan mudah hancur apabila Perilaku dan sifat-sifat lempung sangat
terkena udara atau terlapukkan secara fisik bergantung pada komposisi mineral, unsur
berupa lempung yang remuk, pecah kimia, tekstur lempung, dan partikel-
berkeping-keping ataupun terutai. partikelnya serta pengaruh dari lingkungan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sekitarnya. Dalam memahami sifat dan
menentukan dan mengetahui potensi perilaku lempung diperlukan pengetahuan
mengembang pada tanah lempung dan tentang tanah lempung ekspansif dan
bahaya yang akan ditimbulkan dari tanah mineral lempung (Chen,1975).
lempung mengembang ini, sedangkan Pengembangan (swelling) pada tanah yang
manfaat agar dapat mengetahui sifat bersifat ekspansif merupakan pembesaran
kembang (swelling) dari lempung, dan volume akibat penambahan kadar air.
memperkecil bahaya yang akan terjadi Potensi pembesaran volume tergantung
dengan adanya tanah lempung ini. dari peningkatan kadar air, indeks
plastisitas, gradasi dan tekanan
TINJAUAN PUSTAKA overburden. Penyusutan (Shrinkage) tanah
Lempung ekspansif adalah tanah yang ekspansif merupakan pengecilan volume
mempunyai sifat kembang susut besar, sifat akibat pengurangan kadar air. Penyusutan
kembang susut ini sangat dipengaruhi oleh ini terjadi apabila kadar air tanah
kandungan air yang ada di dalam tanah berkurang hingga mencapai lebih kecil dari
tersebut. Jika kandungan air banyak maka nilai batas susutnya.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Lokasi daerah penelitian berada di berada pada koordinat : 108º 16’ BT


Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, sampai 108º 17’ BT, dan 7º 2’ LS sampai
Kecamatan Malausma, Kabupaten 7º 3’ LS. (Gambar 1).
Majalengka, Provinsi Jawa Barat. (Gambar Berdasarkan Peta Geologi Lembar
2.1.). Secara geografis daerah penelitian Tasikmalaya (Budhitrisna, 1986) daerah

124
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 : 123 – 128

penelitian disusun oleh Hasil Endapan adalah sinklin dan gerakan tanah terjadi di
Gunungapi Tua (Qvts), yang terdiri dari sayap bagian barat dari sinklin tersebut.
breksi gunungapi, breksi aliran, tufa, lava, (Gambar 2).
bersusunan dengan andesit sampai basal Pada wilayah ini sering terjadi gerakan tanah
dari Gunung Sawal yang berumur dari (Landslide), gerakan tanah besar terjadi
Pliosen hingga Holosen, dan Formasi pada bulan april 2013 dan berlangsung
Kaliwangu (Tpkw) Litologi Formasi sampai dengan akhir 2014. Tipe gerakan
Kaliwangu terdiri dari batulempung tanah yang terjadi di wilayah ini adalah
bersisipan batupasir tufaan, konglomerat, gerakan tanah tipe nendatan/ rayapan.
batupasir gampingan, dan batugamping, Karena adanya retakan pada tanah, dan
umur Formasi ini adalah Pliosen Atas, atau terjadi hujan yang lama mengakibatkan
Miosen Akhir. lereng menjadi tidak stabil. Pada gerakan
Struktur yang dijumpai di Kampung tanah ini diperkirakan bahwa adanya
Cigintung ini adalah antiklin, dan sinklin betulempung pada bagian bawah lapisan
dengan arah utara selatan. Sesar mendatar batuan yang menjadi bidang gelincir,
berkembang di sebelah barat daerah sehingga tanah yang ada dibagian atasnya
penelitian sedangkan sesar naik di sebelah menjadi bergerak dan mengakibatkan
timur. Struktur geologi yang berkembang gerakan tanah tersebut. (Djadja, 2013).
paling dekat dengan lokasi gerakan tanah

Gambar 2. Peta Geologi Daerah Penelitian (Budhitrisna, 1986).

Gambar 3. Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah di Kampung Cigintung, Desa Cimuncang,
Kec. Malausma, Kab. Majalengka, Jawa Barat (Anonim, 2014).

125
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 : 123 – 128

Berdasarkan Peta Zona Kerentanan nilai batas susutnya.


