Morfometri merupakan penilaian kuantitatif dari suatu bentuklahan dan merupakan unsur
geomorfologi pendukung yang sangat berarti terhadap morfografi dan morfogenetik. Penilaian
kuantitatif terhadap bentuklahan memberikan penajaman tata nama bentuk lahan dan akan
sangat membantu terhadap analisis lahan untuk tujuan tertentu, seperti tingkat erosi, kestabilan
lereng, dan menentukan nilai dari kemiringan lereng tersebut.
Berdasarkan analisis citra DEM didapatkan hasil perhitungan kemiringan lereng yang
diklasifikasikan berdasarkan Van Zuidam (1985) menjadi lima, yaitu:
o 0% - 2% (Datar - Hampir datar) ditandai dengan warna hijau tua tersebar di Desa Ciniru,
Desa Cipedes, Desa Gewok, Desa Parakan. Penyebaran mencakup sekitar 15%
o 2% - 7% (Lereng Landai) ditandai dengan warna hijau muda tersebar di Desa Ciniru, Desa
Cipedes, Desa Cijemit, Desa Gewok, dan Desa Parakan. Penyebaran mencakup sekitar
15%
o 7% - 15% (Lereng Landai - Curam) ditandai dengan kuning tersebar di Desa Mangkuldatar,
Desa Kedatuan, Desa Cirahayu, Desa Sukasari, dan Desa Parakan. Penyebaran mencakup
sekitar 15%
o 15% - 30% (Lereng Curam) ditandai dengan warna orange tersebar di Desa Cirukem, Desa
Pamupukan, Desa Padamulya, Desa Cikahuripan, Desa Citapen, Desa Pinara, Desa
Cipedes, dan Desa Sukaimut. Penyebaran mencakup sekitar 30%
o 30% - 70% (Lereng Curam - Terjal) ditandai dengan warna merah muda tersebar di Desa
Cirukem, Desa Pamupukan, Desa Padamulya, Desa Cikahuripan, Desa Citapen, Desa
Pinara, Desa Cipedes, dan Desa Sukaimut. Penyebaran mencakup sekitar 25%
Morfografi
Morfografi secara garis besar memiliki arti gambaran bentuk permukaan bumi atau
arsitektur permukaan bumi. Secara garis besar morfogradi dapat dibedakan menjadi
bentuklahan perbukitan/punggungan, pegunungan, atau gunungapi, lembah, dan dataran.
Beberapa pendekatan lain dalam penelitian ini adalah pola pengaliran, pola punggungan,
Berdasarkan analisis citra DEM didapatkan hasil perhitungan elevasi yang membagi
daerah penelitian menjadi dua bentuk lahan berdasarkan Van Zuidam (1985), yaitu:
o 100 – 200 meter (Perbukitan Rendah) ditandai dengan warna hijau tua, bentuk lahan ini
berkembang disebelah timur laut daerah penelitian tepatnya pada Desa Cikahuripan.
Penyebarannya mencakup sekitar 15%
o 200 – 500 meter (Perbukitan) ditandai dengan warna kuning tua, bentuk lahan ini
berkembang disebelah tenggara – barat laut daerah penelitian tepatnya pada Kecamatan
Ciniru, Kecamatan Lebakwangi, Desa Cirukem, Desa Rambatan, dan Desa Gawok.
Penyebarannya mencakup sekitar 70%
o 500 – 1500 meter (Perbukitan Tinggi) ditandai dengan warna kuning muda, bentuk lahan
ini berkembang disebelah timur daerah penelitian tepatnya pada Desa Padamulya.
Penyebarannya mencakup sekitar 15%
Berdasarkan analisis pola punggungan pada citra DEM, daeraha penelitian memiliki pola
punggungan dominan baratlaut – tenggara yang tersebar secara dominan dibagian tenggara
daerah penelitian.
B
A B
Titik ketinggian dan garis ketinggian (kontur) dapat mencerminkan kondisi lereng dengan
melihat kerapatan kontur pada peta. Pada hasil pengamatan daerah penelitian memiliki dua jenis
kerapatan kontur yaitu sedang-renggang (A) dan rapat-sedang (B). Bentuk lahan Perbukitan
Rendah memiliki tingkat kerapatan kontur mulai dari sedang - renggang (A), bentuk lahan
Perbukitan memiliki tingkat kerapatan kontur mulai dari renggang – rapat (A dan B), dan bentuk
lahan Perbukitan Tinggi memiliki tingkat kerapatan mulai dari sedang – rapat (B)
U
U U
U
U
V
V
U
V
V V
U V
V V
V
Bentuk lembah yang terdapat di daerah penelitian dianalisis melalui topografi, kerapatan
kontur, dan bentuk lahan. Pada hasil pengamatan daerah penelitian memiliki dua jenis bentuk
lembah yaitu bentuk V dan bentuk U. Pada bentang alam perbukitan rendah dengan kerapatan
kontur sedang – renggang (A) memiliki bentuk lembah U yang meliputi bagian hilir-hulu sungai
Ci Awi. Pada bentang alam perbukitan dengan kerapatan kontur renggang-rapat (A-B) memiliki
bentuk lembah U-V dengan dominasi lembah V yang meliputi sungai Cipedak, sungai
Cijamika, dan sungai Cibongkol. Pada bentang alam perbukitan tinggi dengan kerapatan kontur
sedang-rapat (B) memiliki bentuk lembah V yang berada di Desa Padamulya.
PARAREL
RADIAL
DENDRITIK
DENDRITIK
DENDRITIK
SUBTRELIS