Anda di halaman 1dari 4

Aplikasi Klinis

OTITIS EKSTERNA

Definisi

Otitis eksterna adalah infeksi liang telinga luar yang dapat menyebar ke pina,
periaurikular, atau ke tulang temporal (Suwu, 2013).

Etiologi

Otitis eksterna difusa disebabkan oleh infeksi bakteri patogen, yang paling
umum ialah Pseudomonas, Staphylococcus albus, Escherichia coli, dan Enterobacter
aerogenes. Bakteri penyebab otitis eksterna sirkumskripta ialah Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus albus (Suwu, 2013).

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya otitis eksterna antara lain


perubahan derajat keasaman (pH) liang telinga, pengaruh udara, dan trauma ringan
misalnya mengorek telinga yang berlebihan atau karena berenang (Suwu, 2013).

Tanda dan Gejala

Pasien dengan otitis eksterna datang dengan keluhan nyeri telinga atau otalgia
menengah sampai sangat nyeri yang berlangsung secara progresif selama satu sampai
dua hari, gangguan pendengaran, rasa penuh pada telinga atau tekanan, tinitus,
demam, gatal, nyeri yang dalam, discharge jernih dan tidak berbau namun dapat
ditemukan purulen dan berbau, jarang ditemukan gejala bilateral, dapat ditemukan
riwayat aktivitas air seperti berenang, dan dapat ditemukan riwayat trauma seperti
pemakaian korek kuping atau air pada saluran telinga (Waitzman, 2015).

Otitis Media Serosa

Definisi
Otitis media serosa adalah keradangan non bacterial mukosa kavum
timpaniyang ditandai dengan terkumpulnya cairan yang tidak purulen (seous atau
mucus) (Harmadji S, 2005).
Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya secret yang nonpurulen
ditelinga tengah, sedangkan membrane timpani utuh. Adanya cairan ditelinga
tengahdengan membrane timpani utuh tanpa adanya tanda-tanda infeksi disebut juga
otitismedia dengan efusi. Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa
danapabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid (glue ear)
(Arsyad S, 2010).
Sinonimnya otitis media efusa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, glueear.

Etiologi
Gangguan fungsi tuba eustachius merupakan penyebab utama. Gangguan
tersebutdapat terjadi pada:(Harmadji S, 2005).
1. Keradangan kronik rongga hidung, nasofaring, faring misalnya oleh alergi
2. Pembesaran adenoid dan tonsil
3. Tumor nasofaring
4. Celah langit-langit.

Klasifikasi
Berikut adalah klasifikasi otitis media serosa : (Harmadji S, 2005).
1. Otitis media serosa akut
Otitis media serosa akut adalah keadaan terbentuknya sekret di telingasecara
tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. Kadaan akut inidapat
disebakan antara lain oleh:
a) Sumbatan tuba, dimana terbentuk cairan di telinga tengah disebabkan
olehtersumbatnya tuba secara tiba-tiba seperti pada barotraumas.
b) Virus. Terbentuknya cairan ditelinga tengah yang berhubungan dengan
infeksivirus pada jalan nafas atas
c) Alergi terbentuknya cairan ditelinga tengah yang berhubungan dengankeadaan
alergi pada jalan nafas atas
d) Idiopatik
2. Otitis media serosa kronik
Batasan antara kondisi otitis media kronik hanya pada cara terbentuknya
skrret. Pada otitis media serosa akut sekret terjadi secara tiba-tiba di telingatengah
dengan disertai rasa nyeri pada telinga, sedangkan pada keadaan kronissecret
terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala padatelinga yang
berlangsung lama.Otitis media serosa kronik lebih sering terjadi pada anak-anak,
sedangkanotitis media serosa akut lebih sering terjadi pada orang dewasa. Otitis
mediaserosa unilateral pada orang dewasa tanpa penyebab yang jelas
kemungkinan adanya karsinoma nasofaring. Sekret pada otitis, media serosa
kronik dapat kental seperti lem, maka disebutglue ear. Otitis media serosa kronik
dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dariotitis media akut (OMA) yang tidak
sembuh sempurna.
Penegakan Diagnosis
Berikut adalah penegakan diagnosis otitis media serosa : (Harmadji S, 2005).
1) Anamnesa
a) Telinga terasa penuh, terasa ada cairan (grebeg-grebeg)
b) Pendengaran menurun
c) Terdengar suara dalam telinga sewaktu menelan atau menguap
2) Pemeriksaan fisik :
a) Pemeriksaan fisik memperlihatkan imobilitas gendang telinga pada penilaian
otoskop pneumatik. Setelah otoskop ditempelkan rapat-rapat pada liang
telinga, diberikan tekanan positif dan negative.Jika terdapat udara dalam
tympani, maka udara itu akan tertekansehingga membrana timpani akan
terdorong ke dalam pada pemberian tekanan positif, dan keluar pada tekanan
negatif.Gerakan menjadi lamban atau tidak terjadi pada otitis media serosaatau
mukoid. Pada otitis media serosa, membrane timpani tampak berwarna
kekuningan, sementara pada otitis media mukoid terlihatlebih kusam dan
keruh. Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna putih kapur. Kadang-
kadang tinggi cairan ataugelembung otitis media serosa dapat tampak lewat
membran timpani yang semitransparan. Membrantimpani dapat berwarna biru
atau keunguan bila ada produk-produk darah dalam telinga.
i. otitis media serosa akut : pada otoskopi terlihatmebrana timpani retraksi.
Kadang- kadang tampak gelembungudara (air bubles) atau permukaan
cairan dalam kavum timpani(air-fluid level).
ii. otitis media serosa kronik : pada otoskopi terlihatmebrana timpani utuh,
retraksi, suram, kuning kemerahan ataukeabu-abuan.
b) reflek cahaya berubah atau menghilang
c) garpu tala : untuk membuktikan adanya tuli konduksi
3) Pemeriksaan penunjang (bila tersedia sarana)
a) Audiogram : tuli konduktif
b) Timpanogram : mengukur gerakan gendang telinga, ketika cairandidalam
telinga tengah, gerakan gendang telinga akan terbatas
Daftar Pustaka

Soepard Efiaty Arsyad. 2010.Buku Ajar Ilmu KesehatanTelinga Hidung TenggorokanKepala


& Leher; Edisi keenam. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Harmadji S, Soepriyadi, Wisnubroto. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu
PenyakitTelinga, Hidung dan Tenggorok Edisi III. Penerbit FK UNAIR, Surrabaya.

Suwu, P, Kountul, C, Waworuntu, O. 2013. Pola Kuman dan Uji Kepekaannya terhadap
Antibiotika pada Penderita Otitis Eksterna di Poliklinik THT-KL BLU RSU Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic. Vol 1 (1) : 20-25.

Anda mungkin juga menyukai