Gerakan Tanah lembar Majalengka Sifat mengembang lempung ini bisa dihitung
(Anonim, 2014), wilayah penelitian ini dari nilai aktifitasnya. Aktifitas lempung
adalah wilayah dengan zona kerentanan dirumuskan dengan perbandingan plastisitas
menengah dan tinggi. Dimana wilayah yang dengan persen lempung. (Seed, 1962).
masuk zona kerentanan menengah dan
tinggi adalah daerah yang secara umum
sering terjadi gerakan tanah. (Gambar 3). Dimana : A : Aktifitas
Karakteristik Mineral Lempung PI : Indek Plastisitas
Pengembangan (swelling) pada tanah yang
bersifat ekspansif merupakan pembesaran Skempton (1953) mengemukakan rumus
volume akibat penambahan kadar air. dalam perhitungan nilai aktifitas adalah
Potensi pembesaran volume tergantung sebagai berikut :
dari peningkatan kadar air, indeks
plastisitas, gradasi dan tekanan
overburden. Penyusutan (Shrinkage) tanah
ekspansif merupakan pengecilan volume
akibat pengurangan kadar air. Penyusutan Dalam tabel 2 dapat dilihat hubungan
ini terjadi apabila kadar air tanah aktifitas dan kandungan mineral lempung
berkurang hingga mencapai lebih kecil dari menurut Skempton (1953), dalam tabel 1.

Tabel 1. Hubungan aktiftas dengan kandungan mineral lempung (Skempton,


1989).
Jenis Mineral Aktifitas (A)
Kaolinite 0,33 – 0,46
Illite 0,99
Monmorilonite (Ca) 1,5
Monmorilonite (Na) 7,2

Menurut Bowles (1989), bahwa nilai jenis mineral yang khas, pada tabel 2.
aktifitas ini biasanya diperlihatkan oleh

Tabel 2. Jenis lempung dan angka aktifitas yang khas (Bowles, 1989).
Jenis Mineral Nilai Aktifitas Keaktifan
Lempung (A)
Kaolinit 0,4 – 0,5 Kurang Aktif
Illit 0,5 – 1,0 Keaktifan Sedang
Monmorilonit 1,0 – 7,0 Paling Aktif

METODE semua sampel tanah menggunakan grafik


Metode penelitian disini adalah dengan Seed, Skempton dan William, kemudian
pengambilan sampel dilapangan akan diketahui keaktifan dari jenis mineral
menggunakan bor tangan, dari sampel tersebut.
tersebut kemudian dilakukan pengujian sifat
fisik dan mekanika tanah di laboratorium. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil sifat fisik dan mekanika Berdasarkan dari hasil analisis mekanika
tanah ini digunakan untuk melakukan tanah dari 6 sampel yang diambil dilapangan
perhitungan nilai aktifitas menggunakan didapatkan nilai Indek Plastisitas 14,04
rumus dari Seed, 1962 dan Skempton, sampai 104, dan persen lempung sebesar
1953. 19,4 sampai 91,94. Dari data tersebut
Untuk mengetahui hubungan antara jenis digunakan untuk menghitung nilai aktifitas
mineral lempungnya dan nilai aktifitas yang mineral lempungnya menggunakan rumus
telah dihitung, yaitu dengan ploting dari Seed, dan Skempton. (Tabel 3).

126
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 : 123 – 128

Tabel 3. Data sampel tanah hasil analisis mekanika tanah dan Nilai Aktifitas
Indek A
No. % A
Plastisitas (Skempton, Keaktifan
Sampel Lempung (Seed, 1962)
(PI) 1953)

TS.1 22,26 23,56 0,94 1,20 Paling Aktif


TS.2 47,6 56,94 0,84 0,92 Sedang
TS.3 104 91,94 1,13 1,20 Paling Aktif
TS.4 59,64 80,71 0,74 0,79 Sedang
TS.5 32,56 30,92 1,05 1,26 Paling Aktif
TS.6 25,94 19,4 1,34 1,80 Paling Aktif
TS.8 14,04 22,82 0,62 0,79 Sedang
TS.9 36,36 26,69 1,36 1,68 Paling Aktif
TS.10 32,47 36,36 0,89 1,04 Paling Aktif

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan dengan nilai aktifitas sebesar 0,79 sampai
metode Skempton nilai aktifitas lempungnya 1,80, jenis mineral ini memiliki tingkat
adalah 0,62 sampai 1,35. Dengan jenis keaktifan sedang sampai dengan paling
mineral lempung sesuai dengan Tabel 1 aktif.
berdasarkan nilai aktifitasnya adalah Illite Berdasarkan metode Seed, lempung
dan Monmorilonite (Ca). Sedangkan diwilayah Kampung Cigintung ini termasuk
berdasarkan Klasifikasi Bowles jenis mineral dalam kelompok berpotensi mengembang
lempung dari hasil analisis di wilayah tinggi sampai sangat tinggi (Gambar 4).
penelitian ini adalah Illite dan Monmorilonite

Gambar 4. Klasifikasi Potensi Pengembangan Tanah Lempung.

