A. Konsep Manajemen Berbasis Aktivitas (Activity Based Management)
A. Konsep Manajemen Berbasis Aktivitas (Activity Based Management)
1
tactical analysis. Menekankan pada ketelitian alokasi biaya aktivitas ke
setiap produk.
2. Process Dimension (Dimensi Proses)
Menyediakan informasi tentang mengapa suatu aktivitas dilaksanakan dan
bagaimana pelaksanaannya. Dimensi ini ingin mengetahui kinerja setiap
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi
tentang continoues improvement yang dilakukan perusahaan.
2
c. Memilih Aktivitas
Di bawah strategi ini, aktivitas yang paling efisien yang dipilih dari
serangkaian alternatif.
d. Membagi Aktivitas
Cara ini menemukan jalan untuk mendapatkan pencapaian yang lebih dari
sebuah aktivitas yang telah ada dengan mengkombinasikan fungsi pada
beberapa cara yang lebih efisien. Contohnya, adalah menggunakan suku
cadang yang sama pada beberapa produk yang berkaitan daripada
mendesain tiap produk untuk menggunakan suku cadang khusus.
3
daya, oleh karena itu dukungan dan peran serta top manajer sangatlah
diperlukan untuk keberhasilan penerapannya
3. Change Process
Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah
dirancang menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari proses yang
sudah ada sangatlah mendukung keberhasilan penerapannya. Elemen-
elemen dari proses diantaranya daftar dari aktivitas, sekumpulan tujuan, dan
tingkatan lanjutan.
4. Continuing Education
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan serta
meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja yang cepat
sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program manajemen biaya
yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerjasama dari karyawan
suatu organisasi.
4
pemilihan aktivitas yang tepat untuk operasi. Dengan menggunakan Activity
Based Management Strategis, perusahaan meningkatkan profitabilitas
melalui pengurangan aktivitas yang tidak menunguntungkan, penghilangan
aktivitas yang tidak penting dan pemilihan pelanggan yang paling
menguntungkan. Penerapan Activity Based Management strategis
menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran dini
produk pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan pelanggan
(penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengamasan, dsb),
segmentasi pasar dan saluran distribusi.
5
dalam analisa aktivitas, aktivitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis aktivitas
yaitu:
a. Aktivitas bernilai tambah (value-added activities)
Merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat mempertahankan
kegiatan operasional perusahaan. Dapat pula dikatakan bahwa aktivitas
bernilai tambah adalah aktivitas yang diperlukan dan sudah dilaksanakan
dengan efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas bernilai tambah
disebut dengan biaya aktivitas bernilai tambah. Biaya ini merupakan
biaya yang seharusnya terjadi dalam melaksanakan sutau aktivitas.
Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas bernilai tambah
meliputi:
1) Required activities, merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaukan untuk
memuhi peraturan atau perundangan yang berlaku.
2) Discretionary activities, merupakan aktivitas yang dilakukan untuk
memenuhi 3 kriteria berikut yaitu (1) aktivitas menyebabkan adanya
perubahan sifat atau bentuk (2) perubahan sifat atau bentuk tidak dapat
dilakukan oleh aktivitas sebelumnya (3) aktivitas yang memungkinkan
aktivitas lain untuk dilaksanakan.
b. Aktivitas tidak bernilai tambah (non value-added activities)
Merupakan aktivitas yang tidak diperlukan atau diperlukan tetapi
dilaksanakan dengan tidak efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas
ini disebut dengan biaya aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya inilah yang
harus dieliminasi karena menimbulkan adanya pemborosan.
Contohnya:
1) Scheduling, merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi untuk
setiap jenis produk
2) Moving, merupakan aktivitas pemindahan bahan, barang dalam proses
dan barang jadi dari satu dept. ke departemen lain.
3) Waiting, merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku,
menunggu datangnya BDP yang dikirimkan dari bagian atau
departemen lain
6
4) Inspeksi, merupakan aktivitas pemeriksaan barang untuk meyakinkan
bahwa barang telah memenuhi spesifikasi atau kualitas yang
diharapkan.
5) Storing, merupakan aktivitas penyimpanan bahan, barang dalam
proses, produk selesai sebagai persediaan di gudang menunggu waktu
pemakaian atau pengiriman.
Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya malalui dengan 4 cara berikut ini:
a. Activity elimination
Memfokuskan pada Aktivitas tidak bernilai tambah, dengan
mengidentifikasikan kemudian mengeliminasi aktivitas tersebut.
b. Activity selection
Pemilihan serangkaian aktivitas yang berbeda disebabkan kerena srtategi
yang saling bersaing. Strategi berbeda membutuhkan aktivitas berbeda.
Dipilih aktivitas yang biayanya rendah untuk hasil yang sama.
c. Activity reduction
Pengurangan waktu dan konsumsi sumber ekonomi yang diperlukan
suatu aktivitas. Pendekatan ini terutama ditujukan untuk pengingkatan
efisiensi dan peningkatan aktivitas tidak bernilai tambah dapat
dihilangkan.
d. Activity sharing
Peningkatan efisiensi aktivitas dengan memanfaatkan skala ekonomi,
khususnya dengan meningkatkan jumlah kuantitas cost driver tanpa
meningkatkan biaya aktivitasnya.
2. Market Targetting
Activity Based Management menuntut pihak manajemen senior untuk selalu
menetapkan apa yang dibutuhkan pelanggan dan menyiapkan target
operasional untuk mencapai kebutuhan tersebut.
3. Bussiness Process Improvement
Manajer harus menyelaraskan bermacam-macam proses yang ada dalam
perusahaan
7
4. Activity Improvement
Pemfokusan perhatian terhadap perbaikan jasa, proses bisnis dan aktivitas
5. Procces control
Pengendalian terhadap proses merupakan tindakan untuk
meyakinkan bahwa proses (aktivitas) yang dilaksanakan untuk
menghasilkan output beroperasi secara efektif dan konsisten.
8
alat komunikasi untuk pihak-pihak yang membutuhkannya.
6. Investment Management
Bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang, dimana dalam proses
ini dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, dan berbagai
strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut.
7. Continuous Improvement
Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap
program continuous improvement dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan
kritis.
8. Benchmarking
Proses mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis (critical success
factor) yang dicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan dengan
tujuan mengimplementasikannya sebagai perbaikan dalam proses
perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik.
9. Target Costing
Menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga
yang kompetitif sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang
diharapkan.
10. Customer Value Analysis
Suatu analisa yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu aktivitas
memiliki nilai (value) bagi pelanggan atau tidak dengan cara melihat apa
yang diperoleh pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan untuk
memperoleh suatu produk atau jasa.
9
I. KEUNGGULAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Keunggulan utama pendekatan ABM (Activity Based Management) yaitu:
1. Activity Based Management mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis
kunci dan mengindentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat
diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi
pelanggan.
2. Activity Based Management memperbaiki fokus manajemen dengan cara
mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci,
pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif perusahaan.
10