PENDAHULUAN
bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir
tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan
Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh
147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut.
mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu
hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun
2015.
dihadapi dunia bukan saja harus dicapai oleh stiap negara, tetapi juga harus
diwujudkan oleh setiap daerah Kabupaten / Kota dan Propinsi sesuai dengan
prinsip otonomi. Makin banyak daerah dapat mewujudkan target MDGs, maka
mengacu pada suatu susunan target tertentu yang telah ditentukan dicapai pada
pemikiran. Target dan waktu pencapaian menjadi orientasi penting yang perlu
diraih.
Delapan butir Tujuan MGDs terdiri dari 21 target kuantitatif dan dapat diukur
Indikator
per hari
1.7 Proporsi tenaga kerja yang menghidupi diri sendiri dan yang
kerja
setengahnya
Indi kator
pendidikan dasar
tahun.
perempuan
Indikator
dan menengah pada tahun 2005, dan pada semua tingkat pendidikan
Indikator
Target 4a: Mengurangi tingkat kematian anak usia 0-5 tahun hingga dua per tiga
bagian
Indikator
5.2. Jumlah proses kelahiran yang ditangani oleh tenaga medis terlatih
lainnya
Indikator
HIV/AIDS
Target 6b: Dicapainya akses perawatan secara merata dan universal bagi
6.5. Proporsi dari populasi menderita infeksi HIV tingkat lanjut yang
6.7. Proporsi balita yang tidur menggunakan tirai ranjang yang sudah
mengandung insektisida
6.8. Proporsi balita yang menderita demam dan dirawat dengan obat-
tuberkulosa
Indikator
2010
7.2. Total emisi CO2, per kapita dan per $1 GDP (PPP)
7.4. Proporsi dari jumlah ikan dalam batasan aman lingkup hayati
memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar
berkualitas
berkualitas
Target 7d: Tercapainya perbaikan yang berarti bagi kualitas hidup untuk
Indikator
untuk Negara kepulauan kecil, dan hasil dari sesi khusus dari Rapat
Umum ke-22)
8.1 Netto dari ODA, total dan untuk Negara paling tertinggal, sebagai
8.2 Proporsi dari total bilateral, alokasi sektor dari donor OECD/DAC untuk
8.3 Proporsi dari bantuan bilateral resmi tidak terikat yang diberikan oleh
donor OECD/DAC.
8.4 ODA yang diterima oleh Negara daratan sebagai proporsi dari produk
8.5 ODA yang diterima oleh Negara kepulauan kecil sebagai proporsi dari
8.6 Proporsi dari total impor Negara maju (dalam nilai dan tidak termasuk
barang senjata) dari negara berkembang dan paling tertinggal yang bebas
bea cukai.
8.7 Tarif rata-rata yang dibebankan oleh Negara maju untuk produk pertanian,
nasional bruto.
8.9 Proporsi dari ODA yang tersedia untuk membantu pertumbuhan kapasitas
perdagangan.
Pengelolaan hutang.
8.10 Jumlah Negara yang telah melaksanakan butir keputusan dan memenuhi
8.11 Keringanan hutang sebagai tertuang dalam inisiatif HIPC dan MDRI.
8.12 Pelayanan hutang sebagai persentasi dari barang dan jasa ekspor.
berkembang.
8.13 Proporsi dari populasi yang memiliki akses kepada obat-obatan esensial
MDGs 1 : - Kemiskinan telah turun dari 20,6 % (tahun 2000) menjadi 5,73 %
target 80 %.
MDGs 6 : - HIV 0,02 % ( 0,01 %), malaria 0,78 (1,2) dan penyakit menular
Saat ini tahun 2014, tinggal tersisa satu tahun lagi sebelum 2015 dimana
telah ditempuh, dimana letak tantangan yang bisa dihadapi dan apa saja potensi
dan Masyarakat) dapat mensuplai informasi data bagi Pemerintah secara akurat
Target MDGs di tahun 2015, maka indikator dari delapan tujuan MDGs
daerah.
misi yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan kajian antara lain untuk :
yang menyiratkan tentang kesimpulan, arahan dan saran tindak lanjut sebagai
jangka pendek, menengah dan panjang baik sektor tunggal maupun multi
sektor.
