Anda di halaman 1dari 12

7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.

com

Heldi Yudiyatna (http://www.kompasiana.com/heldi) FO LLOW ()


pegawai negeri

Blogger di www.heldi.net - Tertarik dengan:\r\nPengadaan Barang/Jasa, ke-PNS-an


(http://www.kompasiana.com/heldi)
dan Kota Bogor

20 Kesalahan Umum Penyedia dalam


Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian
1)

30 Desember 2014 20:12 | Diperbarui: 17 Juni 2015 14:09 | 1109 | 0 | 0

1. Menjadi Penyedia Palugada


Pokja ULP (unit Layanan Pengadaan) lebih menyenangi penyedia
yang memang bidang usaha utamanya (core bussiness) sesuai
dengan barang/jasa yang akan diadakan, bukan penyedia yang
menyatakan siap menyediakan apapun yang dibutuhkan alias apa
lu mau gua ada atau terkenal dengan istilah perusahaan Palugada.
Hal ini disebabkan karena bila menggunakan pengusaha palugada
maka mereka hanya berperan sebagai calo yang akan menambah
biaya (cost) dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pemilihan Penyedia barang/jasa diarahkan untuk memperoleh

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 1/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

penyedia langsung dari sumber pasokannya dengan tetap


memperhatikan aturan main pemilihan, kebijakan dan prinsip
pengadaan barang/jasa. Sehingga panitia dalam dokumen kuali kasi
tentunya akan mencantumkan persyaratan kualifkasi yang bisa
menggugurkan penyedia palugada tersebut. Penyedia tipe palugada
mempunyai kelemahan dalam kuali kasinya karena tidak fokus
dalam satu bidang/sub bidang barang/jasa tertentu, dan dari sisi
harga tidak akan bisa bersaing dengan penyedia yang memang
fokus/spesialis dalam menyediakan satu bidang/sub bidang
barang/jasa. Daftarkan email Anda untuk mendapatkan
cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
Untuk itu sebaiknya penyedia Fokus pada bidang dan sub bidang
yang memang menjadi core bussiness perusahaan agar dapat Email Anda Daftar
bersaing dengan maksimal, baik dari segi teknis dan harga yang
ditawarkan. Peluang untuk menang tender akan lebih besar apabila
penyedia mengikuti tender dalam kategori barang/jasa yang
FEATURED ARTICLE
memang merupakan keahlian dari perusahaan.
Koperasi di Tengah Abrasi
Kemandirian
2. Tidak mengetahui dan menguasai aturan pengadaan (http://www.kompasiana.com/roman/koperasi-
(http://www.kompasiana.com/roman)
Roman Rendusara
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah sekarang ini diatur (http://www.kompasiana.com/roman)
280
dengan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah yang menggantikan keppres 80 tahun 2003.
Perpres 54 tahun 2010 sudah mengalami 2 (dua) kali perubahan, NIL AI TERTINGGI

yaitu perpres 35 tahun 2011 dan perpres 70 tahun 2012. Untuk dapat
Beberapa Alasan Mengapa
memenangkan tender, seharusnya penyedia sedikit banyak mengerti Karyawan Kehilangan Motivasi
Kerja Pratomo
(http://www.kompasiana.com/pratomoyudha)
Yudha
tentang peraturan pengadaan yang diatur dalam perpres 54 tahun
(http://www.kompasiana.com/pratomoyudha)
2010 dan perubahannya. Mulai dari tata cara proses pemilihan 13

penyedia secara umum sampai dengan apa saja yang harus


Jalan Kaki? Ternyata Orang
dipersiapkan dalam pemasukan dokumen penawaran dan formulir Indonesia Paling Malas Sedunia
isian kuali kasi. Masih sangat sedikit sekali penyedia yang benar- (http://www.kompasiana.com/infokespro/jalan-
(http://www.kompasiana.com/infokespro)
Syaiful W. HARAHAP
(http://www.kompasiana.com/infokespro)
benar mengetahui apalagi benar benar menguasai aturan tentang 10

pengadaan barang-jasa pemerintah. Seringkali tidak ada staf


administrasi yang mengerti perpres 54 tahun 2010, sehingga isi dari "Perang Psikologi" Itu Berdamai
dengan Rekan Kerja
dokumen penawaran hanya sekedar mengikuti kebiasaan saja atau (http://www.kompasiana.com/tokapelawi/perang-
(http://www.kompasiana.com/tokapelawi)
Boris Toka Pelawi (Bang Bo)
(http://www.kompasiana.com/tokapelawi)
hanya sekedar mengikuti format dokumen dari penyedia lain atau
7
copy paste dari dokumen lama yang mungkin sebenarnya sudah
tidak sesuai lagi dengan peraturan pengadaan terbaru.

