Anda di halaman 1dari 5

TUGAS LAPANGAN

PAJAK PENGHASILAN BADAN


PERMATA BANK

DISUSUN OLEH:
ADZANI BANGKIT KUMBARA (F3414002)

D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSIRAS SEBELAS MARET
2014
Perpajakan di dalam Bank Permata
Tujuan dari tugas lapangan mata kuliah Pajak Penghasilan Badan ialah mencari apakah
terdapat
1. Pajak Dibayar Dimuka
2. Utang Pajak
3. Beban Pajak
4. Koreksi Fiskal
Di dalam laporan keuangan maupun Catatan Atas Laporan Keuangan pada Bank Permata.
Berikut merupakan hasil pencarian pada Laporan Keuangan maupun Catatan Atas Laporan
Keuangan.

Pajak Penghasilan
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban diakui
pada laba rugi, kecuali untuk komponen yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam
penghasilan komprehensif lain. Pajak kini terdiri dari estimasi utang atau restitusi pajak atas
laba atau rugi kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dan penyesuaian terkait dengan
utang atau restitusi pajak tahun-tahun sebelumnya. Pajak kini diukur dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak
tangguhan diukur dengan mengunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas
perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau
secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan
manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan
manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau
apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas
keberatan atau banding itu diterima.
A. Liabilitas pajak (dinyatakan dalam jutaan rupiah) penghasilan terdiri dari:
2015 2014
Pajak Penghasilan Badan
Bank - 3.180
Jumlah - 3.180
B. Beban Pajak terdiri dari:
2015 2014
Pajak Kini:
Bank
Pajak Final - 1.706
Pajak Kini 401.273 330.764
Entitas Anak
Pajak Final - 95
401.273 332.565
Pajak Tangguhan:
Pembentukan dan (353.342) 129.972
Pemulihan perbedaan
temporer Bank
Entitas Anak (1.508) (3.02)
(354.850) 126.952
Jumlah 46.423 459.514
Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan PermataBank di tahun 2015 mengalami penurunan menjadi sebesar
Rp46,42 miliar atau 90% dari Rp459,52 miliar pada tahun 2014. Penurunan beban pajak
terutama disebabkan adanya penurunan laba dan adanya koreksi negatif permanen yang
berasal dari bagian laba bersih entitas asosiasi.
Sesuai dengan peraturan perpajakan dii Indonesia, Bank dan Entitas Anak menghitung
dan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum
yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasian tidak diperbolehkan) berdasarkan
system self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam
jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
Posisi Perseroan atas perpajakan dapat dipertanyakan oleh Fiskus. Manajemen
mempertahankan posisi perpajakan Perseroan yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar
yang kuat, sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa
provisi untuk perpajakan adalah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan
kajian beberapa faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman
masa lalu. Kajian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi serta pertimbangan mengenai
kejadian masa depan. Informasi baru mungkin saja tersedia dan dapat menyebabkan
manajemen untuk mengubah pertimbangannya mengenai kecukupan provisi untuk
perpajakan. Perubahan atas provisi untuk perpajakan akan berdampak pada beban pajak pada
periode dimana keputusan tersebut dibuat.
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang
terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak
penghasilan badan).
C. Perhitungan pajak kini dan utang pajak (pajak lebih bayar) adalah sebagai
berikut:
2015 2014
Laba (rugi) Kena Pajak:
Bank 1.605.092 1.323.055
Entitas Anak 114 1.059
1.605.206 1.324.114
Pajak kini:
Bank
Pajak Final - 1.706
Pajak Kini 401.273 330.764
401.273 332.584
Pajak dibayar dimuka
Bank 466.724 327.584

Utang Pajak Penghasilan (65.451) 3.180

Untuk Koreksi Fiskal:

Jumlah laba kena pajak Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, seperti yang tertera pada rekonsiliasi di atas, digunakan sebagai dasar dalam
pengisian SPT 2015 dan 2014.

Berdasarkan Surat dari Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar (KPP
WPB) No. S-6067/WPJ.19/KP.01/2015 tanggal 24 Nopember 2015 tentang
Himbauan Pembayaran Kewajiban Perpajakan di Akhir Tahun 2015, maka pada
tanggal 28 Desember 2015 Bank telah membayar angsuran PPh Pasal 25 masa Desember
2015 sebesar Rp49.708; dengan demikian, Bank memiliki klaim pengembalian
pajak tahun fiskal 2015 sebesar Rp65.451.
Berdasarkan Surat Tagihan Pajak (STP) yang dikeluarkan Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak
Besar (KPP WPB) I tanggal 29 Januari 2015, KPP WPB I meminta Bank untuk melunasi
pajak penghasilan Pasal 25 masa Desember 2014 sebesar Rp38.262. Bank telah melunasi
STP tersebut pada tanggal 25 Pebruari 2015 dan dengan demikian, Bank memiliki klaim
pengembalian pajak penghasilan badan tahun fiskal 2014 sebesar Rp35.082. Revisi SPT telah
disampaikan pada tanggal 24 April 2015.

Anda mungkin juga menyukai