Anda di halaman 1dari 5

Ekspansi berlebihan pada patella. Bagaimanapun, di beberapa kasus.

Serabut dari vastus lateralis dapat


juga secara langusung masuk ke distal. Pada posisi addidaksi, ekstensi dari vastus medial dan lateral masuk
ke tibia melalui jalur retinaculum patella.

Tendon patella berjalan dari perbatasan yang lebih rendah dari patella ke tuberculum tibialis. Karena
shaft dari os femoralis memiliki kecenderungan. Otot quadriceps tidak menarik garis secara langsung
dengan tenton patella. Sudut yang terbentuk selalu valgus, dan rata-rata 14 derajat pada laki-laki dan 17
derajat pada perempuan. Sudut ini, sudut quadriceps (Q) ditekan oleh rotasi internal pada femur (gambar
1-60). Kecenderungan yang dihasilkan terhadap displacement dari patella lateral ditahan oleh trochlea
femoral bagian lip lateral, serat horizontal pada VMO, dan medial patellar retinaculum. Peregangan
selektif, dari VMO telah diajukan sebagai penatalaksanaan nyeri patellofemoral dan subluksasi. Meskipun
otot-otot quadriceps paling banyak terlihat fungsinya pada ekstensi genu (dengan fungsi sekunder pada
fleksi hip), aksi fisiologi primerny adalah mengurangi kecepatan fleksi pada genu selama awal fase berdiri
saat berjalan oleh cara kontraksi eksentrik. Empat segmen quadriceps femoris mendapat inervasi dari
nervus femoris.

Tendon patellar sangat kuat. Ligamentum yang datar dengan panjang 5 cm. pada area proksimal, origo
berasal dari apex dan garis yang besebelahan dari patella dan penekanan yang kasar pada permukaan
posterior. Pada area distal, tendon patella masuk ke dalam tuberositas os tibialis. Serabut superficial dengan
tendon dari otot quadriceps femoris berlanjut terus sampai ke depan patella. Pada bagian medial dan lateral
dari tendon quadriceps diturunkan dari kedua sisi dari patella dan dimasukkan kedalam bagian akhir
proksimal diantara tuberositas tibia. Garis ekspansi kedalam kapsul dan bentuk medial dan lateral pada
retinakular patella. tinggi

Normal pemeriksaan MRI pada tendon patella menggunakan intensitas yang rendah, tapi bukan suatu yang
luar biasa pada signal yang intermediate

ASPEK MEDIAL
Menurut Warren and Marshall, struktur pendukung pada sisi medial dari genu dapat dibagi menjadi 3
lapisan. Lapisan pertama adalah paling superficial , menjadi lapisan pertama yang ditemukan dibawah kulit
dilepas dari sisi medial lutut. Lapisan ini didefinisikan sebagai fascia yang menutupi M. Sartorius (Gambar
1-62). Musculus Sartorius masuk kedalam jaringan serabut fascial dan tidak mempunyai jarak insertion ke
distal tibia. Pada daerah posterior., lapisan jaringan lemak terletak diantara lapisan pertama dan struktur
profunda. Tendon Gracilis dan semitendinosus terletak diantara lapisan satu dan dua (gambar 1-63). Secara
lebih lanjut lagi di daerah posterior, lapisan satu adalah lembaran fascial yang terletak menutupi dua caput
dari M. Gastrocnemius dan structur dari fossa popliteal. Lapisan ini berfungsi sebagai penyokong untuk
otot dan struktur neurovascular pada region poplitea. Bagian lapisan 1 dapat direfleksikan secara anterior
untuk memperlihatkan MCL (Ligamentum kolateral medial) superfisial. Sekitar 1 cm di depan MCL
superfisial, lapisan 1 menyatu dengan bagian depan lapisan 2 dan retinaculum patellar medial berasal dari
vastus medialis. Lapisan 1 menyatu dengan periosteum tibia secara anterior dan distal.