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 2/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

Kirim staf administrasi atau karyawan terutama yang bertugas pada (http://www.kompasiana.com/d3551)
Rooney dalam Cinta yang Penuh
Gairah
bagian tender untuk mengikuti bimbingan teknis pengadaan
(http://www.kompasiana.com/d3551/rooney-
PRIADARSINI (DESSY)
barang/jasa pemerintah. Di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya (http://www.kompasiana.com/d3551)
6
di Indonesia sudah banyak lembaga pelatihan atau event organiser
khusus pengadaan barang/jasa terakreditasi LKPP yang secara rutin
menyelenggarakan bimbingan teknis pengadaan barang/jasa. TERBARU

Setelah mengikuti bimbingan teknis sekitar 5 (lima) hari dapat


Syukur itu menyembuhkan. Yuk
langsung mengikuti ujian serti kasi pengadaan barang/jasa syukuri semua.
(http://www.kompasiana.com/indiraabidin/syukur-
(http://www.kompasiana.com/indiraabidin)
Indira Abidin
pemerintah sebagai tanda hasil penguasaan materi pengadaan
(http://www.kompasiana.com/indiraabidin)
barang/jasa pemerintah. Dengan mengetahui aturan main 5

pengadaan barang/jasa maka penyedia salah satunya akan lebih


HATI - HATI Dengan TAS
menguasai tentang bagaimana tata cara membuat penawaran yang KRESEK !!! Pilih TAS KRESEK
baik dan benar dalam tender, sehingga tidak akan lagi banyak Yang MURNI !!!
(http://www.kompasiana.com/adiwijy)
Adi Wijaya
(http://www.kompasiana.com/adiwijy)
ditemukan kesalahan-kesalahan administrasi mendasar, diharapkan 19

nantinya persaingan hanya terjadi pada penawaran harga saja,


karena sudah tidak ditemukan lagi kesalahan-kesalahan dalam Logika Fahri VS Logika Tsamara
Amany
penawaran administrasi dan teknis sebagai dampak dari sudah (http://www.kompasiana.com/nugroho_sbm/logika-
(http://www.kompasiana.com/nugroho_sbm)
Dr. Nugroho, SBM, MSi
banyaknya penyedia yang benar-benar mengerti tentang aturan (http://www.kompasiana.com/nugroho_sbm)
33
pengadaan.
Bangsat!
(http://www.kompasiana.com/tajullail/bangsat_59664005a53b3b2a0c0
3. Pajak Perusahaan dan Pajak Tenaga ahli
(http://www.kompasiana.com/tajullail)
Tajullail Dasuqi M
Meskipun agak jarang, tapi dalam beberapa kasus pemilihan (http://www.kompasiana.com/tajullail)
24
penyedia ditemukan penawaran dari penyedia yang digugurkan
akibat formulir isian kuali kasi yang tidak memenuhi syarat akibat
pembayaran pajak bulanan yang belum dibayar sesuai dengan yang TERPOPULER

diminta panitia dalam dokumen pengadaan. Biasanya pokja ULP


Jalan Kaki? Ternyata Orang
mempersyaratkan pembayaran pajak 3 bulan terakhir sesuai pasal 19 Indonesia Paling Malas Sedunia
(http://www.kompasiana.com/infokespro/jalan-
(http://www.kompasiana.com/infokespro)
Syaiful W. HARAHAP
huruf l perpres 54 tahun 2010, yaitu:
(http://www.kompasiana.com/infokespro)
sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak 1049

(NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir


Beberapa Alasan Mengapa
(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Karyawan Kehilangan Motivasi
Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Kerja
(http://www.kompasiana.com/pratomoyudha)
Yudha Pratomo
(http://www.kompasiana.com/pratomoyudha)
Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam 942

tahun berjalan
A Mengingatkan Saya pada
Lance Armstrong
Begitu pula untuk pembayaran pajak Tenaga Ahli terutama untuk (http://www.kompasiana.com/ahmadimam/a
(http://www.kompasiana.com/ahmadimam)
Ahmad Imam Satriya -
(http://www.kompasiana.com/ahmadimam)