Berdasarkan metode William (1958) plastisitas dan persen lempungnya. Hasil


lempung ini berpotensi mengembang tinggi. yang didapatkan berdasarkan klasifikasi ini
Data yang digunakan dalah klasifikasi lempung di Kampung Cigintung ini
potensi mengembang dengan klasifikasi mempunyai potensi mengembang tinggi
menurut William adalah data indek sampai sangat tinggi. (Gambar 5).

127
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 : 123 – 128

Gambar 5. Klasifikasi Potensi Mengembang Tanah Lempung.

KESIMPULAN
Analisis mengenai potensi mengembang DAFTAR PUSTAKA
tanah lempung di wilayah Kampung Anonim. 2014. Peta Zona Kerentanan
Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Gerakan Tanah Lembar Kabupaten
Malausma, Kabupaten Majalengka, Provinsi Majalengka, Skala 1 : 100.000. Pusat
Jawa Barat ini menggunakan metode Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
klasifikasi Seed, William dan Skempton. Bandung.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Bowles, J.E. 1989, Sifat-sifat fisik dan
dapat disimpulkan bahwa tanah lempung Geoteksnis Tanah (Mekanika Tanah),
yang ada di wilayah ini adalah tanah Penerbit Erlangga, Jakarta, 562 hal.
lempung yang mempunyai potensi Budhitrisna, T. 1986, Peta Geologi Lembar
mengembang tinggi sampai sangat tinggi. Tasikmalaya, Jawa. Skala 1 : 100.000.
Tanah lempung jenis ini sangat berbahaya Pusat Penelitian Pengembangan Geologi.
jika berada didaerah yang rentan terhadap Bandung.
gerakan tanah. Karena tanah lempung yang Chen. Fu. Hua. 1975. Foundating On
berada pada lapisan bagian bawah batuan Exprasive Soil, Amsterdam. Elseveir
vulkanik akan menjadi bidang gelincir dan science. Publiesher B.V.
menyebabkan tanah yang ada dibagian Djadja dan Tutang Suparman. 2013.
atasnya bergerak, pada saat kondisi air Laporan Tanggap Darurat Gerakan Tanah
banyak atau musim penghujan. Berdasarkan Desa Cigintung, Kecamatan Malausma,
hasil analisis nilai aktifitas yang didapatkan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Pusat
di daerah penelitian ini dengan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
menggunakan klasifikasi skempton adalah Tidak di terbitkan.
0,62 sampai 1,35, dengan jenis mineral Seed, M. B., Woodward, R.J. and Lundgren,
lempung Illite dan Monmorilonite (Ca), R., 1962. Prediction of Swelling Potensial
sedangkan berdasarkan klasifikasi Bowles of compacted soils. ASCE Journal of Soil
nilai aktifitas sebesar 0,79 sampai 1,80, Mechanics and Foundation Engineering
dengan jenis mineral lempung Illite dan 85: 86 – 128.
Monmorilonite. Skempton. 1953. The Colloidal Activity of
Clays Procceding 3 th International
UCAPAN TERIMAKASIH Conference of Soil Mecanic and Fondation
Penulis mengucapkan terima kasih yang Engineering, London, Vol. 1, Page 57 –
sebesar-besarnya kepada Bidang Mitigasi 61.
Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan William, A. A. B. And Donaldson, G., 1980.
Mitigasi Bencana Geologi yang telah Building on expansive soils in South
mendukung dan memberikan ijin kepada Africa. In Proceeding 4th International
penulis untuk mempublikasikan penelitian Conference on Expansive Soils, Denver,
ini, serta kepada rekan-rekan yang tidak 2, 834-840.
bisa sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam melakukan penelitian ini.

128

Anda mungkin juga menyukai