Lapisan 2 adalah bidang MCL superfisial. MCL superfisial, sebagaimana yang dijelaskan oleh Brantingan
dan Voshell, 13 terdiri dari bagian yang sejajar dan miring (oblik) (gambar 1-64). Serat anterior atau yang
sejajar berasal dari sulkus epicondylus medialis femur dan terdiri dari serat yang padat dan tersusun tegak
lurus, berjalan kearah distal kesela pada permukaan medial tibia. Selain rata-rata berjarak 4,6 cm jaraknya
dibawah permukaan artikularis tibia dan dibelakang selapesan serius. Seratoblik posterior berjalan dari
epicondylus medialis dan berbaur dengan lapisan 3 membentuk kapsul sendi posteromedial. Lapisan 2
adalah bidang MCL superfisial. Yang dangkal MCL, seperti yang dijelaskan oleh Menurut Warren dan
Marshall, bagian depan lapisan 2 dipercabangkan (dibagi dua) secara vertikal. Serat di depan percabangan
berlanjut secara cranial kevastus medialis dan menyatu dengan bidang lapisan 1 membentuk retinaculum
parapatella. Serat dibagian posterior cabang berjalan cranial ke condylus femoralis, dimana serat lintang
terus melintasi dalam bidang lapisan 2 ke patella dan membentuk ligament patellofemoral medial. Ligament
patellofemoral medial menghubungkan patella ke condylus femoralis medial dan secara pasif membatasi
ekskursi/ pergerakan patella lateral. Pada batas bawah patella medial ada ligament meniskopatellaris
medial, yang menghubungkan patella ketanduk anterior meniscus medial. Retinaculum medial dapat dilihat
dengan detail pada MRI rutin. Gangguan atau robekan dengan bengkak dan pendarahan disekitarnya yang
terjadi akibat dislokasi patella juga dapat dilihat (gambar. 1-65).

Lapisan 3, kapsula sendi lutut, dapat dipisahkan dari lapisan 2 kecuali tepi patella karena dapat menjadi
sangat tipis (gambar 1-66). Jauh lebih dalam ke MCL superfisial, lapisan 3 menjadi lebih tebal dan
membentuk serat pendek yang tersusun tegak lurus yang diketahui sebagai MCL profunda. MCL profunda
membentang dari femur kebagian tengah tepi perifer meniscus dan tibia (gambar 1-67). Bagian depan MCL
profunda terpisah dari MCL superfisial, dengan bursa diselanya, namun di belakang lapisannya menyatu
karena bagian meniscofemoral ligamentum bagian dalam cenderung bergabung dengan atasnya dekat
dengan perlekatan kranialnya. Bagian meniscotibial pada MCL profunda terpisah dari ligamentum
superfisial di atasnya dan disebut sebagai ligamentum koronaria. Komponen MCL dapat diamati
dengan MRI. Gambaran aspek koronal memberikan visualisasi yang jelas, namun gambaran aksial
dapat memberikan informasi tambahan. Serat ligamentum normal memiliki intensitas sinyal
rendah (lihat Fig 1-50B). Dengan robekan sebagian atau sempurna, serat menjadi tampak kurang
jelas, dan meningkatnya sinyal pada gambaran bobot T2 dapat diidentifikasi dalam ligament
sebagai akibat bengkak dan pendarahan (gambar 1-68).

Di Area posteromedial yang dibentuk oleh penyatuan lapisan 2 dan 3 diperkuat oleh lima
sisipan/sela dari tendon semimembranosus dan selubung tendon. Semimembranosus memiliki sela
tendinous pada sudut posteromedial tibia dan sela tibial kedua jauh dalam MCL superfisial.
Traktus ketiga menyatu dengan serat oblik MCL superfisial dan yang keempat kembali menyisip
secara proksimal ke dalam kapsul diatas meniscus medial. Traktus kelima berjalan secara
proksimal dan lateral menyebrangi kapsula posterior dan membentuk ligament popliteal oblik
(Ligamentum Winslow) (Fig 1-69).92

Pada sisi medial, tiga lapisan terpisah nyata dalam region MCL superfisial. Di bagian depan
lapisan superfisial dan bagian lapisan tengah bergabung dan menyatu dengan pelebaran retinakular
diatasnya dari quadriceps. Bagian kranial lainnya dari lapisan tengah terbentuk pada bagian
percabangannya di depan ligament medial superfisial, Nampak sebagai lapisan yang terpisah
membentuk ligament patellofemoral. Secara anterior, lapisan dalam yang terpisah menjadi sangat
tipis dan kurang jelas. Lapisan 1 posterior menjadi fascia profunda, dan lapisan 2 dan 3 menyatu
membentuk kapsula sendi.

