Girlly Marchlina Listyono1, Kurnia Arfiansyah1, Nanda Natasia1, M. Kurniawan Alfadli1, Pulung A. Pranantya2
1Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran,
2Pusat Penelitian dan Pengembangan Air, Bandung
ABSTRACT
Bay of Jakarta is covered of Qartenary deposits with terrestrial deposits intercalation with marine deposits.
Interaction between those depositional environment produce deposits which have lithofacies variation.
Rapid development of Jakarta impact on impossibility in finding outcrop. This research gives changes for
detailed Quarternary deposit lithofacies study through 22 wells with depth range about 120-450 metres
and depth total 6.556,61 metres. Terrestrial deposit characterized by domination of relatively coarse
clastics and content of remaining roots, woods, plants, high content of quartz, lithic fragment, calcareous
and oxidated appearace. Marine deposit characterized by finer clastics, contain remain of shells, fosil,
coral, limestone fragments, glauconites, calcareous. The lithofacies variation of Quartenary depost from
the wells indicate lateral and vertical variation change, also on coastline shifting either by transgression
or regression.
ABSTRAK
Jakarta merupakan daerah teluk yang tersusun oleh endapan kuarter dengan karakteristik litologi yang
beragam. Sedimen penyusun endapan kuarter Jakarta dipengaruhi oleh proses sedimentasi lingkungan
pengendapan darat dan laut. Interaksi antara dua lingkungan pengendapan tersebut menghasilkan
endapan yang memiliki variasi litofasies. Dengan pesatnya pembangunan di Jakarta menjadikan
kesempatan untuk melihat singkapan sangat kecil. Penelitian ini memberikan kesempatan untuk melihat
litofasies endapan kuarter Jakarta dengan lebih jelas melalui 22 sumur bor dengan kedalaman berkisar
120 450 meter dan total tebal 6.556,61 meter. Endapan darat dicirikan oleh dominansi klastika yang
relatif kasar dan kandungan sisa akar, kayu, tumbuhan, kaya butiran kuarsa, fragmen litik, kerikilan, serta
sifat karbonatan dan kenampakan teroksidasi. Batas antara keduanya sepanjang periode Kuarter
memperlihatkan variasi secara vertikal dan lateral dan perubahan garis pantai baik transgresi maupun
regresi.
89
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
Jakarta oleh Disbang DKI dan LPKM ITB pemilahan, kebundaran), kandungan
(Moechtar, 2003), terdapat patahan CaCO3, kekerasan dan kandungan
yang berkembang di daerah Jakarta material organik, mineral dan material
yaitu Sesar Cisadane, Sesar Ciliwung dan lainnya. Jenis litologi secara fisik
Sesar Kali Bekasi. mencakup lempung, lanau, pasir,
Sejarah geologi regional daerah konglomerat dan batugamping. Secara
penelitian (Martodjodjo, 2003) genetik ditemukan juga adanya tuff, tuff
diantaranya dimulai pada awal Miosen pasiran, tuff lempungan, pasir tufan dan
Tengah. Pada kala tersebut, Jakarta lempung tufan. Warna litologi mencakup
merupakan laut dangkal dan Formasi kelabu sampai hitam, abu kehijauan, abu
Parigi yang didominasi batugamping kekuningan, cokelat kemerahan dan
terendapkan. Pada Miosen Akhir, putih. Kandungan material organik
endapan lempung-pasir terendapkan di mencakup sisa akar dan kayu
daerah penelitian yang telah menjadi (tumbuhan), cangkang kerang
daerah pantai dan transisi. Kemudian (moluska), foraminifera, fosil (tidak
pada Kala Pliosen busur magmatik teridentifikasi) dan koral. Kandungan
bergerak ke arah tengah Jawa. Lalu pada mineral mencakup kuarsa dan glaukonit.
kala Pliosen-Plistosen, daerah Jawa Barat Selain itu, ditemukan juga sifat kerikilan,
terangkat. Daerah Jakarta menjadi kaki konglomeratan atau kandungan fragmen
gunung dan material yang datang litik.
terendapkan sebagai endapan kipas Metode yang digunakan dalam penelitian
alluvium di sungai yang mengalir ke Laut ini bersifat deksriptif, yaitu dengan
Jawa. menganalisis hasil deskripsi yang
diinvertaris dari data pemboran dan
BAHAN DAN METODA PENELITIAN diolah hingga menghasilkan log
Objek yang digunakan sebagai bahan log litologi dengan simbol tertentu.
penelitian berupa karakteristik litologi Berikutnya sebanyak tiga penampang
yang diperoleh dari deskripsi 22 sumur berarah utara selatan dan tiga
bor sedalam 120 sampai 450 meter penampang berarah barat timur ditarik
(Gambar 1). Data tersebut berasal dari hingga setiap log dapat dikorelasikan
berbagai instansi yang melakukan satu sama lain. Melalui tujuh penampang
pembangunan dan diarsip- kan oleh tersebut, analisis litofasies berdasarkan
Pusat Penelitian dan Pengembangan karakteristik litologi dapat dilakukan.
Air tahun 2014. Intansi yang melakukan Hasil analisis tersebut berikutnya
pengeboran dan pendeskripsian inti bor digunakan dalam mendeskripsikan
atau cutting, serta tahun pengambilan bagaimana variasi lateral dan vertikal
data yang berlainan, menyebabkan data endapan Jakarta. Variasi endapan dapat
yang digunakan relatif umum dan digunakan dalam menginterpretasi
beragam. Tingkat kelengkapan dan proses perubahan garis pantai Jakarta
standar dalam mendefinisikan dari waktu ke waktu. Pengolahan data
karakteristik suatu litologi tidak sama menghasilkan gambaran mengenai hasil
pada masing-masing sumur bor. analisis lingkungan pengendapan setiap
Karakteristik litologi yang dapat penampang dan peta yang
digunakan dalam analisis dari data yang merekonstruksi perubahan garis pantai
ada diantaranya adalah jenis litologi, Jakarta.
warna, tekstur batuan (ukuran butir,
90
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
91
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
92
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
93
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
94
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
95
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 89 96
96