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 3/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com
514
penyedia jasa konsultansi. Pembayaran pajak tenaga ahli sering
menjadi titik lemah dalam evaluasi dokumen penawaran jasa
Kenapa Perlu Mengenal Tan
konsultansi. Pokja ULP memang bukan petugas pajak, tetapi hal ini Malaka?
(http://www.kompasiana.com/soe
(http://www.kompasiana.com/soe
Zul kar Akbar ) /kenapa-
akan bermasalah ketika diperiksa oleh Pemeriksa baik itu APIP atau
(http://www.kompasiana.com/soe )
BPK. Apabila ditemukan tenaga ahli yang pajaknya bodong maka 246

penyedia harus mengembalikan sebesar pembayaran terhadap


tenaga ahli tersebut alias tenaga ahlinya tidak dibayar.
Untuk itu jangan terlambat membayar pajak baik pajak perusahaan

atau pajak tenaga ahlinya, akan lebih baik bila dapat menggunakan
SOCIAL STREAM
Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oelh Kantor Beyond Blogging

Pelayanan Pajak. Pokja ULP akan meluluskan dan menganggap tidak


ada masalah dengan pajak untuk penyedia yang menggunaan SKF
dan akan lebih meningkatkan kredibilitas penyedia di mata Pokja
ULP.
Persyaratan SKP diamanatkan dalam perpres 54 tahun 2010 pada
penjelasan pasal 19 huruf l/
Huruf l Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir
dengan penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa dapat diganti oleh
Nasib Julianto Setelah Jadi Korban Order
Penyedia Barang/Jasa dengan penyampaian Surat Keterangan Fiskal Go-Food Fiktif dan Dipecat Perusahaan

(SKF) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.

4. Pengajuan Uang Muka


Hal ini mungkin tidak terkati dengan proses pemilihan penyedia,
namun hal ini penting karena ada hal baru tentang uang muka pada
perpres 54 tahun 2010 dan perpres 70 tahun 2012 yang
mengamanatkan bahwa penyedia harus mengajukan permohonan
Rencana Penggunaan Uang Muka kepada PPK (Pejabat Pembuat
Gangguan Mental,Penyebab Terbesar
Komitmen) yang berisi rincian item pekerjaan apa penggunaan uang Terjadinya Penyimpangan Prilaku
muka yang diajukan. PPK kemudian menganalisa dan menyetujui
permohonan tersebut apabila sesuai dengan pasal 88 perpres 54
tahun 2010 dan perubahannya yaitu:.

(1) Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk:
a. mobilisasi alat dan tenaga kerja;
b. pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material;
dan/atau
c. persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 4/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

Barang/ Jasa.
(3) Uang Muka yang telah diberikan kepada Penyedia Barang/ Jasa,
harus segera dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Rencana Penggunaan Uang Muka yang telah mendapat
persetujuan PPK

Pada tahun 2013 ini masih banyak ditemukan kontrak yang tidak
dilampiri dengan Rencana Pengajuan Uang Muka dan Persetujuan
PPK berdasarkan pada pasal 88 tersebut. Hal ini akan menjadi (http://engine.adzerk.net/r?
e=eyJhdiI6NTU3MzQsImF0Ijo1LCJidCI6MCwiY20iOjUxMDQzMCwiY2giOjI2NTQ5
temuan pada tahun 2014 mendatang ketika pemeriksaan, hal ini
mungkin dikarenakan masih banyaknya Penyedia dan PPK yang
belum mengetahui tentang perubahan pada pasal 88 ini.

5. Jual Paket
Ini bukan sub kontrak pekerjaan minor, tetapi benar-benar semua
(HTTP://KOMPASIANA.COM)

paket dikerjakan oleh orang atau perusahaan lain yang namanya


KATEGORI TERPOPULER PILIHAN EDITOR TERBARU EVENT
() tidak tertera dalam kontrak
(HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/POPULAR) pengadaan barang/jasa. Hal ini
(HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/HEADLINE) (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/LATEST)(HTTP://EVENT.KOMPASIANA.COM)

dilakukan dengan perjanjian atau tanpa perjanjian di notaris dengan


istilah kuasa direksi atau istilah lainnya, yang mana hal ini
melanggar ketentuan dalam perpres 54 tahun 210 pasal 3 yaitu:
(3) Penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan pelaksanaan
pekerjaan utama berdasarkan Kontrak, dengan melakukan
subkontrak kepada pihak lain, kecuali sebagian pekerjaan utama
kepada Penyedia Barang/Jasa spesialis
Apabila ada masalah dengan pekerjaan ketika pelaksanaan kontrak
mana yang akan dikejar oleh PPK atau pemeriksa serta aparat
penegak hukum (APH) adalah Penyedia yang namanya ada dalam
surat perjanjian, bukan penyedia yang membeli atau mengerjakan
pekerjaan tersebut.

6. Gaptek (Gagap Teknologi)


Sekarang ini proses pemilihan penyedia dillakukan melalui
pelelangan elektronik atau eprocurement, penggunaan
eprocurement sekarang ini adalah suatu keniscayaan.LKPP
mengembangkan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara
elektronik (SPSE) yang biasanya beralamat dengan format

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 5/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

www.lpse.namakldi.go.id, LPSE adalah singkatan dari Layanan


Pengadaan Secara Elektronik yang merupakan Unit layanan yang
dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota atau kepala K/L/I,
misalkan:
www.lpse.lkpp.go.id untuk lpse LKPP
www.lpse.jabarprov.go.id untuk lpse Propinsi Jawa Barat
www.lpse.dephub.go.id untuk alamat lpse departemen perhubungan,
dan sebagainya, meskipun ada beberapa daerah yang menggunakan
alamat berbeda seperti:
www.eproc.kotabogor.go.id untuk lpse kota Bogor
atau masih berupa alamat IP address saja seperti:
http://180.242.61.204/eproc/ (http://180.242.61.204/eproc/) untuk
lpse kabupaten Bungo

Aplikasi SPSE dapat di akses melalui perangkat apapun selama


perangkat tersebut dapat mengakses internet, dapat melalui
handphone biasa, tablet, blackberry dan tentunya komputer biasa.
Melalui eprocurement, penyedia dapat mengakses paket pekerjaan
yang sedang ditenderkan dari manapun penyedia tersebut berada
selama masih dapat mengakses internet dan kapan pun alias 24/7
support 24 hours a day, 7 days a week, pelayanan non stop.
Sehingga penyedia yang tidak bisa menggunakan komputer, tidak
bisa menggunakan internet, penyedia yang gaptek alias gagap
teknologi, dijamin tidak akan kebagian paket atau dalam bahasa
gaulnya Lu Gua End

7. Perusahaan tidak terdaftar di lpse


Pada tahun 2012 dari data Smart Report LPSE (http://report-
lpse.lkpp.go.id/v2/beranda (http://report-
lpse.lkpp.go.id/v2/beranda)) sejumlah 88.290 paket telah dilelang
melalui eprocurement, dengan jumlah penyedia yang terdaftar pada
tahun 2013 sebanyak 217.863. Meskipun masih ada beberapa
Kementrian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah dan Instansi Lainnya
(K/L/D/I) yang melakukan pemilihan penyedia melalui cara manual,
namun dimana-mana penggunaan eprocurement sudah tidak dapat
dihindari lagi. Sehingga kalau perusahaan penyedia tidak bergabung

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 6/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

dengan 200 ribu lebih perusahaan yang sudah terdaftar di LPSE akan
dapat paket dari mana lagi? Segera daftarkan perusahaan anda ke
LPSE setempat.