Fungsi MCL superfisial sebagai pengendali penting terhadap adanya tekanan valgus (stress
valgus), pengendali rotasi eksternal tibia, dan pengendali lemah tibial anterior pada lutut yang
kekurangan ACL85,93. Serat yang sejajar pada MCL superfisial berada dibawah tekanan dari
ekstensi penuh ke fleksi 90 derajat namun tegang maksimal pada fleksi 45 sampai 90 derajat.95
Serat oblik memegang peran minimal dalam keseluruhan fungsi MCL superfisial

ASPEK LATERAL

Struktur penyokong pada sisi lateral lutut terdiri dari tiga lapisan. 1 Lapisan pertama teriri dari fasia
superfisial (fascia lata), traktus iliotibial, dan biceps femoris yang melebar kearah posterior (gambar 1-70).
Lapisan kedua dibentuk oleh retinaculum quadriceps kearah anterior dan sebagian kearah posterior, dimana
terdiri dari dua ligamentum patellofemoral. Lapisan ketiga disusun oleh kapsula lateral (gambar 1-71). Di
bagian belakang dari traktus illiotibial di atasnya, kapsula posterior dibagi menjadi dua laminae. Laminae
bagian dalam disusun oleh ligamentum koroner dan ligamentum arkuata yang terbentuk lebih baru secara
filogenetik. Lamina superficial merupakan kapsul sejati dan berisi ligament LCL dan ligament
fabellofibularis. Arteri genikulatum lateral inferior berjalan diantara dua lamina (gambar 1-72).
ITB adalah bagian penebalan yang memanjang dari fascia lata yang berjalan sepanjang sisi lateral lutut
dan masuk kedalam tuberkulum Gerdy pada tibia. Beberapa serat; berlanjut melintasi tuberkulum Gerdy ke
tuberositas tibia. Secara proksimal, fascialata melekat pada septum intermuskularis lateral yang terikat
pada femur. Kearah posterior, fascialata menyatu menjadi fascia biceps.49 Otot femoris biceps memiliki
dua bentuk kepala kepala panjang muncul bersamaan dengan semitendinosus dari tuberositas ischia,
sedangkan kepala pendek muncul dari tepi lateral linea aspera, linea supracondylaris lateral, dan septum
intermuskularis lateral. Suplai saraf dari kedua bagian kepala berasal dari nervussciatus, namun dari cabang
yang berbeda; kepala panjang diinnervasi oleh cabang tibial dan kepala pendek diinnervasi oleh n.poplitea.
Dua kepala otot bersatu diatas sendi lutut dalam tendon umum dan melipat disekitar perlekatan LCL pada
styloideus fibularis dan terbagi menjadi tiga lapisan.67 Lapisan superficial menyebar dan membaur sebagai
perluasan di bagian sebelah kanan tibia proksimal. Lapisan tengah tipis dan menyelimuti LCL dan
dipisahkan dari ligament oleh bursa. Lapisan bagian dalam terbagi dua, melekat pada styloideus fibula dan
pada tibia di tuberkulum Gerdy. Fungsi biceps utamanya sebagai otot fleksor lutut tetapi biceps juga
berperan sebagai otot ekstensor panggul yang lemah dan otot rotator eksternal tibia. Biceps juga diyakini
sebagai pengatur keseimbangan dinamis dan statis yang penting dari sisi lateral lutut, terutama saat lutut
difleksikan lebih dari 30o.

Retinaculum patella lateral sebelumnya telah dijelaskan oleh Fulkerson dan Gossling 26 (gambar 1-
73). Retinaculum patella lateral disusun oleh dua komponen utama: retinaculum oblik superficial dan
retinaculum transversal profunda. Retinaculum oblik superficial berjalan secara superficial dari ITB ke
patella (gambar 1-74). Retinaculum transversa profunda lebih padat dan terdiri dari tiga komponen utama.
Ligament epicondylo patellar, yang diketahui sebagai ligament patellofemoral transversal, menunjang
patellar bagian superolateral. Retinaculum transversal melintang langsung dari ITB ke patella bagian tengah
dan menjadi penyokong utama patella bagian lateral. Ligament patellotibial, komponen ketiga berjalan
antara patella dan tibia inferior (gambar 1-75). Secara keseluruhan, retinaculum lateral menjadi penyokong
yang lebih kuatpada patella dari pada bagian medialnya.

Anda mungkin juga menyukai