1.4. Manfaat
penghambat dan pendorong dari kondisi, sumber daya dan kebijakan terkait.
kebijakan dan aspek soaial. Aspek kebijakan menyangkut program dan kegiatan
penyusunan laporan awal dan akhir hasil kajian sehingga berjalan efektif.
- Dan lain-lain.
Bali terletak pada 0800958 0802802 Lintang Selatan dan 11402628 11505128
berikut
Sumber :
Pekutatan,
15% ,0 Melaya, 23%
Mendoyo,
35%
Negara,
15%
Jembrana,
11%
Gambar 2.2
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Jembrana
Mendoyo memiliki wilayah yang paling luas yaitu 294,94 Km 2 atau 35% dari
sempit adalah Kecamatan Jembrana dengan luas sekitar 95,97 Km2 atau 11%
dasar lainnya;
pelaksanaan bidang bidang tertentu dapat berjalan lancar dan berhasil guna,
Daerah Kabupaten Jembrana organisasi dan tata kerja perangkat daerah terbagi,
meliputi :
1) Sekretariat Daerah
2) Sekretariat DPRD
pengawas penyelenggaraan
perencana penyelenggaraan
5) Dinas Daerah
Kabupaten Jembrana :
berbentuk badan, kantor, Sat. Pol. PP dan rumah sakit. Lembaga Teknis
Daerah yang berbentuk badan dipimpin oleh kepala badan, yang terdiri
dari :
Teknis Daerah yang berbentuk badan, kantor dan rumah sakit mempunyai
bersifat spesifik.
7) Kecamatan
Kecamatan merupakan
8) Staf Ahli.
pemerintahan yang paling banyak terdiri dari 5 (lima) staf ahli dimana
orang (40%). Bila dirinci per golongan, jumlah PNS yang paling banyak berada
pada Golongan IV, yaitu sebanyak 1.990 orang, dan paling sedikit adalah
300 253
rincian eselon II, sebanyak 19 orang,
200
eselon III, 99 orang, eselon IV, 349 82 99 96
100 18 1 19 17 1 3 8 21
orang dan Eselon V, 21 orang; 0
Eselon II Eselon III Eselon Eselon V
dengan rata-rata perempuan IV
menunjukkan bahwa
sarjana (S1).
diberdayakan secara optimal. Kendati begitu mereka juga bisa menjadi beban
268,269
269,859 272,828 Kabupaten Jembrana dalam 5
280,000
(lima) tahun terakhir tahun 2008
260,000
240,000
2012 adalah kecendrungan
2008 2009 201 0 20 11 20 12
meningkat, yaitu 268.269 jiwa
tahun 2008 menjadi 317.717 tahun 2018, dengan mengalami peningkatan rata-
Tabel 2.2 : Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana Per Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan Pekutatan paling sedikit yaitu 31.052 jiwa dan paling banyak adalah
mendominasi di kabupaten
jiwa.
menunjukkan bahwa
Pendidikan
100,000
94,121 sebagian besar
8 0,000 68,084 penduduk kabupaten
58,526
6 0,000
37,835
42,489 Jembrana
4 0,000
Tamat SMA 68.084 jiwa dan Tamat SMU keatas sebayak 16.602 orang.
Berdasarkan
Pendidikan (%)
S2/S3, Jembrana Dalam Angka
DI/DII/DIII, DIV/S1, 0.20%
2.52% 2.91%
Tahun 2013
SD, 33.01%
memperlihatkan pada
2,52%; Diploma IV/S1 adalah 2,91%; dan hanya 0,20 % yang berpendidikan
pascasarjana.
sampai dengan tahun 2012 adalah berturut-turut 88, 00; 88,89; 89,00; 90,90; 90,90; 90,92
Memperlihatkan bahwa
Je mbrana Bali
penduduk melek huruf di
keseluruhan.
Jembrana.
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar
ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal
murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Berikut adalah rasio
Tabel 2.4 : Rasio Guru Terhadap Murid di Kab. Jembrana Tahun 2012
Rasio Guru
Jumlah
No Jenis Sekolah Jumlah Guru terhadap
Murid
Murid
1 SD 29.904 1.385 21,59
2 SMP 11.134 811 13,73
3 SLTA/SMU 5.824 820 7,10
SMK 4.050 326 12,42
Sumber :Profile Kabupaten Jembrana, Tahun 2013
antarajumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA dan
wilayah.Nilai APK bisa lebih besar dari 100 % karena terdapat murid yang
berusia di luar usiaresmi sekolah, terletak di daerah kota, atau terletak pada
Tabel 2.5 : APK Penduduk Kabupaten Jembrana (%) Tahun 2008 2012
Angka
200
No Partisipasi 2009 2010 2011 2012
8
Kasar
1 SD/ MI 110, 110,63 115,55 113,94 113,95
27
2 SLTP/ Mtsn 105, 106,46 110,50 116,98 117,01
38
3 SMA/ MA 82,9 81,35 95,00 98.07 98,21
0
Sumber :Profile Kabupaten Jembrana, Tahun 2013
berarti banyak anak usia sekolah yang bersekolah disuatu daerah pada tingkat
Sekolah
Sumber :Profile Kabupaten Jembrana, Tahun 2013
menggambarkan mutu dari SDM yang ada di suatu wilayah yang diukur dalam
semakin tinggi pula mutu dan kualitas SDM. Angka Melek Huruf Kabupaten
Evaluasi Pencapaian MDGs di Kabupaten Jembrana 27
Jembrana dalam lima tahun terakhir (2008 2012)
Jembrana dilihat dari : Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka
Hidup di Kabupaten Jembrana dari tahun 2007 2012 adalah terus meningkat
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah kematian
Tahun 2008 Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana adalah 7,25 /1.000
Kelahiran Hidup dan mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 10,62 /
1.000 Kelahiran Hidup. Penurunan pada tahun 2010 menjadi 10,62 / 1.000
Kelahiran Hidup dan pada tahun 2010 kembali menurun menjadi 9,13 / 1.000
Kelahiran Hidup tapi kembali mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan
Kelahiran Hidup.
naik menjadi 14,52 / 1.000 KH dan pada tahun 2012, turun menjadi 11,47 / 1.000
KH.
menunjukkan jumlah kematian ibu pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka
menunjukkan
Perbankan Pertanian,
&Lembaga 1,056,917.33 keadaanstatus
Keuangan Jasa-jasa,
Lainnya, 539,164.02 Penggalian,
206,605.02 22,581.55
kesehatan,
ekonomi,
lingkungan fisik
Industri,
330,434.02 dan biologik
Perdagangan,
Pengangkutan
dan
Hotel & Listri k & Air masyarakat di
Retauran, Min um,
Komunikasi,
1,157,322.27 82,4 06.81
706,931.34 wilayahtersebut
Bangunan,
301,174.56 masih
penduduk dalam tahun 2012 sebanyak 410 jiwa. Merujuk dari data tersebut
maka Angka Kematian Kasar ( CDR ) Kabupaten Jembrana mencapai 1,33 per
1.000penduduk.
Bruto (PDRB) PDRB) Kabupaten JembranaAtas dasar harga yang berlaku, Tahun
2012, Perkembangan PDRB petka[ita atas harga belaku dan PDRB perkapita atas
dasar harga konstan. PDRB tahun 2012 atas dasar harga berlaku menunjukkan
sebanyak Rp; 1.157.322,27 disusul yang kedua adalah Sektor Pertanian sebanyak
sebesar Rp 22.581,55
dasar harga konstan tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mempelihtakan
Rp 16.431.107,09 tahun 2012; PDRB atas dasar harga konstan tahun 2008 Rp
a. Listrik Regular
b. Listrik Prabayar
pengolahan air lautmenjadi air minum. Terobosan ini adalah antisipasi jangka
m3 , denganbeberapa
sumber air minum yang telah diusahakan adalah sebagai berikut: air sungai
sebanyak 6; sumur bor sebanyak 38 dan mata air sebanyak 3 untuk melayani
pelanggan.
sebanyak 1 (satu) unit,Trek Loader sebanyak 1 (satu) serta armada truk yang
terdiri dari Truk Arm Rool sebanyak6 (enam) unit, Truk Dum sebanyak 6 (enam)
unit dan gerobak sebanyak 16 (enam belas)buah. Jumlah sampah yang ditangani
dalam sehari yaitu sampah organik sejumlah 3.375m dan sampah anorganik
1.125 m. Volume total produksi sampah sehari di TPA berkisarantara 6-7 ton.
sama yang sangat baik dengan investor yang ingin menanamkan modalnya
ijin bagi kepentingan dunia usaha. Disamping itu jugaada beberapa rancangan
yang telah dipersiapkan dan bahkan dilakukan oleh pemerintah antara lain:
EGovernment.
o Pengembangan jaringan Backbone dan jaringan distribusi untuk desa-desa
Kab. Jembrana, sampai saat ini di Wilayah Kabupaten Jembrana terdapat 4 unit
Radio.