8. Satu orang operator LPSE untuk beberapa perusahaan


Meskipun penggunaan pelelangan secara elektronik sekarang ini
merupakan suatu keniscayaan, namun masih banyak penyedia yang
masih belum siap untuk mengukuti perkembangan teknologi ini Hal
ini terkait dengan sumber daya manusia dari banyak perusahaan
yang tidak mempersiapkan diri untuk mengikuti perkembangan
jaman. Sebagai solusinya mereka biasanya mengkoordinir urusan
masalah pelelangan elektronik ini melalui asosiasi mereka atau
bahkan beberapa asosiasi bergabung membentuk forum yang untuk
mengkoordinir para anggotanya. Ditunjuklah satu orang operator
yang bertugas untuk melakukan tugas terkait pelelangan elektronik
untuk banyak perusahaan, mulai dari pendaftaran, download
dokumen pengadaan, upload dokumen penawaran, sampai sanggah
menyanggah untuk beragam paket dan untuk banyak perusahaan
ditangani oleh satu orang operator tersebut.
Untuk proses pendaftaran, unduh dokumen pengadaan, dan
penjelasan mungkin tidak masalah ditangani oleh satu orang untuk
mengikuti beberapa paket. Masalah biasanya timbul ketika pada
proses mengunggah dokumen penawaran yang harus dilakukan
dalam waktu yang bersamaan untuk beberapa paket dan untuk
beberapa perusahaan peserta pelelangan tersebut. Yang mana dalam
waktu yang terbatas pada detik detik terakhir pemasukan penawaran
harus mengunggah banyak le untuk beberapa perusahaan dan
untuk beberapa paket yang diikuti juga. Resiko yang dapat terjadi
adalah tidak semua le terunggah ke server LPSE atau le
penawaran tidak terunggah secara sempurna bahkan le tidak
terunggah sama sekali karena kehabisan waktu, resiko lainnya yang
dapat terjadi adalah salah mengunggah ke paket lain yang berakibat
pada langsung digugurkannya penawaran oleh pokja ULP.
Untuk itu penggunaan eprocurement adalah suatu keniscayaan
sehingga persiapkan manajemen perusahaan anda untuk dapat
mengikuti pelelangan secara elektronik mulai dari sumber daya

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 7/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

manusianya yang melek komputer dan internet plus fasilitasnya


untuk mengakses LPSE.

9. Jarang membuka website LPSE dan Hanya membuka portal lpse


lokal
Semua komunikasi terkait proses pelelangan, mulai dari
pengumuman paket pekerjaan baru yang akan dilelangkan,
undangan klari kasi, pengumuman, berita acara dan proses lainnya
yang mungkin harus disampaikan oleh pokja ULP kepada para
penyedia atau peserta pelelangan, semuanya disampaikan melalui
portal LPSE. Penyedia yang jarang membuka portal LPSE akan
kehilangan peluang untuk memperoleh paket paket yang sesuai
dengan klasi kasi dan kuali kasnya, atau tidak menghadiri tahapan
acara pelelangan yang seharusnya diikuti sesuai dengan
pengumuman yang ditampilkan pada website LPSE
Sesuai prinsip pengadaan yaitu terbuka, dimana semua penyedia di
seluruh wilayah Indonesia dapat mendaftar kemana saja, maka
sebaiknya portal eprocerement yang dibuka bukan hanya di lokal
tempat penyedia barang/jasa tersebut tinggal, siapa tahu ada paket
yang sesuai dengan bidang dan sub bidang perusahaan di wilayah
kabupaten/kota di sekitarnya.
Tahun 2013 sudah ada 300-an lebih LPSE se-Indonesia, untuk itu
apabila memungkinkan penyedia dapat membuka LPSE di daerah
sekitar domisilinya, misalkan penyedia yang berdomisili di Bogor
siapa tahu ada prospek di daerah Depok, Sukabumi, Cianjur, dsb.
Atau saya pernah ngobrol dengan penyedia yang berasal dari Nusa
Tenggara yang sekarang berdomisili di Bogor, beliau setiap tahun
selalu mengincar satu atau dua proyek di Nusa Tenggara untuk nanti
dilaksanakn sekalian pulang kampung. Sekali memperoleh paket jadi
sakaligus bisa pulang kampung katanya.

10. Dokumen Penawaran berformat PDF


Saya pernah menemukan dokumen penawaran yang diunggah
dengan format pdf namun isinya membuat penulis tersenyum
sendiri membayangkan bagaimana susah payahnya operator atau
staf dari penyedia ini membuat dokumen penawarannya. Dokumen

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 8/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

