Anda di halaman 1dari 2

Ada tiga jenis baterai yang digunakan pada laptop pada umumnya, yaitu Nickel Cadmium (Ni-Cd),

Nickel Metal Hydride (Ni-MH) dan Lithium Ion (Li-on).

1. Baterai Nickel Cadmium (Ni-Cd).


Baterai Nickel Cadmium sebelumnya menjadi standar teknologi baterai laptop. Namun saat ini jarang
digunakan lagi karena memiliki banyak kekurangan, yaitu:

a. Baterai jenis ini sangat berat dibanding jenis baterai laptop yang lain.
b. Baterai ini mengandung Cadmium yang merupakan bahan kimia yang beracun.
c. Sangat rentan terhadap apa yang dikenal dengan "memory effect".

Maksud dari memory effect ini, begini.


Katakanlah saat ini baterai laptop kita setelah terpakai kapasitasnya tinggal 50%. Kemudian kita cas
ulang dengan harapan baterai kita kembali penuh 100%. Namun di saat kita mau pakai laptop
kembali (setelah di cas ulang), kapasitas baterai tetap 50%, sama seperti kondisi awal sebelum di
cas. Jadi sia-sia kita menge-cas baterai tersebut.
Inilah yang dimaksud efek memori tersebut. Baterai tetap "mengingat" besarnya kapasitasnya setelah
pemakaian terakhir.
Cara untuk menghindari memory effect pada baterai Ni-Cd, kita harus menggunakan laptop tersebut
sampai baterainya benar-benar habis baru kemudian di-cas ulang sampai penuh.

Efek memori ini disebabkan pengkristalan zat-zat kimia dalam baterai yang akan mengurangi usia
pakai baterai dan bahkan samasekali tidak bisa digunakan lagi.
.
2. Baterai Nickel Metal Hydride (Ni-MH).
Baterai Nickel Metal Hydride merupakan pengganti baterai Nickel Cadmium dan lebih baik dari
baterai Nickel Cadmium dan yang pasti tidak mengandung zat beracun seperti Cadmium. Pengaruh
"memory effect" kurang dibanding baterai Nickel Cadmium serta tidak terlalu banyak syarat dan
perawatan yang dibutuhkan.

Kelemahan utama baterai Nickel Metal Hydride adalah akan bermasalah jika beroperasi pada
temperatur sangat rendah atau sangat tinggi.

Kelebihan lain baterai ini dibanding Nickel Cadmium adalah baterai Nickel Metal Hydride memiliki
kerapatan energi kira-kira dua kali lebih besar dari baterai Nickel Cadmium. Ini berarti waktu pakainya
(run time) lebih lama dengan ukuran dan berat yang sama dengan baterai Nickel Cadmium.

3. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion).


Lithium Ion merupakan standar baru baterai pada laptop. Baterai ini dapat menghasilkan energi yang
sama besar dengan baterai Nickel Metal Hydride, tetapi lebih ringan sekitar 20% - 35%.
Sedangkan kandungan zat berbahaya, bisa dikatakan tidak ada. Namun Lithium sangat mudah
tersulut api, sehingga diharapkan lebih berhati-hati jangan dibuang sembarangan jika sudah tidak
terpakai lagi.

4. Smart Laptop Battery.


Smart Battery sebenarnya bukan termasuk jenis-jenis baterai pada laptop, namun perlu juga kita
utarakan di sini. Smart Battery memiliki chip elektronik internal yang membuatnya dapat
berkomunikasi dengan laptop sehingga laptop dapat memonitor kinerja baterai, tegangan dan
temperatur baterai.
Dengan adanya chip elektronik internal ini, Smart battery akan dapat beroperasi lebih lama sekitar
15% karena penggunaannya jadi lebih efisien. Smart battery memberikan informasi yang lebih akurat
sehingga laptop dapat menentukan berapa lama lagi baterai akan habis sebelum di-cas kembali.

Tips merawat baterai laptop.


- Sistem pengisian / penge-casan baterai berbeda-beda untuk tiap jenis baterai laptop di atas.
Karenanya jangan meng-upgrade baterai dengan baterai baru yang memiliki teknologi yang lain,
walau nampak casing-nya pas sama. Kecuali jika memang produsen laptop
tersebut sebelumnya telah melakukan pra-konfigurasi sehingga laptop anda dapat menggunakan
lebih dari satu jenis baterai. Cari informasi pada produsen laptop anda tentang hal ini.

- Baterai yang tidak digunakan dalam waktu yang lama akan berkurang sendiri arus listriknya (Self
Discharge). Meskipun perawatan dan pemakaian baterai sudah sesuai aturan, sebaiknya baterai
tetap harus diganti setelah 500 -1000 kali cas ulang.

- Jangan mengoperasikan laptop langsung dari jaringan listrik AC tanpa ada baterainya. Baterai
sering berfungsi seperti kapasitor besar yang akan meredam tegangan puncak yang muncul dari
jaringan listrik AC.

- Baterai laptop yang baru dalam kondisi belum di-cas (kosong), karenanya harus di-cas penuh dulu
baru kemudian dipakai. Umumnya diperlukan pengecasan semalaman (12 jam) hingga baterai
laptopnya penuh terisi. Saat dilakukan pengecasan baterai pertama kali biasanya setelah penge-
casan 10 - 15 menit perangkat indikator menunjukkan seolah-olah baterai sudah penuh. Hal ini
normal, tetap teruskan pengecasan baterai semalaman.

- Pengecasan terhadap beterai yang baru agak berat. Hal ini normal karena baterai tersebut memang
belum pernah di-cas secara penuh sebelumnya. Bahkan terkadang charger-nya berhenti melakukan
pengecasan sebelum baterainya terisi penuh. Jika terjadi hal yang demikian, keluarkan baterai dari
tempatnya kemudian pasang kembali, kemudian teruskan pengecasannya. Hal ini normal, terkadang
terjadi beberapa kali saat baterai di cas pertama kali.

- Jika jenis baterainya Nickel Metal Hydride atau Nickel Cadmium, lakukan pengecasan sampai
penuh dulu baru kemudian dipakai sampai habis. Setelah itu di cas lagi sampai penuh. Lakukan hal
ini ber ulang-ulang sekali dalam dua atau tiga minggu. Kalau jenis baterainya Lithium-Ion, hal di atas
tidak perlu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai