Stroke
1. Definisi
Menurut Smeltzer dan Bare, (2002), stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak). Stroke adalah salah satu manifestasi neurologic
yang umum yang timbul secara mendadak sebagai akibat adanya gangguan suplai darah ke otak
(Anonim,1995).
2. Etiologi
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), penyebab stroke adalah sebagai berikut :
a. Trombosis serebri
Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi yang menyebabkan
iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti disekitarnya. Trombosis ini
biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena
penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemia
serebri.
b. Emboli serebri
Emboli serebri merupakan penyumbatan darah otak ke bekuan darah, lemak dan udara.
Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat system
arteri serebri. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik.
Beberapa di bawah ini yang dapat menyebabkan emboli,yaitu : katub-katub jantung yang rusak
akibat penyakit jantung reumatik, infark myocardium, fibrilasi dan keadaan aritmia
kecil dan sewaktu-waktu kosong sama sekali mengeluarkan embolus-embolus kecil. Endocarditis
Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi ateroma
d. Hemorargik serebral
subarachnoid dan di dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena
arterosklerosis dan hepertensi. Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah
ke dalam parenkim otak yang dapat menyebabkan penekanan, pergeseran dan pemisahan
jaringan otak tertekan sehingga terjadi infark otak,edema dan mungkin heniasi otak.
3. Patofisiologi
a. Tipe Oklusif atau penyumbatan, disebut juga stroke iskemik adalah stroke yang disebabkan
b. Tipe Hemoragi atau perdarahan adalah stroke yang disebabkan karena perdarahan intracranial.
1) Hemoragi Subarachnoid
Terjadi karena darah memasuki daerah subarachnoid berhubungan dengan trauma, pecahnya
hematoma). Tipe hemoragi ini sangat sering terjadi berhubungan dengan tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol dan kadang karena pemberian terapi antitrombotik atau terapi trombolitik.
3) Hematoma Subdural (berkumpulnya darah di bagian bawah dura, disebabkan umumnya oleh
trauma.
Menurut Zullies Ikawati (2011), Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade
terkena darah dan sekitarnya tertekan lagi. Jumlah darah yang keluar menentukan prognosis.
Apabila darah yang keluar darah lebih dari 60 cc maka resiko kematian sebesar 93% pada
perdarahan dalam dan 71% pada perdarahan lebar. Sedangkan bila terjadi perdarahan serebral
dengan volume antara 30-60 cc diperkirakan kematian sebesar 75% tetapi volume darah 5cc dan
Sumber : http://johandree.blogspot.com/2012/06/laporan-pendahuluan-pada-pasien-
stroke.html#ixzz2AwXcgUZ8