Kabupaten Jembrana berada di pintumasuk ke Pulau Bali dari Pulau Jawa yaitu
dalam Kabupaten merupakan pergerakan antar desa, antaradesa dan antar kota
Berdasarkan data pada Dinas PU Bina Marga Kab. Jembrana, Panjang Jalan di di
265,485 Km, jalan lapen 575,789 Km dan jalan krokol 99,749 Km.
Kabupaten Jembrana hanya terdapat satu buah terminal barang yang terdapat di
antar pulau, dan distribusi ekspor dan impor, serta pelabuhan perikanan di
Pengambengan.
ton/thn, menggunakan perahu kapal motor sebanyak 1.568 unit dan 312 perahu
tanpa motor. Diperlukan jaringan transportasi laut maupun darat yang baik
berukuran 30 GT, pelabuhan tersebut juga melayani kapal ikan yang beroperasi
pada kelompok Hutan Yeh Leh Yeh Lebah (RTK 12) seluas 2.813,00 Ha dan
Kelompok Hutan Bali Barat (RTK 19) seluas 38.494,27 Ha. Luas Kawasan Hutan
atau 31,61 % dari luas Kawasan Hutan Pulau Bali; atau 4d9,07 % dari luas
berikut.
kesehatan.
murahan.
tangga lain.
hujan.
tanah.
12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas
Bali sebagai salah satu Provinsi di Indonesia, dan Jembrana sebagai salah
satu Kabupaten di Provinsi Bali, sudah tentu wajib mempunyai komitment yang
Harapan Hidup di Kabupaten Jembrana dari tahun 2007 2012 adalah terus
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 Angka Harapan Hidup adalah
sebesar 71,65 dan setiap tahun semakin meningkat pada tahun 2012 Angka
Tabel 3.2
penduduk dengan pendapatan di bawah US$1 (PPP) per hari tahun 2009, 2010,
2011 dan 2013 masing-masing adalah 6,8%, 8,11%. 7,1%, dan 6,85%. Terjadi
penurunan dari monitoring tahun 2005 2007 yaitu 8,17%, 8,15% dan, 6,50%.
Target MDGs di tahun 2015 adalah 10%, hal ini berarti sudah Kabupaten
rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang
berkaitan dengan berbagai situasi. Melek aksara (juga disebut dengan melek
membaca.
untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi
dengan orang lain, atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan
tahun 2006 Tentang Subsidi Biaya Pendidikan Pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK
SMA dan SMK Negeri dan bertujuan untuk membantu meringankan beban
orang tua/wali murid pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK Negeri. Point penting
(sepuluh prosen) dan paling tinggi 20% (duapuluh prosen) dari totalitas
masing-masing.
1) Pembebasan SPP, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bagi seluruh
atau sekolah swasta, dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri.
kualitas belajar dan mengajar bagi anak didik dan guru. Peningkatan
kualitas sarana pendidikan ini, melalui Block Grant atau pola yang
pemanfaatan dana yang lebih optimal, dengan sasaran akhir yang lebih
maksimal.
luasnya bagi para guru dan pendidik, untuk mengikuti jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, yakni melalui program D-3, S-1, dan S-2, dengan
saat ini implementasinya tidak lagi menjadi urusan Pemkab Jembrana, karena
adanya Peraturan yang bersifat nasional, namun dampak dari Peraturan Daerah
Tabel 3.3 : Target dan Indikator MDGs-2, Pendidikan Dasar untuk Semua
antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu
dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase.
Evaluasi Pencapaian MDGs di Kabupaten Jembrana 47
Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah
yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi
APM berarti banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada
peningkatan yang sangat berarti. Ini berarti bahwa dalam waktu yang cukup
tentang angka melek huruf, dalam tahun 2009, 2010, 2011, dan 2013
menunjukkan kenaikan. Bila dibandikan dengan angka melek huruf tahun 2005
99,70%; terlihat untuk kurun waktu tahun 2013 mencapai 100%. Hal ini berarti
Kabupaten Jembrana sudah mencapai target MDGS 100% (sesuai target MDGs.
Angka Partisipasi Murni (APM) periode tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012
Menengah Atas kecenrungan meningkat. APM 2006 2007, yang pernah diteliti
untuk Sekolah menengah Pertama 88,33%, 88,50% dan 88,33%; serta untuk
MDGs tahun 2015 adalah 100%, Kabupaten Jembrana harus kerja keras untuk
89%, mengalami peningkatan yang sangat berarti. Ini berarti bahwa dalam
kondisi saat ini, yakin bahwa sebelum tahun 2015, 100% guru berkualifikasi
Selain Angka melek huruf dan APM, keberhasilan pendidikan juga bisa
dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK). Angka Partisipasi Kasar (APK)
tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu
jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100 %
karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah, terletak di
daerah kota, atau terletak pada daerah perbatasan. APK Kabupaten Jembrana
Gambar 3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kab. Jembrana Tahun 2009 - 2013
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah
satu ukuran kwlitas sumber daya manusia sebagai salah satu unsur
lebih adalah perempuan, itu berarti apabila kualitas sumber daya manusia
ketimpangan. Perempuan Bali memiliki etos kerja tinggi yang tidak kalah
dengan etos kerja laki-laki, maka program kesetaraan gender dalam program
keterlibatan perempuan pada setiap bidang pekerjaan, secara detail Target dan
Kabupaten Jembrana Tahun 2009 2013 disajikan pada Tabel 3.6. Berdasarkan
data Tabel 3.6, dapat diuraikan bahwa capaian kinerja MDGs dalam bidang
terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar sedikit lebih tinggi dari
Bali, namun bila dibandingkan Indonesia untuk jenjang pendidikan SMP berada
sedikit lebih tinggi. Secara umum dapat dikatakan bahwa perlu kerja keras
pendidkan yang lebih tinggi, seperti di tingkat perguruan tinggi yang hanya
5,56 di tahun 2011, masih jauh dibawah Bali mencapai 14,31%. Target MDGs
sekolah negeri adanya di kota apalagi sampai pada tingkat perguruan tinggi
yang di Kabupaten Jembrana tidak ada, sehingga harus keluar daerah seperti ke
Denpasar atau keluar Bali. Anak perempuan sampai bisa di sekolahkan keluar
sudah terjadi pergeseran, tidak ada lagi diskriminasi terhadap anak baik laki-
periode 2009, 2010, 2011, dan 2013 adalah masing-masing 94,16%, 95,09%,
89,34%, dan 98,32%. Bila dibandingkan dengan Target MDGs tahun 2015 adalah
karena jika perempuan yang melek huruf semakin tinggi, maka dapat membuka
membaiknya rasio angka partisipasi murni (APM) dan melek huruf perempuan
terhadap laki-laki. Namun, diskriminasi antara perempuan dan laki-laki masih tetap
ada dan terjadi terutama dalam hal keikut sertaan perempuan dalam posisi
manajemen di lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif seperti yang disajikan pada
sebagai input dalam pembuatan proyeksi penduduk; dan (4) digunakan untuk
kematian anak di Kabupaten Jembrana antara lain Angka Kematian Bayi (AKB)
dan Angka Kematian Balita (AKABA). Infant Mortality Rate atau Angka
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama. Sedangkan yang dimaksud dengan AKABA adalah jumlah anak
(termasuk bayi) yang meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun per 1.000
Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jembrana tahun 2009, 2010, 2011, dan 2013
yang dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup adalah
12,09%. Capaian kinerja AKB pada periode ini terjadi sedikit dibandingkan
sebesar 11,19%. Dibandingkan dengan capaian MDGs di tahun 2015 adalah 19%,
tahun 2009 -2011 per 1000 kelahiran hidup adalah masing-masing : 8,64%,
11,75%, 10,6%, atau dengan rata-rata 11,38%. Capaian kinerja AKB pada
AKBA Jembrana dibandingkan dengan AKBA Provinsi Bali Tahun 2010 sebesar
43,50%, maka kondisi Jembrana jacapaian MDGs di tahun 2015 adalah 32%,
maka kondisi Pemkab Jembrana sudah jauh melampaui capaian. (Tabel 3.8).
campak pada bayi, dimana proporsi bayi yang telah memperoleh imunisasi
Evaluasi Pencapaian MDGs di Kabupaten Jembrana 55
campak di Kabupaten Jembrana dari tahun 2009 sampai tahun 2013 mengalami
peningkatan.
satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai
sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu.
Angka Kematian Ibu ini dipergunakan untuk menggambarkan status gizi dan
Sumber : Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2013 dan Dinas Kesehatan pemkab Jembrana, tahun
2013
menunjukkan prestasi yang luar biasa dengan mampu menekan angka kematian
Prestasi lainnya juga nampak pada data proporsi kelahiran yang ditolong
oleh tenaga medis. Pada tahun 2009- 2013, Kabupaten Jembrana telah berhasil
angka kematian ibu. Meski demikian masih banyak faktor yang harus
sering kali terjadi seperti pendarahan, diare konik, emboli air ketuban,
dan infeksi; Disamping itu juga faktor-faktor lain yang juga cukup penting
Angka cakupan kunjungan ibu hamil sebesar 95% pada tahun 2013,
memiliki arti bahwa diantara ibu hamil yang menjadi penduduk di Kabupaten
dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemberian pil zat besi, imunisasi
mendapat dua kali imunisasi tetanus toksoid (TT) selama kehamilan pertama.
Imunisasi ulang diberikan satu kali pada setiap kehamilan berikutnya untuk
kepada calon pengantin wanita, sehigga setiap kehamilan yang terjadi dalam
(Depkes, 2000).
Sumber : Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2013 dan, Riskerdas Kemkes 2014
HIV AIDS untuk remaja usia 15 - 24 tahun melalui Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah Menengah Atas dengan frekunsi kegiatan dari tahun 2009 -2012
Kabupaten Jembrana Tahun 2005-2007 yaitu : 0,011%. 0,009% dan 0,020; kondisi
pariwisata di Bali.
Kabupaten Jembrana. Semakin banyak kasus HIV/AIDS positif yang tercatat, itu
malaria per 1.000 penduduk rata-rata 0,03%, meningkat dari 0,004% tahun 2011
prevalensi malaria per 1.000 penduduk 0,04% dan untuk prevalensi tuberkulosis
per 100.000 penduduk adalah 0,20%. Maka kondisi ini menunjukkan bahwa
AIDS, dan Penyakit menular lainnya sudah termasuk berhasil sesuai dengan
capaian MDGs di tahun 2015, kecuali prevalensi HIV dan AIDS meningkat.
Prevalensi HIV dan AIDS capaian Pemkab Jembrana, bila dibandingkan dengan
Provinsi Bali Tahun 2013 adalah 22,1%, maka capaian Pemkab Jembrana masih
masing-masing. Misalnya hal yang paling urgen dan minimal standar secara
umum yaitu terhadap pemenuhan kebutuhan air minum layak. Secara rici
Lingkungan Hidup
Sumber : Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2013 dan Dinas Kehutanan Pemprop Bali,
Tahun 2013 dan Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana tahun 2013
Berdasarkan data Tabel 3.14 dapat diuraikan bahwa rasio luas kawasan
rakyat periode tahun 2009 2011 adalah 9,78 % dan meningkat menjadi 19,78%
mendasar yang dapat juga dikatakan sebagai tolok ukur kesehatan yaitu tentang
dengan akses yang berkelanjutan terhadap air minum layak dari tahun 2013
adalah sebesar 86,98%. Capaian Kinerja Pemkab Jembrana dalam hal ini lebih
terhadap air minum layak dan sanitasi yang layak terus dilakukan melalui
investasi terhadap penyediaan air minum layak dan sanitasi, terutama untuk
perdesaan, penyediaan air minum layak dan sanitasi dilakukan melalui upaya
pengelolaan sumber daya air dan pengelolaan sistem air minum dan sanitasi
yang layak.
komputer yang bisa digunakan siswa untuk akses internet melalui Komputer.
