Setapak
Cari
Pilih Laman
a
KEBIJAKAN HUKUM MASYARAKAT GENDER
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 1/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 2/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
Pada 30 Desember 2016, Presiden Joko Widodo menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengakuan Hutan Adat di
Istana Negara, Jakarta. Menurut Jokowi, jika sebelumnya SK semacam ini dibagikan kepada perusahaan besar,
maka sekarang SK hutan justru dibagikan kepada masyarakat.
Dalam pertimbangan Jokowi, pengakuan hak-hak tradisional masyarakat hukum adat berarti pula pengakuan
terhadap nilai-nilai asli Indonesia yang di dalamnya masyarakat adat mampu mengelola hutan dengan baik
berdasarkan kearifan lokal sehingga tercipta harmonisasi antara manusia dan alam.
Sebelumnya, penetapan hutan adat belum pernah dilakukan oleh pemerintah. Namun sekarang, masyarakat adat
dapat menikmati sekaligus memelihara kebudayaan nusantara melalui penetapan sembilan hutan adat oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dikeluarkannya wilayah adat Pandumaan Sipituhuta seluas 5.172
hektar dari konsesi PT. Toba Pulp Lestari menjadi langkah awal terwujudnya pelaksanaan putusan MK 35/2012
soal hutan adat bukan hutan negara.
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 3/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
Negara menyerahkan pengelolaan seluas 13.122 hektar kawasan hutan adat kepada sembilan masyarakat hukum
adat. Kesembilan wilayah hutan tersebut adalah Hutan Adat: 1) Desa Rantau Kermas, Kabupaten Merangin, Jambi;
2) Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan; 3) Wana Posangke, Kabupaten Morowali Utara,
Sulawesi Tengah; 4) Kasepuhan Karang, Kabupaten Lebak, Banten; 5) Bukit Sembahyang dan Padun Gelanggang,
Kabupaten Kerinci, Jambi; 6) Bukit Tinggai, Kabupaten Kerinci, Jambi; 7) Tigo Luhah Permenti Yang Berenam,
Kabupaten Kerinci, Jambi; 8) Tigo Luhah Kementan, Kabupaten Kerinci, Jambi; dan 9) Hutan Adat Pandumaan
Sipituhuta, Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara.
Agenda pengukuhan dan penyerahan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah, khususnya Presiden
Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam merealisasikan janji Nawacita. Tiga komitmen dalam bidang
keagrariaan yang hendak dilakukan mencakup:
1. Memberikan jaminan kepastian hukum hak kepemilikan atas tanah, penyelesaian sengketa tanah, dan
menentang kriminalisasi penuntutan kembali hak tanah masyarakat.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong landreform dan program kepemilikan tanah
seluas 9 juta hektar.
3. Mewujudkan kedaulatan pangan melalui perbaikan dan pembukaan 1 juta hektar sawah baru.
Selain itu, Siti Nurbaya selaku Menteri KLHK juga menyatakan bahwa terdapat hal penting yang terangkum
dalam agenda pengukuhan dan penyerahan hutan adat ini.
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 4/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
Pertama, rapat membahas justi kasi penetapan hutan adat dengan latar belakang, penegasan sembilan entitas
masyarakat adat, serta bagaimana masyarakat hukum adat ke depannya. Kedua, Undang-undang tetap menjadi
pedoman untuk sistem administrasi dan hak-hak masyarakat adat, dengan disertai pendampingan hak komunal
masyarakat adat. Ketiga, koherensi tiap regulasi dari berbagai instrumen terkait masyarakat hukum adat
merupakan salah satu program nasional yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia. Keempat,
peresmian pengakuan hutan adat merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi program nasional yang
paling diperhatikan Presiden.
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 5/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
Sumber:
antaranews.com
beritagar.id
krjogja.com
mongabay.co.id
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 6/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
Foto: setneg.go.id
Comments
Addacomment...
FacebookCommentsPlugin
BERITA
KEBIJAKANLAIN TENTANG KEBIJAKAN GENDER HUKUM
Ranperda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Liputan Khusus: Ekonomi Tanding, Respon dan
Adat Masuk Prolegda DPRD Sumut 2017 Perlawanan Publik terhadap Perusahaan Tambang
KEBIJAKAN
HUKUM KEBIJAKAN
JARI Kritik Anggaran Makan Minum Dinas Kehutanan
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 7/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
JARI Kritik Anggaran Makan Minum Dinas Kehutanan Mulai 2017, OJK Larang Bank Danai Perusahaan Perusak
Kalimantan Barat Lingkungan
Green banking
Nama
SUBSCRIBE
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 8/9
5/15/2017 IniKomitmenPemerintahdalamPenetapanHutanAdat!Setapak
https://programsetapak.org/inikomitmenpemerintahdalampenetapanhutanadat/ 9/9