Anda di halaman 1dari 2

2.7.

Diagnosis
Dari anamnesis ditemukan adanya sumbatan hidung unilateral disertai nasal
discharge, kadang-kadang disertai dengan nyeri kepala, serta ditemukannya massa
polipoid pada hidung melalui rinoskopi anterior dan/atau posterior, dari pemeriksaan
fisik biasanya mengarah kepada polip antrokoanal yaitu ditemukannya polip yang
berasal dari mukosa sinus maksilaris dengan pertumbuhannya kedalam ostium sinus
maksilaris hingga mencapai koana posterior dan polip terlihat di nasofaring.8
Polip nasi yang masif dapat menyebabkan deformitas hidung luar sehingga
hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi
anterior dapat terlihat adanya massa yang berwarna pucat yang berasal dari meatus
medius dan mudah digerakkan.8
Pembagian polip nasi menurut Mackay dan Lund:12
a. Grade 0 (H0) : Tidak ada polip
b. Grade 1 (H1) : Polip terbatas pada meatus media
c. Grade 2 (H2) : Polip sudah keluar dari meatus media, tampak di rongga hidung tapi
belum menyebabkan obstruksi total
d. Grade 3 (HT): Polip sudah menyebabkan obstruksi total
Pemeriksaan radiologis mengunakan CT-Scan dan MRI (jarang) dapat
membantu menegakkan diagnosis polip antrokoanal. Pada CT-Scan biasanya
ditemukan gambaran massa jaringan lunak pada antrum yang sampai ke bagian hidung
dan nasofaring. Pemeriksaan CT-Scan juga diperlukan untuk mengevaluasi perluasan
penyakit serta hubungannya dengan kelainan etmoidal, yang nantinya akan membantu
untuk merencanakan terapi.8

Sousa M, Becker H, Becker C, Castro M. Reproducibility of the three-dimensional


endoscopic staging system for nasal polyposis. Brazilian Journal Otorhinolaryngol. 75(6)
Nov-Dec. 2009. 816.

Anda mungkin juga menyukai