Anda di halaman 1dari 16

Macam - macam Alat Medis

SPATULA
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek, berbentuk menyerupai sendok.
Spatula yang sering digunakan di laboratorium berbentuk sendok kecil, pipih dan
bertangkai.
Fungsi :
-

Untuk mengambil lendir pada serviks dalam pemeriksaan kanker serviks.

Sebagai alat pengaduk semen.


Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:

Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil


obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.

Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil


bahan kimia padat.

Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai
sendok kecil untuk mengambil bahan kimia. Alat ini juga dapat digunakan untuk
mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.
Cara Pakai :
Pegang pada bagian batang (tengah) hingga bagian yang mendekati ujung
(bagian batang yang lebih kecil). Posisi jari sama seperti saat memegang sendok.

Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

SPEKULUM VAGINA (Cocor Bebek)


Spekulum Vagina adalah alat bantu pembuka vulva (vagina), bentuknya
mirip cocor bebek

Fungsi :
-

Untuk membuka vagina dan serviks uteri (leher rahim).

Untuk memudahkan pengambilan lendir pada pemeriksaan kanker serviks.

Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks uteri.


Cara Pakai :

o Pegang spekulum pada bagian gagangnya, lalu kunci baut spekulum dibuka.
o Masukkan dalam vagina dalam keadaan ujung spekulum tertutup dan posisi miring.

o Setelah masuk, putar spekulum ke arah kiri, lalu buka bagian depan (bagian yang mirip cocor bebek).

o Kemudian kunci kembali baut hingga benar-benar paten (terkunci).


o Lakukan tindakan selanjutnya.

Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

SKALPEL
Skalpel adalah pisau yang biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah). Dalam beberapa literatur (katalog) ada
yang menyebutnya dengan nama BISTOURY.
Pisau bedah ini terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade). Skalpel terdapat berbagai
macam ukuran dan bahan. Ada yang terbuat dari plastik dan stainless steel dan juga terdapat yang steril dan nonsteril.

Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan
bagian tubuh yang akan disayat.

Skalpel memiliki 2 macam bentuk:


1.

Pointed (ujungnya runcing, tajam)

2. Bellied (convex)
Selain skalpel yang dimaksud diatas, ada pula istilah-istilah:
1.

Scalpel blade
Scalpel blade adalah pisau saja tanpa pegangan atau gagangnya.

2.

Scalpel handle
Scalpel handle adalah pegangannya saja tanpa pisau.
Cara Pakai :
Sama seperti memegang pisau pada umumnya, mata pisau diarahkan ke bawah (pada objek) atau dengan posisi mata
pisau dimiringkan ke arah objek.
Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

PINSET
Pinset

memiliki

berbagai

macam

bentuk

dan

fungsinya,

antara

lain

Pinset Sirugis
Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit
sebelum memulai insisi.
Pinset Anatomis
Kegunaannya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak.
Pinset Splinter

Kegunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (mencegah overlapping).

Cara Pakai :
Tekan pada bagian tengah (bagian yang bergerigi/bergaris-garis) dengan menggunakan tiga jari ; ibu jari, jari
telunjuk, dan jari tengah (sama halnya seperti memegang sumpit)
Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

GUNTING
Gunting Diseksi (disecting scissor)
Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok. Ujungnya biasanya runcing. Terdapat dua tipe yang sering
digunakan yaitu tipe Moyo dan tipe Metzenbaum.

Gunting Benang
Ada dua macam gunting benang yaitu bengkok dan lurus.
Kegunaannya adalah memotong benang operasi, merapikan lukan.
Gunting Pembalut/Perban
Kegunaannya adalah untuk menggunting plester dan pembalut.

Cara Pakai :
Sama seperti penggunaan gunting pada umumnya. Namun pada penggunaan gunting perban, ujung gunting yang
lebih panjang dan runcing/tajam diposisikan di bawah dan ujung yang tumpul diposisikan di atas.
Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

KLEM (CLAMP)
Klem Arteri Pean
Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaannya adalah untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak.
Klem Kocher
Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset sirugis. Kegunaannya
adalah untuk menjepit jaringan.
Klem Allis
Kegunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor.
Klem Babcock
Kegunaannya adalah menjepit dock atau kain operasi.

Cara Pakai :
Tekan alat (klem) pada bagian pangkal (sama halnya memegang gunting) untuk membuka klem tersebut. Masukkan
ujungnya pada objek, kemudian tekan kembali pangkalnya untuk menutup/supaya terkunci.
Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

KORENTANG
Fungsinya adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen (sarung tangan) , jas operasi,
doek, dan laken steril.