Pembangunan Kabupaten Jembrana Tahun 2009 2013 di sajikan pada Tabel 3.16
siswa. Akses untuk internet dalam tahun 2009 2013 meningkat yaitu dari 73%
teknologi yang semakin gencar adanya Wi-Fi dan modem untuk akses internet,
maka dipastikan sebelum tahun 2015 SD-SMP yang ada di Kabupaten Jembrana
4.1. Kesimpulan
sebagai berikut.
US$1 (PPP) per hari, terjadi peningkatan, yaitu 6,8 % pada tahun 2009,
8,11% tahun 2010, 7.1% pada tahun 2011, dan 6,85 tahun 2013. Hal ini
tahun 2009, 5,70% tahun 2010, 6.10% pada tahun 2011 dan 5,89% tahun
2009, 0,005% tahun 2010, 0,015% pada tahun 2011 dan 0,014% tahun
2009, 2,34% tahun 2010, 3,64% pada tahun 2011, dan 2,75% tahun 2013.
Evaluasi Pencapaian MDGs di Kabupaten Jembrana 67
Kondisi ini menunjukkan Kabupaten Jembrana sudah mencapai Target
berikut.
pada tahun 2009, 89,82% tahun 2010, 90,69% pada tahun 2011, dan
mencapai Target 100% MDGs tahun 2015. Diperlukan kerja keras untuk
tahun 2010, 98,43% pada tahun 2011 dan 98,94 tahun 2013 %. Kondisi
Target MDGs 100% tahun 2015, sehingga diperlukan kerja keras untuk
2009, 90,00 % tahun 2010, 93,85% pada tahun 2011, dan tahun 2013
69,78 % pada tahun 2009, 74,96% tahun 2010, 75,60% pada tahun 2011
sebesar 100%.
berikut.
2009, 95,09 % tahun 2010, 89,34 % tahun 2011 dan 98,32% tahun 2013.
55,24 % tahun 2010, 61,12 % tahun 2011, dan tahun 2013 66%..
sebesar 100%.
43,76 % tahun 2010, 45,96 % tahun 2011 dan tahun 2013, 47,99%.
100%.
b) Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun, yang
pada tahun 2009, 88,18% tahun 2010, 89,72% pada tahun 2011, dan
sebesar 100%.
pada tahun 2009, 38,42% tahun 2010, 39,77% pada tahun 2011 dan
pada tahun 2011 dan 2013, Capaian AKB Kabupaten Jembrana sudah
pada tahun 2011, 14,52% tahun 2013. Kondisi ini mencerminkan bahwa
Jembrana pada tahun 2010 sebanyak 92,82 menjadi 94,45% tahun 2013,
berikut.
peningkatan yang berarti periode tahun 2009, 2010, 2011, dan 2013
HIV dan AIDS Provinsi Bali patda periode yang sama rata-rata sebesar
turut dari tahun 2009 2013 adalah 9, 16, 16, 20 kegiatan. Dengan
berikut.
tahun 2009 adalah 0,04% menjadi 0,03% tahun 2013, Capaian ini
6%, 5%, 5%, 4%. Capaian ini sudah mencapai Target MDGs Tahun
2015 Menurun.
lingkungan yang hilang. Indikator ini diukur dari rasio luas kawasan
hutan rakyat. Periode tahun 2009 adalah 9,78% menjadi 19,78% tahun
Meningkat.
tangga dari tahun 2009, 2010, 2011, 2013 adalah 84,06%, 84,25% ,
akses internet yang efektif tinggal 81%, sehingga Capaian MDGs tahun
internet dari tahun 2009 yaitu 73% meningkat menjadi 88%, namun
4.2. Rekomendasi
berikut.
miskin.
pendidikan.
secara teratur ibu hamil selama masa kehamilan pada pos-pos pelayanan
direkomendasi untuk :
tidak berkenan bepergian sendiri; dan (4) khawatir atau keraguan tidak
teruna-teruni di pedesaan.
untuk program reboisasi atau hutan rakyat; peningkatan sumber air bersih
untuk masyarakat; akses pada fasilitas sanitasi yang layak; serta peningkatan
rumah tangga yang menempati rumah sehat melalui program bedah rumah.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jembrana, 2012, Jembrana Dalam Angka 2013.