Anda di halaman 1dari 2

Seperti yang pernah dijabarkan oleh FAO (Food and Agriculture Organization), aturan

labelisasi pangan dengan sistem halal, mengacu pada aturan hukum Islam. Pangan halal sendiri
merupakan jenis pangan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi sesuai dengan hukum Islam
dengan ketentuan umum sebagai berikut :

1. Tidak mengandung sesuatu apapun baik substansi maupun bahan yang dilarang dalam hukum
Islam

2. Diproses, dipersiapkan, didistribusikan, dan disimpan diikuti dengan pengadaan fasilitas yang
tidak bertentangan dengan hukum Islam.

3. Selama proses diatas, dihindarkan dari segala jenis bentuk kontak atau interaksi dengan
sesuatu yang menyebabkan pangan tersebut tidak lagi memenuhi kriteria dalam hukum Islam.

4. Memisahkan proses produksi pangan halal dan non-halal dengan prosedur yang sesuai dengan
ketetapan yang ada dalam hukum Islam.

Klasifikasi jenis jenis bahan pangan tidak halal menurut hukum Islam yaitu :

1. Pangan hewani yang berasal dari :

1. Babi ternak maupun babi hutan


2. Anjing, ular, dan monyet.

3. Hewan karnivora yang bertaring dan berkuku panjang seperti beruang, singa, macan,dan
lain-lain.

4. Burung pemangsa, seperti elang, gagak, dan lain-lain.

5. Jenis hama, seperti tikus, kelabang, kalajengking, dan lain-lain.

6. Hewan-hewan yang dilarang untuk dibunuh dalam hukum Islam, seperti lalat, kutu,
belatung, dan binatang sejenis.

7. Hewan amphibi, seperti katak, buaya, dan hewan sejenis.

8. Bagal dan keledai.

9. Semua jenis hewan air yang beracun dan berbahaya.

10. Semua jenis hewan lain yang tidak dibunuh sesuai dengan hukum Islam.

11. Darah.
2. Pangan Nabati

1. Pangan yang berasal dari tumbuhan beracun dan berbahaya kecuali bahaya maupun racun
yang ada dapat dihilangkan selama proses pengolahan.

3. Minuman.

1. Minuman beralkohol.
2. Segala bentuk minuman beracun dan berbahaya.

4. Semua jenis Bahan Tambahan Pangan yang berasal dari bahan pangan yang dilarang.

Selain itu, kehalalan dari suatu pangan ditentukan pula berdasarkan cara pembunuhannya,
1. Seorang jagal beragama Islam yang paham dan mengerti penuh mengenai tata cara
penjagalan sesuai dengan hukum Islam.
2. Hewan yang akan dibunuh harus memenuhi hukum Islam.
3. Hewan yang hendak dibunuh harus dalam keadaan hidup maupun dalam posisi nyaris
hidup saat proses penjagalan.
4. Mengucapkan Bismillah sesaat sebelum menjagal.
5. Alat untuk menjagal harus tajam dan tidak boleh dilepas selama proses penjagalan.
6. Penjagalan binatang harus memutuskan bagian trakea, esophagus, dan arteri maupun
vena utama di daerah leher.

Anda mungkin juga menyukai