Cara Pakai :
Sama halnya dalam penggunaan klem.
Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

SONDE (PROBE)
Sonde/probe adalah alat untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan mengetahui kedalaman luka.
Sonde/probe terbagi menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Medical probe
Ujungnya tumpul
Fungsi:
a. Melihat kelenjar ludah, buntu atau tidak, artinya ada suatu bahan yang menyumbat kelenjar ludah atau tidak.
b. Menusuk abses supaya pus (nanah) dapat keluar disebut juga abscess probe.

2. Dental probe
Ujungnya tajam, ada yang single end, ada yang double end.
Fungsi: Untuk melihat kedalaman lubang pada gigi.

Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

KURET (Wound Curet)

Kegunaannya adalah untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis, membersihkan hordeolum.

Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

SUDIP LIDAH (SPATEL)


Fungsi :
-

Untuk menekan lidah pada pasien tidak sadar sehingga dapat memudahkan bernapas.

Untuk membantu memudahkan dalam proses oral hygiene.


Cara Pakai :
Balut kasa steril pada bagian ujung spatel yang permukaannya lebih lebar. Masukkan perlahan pada daerah mulut -/
+ 3 cm, lalu tekan (seperti mendongkrak), mengangkat maxila (rahang atas).
Sterilisasi :

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

JARUM JAHIT

Kegunaanya adalah untuk menjahit luka dan menjahit organ yang rusak lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan
yang berpenampang segitiga agar lebih mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai
yang berpenampang bulat ( rounde nald ).
Sterilisasi :
Dicuci bersih dan disucihamakan dengan alkohol atau disinfektan lainnya. Sesudah kering barulah disimpan kembali
dalam dompetnya. Apabila tidak ada alkohol, alat-alat itu harus direbus selama kurang lebih lima menit dalam air
mendidih.

Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting


Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang.

Cara Pakai :
Sama halnya seperti memegang klem atau gunting.

Sterilisasi :
-

Direndam dalam larutan clorin -/+ 10 menit.

Setelah direndam, disabun dan disikat hingga bersih.

Bilas (menggunakan air yang mengalir) dan dikeringkan.

Kemudian direbus dalam air mendidih -/+ 30 menit, atau masukkan dalam sterilisator (alat pensteril) selama 15-20
menit.

JARUM SUNTIK (Jarum Hipodermik)


Jarum hipodermik atau jarum suntik adalah jarum yang secara umum digunakan dengan alat suntik untuk
menyuntikkan suatu zat ke dalam tubuh. Jarum ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel zat cair dari
tubuh, contohnya mengambil darah dari urat darah halus pada venipuntur.

1. Tobacco Enema (1750-1810):

Dipergunakan pertama kali dalam hal medis untuk memasukkan asap melalui anus/dubur, alat ini digunakan
terhadap para korban tenggelam. Dengan memasukkan asap tembakau melalui anus/dubur, maka dipercaya bahwa
korban tenggelam tersebut dapat kembali bernafas setelah pingsan akibat tenggelam.
2. Artificial Leech (1840):

Dipergunakan untuk pengobatan penyakit mata dan telinga


3. Double Guillotine (1860):

Dipergunakan untuk mencabut amande


4. Screw Gag (1880-1910):

Dipergunakan untuk membuka paksa mulut pasien


5. Saw (1830-1860):

Gergaji yang dipergunakan untuk menggergaji luka yang dianggap telah lemah untuk di operasi
6. Backward Scissors (1500):

Gergaji ini dipergunakan untuk melakukan operasi untuk amputasi

7. Knive for Cutting (1770):

Pisau dan gunting yang biasa digunakan untuk operasi


8. Manual Trepanation Skull (1800):

Alat yang dipergunakan untuk melubangi tengkorak kepala, untuk operasi organ bagian dalam kepala

9. Tools For Operations On Hemorrhoids And The Uterus (1870) :

Rantai yang ada pada alat ini dipergunakan untuk memotong saluran gemmoroidalny site
10. Combating Hernia (1850):

Alat ini akan dimasukkan kedalam area tubuh yang terserang hernia dan akan dibiarkan dalam beberapa minggu,
kemudian alat ini akan dikeluarkan, dan luka bekas penggunaan alat ini akan menyembuhkan hernia
11. Compass for The Exact Location Bullets In The Body (1915):

Alat yang berbentuk seperti kompas ini akan digunakan untuk menandai tertembak peluru, dengan alat ini letak
peluru akan di tandai

12. Tool To Extract The Bullet (1500):

Dengan menggunakan alat ini lah peluru yang menembus masuk kedalam tubuh akan dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai