Anda di halaman 1dari 5

PT.

Kertas Basuki Rachmat Banyuwangi merupakan salah satu pabrik kertas terbesar
di Indonesia mempunyai kapasitas produksi PM 1 (paper machine 1) sebesar 10.000 ton per
tahun, hal ini tentunya juga menghasilkan limbah hasil kegiatan produksi yang berupa limbah
cair dan limbah padat dengan jumlah yang banyak. Hasil analisis kimia terhadap limbah
padat kertas ternyata memiliki unsur-unsur yang mirip dengan komposisi semen seperti
kandungan aluminium oksida (Al2O3), kalsium oksida (CaO), magnesium oksida (MgO),
sulfur trioksida (SO3), silikon dioksida (SiO2) yang merupakan senyawa yang dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuat semen (Anonim, 2005). Pabrik kertas ini juga
menggunakan batu bara untuk bahan bakar pengolahan kertasnya, sehingga menghasilkan
limbah hasil dari pembakaran tersebut berupa fly ash (abu terbang). Selain menghasilkan
limbah berupa fly ash, pabrik ini juga memghasilkan libah padat lain yang berupa paper
sludge.
Dalam sebuah penelitian pemanfaatan limpah padat (paper sludge) sebagai campuran
paving block menggunakan campuran paper sludge 30% dan paper sludge 40% (Anggraini,
2014). Sedangkan pada penelitian lain mengenai pemanfaatan fly ash untuk paving block
menggunakan komposisi campuran 10% dan 20% (Leli, 2014). Menurut Husni (2013) yang
menyatakan bahwa paper sludge memiliki kandungan kapur (CaO) hampir setara semen,
sedangkan dalam semen kandungan kapur sudah seimbang. Jika dilakukan penambahan
paper sludge kandungan kapur (CaO) dalam semen menjadi bertambah, maka hal itu akan
menyebabkan naiknya panas hidrasi sehingga akan berakibat hancurnya pasta semen.
Sedangkan jika kekurangan kandungan silika (SiO2) maka proses pengerasan semen akan
terhambat.

2.6.1 Paper Sludge


Menurut Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), definisi limbah adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan. Definisi secara umum, limbah adalah bahan sisa atau buangan yang
dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau
padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan
dikenal sebagai Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun / Limbah B3. (Soenarno, 2011)
Sedangkan limbah padat pabrik kertas (paper sludge) merupakan abu limbah industri
kertas berasal dari sisa produksi pabrik kertas PT. Kertas Basuki Rachmat Banyuwangi yang
bahan baku utamanya berasal dari kertas bekas/waste paper. Proses pengolahan kertas bekas
menjadi kertas koran/deinking yang bertujuan untuk menghilangkan tinta yang terdapat
dalam kertas bekas sehingga diperoleh pulp yang putih. Proses pengolahan bahan baku
tersebut sebagian besar menggunakan komponen air sehingga limbah yang dihasilkan berupa
buburan (pulp) yang masih banyak mengandung air. Namun setelah melalui proses
pengeringan dengan dipanaskan pada suhu 200C menghasilkan partikel berwarna abu-abu
dengan kehalusan lebih kecil dari pasir. (Ray, dkk, 2009).
Setelah dilakukan analisa kimia terhadap limbah padat, ternyata limbah padat
memiliki unsur-unsur yang mirip dengan komposisi semen, seperti adanya kandungan
Aluminium Oksida (Al2O3), Kalsium Oksida (CaO), Magnesium Oksida (MgO), Sulfur
Trioksida (SO3) dan Silikon Dioksida (SiO2), untuk perbandingan komposisi senyawa kimia
dalam semen portland dengan sludge dapat dilihat pada Tabel 2.6. Dengan melihat
perbandingan dari tabel tersebut limbah padat dari pabrik kertas ini dapat digunakan sebagai
bahan pengganti (replacement) penggunaan sebagian semen dalam pembuatan paving block
sehingga mengurangi biaya pembuatan paving block yang semakin mahal. (Anggraini, 2014)
Tabel 2.6 Perbandingan Komposisi Senyawa Kimia dalam Semen Portland dengan Sludge
Industri Kertas
Kadar Dalam Kadar Dalam Kadar Dalam
Komposisi Kimia Semen Sludge Sludge
(%)1 (%)2 (%)3
Silika (SiO2) 20,92 2,35 4,34
Alumina (Al2O3) 5,49 7,70 2,75
Oksida besi (Fe2O3) 3,78 1,68 0,73
Kapur (CaO) 65,21 56,38 56,38
Magnesia (MgO) 0,97 3,62 2,99
Sulfur (SO3) 2,22 11,26 8,28
Sumber: 1 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, 2012.
2
Lab. Balai Penelitian dan Konsultasi Industri (LPKI), 2005.
3
Laboratorium MIPA Terpadu Universitas Sebelas Maret (UNS), 2012. Dalam
Penelitian Husni, 2013.

Dengan melihat perbandingan dari Tabel 2.6 dapat diketahui bahwa penelitian yang
telah dilakukan terhadap Semen Portland dengan Sludge Industri Kertas didapatkan Sludge
Industri Kertas memiliki kandungan senyawa kimia yang mirip dengan komposisi semen,
seperti adanya kandungan Aluminium Oksida (Al2O3), Kalsium Oksida (CaO), Magnesium
Oksida (MgO), Sulfur Trioksida (SO3) dan Silikon Dioksida (SiO2). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa limbah padat dari pabrik kertas ini dapat digunakan sebagai bahan
pengganti (replacement) penggunaan sebagian semen dalam pembuatan mortar ringan.
(Husni, 2013)

1. Penelitian tentang Pemanfaatan Limbah Padat Pabrik Kertas (Paper Sludge) PT.
Kertas Basuki Rachmat Banyuwangi Sebagai Campuran Pembuatan Paving Block
(Anggraini, 2014) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari paving
block dengan campuran paper sludge yang didapat dari PT. Kertas Basuki Rachmat
Banyuwangi. Dalam penelitian ini persentase sebagai bahan tambah adukan paving
block sebanyak 0%, 30% dan 40% yang ditinjau dari persentase berat semen. Setiap
variabel penguji paving block di umur 28 hari menggunakan 5 (lima) benda uji. Dari
penambahan paper sludge dengan persentase 30% dan 40% terhadap semen terjadi
penurunan nilai kuat tekan yaitu dengan selisih nilai 250 315 MPa dari paving block
normal atau 0% bahan tambah yang bisa mencapai kuat tekan 400 MPa.

3.4.1 Tahap Pengujian Berat Jenis Limbah Padat Pabrik Kertar (Paper Sludge) (ASTM C
188 78)
Pengujian berat jenis limbah padat pabrik kertas (paper sludge) mengacu pada
(ASTM C 188 78) yaitu mengenai pengujian berat jenis semen portland karena limbah
padat pabrik kertas (paper sludge) berfungsi sebagai pengganti semen portland.

Alat dan bahan yang digunakan:


- Timbangan analitis 2600 gr
- Picnometer 100 cc
- Corong / Funnel
- Paper sludge
- Minyak tanah
Langkah Kerja:
a) Timbang paper sludge sebanyak 50 gr
b) Timbang picnometer 100 cc yang telah dibersihkan
c) Masukkan paper sludge dengan menggunakan funnel kedalam picnometer dan
beratnya ditimbang (untuk cek)
d) Isi picnometer dengan minyak tanah dan picnometer diputar-putar agar gelembung
udara keluar
e) Tambahkan minyak tanah hingga batas picnometer, kemudian timbang
f) paper sludge dan minyak dikeluarkan untuk dibersihkan
g) Isi minyak tanah hingga batas picnometer dan timbang.
Berat jenis paper sludge dapat dihitung dengan rumus 3.5:
0,8W 1
=
Berat jenis paper sludge W 1W 2+W 3 ...........................................(3.5)
Dengan :
W1 = berat paper sludge
W2 = berat paper sludge + minyak tanah + picnometer
W3 = berat picnometer + minyak tanah

0,8 = berat jenis minyak tanah

1. Limbah Padat Pabrik Kertas (Paper Sludge)


Limbah padat pabrik kertas (paper sludge) diambil di PT. Kertas Basuki Rachmat
Banyuwangi, limbah yang diambil adalah hasil produksi berupa pulp yang sudah mengering
dan padat. Limbah ini dikumpulkan ditempat penimbunan limbah yang biasanya disebuat
limbah IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Limbah dari PT. Kertas Basuki Rachmat
Banyuwangi berupa gumpalan padat dan keras karena telah dijemur. Dalam penelitian ini
limbah paper sludge dihancurkan dengan menggunakan mesin los angles kemudian diayak,
dari hasil ayakan tersebut nantinya digunakan sebagai bahan tambahan pembuat paving
block. Limbah padat pabrik kertas (paper sludge) dan limbah setelah dihancurkan berbentuk
serbuk dapat dilihat pada Gambar 3.3 (a) dan (b).

Gambar (a)
Gambar (b)
Gambar 3.3 Bahan Limbah Padat Pabrik Kertas (Paper Sludge)
(a) Paper Sludge Berbentuk Bongkahan
(b) Paper Sludge Berbentuk Serbuk
(Dokumentasi Praktikum, 2017)

Anda mungkin juga menyukai