penawaran yang diunggah nampaknya dibuat dengan langkah-


langkah yang panjang sebagai berikut:
- Membuat dokumen dalam format microsoft Word,
- Mencetak dokumen penawaran pada kop surat perusahaan.
- Hasil cetak dokumen penawaran diberi materai dan di
tandatangan, mulai dari surat penawaran, penawaran harga,
metodologi, surat-surat pernyataan, dsb,
- Puluhan halaman dokumen penawaran yang sudah di tanda
tangan basah tersebut kemudian di scan ke format gambar (.jpg)
- Hasil scan kemudian di insert ke Microsoft Word kembali dan
kemudian di konversi ke .pdf,
Membayangkan proses pembuatan dokumen penawaran seperti di
atas mungkin saja dapat menunjukan betapa kerasnya kerja
penyedia untuk membuat dokumen penawaran, namun tentunya di
sisi lain menunjukan kinerja yang tidak efektif dan e sien dari
penyedia tersebut.
Dokumen penawaran melalui pelelangan elektronik sebenarnya
sudah tidak lagi memerlukan tandatangan basah pada dokumennya.
Begitu pula penggunaan materai berdasarkan perpres 54 tahun 2010
dan perubahannya, kecuali dokumen dari pihak ketiga seperti
jaminan penawaran, dukungan dan sebagainya, materai hanya
digunakan pada bagian belakang formulir isian kuali kasi dan
surat/bukti perjanjian saja.
Seharusnya untuk pembuatan dokumen penawaran, penyedia cukup
menggunakan microsoft word untuk menuliskan penawarannya,
tidak perlu ditanda tangan, tidak perlu memakai kop surat, setelah
selesai mengetikan penawarannya langsung di cetak (print) atau
disimpan (save as) dalam format pdf. Selanjutnya dokumen-
dokumen lain dari pihak ketiga seperti jaminan penawaran,
dukungan bank atau surat-surat lainnya yang berbentuk hasil cetak
(hard copy) di scan ke format pdf atau gambar (jpg). Hasil scan
dokumen-dokumen ini dapat disatukan dengan surat penawaran
tadi atau dapat juga dibuat le pdf terpisah dengan menggunakan
pdf writer atau melalui fasilitas insert pada microsoft word. Nanti
kalau sudah dinyatakan sebagai pemenang tender dan akan
membuat kontrak barulah semua dokumen penawaran tersebut di

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 9/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

print dan di tanda tangan basah.

Baca Bagian ke-2 di www.heldi.net

http://heldi.net/2014/11/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-
tender-pengadaan-barangjasa-bagian-2/
(http://heldi.net/2014/11/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-
tender-pengadaan-barangjasa-bagian-2/)

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

LABEL penyedia (http://www.kompasiana.com/tag/penyedia)

pengadaan (http://www.kompasiana.com/tag/pengadaan) bisnis (http://www.kompasiana.com/tag/bisnis)

ekonomi (http://www.kompasiana.com/tag/ekonomi)

RESPONS : 0

REKOMENDASI UNTUK ANDA


POWERED BY

Tidak Perlu Jenius untuk Memaksimalkan Hasil Saldo Anda


(http://www.kompasiana.com/ ntecher2/tidak-perlu-jenius-untuk-memaksimalkan-hasil-saldo-
anda_593f3c05b9a42c04cf44c982)
Fintecher
0

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 10/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

Aplikasi UMKM dan Sarana Pendamping UMKM Konektifa Yang Sedang Ramai di Bicarakan
(http://www.kompasiana.com/tvseriesreview/aplikasi-umkm-dan-sarana-pendamping-umkm-
konektifa-yang-sedang-ramai-di-bicarakan_593d13a0bc22bdda675e5769)
Marco Polo
0

KEPALA DESA DIMINTA JUJUR KELOLA DANA DESA


(http://www.kompasiana.com/burhaniddin/kepala-desa-diminta-jujur-kelola-dana-
desa_593a24914b0a6818644ae382)
Ind0nesia Jakarta
0

BERI NILAI

AKTUAL BERMANFAAT INSPIRATIF MENARIK MENGHIBUR TIDAK MENARIK UNIK

BERI KOMENTAR

Tulis Tanggapan Anda

KIRIM

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 11/12
7/12/2017 20 Kesalahan Umum Penyedia dalam Tender Pengadaan Barang/Jasa (bagian 1) oleh Heldi Yudiyatna - Kompasiana.com

(HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/)

TENTANG KOMPASIANA (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA)

PROFIL (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA)

PERFORMA & STATISTIK (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA/PENGHARGAAN)

TIM (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA/TIM)

SYARAT DAN KETENTUAN (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN)

DEFINISI (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN)

KETENTUAN LAYANAN (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/LAYANAN)

KETENTUAN KONTEN (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/KONTEN)

PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/HAK-CIPTA)

SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/PELAPORAN-KONTEN)

KETENTUAN PERUBAHAN (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/PERUBAHAN)

UNDANG-UNDANG ITE (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/UU-ITE)

BANTUAN (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/BANTUAN)

FAQ (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/BANTUAN/FAQ)

KONTAK KAMI ()

http://www.kompasiana.com/heldi/20-kesalahan-umum-penyedia-dalam-tender-pengadaan-barang-jasa-bagian-1_54f91a72a33311b6078b4635 12/12

Anda mungkin juga menyukai