Pengantar
Workshop ini bertujuan memberikan latihan penggunaan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk memetakan konflik. Alat-alat itu bersifat praktis karena dapat
digunakan secara individual maupun kelompok yang berusaha menemukan cara-cara
untuk memahami, mengelola, dan sekaligus mampu menjadi sarana untuk belajar sating
memahami antar pihak yang bertikai. Lewat pemahaman itu, selanjutnya dapat
dikembangkan strategi maupun rencana tindakan. Alat-alat bantu untuk menganalisis
konflik itu juga bukan merupakan alat bantu yang bersifat kaku dan harus digunakan
berdasarkan urutan tertentu, melainkan digunakan sesuai dengan keadaan tertentu
yang sedang dianalisis.
Sebagian besar alat-alat bantu analisis ini bersumber dari pengataman para
praktisi di bidang perdamaian yang dikumpulkan menjadi satu buku panduan praktis
yang diterbitkan oleh The British Council bersama RTC (Responding to Conflict) dan
Zed Books.1 Adapun contoh-contoh kasus untuk penggunaan alat-alat bantu akan
menggunakan kasus-kasus di bidang Arkeologi Publik sesuai dengan kebutuhan para
peserta yang sebagian besar adalah praktisi di bidang Arkeologi.
Tiga tahapan workshop akan meliputi presentasi isu-isu yang hendak ditangani
oleh peserta/kelompok. Berdasarkan isu yang dipilih, peserta akan melakukan identifikasi
terhadap konflik melalui penggunaan alat-alat Analisis Konflik. Tahap terakhir adalah
merancang stategi intervensi berdasarkan analisis yang disusun dengan bantuan alat-alat
Analisis Konflik.
1
Simon Fischer et.al., Working with Conflict : Skills and Strategies for Action. New York: Zed Books,
2000. Juga telah dialihbahasakan dalam Bahasa Indonesia dengan judul Mengelola Konflik:Ketraampilan
dan Strategi untuk Bertindak.Jakarta : British Council, 2001.
1.SEGITIGA SPK
Kapan menggunakannya?
1. Di awal proses untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang
motivasi pihak yang terlibat dalam konflik
2. Di akhir proses, untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang dapat diatasi
dengan suatu intervensi
3. Untuk menunjukkan bagaimana perubahan dalam satu aspe mungkin
mempengaruhi aspek yang lain
4. Setelah membuat daftar berbagai isu bagi masing-masing komponen, usulkan
kebutuhan atau ketakutan pokok dari pihak yang berada di tengahtengah
segitiga
Tujuan :
1. Sebagai alat bantu diskusi berbagi sebab dan akibat konflik
2. Membantuk kelompok untuk menyepakati masalah
3. Membantu suatu kelompok atau tim dalam mengambil keputusan tentang
4. prioritas untuk mengatasi berbagai isu konflik
5. Untuk menghubungkan berbagai sebab dan akibat satu sama lain dan mem-
fokuskan pengorganisasiannya
Kapan menggunakannya?
1. Dengan suatu kelompok yang mengalami kesulitan untuk menyepakati
masalah inti dalam situasi mereka
2. Dengan suatu tim yang harus memutuskan isu-isu mana yang seharusnya
mereka atasi.
Kapan menggunakannya?
1. Ketika menganalisis situasi yang tampaknya melibatkan beberapa
pelaku di berbagai tingkat
Tujuan :
1. Untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi suatu konflik
karena setiap tindakan pasti memiliki kekuatan pendukung atau perintang
2. Menyediakan suatu cara untuk mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif
serta menilai berbagai kekutan dan kelemahannya
3. Membantu mengenali secara lebih jelas apa kekuatan yang
memmpertahankan statusquo
Bagaimana menggunakannya?
1. Mulai dengan menyebutkan sasaran khusus/perubagahn yang diinginkan
2. Di sebelah kiri, tulislah semua kekuatan yang mendukung perubahan dengan
berbagai ukuran yang menandakan kekuatan relatif masing-masing. Tanda panah
menunjukkan arah perubahan yang diinginkan
1. Pahamilah konflik itu secara jelas dengan menguraikan kasus itu atas pokok
masalah, akibat masalah dan akar masalah. lni akan menolong kita untuk melihat
detail konflik tersebut.
Gunakanlah Analisis Pohon Konflik. Alat analisis ini menolong kita untu'
mengetahui isu mana yang paling penting (mendesak) yang perlu segera diatasi.
Hanya dengan analisis pohon belumlah cukup bagi kita untuk membuat sebuah
tindakan / aksi
2. Kenalilah siapa yang berkonflik. Analisa yang baik adalah jika kita tidak mempuat
pemetaan stakeholder untuk sebuah kasus secara umum.
Gunakanlah Analisis Pemetaan Stakeholder. Buatlah pemetaan untuk setiap
masalah yang telah diuraikan dengan menggunakan Analisis Pohon Konflik.
Karena itu anda perlu membuat keputusan masalah mana yang ingin anda
tangani (berdasarkan kemampuan anda) dan petakanlah stakeholdernya.
Mengetahui siapa stakeholder yang ada dalam konflik tersebut juga belum cukup
untuk membuat sebuah tindakan aksi.
3. Bagaimana perilaku pihak yang berkonflik? Mengenali sikap dan perilaku dari
setiap pihak serta pengaruhnya terhadap Iingkungan atau konteks dimana dia
berada merupakan hal yang penting juga sebelum kita memutuskan aksi dan
tindakan kita. Anda akan frustasi dan kecewa dengan apa dilakukan jika
ternyata anda tidak mengenali sikap dan perilaku pihak-pihak yang ada.
Gunakanlah Analisis Segitiga SPK (Sikap, Perilaku, Konteks). Dengan
dibantu oleh alat analisis ini, anda akan mengenai sikap dan perilaku setiap
orang, baik menurut dirinya sendiri maupun menurut orang lain, serta
pengaruhnya terhadap konteks atau lingkungan dimana dia berada, atau
pengaruh konteks terhadap sikap dan perilaku seseorang. Dengan begitu kita
7. Sekarang anda bisa memulai perencanan aksi anda. Dalam Perencanaan aksi: